Anda di halaman 1dari 64

MAKALAH MATERNITAS I

ASKEP SELAMA KEHAMILAN (TRIMESTER 1, TRIMESTER KE 2,


DAN TRIMESTER KE 3)

D
I

S
U
S
U
N

Oleh Kelompok 1:

Anggota:
Bella Suriza
Riska Silvia Yolanda
Mega Selviana
Lusi Sawabul Jannah
Dora Indah Lestari
Asmaina
Aldika Fahmi

DosenPembimbing :
Ns. Khaira Rizki S,Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
2016
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT berkat segala rahmat dan
hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
tentang “ ASKEP SELAMA KEHAMILAN (TRIMESTER 1, TRIMESTER KE 2,
DAN TRIMESTER KE 3) ” .Dalam penulisan makalah ini pemakalah merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingatkan kemampuan yang dimiliki pemakalah. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari ibu sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Dalam pembuatan makalah ini, kami sangat mengucapkan terimakasih


yang tak terhingga kepada ibu yang telah membimbing kami dalam proses belajar.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi kami dan juga pembaca.

Wassalammualaikum Wr.Wb

Aceh Besar, Desember 2016

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.


Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3
bulan pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang
yang cepat bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai
dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu
mencakup dua minggu sebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini sering
disebut dalam tiga bagian yangdisebut trimester.

Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang keduadari 13


sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita mungkinmenemukan
versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama kehamilannya.Sebagai
contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama. Pembagiantrimester
membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan
pengelolaankehamilan.Trimester pertama merupakan saat perubahan besar
dalam tubuh seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang
unik. Beberapa wanitalangsung tahu bahwa mereka telah hamil, sedangkan
orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes
kehamilan positif dan dokter telah mengkonfirmasi.

Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi dan rasa


kesejahteraan. Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan
emosional.Lainmungkin tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada
kehamilan.Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat
perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal
atausering makan, makanan kecil.Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan
tersebutakan hilang selama kehamilan berlangsung.Dan sebagian perempuan
bahkanmungkin tidak merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini.Jika
wanita pernahhamil sebelumnya, mungkin merasakan adanya perbedaan kali
ini.Sama seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan.

Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu.


Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 –
6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)

Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah


seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini
digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif
kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda
obyektif dan bukti absolut kehamilan.

Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa


hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk tidur.

Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran


ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar
minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.

Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk


menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua
dan janin berkembang pada trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah
pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya
seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik maupun mental
pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta
kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula.

Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat


ibu.Dispnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises
dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan
ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-
hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi semakin
tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).

1.2 Tujuan

1. Mengetahui tentang Askep Ibu Hamil Trimester 1, 2 dan 3

1.3 Metode penulisan

Penulis mempergunakan metode kepustakaan.

Cara-cara yang digunakan pada metode ini adalah studi pustaka, dalam metode
ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

ASUHAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER I

2.1 Pengertian Trimester Pertama

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin


(Saifuddin,Abdul Bani, dkk, 2001)Kehamilan adalah periode dimana ovum
telah dibuahi dan berkembangdidalam uterus mengalami proses diferenseasi
dan uterus berkembang sampai bisamenunjang sendiri kehidupan diluar uterus
(Mochtar Rustam;1988).Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur
mulai dari konsepsisampai minggu ke-12 kehamilan.

Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir


periode ini semua system organ janin sudahterbentuk dan berfungsiKehamilan
trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-
perubahan pada seorang ibu terjadi.Meskipun setiap tahap
kehamilanmempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama
dapat merupakansaat yang sulit juga.

2.2 Faktor Penyebab

Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang


berhasil membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit,
embrio,dan janin.

2. 3 Gejala Pada Kehamilan Trimester 1

· Gejala subjektif:

a. Amenore
b. Nausea
c. Mual (morning sickness)
d. Payudara terasa penuh dan sensitive
e. Sering berkemih
f. Merasa lemah dan letih
g. Berat badan naik
h. Perubahan mood

· Gejala objektif:

a. Peningkatan temperatur basal tubuh


b. Perubahan kulit
c. Perubahan pada payudara
d. Pembesaran pada abdomen
e. Perubahan pada rahim dan vagina

2.4 Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)

a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan


kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatiandengan saksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibuyang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau malah mungkindirahasiakannya.
f. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap
wanita, tetapikebanyakan akan mengalami penurunan.

