UMUM
PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan pembangunan suatu proyek, baik besar maupun kecil, kami
selalu menginginkan hasil dengan kualitas yang baik yang memenuhi syarat
spesifikasi, selesai tepat waktu, aman dalam pelaksanaan dan dengan biaya yang
serendah mungkin.
Untuk mencapai hasil tersebut diterapkan sistem pengawasan yang disebut Total
Quality Control (TQC). Dalam metode TQC tersebut ada 4 (empat) unsur pokok,
yaitu : Quality, Cost, Delivery dan Safety.
Safety
Quality
Cost Delivery
Gambar 1
Total Quality Control (TQC).
Agar pelaksanaan proyek berjalan lancar, maka keempat unsur tersebut harus
berjalan seimbang. Jika salah satu unsur tersebut timpang, maka akan
menyebabkan kegagalan dalam mencapai hasil yang diterapkan.
1. Perencanaan (Planning)
Sebelum memulai pekerjaan perlu kita rencanakan terlebih dahulu secara
matang agar dicapai hasil yang maksimal. Dalam kegiatan ini termasuk dalam
kegiatan persiapan, diantaranya penyusunan rencana kerja, penyusunan personil
dan persiapan peralatan. Jadwal kegiatan (Time Schedule) akan kita persiapkan
secermat mungkin, termasuk plotting personil dan peralatan.
2. Pelaksanaan (Doing)
Setelah kita menyusun suatu rencana kerja, selanjutnya kita lakukan
pelaksanaan sebagai penjabaran dari hasil perencanaan. Dalam pelaksanaan
pekerjaan, kita sesuaikan dengan rencana yang kita susun. Jika terpaksa suatu
ketika kita harus mengerjakan suatu kegiatan yang di luar rencana, maka kita
segera melakukan kontrol terhadap rencana semula. Apabila kegiatan tersebut
tidak menganggu dengan rencana semula maka pelaksanaan dapat kita
lanjutkan. Tetapi jika kegiatan tersebut mengganggu rencana semula maka perlu
kita lakukan redesign (perubahan rencana)
Lokasi pekerjaan berada pada Kali Juana Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.
LAUT JAWA
Ke Rembang
Jembatan Juana
Jembatan Guyangan
Kota Pati
LOKASI PEKERJAAN 2012
Ds. Bumirejo - Ds. Tondomulyo
a na
Jembatan Tanjang i Ju
Ke Jepara ga
S un
Su Kota Kudus
ng
ai
W J. Bulung Cangkring
ul
an
JU 1
Ke Semarang
LEGENDA :
a
an
Ju JALAN
g ai
S un
Pintu WIlalung
SUNGAI
JEMBATAN
Sungai Serang
LAUT
Ke Purwodadi Ke Grobogan
I. Pekerjaan Persiapan
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
2. Pembersihan Lapangan
Lingkup dari pada pekerjaan persiapan prasarana dan penunjang antara lain :
a. Manajemen proyek dan administrasi
b. Pembuatan Direksi Keet dan gudang sementara
c. Keamanan proyek
d. Papan nama proyek
e. Pengadaan tenaga listrik penerangan
f. Peralatan dan perlengkapan kerja
g. Pelaksanaan Mutual Check
h. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Uraian penjelasan untuk langkah langkah atau tahapan pekerjaan persiapan tersebut
diatas adalah sebagai berikut :
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilakukan pada Pengerukan Alur Sungai Juana (Paket 1) akan
dilaksanakan dalam jangka waktu pelaksanaan 150 (seratus lima puluh) hari
kalender. Secara garis besar pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Alat berat yang akan digunakan pada pekerjaan ini antara lain :
§ Excavator = 57 unit
§ Bulldozer = 7 unit
§ Ponton = 23 unit
§ Dump Truck = 44 unit
§ Theodolite = 1 unit
§ Waterpass = 1 unit
Pada pekerjaan ini tidak menggunakan bahan material utama karena pekerjaan
yang akan dilaksanakan hanya berupa galian alur.
2. Pembersihan Lapangan
Pekerjaan galian alur ini merupakan pekerjaan galian pada tepi sisi dalam
sungai.
Sebelum pekerjaan galian alur ini dilaksanakan, terlebih dahulu yang harus
dilakukan adalah pengukuran menggunakan alat Waterpass dan Theodolite.
Penghitungan hasil pengukuran dilakukan menggunakan cara poligon
memanjang dan potongan melintang. Selanjutnya dibuat gambar kerja (shop
drawing) dan dibuat perhitungan MC-0. Setelah selesai melakukan pengukuran
dan penggambaran kondisi existing selanjutnya dilakukan koordinasi dengan
Direksi untuk menentukan gambar rencana pelaksanaan yang akan digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan.
Pekerjaan galian alur ini merupakan pekerjaan galian pada dasar sungai.
Adapun langkah-langkah pekerjaan ada 2 metode, yaitu :
Metode 1 :
§ Penyiapan peralatan, antara lain Excavator, Ponton dan Bulldozer,
§ Pengukuran profil dan pasang bouwplank,
§ Penempatan Ponton di sungai,
Agar ponton bisa ditempatkan di sungai, terlebih dahulu dilakukan
penggalian dasar sungai menggunakan Excavator sedalam 2 m. Setelah
selesai kemudian ponton ditempatkan di sungai,
§ Pelaksanaan penggalian dasar sungai menggunakan Excavator yang
ditopang oleh Ponton,
§ Tanah hasil galian alur dibuang ke tepi sungai kemudian dilangsir oleh
Excavator kedua untuk dibawa ke tengah bantaran sungai,
§ Perataan tanah hasil galian alur menggunakan Bulldozer,
§ Jarak angkut tanah hasil galian ke lokasi pembuangan di kanan kiri sungai
sejauh 0-100 m, 100-500 m, 500-1000 m, 1000-2000 m,
§ Pengecekan atau pemeriksaan apakah galian alur sudah sesuai dengan
gambar rencana.
Metode 2 :
§ Kondisi ini bisa dilakukan apabila sungai surut/kering sehingga Bulldozer
dapat mencapai tepi bantaran sungai,
§ Pelaksanaan penggalian dasar sungai menggunakan Excavator yang
ditopang oleh Ponton,
§ Tanah hasil galian alur dibuang ke tepi sungai kemudian langsung didorong
dan diratakan menggunakan Bulldozer,
§ Pengecekan atau pemeriksaan apakah galian alur sudah sesuai dengan
gambar rencana.
Pembuangan dan perapihan jarak angkut 0-100 m,
100-500 m, 500-1000 m, 1000-2000 m
Setelah patok beton siap maka dilanjutkan dengan pengukuran dan pemasangan
patok beton. Patok beton dipasang pada posisi sesuai dengan gambar rencana
atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Setelah pekerjaan galian dilaksanakan dan telah sesuai dengan gambar rencana
selanjutnya dikerjakan perapihan hasil pekerjaan.
PASCA PELAKSANAAN
Demikian metode pelaksanaan yang kami buat, untuk dapat dipergunakan sebagai
pedoman dan sebagai gambaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan.