Anda di halaman 1dari 4

ُ‫ل َه َدانَا الّذي للهُ اْل َح ْمدُ للهُ اْل َح ْمد‬ َُ ‫سالَ هُم سب‬ ّ ‫ال‬، ‫ي بهش هَر

‫ي بهش هَر ْيعَ هُة َوأ َ ْف َه َمنَا‬ ُ‫الك ه‬، ُ‫ن أ َ ْش َهد‬
ُّ ‫َريم النَّبه‬ ُْ َ ‫ل أ‬ َُّ ‫لَه ش هَريك ل َوحْ َدهُ هللا إه‬، ‫ل ذو‬
َُ َ‫ل اهلَ ُه‬ ُ‫واإل ْكرام اْل َجال ه‬، َ
ُ‫ن َوأ َ ْش َهد‬ ُّ َ ‫س ّهي َدنَا أ‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫ي‬‫ب‬‫ن‬
َ ‫و‬
َ َّ ‫َ َّ َ ه‬ ‫ًا‬
‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ه‬
ُ ‫ْد‬‫ب‬‫ع‬َ َ ُ
‫و‬ ‫ه‬ ‫سول‬ ‫ر‬،َ َّ ُ
‫م‬ ‫ه‬ ّ ‫ل‬‫ال‬ ُ
‫ل‬ّ ‫ص‬
‫َ ه‬ ‫و‬ ُ
‫م‬ ّ
ْ ‫َه‬‫ل‬ ‫س‬ ُ
‫ك‬ ْ ‫بار‬
‫َ َ ه‬ ‫و‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬‫ع‬ ‫هنا‬
‫د‬ ‫ي‬ ‫س‬
‫َ ّ َ ّه‬‫د‬
ُ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ َ ‫و‬ ‫هه‬ ‫ل‬‫ا‬ ُ
‫ه‬ ‫ب‬‫حا‬
‫َ ْ هه‬‫ص‬ ‫أ‬ ‫و‬ َُ‫عين‬ ‫سان َوالتَّا ه‬
‫ب‬ ُ‫إلَى هبإحْ ه‬
‫ال ّدهين يَ ْو هُم‬، ‫بَ ْعدُ أ َ َّما‬: ‫اإل ْخ َوان فَيَايُّ َها‬،
‫ي َُو ْأوصيْك ُْم ه‬ ُْ ‫عته هُه هللاهُ بهت َ ْق َوى نَ ْف هس‬
َ ‫طا‬َ ‫ن لَعَلَّك ُْم َو‬ ُْ ‫ت ْفلهح ْو‬، ‫ل‬ َُ ‫الى هللاُ قَا‬َُ َ‫ان فهي تَع‬ ُ‫اْلك هَري ُْم اْلق ْر ه‬: ‫هللاهُ بهس هُْم‬
ُ‫الرحْ َم ه‬
‫ان‬ َّ ‫الرحه ْي ُْم‬:َّ ‫ل َوقولوا هللا اتَّقوا آ َ َمنوا الَّذهينَُ أَيُّ َها يَا‬ ًُ ‫سدهيدًا قَ ْو‬ َ ، ُْ‫صلهح‬ ْ ‫هر أ َ ْع َمالَك ُْم لَك ُْم ي‬ ُْ ‫ن ذنوبَك ُْم لَك ُْم َويَ ْغف‬ ُْ ‫فَقَ ُْد َُو َرسولَهُ هللا يطه عهُ َو َم‬
َُ‫عظه ي ًما فَ ْو ًزا فَاز‬ َ ‫هللا اتَّق ْوا آ َمن ْوا الَّ هذيْنَُ اَيُّ َها يَا تعالى وقال‬ َُ ‫ق‬ َُّ ‫لَ تقَاته هُه َح‬
ُ ‫ن َو‬ ُ ‫م ْسلهم ْونَُ َوأ َ ْنت ُْم هإ‬.
َُّ ‫لَّ ت َم ْوت‬

َُ‫ص َدق‬
َ ُ‫العَظه ي ُْم هللا‬

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Alhamdulillah, pada bulan ini kita masih berada di bulan mulia, yaitu bulan Rajab 1440 H. Perlu kita
syukuri karena Rajab termasuk bulan yang mulia. Kata Rajab berasal dari kata “tarjib” yang
bermakna agung dan mulia. Allah SWT memberikan keistimewaan terhadap Rajab di antara bulan-
bulan lain yang juga menyandang predikat mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab.
Bulan Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah SWT.

Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf, yaitu Ra’,
Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullâh (rahmat Allah), Jim adalah Jûdullâh (kemudahan Allah), dan Ba’
adalah Birrullâh (kebaikan Allah). Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT
melimpahkan tiga anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan
kebaikan dari Allah SWT. Ini menunjukkan kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab.