2.5 Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester I

a. Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3


(AsamAlfa-Lenoleat). Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor
pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak
omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA(asam eikosapentaenoat) dan
DHA (asam dokosaheksaenoat). AA dan DHAterbukti sebagai lemak
dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin. JenisMakanan : Asam
lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.Asam omega-
3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri, ikan tawas.
b. Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses
pembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang
kedelai.
Mulai minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam tubuh bayi telah
berkembang dengan baik dan banyak organyang bentuknya hampir
sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin tumbuhdengan cepat, janin
masih belum mampu hidup di luar rahim.

2.6 Tanda Bahaya Trimester I

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan


bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)Menurut
Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun
kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.Salah satu
asuhanyang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini
yaitumelakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang
mungkin terjadiselama hamil muda:

a. Perdarahan pervagina
Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa
kehamilankurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda,
perdarahan pervaginamyang berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa: abortus, kehamilan mola,kehamilan ektopik.
b. Abortus.
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi
padakehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
c. Mual Muntah Berlebihan.
Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum) adalah gejala yang
wajar dan sering kedapatan pada kehamilantrimester I. Mual biasa
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saatdan malam
hari.Gejala±gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu.Mualdan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-
60 % multigravida.Satudiantara seribu kehamilan, gejala±gejala ini
menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCGdalam serum.
Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkinkarena
sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang.Padaumumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikiangejala mual muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaansehari-hari menjadi terganggu
dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaaninilah disebut hiperemisis
gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologismenentukan
berat ringanya penyakit.
d. Sakit Kepala Yang Hebat.
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dansering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan.Sakitkepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam
kehamilan adalah sakitkepala yang hebat, menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat.Terkadangsakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkin menemukan bahwa penglihatanyamenjadi kabur atau
terbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak
diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati
dankematian.
e. Penglihatan Kabur.
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkanoleh
sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak
danmeningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf
pusat, yangdapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual
yang mengidentifikasikan keadaan yangmengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.Selain itu
adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda
yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah
padaeklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah).
f. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan
tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badanserta
pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang
ringansering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk perkembangan sistem organ paling rentan
terhadap cedera dari factor lingkungan atau keturunan.

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Pengertian Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada


wanitahamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada
umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar,
1998).Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara
berlebihan selamakehamilan (Farrer, 1999).Hiperemesis Gravidarum
adalah keadaan dimana penderita mual danmuntah/tumpah yang
berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat,sehingga
mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).
Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan)
adalahnousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian
luas sehinggamenjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan
(Ben-Zion, MD).

B. Etiologi

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.Beberapa


faktor yang telah ditemukan yaitu :

a. Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi


gravida, molahidatidosa dan kehamilan ganda.
b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolicakibat hamil serta resistensi yang
menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, inimerupakan
faktor organik.
c. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap
anak
d. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit
ini, rumah tanggaretak, kehilangan pekerjaan, takut
terhadap kehamilan dan persalinan,hamil yang tidak
diinginkan, Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.
C. Patofisiologi

Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan


muntah pada hamilmuda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan
dehidrasi dan tidak imbangnyaelektrolit dengan alkalosis hipokloremik.

a. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan


karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi.
Karena oksidasi lemak yang tidak sempurnaterjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik
dan aseton dalam darah.
b. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkandehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan khloridadarah dan khlorida air kemih
turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi
sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
c. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya
ekskresi lewatginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih
banyak, dapat merusak hati danterjadilah lingkaran setan yang sulit
dipatahkan.
d. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat
terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung
(Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro
intestinal.

D. Tanda dan Gejala

Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam


3 (tiga)tingkatan. :

1. Tingkat I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasalemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa
nyeri pdaepigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah
sistolik menurun,turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata
cekung.
2. Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang,
lidahmengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik danmata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi
cekung, tensi turun,hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton
tercium dalam hawa pernafasankarena mempunyai aroma yang khas dan
dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah
henti,kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat,
suhumeningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf
yangdikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus,
dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan,termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati.

E. Diagnosa

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar.Harus


ditentukanadanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus,
sehingga mempengaruhikeadaan umum.Hiperemesis Gravidarum yang
terus menerus dapat menyebabkankekurangan makanan yang dapat
mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera
diberikan.

F. Penatalaksanaan
a. Obat-obatan Sedativ, yang siring diberikan adalah phenobarbital,
vitamin yang dianjurkanadalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga
dianjurkan seperti dramamin,ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan
antimetik seperti disiklominhidrokhloride atau khlorpromasin.
b. Isolasi Penderita, disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah
dan peredaran udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya
dokter dan perawat yang bolehmasuk ke dalam kamar penderita. Sampai
muntah berhenti dan penderita maumakan, tidak diberikan
makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang denganisolasi saja gejala-
gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
c. Terapi Psikologik ,Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit
dapat disembuhkan, hilangkanrasa takut oleh karena kehamilan, kurangi
pekerjaan serta menghilangkan masalahdan konflik yang kiranya dapat
menjadi latar belakang penyakit ini.
d. CairannParenteral, Berikan cairan parental yang cukup elektrolit,
karbohidrat dan protein denganglukose 5% dalam cairan garam
fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perludapat ditambah kalium dan
vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin Cdan bila ada
kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secaraintravena
e. Penghentiann kehamilan, Bila keadaan memburuk dilakukan
pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasikomplikasi organis adalah
delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam
keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan
keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya:

· Gangguann kejiwaan :

 Delirium
 Apatis,somnolen sampai koma
 Terjadi gangguan jiwa ensepalopatiwernicle

· Gangguann penglihatan:

 Pendarahan retina
 Kemunduran penglihatan

· Gangguan faal:

 Hati dalam bentuk ikterus


 Ginjal dalam bentuk anuria
 Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat
 Tekanan darah menurun

Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum:


a. Gravida Faktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab
hiperemesisgravidarum adalah pada primigravida (Prawihardjo,
2005).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian
hiperemesisgravidarum lebih sering dialami oleh primigravida daripada
multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat kestresan dan usia si ibu
saat mengalami kehamilan pertama (Nining, 2009).Hiperemesis gravidarum
terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60% padamultigravida (Arief.B,
2009).
b. Pendidikan Kejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada
ibu hamil yang berpendidikan rendah (Prawihardjo, 2005).Secara teoritis,
ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebihmemperhatikan
kesehatan diri dan keluarganya (Saifuddin, 2002).
c. Riwayat KehamilanFaktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah
pada mola hidatiodosadan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada
mola hidatidosa dan kehamilanganda memimbulkan dugaan bahwa faktor
hormon memegang peranan, karena padakedua keadaan tersebut hormon
Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan(Prawihardjo, 2005).
d. Riwayat Penyakit IbuPenyebab hiperemesis gravidarum lainnya adalah
faktor endokrin sepertihipertiroid, diabetes dan lain-lain (Prawihardjo,
2005).Hipertiroid pada kehamilan (morbus basodowi) adalah hiperfungsi
kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya metabolism basal 15-20 %, kadang
kala diserta pembesaran ringan kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid
biasanya mengalamigangguan haid ataupun kemandulan. Kadang juga
terjadi kehamilan atau timbul penyakit baru, timbul dalam masa kehamilan
seperti hiperemesis gravidarum.
ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul:

1) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.
Tujuan
Intervensi:
Nutrisi terpenuhi
Kriteria Hasil :
 Berat badan tidak turun.
 Pasien menghabiskan porsi makan yang di sediakan.
 Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin sesuai resep
 Tunjukkan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu / sekarang
dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut,
kulit dan kuku.
 Monitor tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit, mukosa mulut dan
diuresis.
 Monitor intake dan output cairan.
 Singkirkan sumber bau yang dapat membuat pasien mual, seperti :
deodorant / parfum, pewangi ruangan, larutan pembersih mulut
 Timbang berat badan klien; pastikan berat badan pregravida
biasanya. Berikaninforamasi tentang penambahan prenatal yang
optimum.
 Tingkatkan jumlah makanan padat dan minuman perlahan sesuai
dengan kemampuan.
 Anjurkan pasien untuk minum dalam jumlah sedikit tapi sering
2) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.
Tujuan
Rasional:
Kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil:
 Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan
frekuensi dan keparahan mual/muntah.
 Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari.
 Mengidenifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi yang
memerlukan tindakan.
 Auskultasi denyut jantung janin ( DJJ )
 Tenutkan frekuensi/ beratnya mual/muntah.
 Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (misal; ulkus
peptikum, gastritis, kolesistisis).
 Anjurkan klien memperahankan masukan/keluaran, tes urin,dan
penurunan bert badan setiap hari.
 Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD),
suhu, masukan/keluaran,daan berat jenis urine. Timbang berat badan
klien daan banidngkan dengan standar.
 Anjurkan penigkatan mauskan minian berkarbonat, makan enam
kali sehari dengan jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi
karbohidrat (mis; popcorn,roti kering sebelum bangun tidur).
3) Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan
Tujuan
Rasional:
 Membuat gambaran diri lebih nyata
 Mengakui diri sebagai individu
 Menerima tanggung jawab untuk tindakan sendiri.
 Buat hubungan terapeutik perawat/pasien
 Tingkatkan Konsep diri tanpa penilaian moral
 Biarkan pasien menggambarkan dirinya sendiri.
 Nyatakan aturan dengan jelas tentang jadwal penimbangan,tetap
melihat waktu makan dan minum obat, dan konsekuensi bila tak
mengikuti aturan.
 Beri respon terhadap kenyataan bila pasien membuat penyataan
tidak relistis seperti “ saya meningkatkan berat badan ;jadi saya
benar-benar tidak apa-apa “.
 Sadari reaksi sendiri terhadap perilaku pasien. Hindari perdebatan.
 Bantu pasien untuk melakuakn kontrol pada area selain dari
makan/penurunan berat badan. Missal : manajemen aktivitas harian,
pilihan kerja/kesenangan.
4) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel.
Tujuan
Rasional:
 Melaporkan peningkatan rasa sejahtera/tingkat energi.
 Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat diukur.
 Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas, missal ; perubahan TD
atau frekuensi jantung/pernafasan.
 Buat tujuan aktivitas realistis dengan pasien.
 Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode
istirahat.Jadwalkan aktivitas untuk periode bila pasien mempunyai
banyak energi. Libatkan pasien/orang terdekat dalam perencanaan
jadwal.
 Dorong pasien untuk melakukan kapanpun mungkin, misal ;
perawatan diri, bangin dari kursi, berjalan.
 Beriakn latihan rentang gerak pasif/aktif pada pasien yang terbaring
di tempat tidur.
 Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah, singkirkan perabotan,
bantu ambulasi.
 Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.
5) Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi
muntahyang sering
Tujuan
Rasional:
Nyaman terpenuh
Kriteria Hasil :
 Nyeri berkurang / hilang
 Ekspresi wajah tenang / rilek, tidak menunjukan rasa sakit.
 Kaji nyeri (skala, lokasi, durasi dan intensitas)
 Atur posisi tidur senyaman mungkin sesuai dengan kondisi pasien.
 Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi.
 Jelaskan penyebab nyeri pada pasien dan keluarga pasien
 Beri kompres hangat pada daerah nyeri.
 Kaji tanda-tanda vital.
 Kolaborasi medis untuk pemberian obat-obatan analgetika dan
antiemetic
6) Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan
berhubungandengan informasi yang tidak adekuat
Tujuan
Rasional:
Pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatan meningkat.
Kriteria Hasil :
 Pasien dapat mengetahui penyakitnya.
 Dapat mendemonstrasikan perawatan diri dan mengungkapkan
secara verbal,mengerti tentang instruksi yang diberikan.
 Pasien kooperatif dalam program pengobatan.
 Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakitnya, gejala,
dan tanda,serta yang perlu diperhatikan dalam perawatannya.
 Beri penjelasan tentang proses penyakit, gejala, tanda dan hal-hal
yang perludiperhatikan dalam perawatan dan pengobatan.
 Jelaskan tentang pentingnya perawatan dan pengobatan.
 Jelaskan tentang pentingnya istirahat total.
 Berikan informasi tertulis / verbal yang terpat tentang diet pra natal
dansuplemen vitamin / zat besi setiap hari.
 Evaluasi motivasi / sikap, dengan mendengar keterangan klien dan
memintaumpan balik tentang informasi yang diberikan.
 Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dengan budaya
dan hal- haltabu selama kehamilan
ASUHAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II