Kemuliaan bulan Rajab semakin bertambah dengan peristiwa monumental isra’ dan mi’raj Nabi
Muhammad SAW dari dari Masjidil haram Makkah menuju masjidil Aqsho Palestina. Kemudian
dilanjutkan dari masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah SWT sang pencipta
Alam semesta. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Isra’ ayat 1:

ُ ً ‫ام ْال َمس هْج هُد ه ّمنَُ لَي‬


َُ‫ْال بهعَ ْبدههُ اَسْرُٰى الَّذهيُْ سبْحٰ ن‬ ُ‫صا ْال َمس هْج هُد اهلَى ْال َح َر ه‬ ُْ ‫صيْرُ السَّمه يْعُ ه َُو اهنَّهُ ٰايٰ تهنَاُ مه‬
ُْ ‫ن لهن هريَهُ َح ْولَهُ بٰ َر ْكنَا الَّ هذ‬
َ ‫ي ْالَ ْق‬ ‫ْالبَ ه‬

Artinya: Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil
Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.

Peristiwa tersebut juga mendapat penjelasan dalam Shahih Bukhari, juz 5 halaman 52. Nabi
Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT. Allah SWT memerintahkan Nabi untuk melaksanakan
shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang,
dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS, Nabi Musa mengingatkan
bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, Nabi
Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya. Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk
kembali pada Allah SWT, mohonlah keringanan untuk umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada
Allah dan diringankan menjadi shalat sepuluh kali. kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi
Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagiamana yang pertama. Kembali Nabi menghadap Allah
hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu. Nabi Muhammad kembali pada
Nabi Musa, Nabi musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad,
Nabi Muhammad menjawab, saya malu untuk kembali menghadap pada Allah SWT. Saya ridho dan
pasrah kepada Allah SWT.

Peristiwa isra’ dan mi’raj yang terjadi di bulan Rajab semakin menambah terhadap kemuliaan bulan
ini, lalu amalan apa yang perlu dilakukan dalam bulan Rajab yang mulia ini?

Pertama adalah melakukan puasa sunnah di bulan Rajab. Terkait kesunahan puasa di bulan Rajab ini
terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Sahih Muslim juz 2 halaman 811:

‫ي َحكهيمُ بْنُ عثْ َمانُ َح َّدثَنَا‬ُُّ ‫ار‬


‫ص ه‬ َ ‫اْل َ ْن‬،
ْ ‫ل‬ َُ ‫قَا‬: ُ‫سأ َ ْلت‬
َ ‫سعهي َُد‬
َ َُ‫جبَيْرُ بْن‬، ‫ن‬ ُْ ‫ع‬ َ ‫ص ْو هُم‬َ ُ‫ل َر َجبُ فهي يَ ْو َمئهذُ َونَحْ نُ َر َجب‬ َُ ‫فَقَا‬: ُ‫سمه ْعت‬ َ َُ‫عبَّاسُ ابْن‬ َ ‫ي‬َُ ‫ض‬
‫َر ه‬
َ ، ُ‫يَقول‬: " َُ‫صلَّى هللاهُ َرسولُ كَان‬
ُ‫ع ْنه َما هللا‬ َ ‫هللا‬
ُ ُ
‫ه‬‫ه‬ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬‫ع‬َ ُ
‫م‬ َّ
َ َ َ‫ل‬‫س‬ ‫و‬ ‫وم‬
ُ ‫ص‬ ‫ي‬
َ ‫ى‬َّ ‫ت‬‫ح‬َ ُ
‫ل‬
َ ‫و‬ ‫َق‬ ‫ن‬: ُ
‫ل‬َ ‫ر‬
ُ ‫طه‬ ْ
‫ف‬ ‫ي‬، ‫ر‬
ُ ‫طه‬ ْ
‫ف‬ ‫ي‬‫و‬ ‫ى‬
َ َ َّ ‫ت‬‫ح‬ ُ
‫ل‬
َ ‫و‬ ‫َق‬ ‫ن‬: ُ
‫ل‬َ ‫وم‬
ُ ‫ص‬ َ‫" ي‬

Artinya: “Utsman bin Hakim berkata: saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang puasa Rajab,
ketika itu kami berada di bulan Rajab. Sa’id menjawab: saya mendengar Ibnu Abbas berkata bahwa
Rasulullah SAW berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga beliau berpuasa, dan beliau tidak
berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga beliau tidak puasa.”

Menurut Imam An-Nawawi dalam kitab Syarah An-Nawawi ‘ala Muslim juz 8 halaman 38, hadits di
atas tidak menunjukkan larangan khusus atau kesunahan khusus puasa di bulan Rajab. Karena itu,
kesunahan puasa di bulan Rajab melihat terhadap dua aspek, pertama hukum asal puasa hukumnya
adalah sunnah. Kedua, perintah Nabi yang menganjurkan puasa di bulan-bulan mulia, bulan Rajab
adalah salah satunya. Imam ats-Tsauri sebagaimana dikutip Ibnu Rajab dalam kitab Lathaiful Ma’arif
juz 1 halaman 119 menyatakan: “Aku amat menyukai amalan puasa di bulan-bulan haram (mulia).
Hal ini telah dipraktikkan oleh sebagian ulama salaf yang berpuasa di setiap bulan yang mulia,
seperti Ibnu Umar, Hasan Al Bashri, dan Abu Ishaq as-Sabi’i.”