A. Pengertian ibu hamil normal trimester II

Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28


Minggu. Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24
minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)

B. Tanda dan gejala ibu hamil trimester II

Tanda Kehamilan Trimester Kedua

Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah


seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini
digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif
kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda
obyektif dan bukti absolut kehamilan.

Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester
kedua :

a. Tanda Subjektif
Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran,
pigmentasi dan perubahan putting. Perubahan ini sangat signifikan pada
wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan
sensitifitas jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung
kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih
selama kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa
hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi
getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh
calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang
pernah hamil sebelumnya.

b. Tanda Objektif (probabilitas)


Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena
meningkatnya suplai darah.Tanda Hegar’s; melunaknya segmen
bawah uterus.
Tanda Godell’s; melunaknya uterus.
Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi
sebesar buah jeruk, fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada
akhir bulan kelima fundus uteri telah naik sampai ke pusat.
Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, menyebabkan
janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke posisinya
semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan
Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi
selama masa kehamilan, tidak terasa sakit.
Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara
alamiah dinding abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen
mungkin teregang
Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis
– garis tak teratur pada kulit abdomen.
Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit
payudara, mula dan midline abdomen.

c. Bukti positif (absolut)


Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
 Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan
darah janin melalui tali pusat), Denyut jantung janin dapat
didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan detektor
nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar
melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam,
berdenyut 120 – 160 kali permenit.
 Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar
bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki pantulan, bunyi
berdesis. merasakan bagian – bagian janin Bagian janin paling
cepat teraba pada minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba
kemudian.
 melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin
pada gambaran X-ray, USG telah berhasil dengan baik
menentukan embrio paling cepat minggu keenam. Skeleton janin
diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
 merasakan gerakan janin Terkadang pada bulan keempat ibu
merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan
ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
 mencatat elektrokardiogram janin, EKG janin adalah tekniuk
dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam
dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu.
Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang
janin.
 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua,
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru
dan pertumbuhan janin yang cepat, khususnya dalam ukuran
panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi:
 Penampakan eksternal.
16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti
manusia, mata, telinga dan hidung terlihat khas.
Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di
kepala. Terlihat aktivitas motorik.
20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki
memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang
sempurna, kulit kemerahan dan keriput, terlihat vernik
kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan
makin berkurang, terlihat kuku.
 Pengukuran mahkota ke pantat (cm)
16 minggu : 11,5-13,5
20 minggu : 16-18,5
24 minggu : 23
28 minggu : 27
 Perkiraan berat badan (gr)
16 minggu : 100
20 minggu : 300
24 minggu : 600
28 minggu : 1.100
 Sistem musculoskeletal
13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin
sebagai akibat adanya rangsangan (aktivitas motorik)
pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan
janin.
16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan
jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian,
pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan
berkembang sempurna sampai minggu ke 27.
20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan
janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami
osifikasi.
 Sistem sirkulasi
16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan
sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-
sum tulang dan menurun dalam hepar
 Sistem gastrointestinal
14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya
terdapat cairan
usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut
lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh janin,
beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat
menjulurkan bibir atasnya.
20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending
dapat dikenali,dapat menjulurkan kedua bibirnya.
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan
rangsangan.
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai
upaya mendapatkan makanan.
 Sistem pernafasan
16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-
paru, terlihat brochiolus terminal dan respiratorius.
18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun
perkembangan struktur alveolus paru belum mencukupi
bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28.
20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara
yang lemah.
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan
seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam
cairan amnion.
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
 Sistem renalis
16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya
yang khas.
 Sistem persarafan
16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat,
cerebellum memperlihatkan beberapa tonjolan.
20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai
terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada
tingkat S-1.
24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri,
proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi
dengan cepat.
 Organ-organ pengindera
16 minggu : organ-organ pengindera mengalami
perbedaan secara umum.
20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina
terbentuk sempurna; terbentuk reseptif cahaya, pupil
mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
 Sistemgenitalis
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi
desenden ke skrotum.

PERUBAHAN PSIKOLOGIS DAN FISIOLOGIS PADA IBU DALAM


TRIMESTER KEDUA

A.Perubahan Psikologis

Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan


identitas dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek –
efek pada masa kehamilan akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti
tentang kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai
suatu ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap
perkembangan.Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian
kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan
sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu
solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi
terhadap krisis tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan
situasional, dan mekanisme koping mereka.

Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung
dan preocupation dengan masalah yang mengganggu.Selama periode ini, berbagai
alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi
legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana
tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran
–pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia
membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan
kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia
berespon terhadap kehamilan.

Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa kehamilan adalah


bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk
bayangan ini dari ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia
dibesarkan. Persepsinya mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dari
anak – anaknya. Banyak pria menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya
dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan perawatan medis
untuknya.Beberapa pria mengalami gejala – gejala seperti ngidam, agak malas,
atau sakit.Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden, atau
“menderita bersama”.

Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar


untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan
aktivitas seperti menceritakannya pada teman, melakukan olah raga yang berat,
mendengarkan musik, menangis, menulisprosa atau puisi, dan melakukan
solutide. Metoda coping tersebut dapat digunakan oleh calon orang tua dan
anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan mencapai
keseimbangan pada kehidupan mereka yang terganggu.

Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri
dengan keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi,
morning sickness telah hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia
menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan
belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini,
terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama
kali.Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk
baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis
yang besar.

Gambaran sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya


tersebut dimodifikasi oleh perbedaan kepribadian individu.Beberapa wanita
mengalami peningkatan mood, lainnya tidak.Pada umumnya, bagaimanapun
perawat dapat mengharapkan sikap pola perilaku dan dapat memberikan rasa
aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa perasaan – perasaan mereka bukan hal
yang aneh.Antusias dan semangat untuk hidup kembali dengan pasti seperti juga
mereka mati.

B. Perubahan Fisiologis

Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan


antara lain :

 Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar
hormon steroid dan bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :
 tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
 tanda Hegar’s : uterus lunak
 tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental
(operkulum) yang dapat menghambat masuknya bakteri
ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
 Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah,
sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti
ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti
bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat
20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan
oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang
berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan
saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi sektresi
vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi
peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik
yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat
berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat
rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa
kehamilan.
 Sistem integument
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar
karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah.
Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih
(kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol
keluar.
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut
elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi
kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-bintik
hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga meningkat.
 Sistem endokrin
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan
estrogen, plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans
membentuk insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara
signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak.
Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu
kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon
paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
 Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema
jaringan, sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat
sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan.
Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan
uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena
sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
 Sistim musculoskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi
pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin,
bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang
belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung.
Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya,
mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor,
kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak
seimbang.
 Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih
cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru
tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi
bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum
yang dapat menyebabkan gejala serak, hidung tersumbat, dispnea, sakit
tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
 Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi
saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan
asam lambung dan perlambatan pengosongan lambung dapat
menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja
menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
 Sistem perkemihan
Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat
meningkatkan kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung
kemih meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat
menyebabkan meningkatnya berkemih.
 Sistem persarafan
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan
acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness,
tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak mengalami perubahan namun
efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau psikosis
akibat tidak menerima kehamilannya.

ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN TRIMESTER 2

A. PENGKAJIAN

1. ANAMNESA

Umur kehamilan antara 16 – 24 minggu ( 4 – 6 bulan ) , keluhan mual muntah


dan pusing kepala sudah tidak ada. Gerakan janin untuk pertama kalinya mulai
dirasakan.

2. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS

PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL

Pada kehamilan trimester II ini mengalami perubahan seluruh sistem tubuh


baik secara anatomis maupun fisiologis dari keadaan tidak hamil ke keaadan
hamil yang disebut fisiologi maternal.