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Kedua, selalu menjalankan kewajiban shalat lima waktu tepat pada waktunya. Musthafa As Siba’i
dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa ‘Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi
melakukan isra’ dan mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mu’jizat, maka sebuah keharusan bagi
tiap Muslim menghadap (mi’roj) kepada Allah SWT lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang
khusyu’. Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah SWT, sehingga ia
malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang
lain, malu untuk berbuat bohong, dan sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak
kebaikan. Hal tersebut demi untuk mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah, sehingga dapat
menjadi makhluk Allah yang terbaik di muka bumi ini.
Ketiga, Rajab adalah bulan yang tepat untuk bertobat dari segala maksiat. Ibnu Rajab dalam kitabnya
Lathaiful Ma’arif juz 1 halaman 122 menganjurkan umat manusia untuk bertobat di bulan Rajab yang
mulia ini. Beliau mengatakan: “Putihkanlah lembaran hitammu di bulan Rajab, dengan amal baik
yang menyelamatkanmu dari api yang melalap.”

Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitab al-Ghuniyah menjelaskan ada tiga syarat agar tobat kita
diterima oleh Allah SWT. Pertama, menyesali kesalahan dan kemaksiatan yang telah kita perbuat.
Kedua, meninggalkan setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun. Ketiga, berjanji untuk tidak
mengulang dosa dan kesalahan. Ketiga syarat tersebut harus kita laksanakan agar tobat kita benar-
benar diterima oleh Allah SWT.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Mengapa kita perlu memperhatikan bulan Rajab yang mulia ini? Karena Bulan Rajab adalah bulan
yang mulia. Berdoa pada Allah di bulan ini tidak akan sia-sia. Sungguh beruntung seseorang yang
memperbaiki amalan, menjauhkan diri dari perbuatan keji dan kemungkaran. Beramal di bulan ini
bagaikan mendapatkan emas mulia, memanfaatkan waktu dengan taat merupakan hal yang utama.

Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan para jamaah sekalian. Wahai hamba Allah, raihlah
(kebaikan) bulan Rajab dan kembalilah ke jalan Allah, Ampunan Allah akan diberikan pada hamba
yang bertobat. Di bulan ini pintu-pintu ampunan Allah telah terbuka, segeralah bertobat dan
menyambutnya.

Syekh Dzunnun Al-Mishri sebagaimana dikutip Syekh Abdul Qadir dalam kitab al-Ghuniyah juz 1
halaman 326 mengatakan, Rajab adalah bulan untuk meninggalkan kejelekan, Sya’ban adalah bulan
untuk menambah ketaatan, Ramadhan adalah bulan untuk menjemput kemuliaan. Seseorang yang
tidak meninggalkan kejelekan, tidak melaksanakan ketaatan, tidak menjemput kemuliaan, maka ia
adalah pengikut setan. Na‘ûdzu billâhi min dzâlik.

Selain itu, Rajab adalah bulan bercocok tanam, Sya’ban bulan untuk menyiram, dan Ramadhan
adalah bulan panen hasil bertanam. Setiap orang akan menuai apa yang ia tanam, setiap orang akan
menuai perbuatannya. Siapa pun yang tidak menghiraukan tanamannya, ia akan menyesal di hari
pembalasan.

Di Bulan Rajab ini, semoga kita menjadi hamba yang terhindar dari segala kejelekan dan
kemaksiatan, selalu beruntung dengan melakukan banyak ladang amal ibadah, mendapatkan pahala
amal ibadah yang berlipat dan selalu mendapatkan ridha dari Allah SWT. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.
‫ْطان مه نَُ بهاللهُ أعوذُ ‪ :‬المؤْ مه نهيْنَُ هعبَا هدهُه ز ْم َرةهُ فهي و هإيَّاكم َوأ ْد َخلَنَا ‪،‬اآلمه نهين الفَائ ههزين مه نَُ َوإيَّاكم هللاُ َج َعلَنا‬ ‫شي هُ‬‫‪،‬الر هجي ُْم ال َّ‬
‫مان هللاهُ بهس هُْم َّ‬
‫الرحْ هُ‬ ‫َّ‬
‫‪:‬الرحه ي ُْم‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫َللاَ اتقوا آ َمنوا الذهينَُ أيُّ َها يَا َّ‬‫ل َوقولوا َُّ‬ ‫ً‬
‫سدهيدًا قَ ْو ُ‬ ‫َ‬

‫ي هللاُ با َ َركَُ‬
‫آن فهي َولك ُْم هل ُْ‬ ‫َرحه يْمُ َرؤ ْوفُ بَرُ َملهكُ ك هَريْمُ َج ّوادُ ت َعاَلَى إنّهُ ‪.‬ال َح هكي هُْم و هذ ْك هُر بهاآليا هُ‬
‫ت َوإهيّاك ُْم َونَفَعَنه ُْ‬
‫ي ‪،‬العَظه ي هُْم الق ْر هُ‬

Anda mungkin juga menyukai