1.SISTEM REPRODUKSI
a. Uterus

Melalui pemeriksaan Leopold I

 Usia 16 minggu: Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion
yang berisi janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara
simfisis dan pusat
 Usia 20 minggu: Tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
 Usia 24 minggu: Tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat

b.Vagina

Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik


menyebabkan peningkatan sensitifitas yang sangat berarti.Jadi antara
bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan memungkinkan tingginya derajat
rangsangan seksual.

2.SISTEM INTEGUMEN

a.Payudara

 Adanya rasa kesemutan


 Adanya nyeri tekan
 Membesar secara bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan
alveolar dan suplai darah
 Puting susu lebih menonjol dan mengeras
 Areola tumbuh lebih gelap
 Kelenjar – kelenjar Montgomery menonjol keluar

b.Kulit

1) Stiae gravidarum
Yaitu tanda regangan yang dibentuk akibat serabut – serabut
elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Hal ini
mengakibatkan pruritus atau rasa gatal
 Pigmentasi
Mengalami pengumpulan pigmen sementara di tiga
area yaitu linea nigra ( garis gelap mengikuti midline
abdomen ), cholasma ( topeng kehamilan yang terlihat
seperti bintik – bintik hitam pada wajah ), dan areola.
 Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak
Kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih
aktif.Akibatnya mungkin mengalami gangguan bau
badan, banyak mengeluarkan keringat, dan
berminyak.

3.SISTEM ENDOKRIN

a. Ovarium dan plasenta: Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan


progesteron dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua
hormon. Plasenta membentuk steroid, human chorionic gonadotropin ( HCG
), Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human Chorionic
Somatomammothropin ( HCS ), dan Human Chorionic Thyrotropin ( HCT ).
b. Kelenjar tiroid: Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang
digunakan lebih banyak. Kelenjar ini ukurannya meningkat kqarena
pertumbuhan sel – sel acinar, tetapi jumlah hormon tiroksin yang dihasilkan
tetap sama
c. Kelenjar paratiroid: Ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium
semakin besar.Karena hormon ini untuk mempertahankan kecukupan
kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini metabolisme tulang dan otot
terganggu.
d. Pankreas: Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk
memenuhi kebutuhan yang meningkat.
e. Kelenjar pituitary: Pada lobus anterior mengalami sedikit pembesaran dan
terus menghasilkan semua hormon tropik, tetapi dengan jumlah yang sedikit
berbeda.FSH ditekan oleh HCG.Hormon pertumbuhan berkurang dan
hormon melanotropik meningkat.Pembentukan prolaktin meningkat.
f. Kelenjar adrenal: Ukuran bagian kortikal yang membentuk kortin
meningkat.Tetapi ukuran atau fungsi bagian medula tetap.

4.SISTEM KARDIOVASKULER

Terjadi peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat


biasanya karena adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi
aldosteron dari adrenal oleh esterogen.

5.SISTEM MUSKULOSKELETAL

a. Gigi, tulang, persendian


 Membutuhkan kira-kira sepertiga lebih banyak
kalsium dan fosfor
 Saliva yang asam pada saat hamil membantu aktifitas
penghancuran bakteri email yang menyebabkan
karies.
 Sendi pelvik sedikit dapat bergerak
 Terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih
tertarik kebelakang dan tulang belakang lebih
melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur.
b. perkembangan janin
PENAMPAKAN EKSTERNAL
 Minggu 16 ( bulan 4 ): Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti
manusia, mata telinga dan hidung terlihat khas , perbandingan
tangan dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit kepala, terlihat aktifitas
motorik.
 Minggu 20 ( bulan 5 ): Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki
memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
 Minggu 24 ( bulan 6 ): Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang
sempurna, kulit kemerahan dan keriput, trlihat vernik kaseosa,
terbentuk kelenjar keringat.
PENGUKURAN MAHKOTA KE PANTAT ( CM )

 Minggu 16 ( bulan 4 ) 11,5 -13,5


 Minggu 20 ( bulan 5 ) 16 – 18,5
 Minggu 24 ( bulan 6 ) 23

SISTEM MUSKULOSKELETAL

 Minggu 16 ( bulan 4 ): Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas


di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian,pergerakan otot sudah
dapat terdeteksi.
 Minggu 20 ( bulan 5 ): Sternum mengalami osifikasi, pergerakan
janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
 Minggu 24 ( bulan 6 ): Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi
pergerakan semakin kuat dirasakan oleh ibu.

6. SISTEM SIRKULASI

 Minggu ke 16 ( bulan 4 ): Otot – otot jantung berkembang dengan sempurna,


darah dibentuk aktif dalam limpa.
 Minggu ke 24 ( bulan 6 ): Pembentukan darah meningkat dalam sumsum
tulang dan menurun dalam hepar.

7.SISTEM GASTROINTESTINAL

 Minggu ke 16 ( bulan 4 ): Terdapat mekonium pada usus, beberapa enzim


disekresi, anus terbuka.
 Minggu ke 20 ( bulan 5 ): Email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat
dikenali

8.SISTEM PERNAPASAN

 Minggu ke 16 ( bulan 4 ): Serabut – serabut elastik terbentuk di paru – paru,


terlihat brokioles terminal dan respiratorius.
 Minggu ke 20 ( bulan 5 ): Lubang hidung terbuka kembali
 Minggu ke 24 ( bulan 6 ): Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan
seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.

9.SISTEM RENALIS

 Minggu ke 16 ( bulan 4 ): Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang


pas.

10. SISTEM PERSARAFAN

 Minggu ke 16 ( bulan 4 ): Lobus – lobus serebral mulai terlihat, serebelum


memperlihatkan beberapa tonjolan.
 Minggu ke 20 ( bulan 5 ): Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi
mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S – 1
 Minggu ke 24 ( bulan 6 ): Terbentuk selaput khusus korteks serebri,
proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.

11.ORGAN – ORGAN PENGINDRA

 Minggu ke 16 ( bulan 4 ): Organ – organ pengindra mengalami perbedaan


secara umum
 Minggu ke 20 ( bulan 5 ): Hidung dan telinga mengalami osifikasi

SISTEM GENITALIS

 Minggu ke 16 ( bulan 4 ): Testis dalam posisi siap mengalami desenden ke


dalam skrotum, vagina terbuka
 Minggu ke 24 ( bulan 6 ): Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi
desenden ke skrotum.

PERUBAHAN PSIKOLOGIS

Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa


dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah
menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih
konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan
dengan ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening.

Quickening adalah istilah yang berarti “ perasaan pertama adanya


kehidupan “. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran
makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan
psikologis yang besar.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan


perepsi perubahan biofisik, respon, orang lain.
Tujuan
Intervensi:
 Klien melaporkan penurunan frekuensi atau beratnya keluhan.
 Klien mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan.
Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada pengerahan tenaga,
kelelahan).
R : Menentukan luas atau beratnya masalah, yang terjadi pada kira –
kira 60% klien pranatal. Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi
pernafasan diubah saat kemampuan diafragma untuk turun pada
inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi atau ada
sebelumnya (misalnya alergi, einitis, asma, masalah sinus,tuberkulosis).
R : Masalah lain dapat terus mengubnah pola pernafasan dan menurunkan
oksigenasi jaringan ibu atau janin.
3. Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit. Tekankan pentingnya masukan
vitamin atau fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan
anemia sel sabit).
R : Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24 – 32
mengencerkan kadar Hb, mengakibatkan kemungkinan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa oksigen. (Catatan : zat besi dapat
dikontraindikasikan untuk anemia sel sabit).
4. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernafasan dan program
aktivitas / latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu
untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan,seperti berjalan.
R : Menurunkan kemungkinan gejala – gejala pernafasan yang disebabkan
oleh kelebihan.
5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi
masalah, misalnya : postur yang baik, menghindari yang buruk, makan
sedikit tetapi sering dengan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk
atau tidur bila gejala berat.
R : Postur yang baik dan makan sedikit tetapi sering membantu
memaksimalkan penurunan diafragmatik, meningkatkan ketersediaan
ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen
untuk pertukaran ibu janin. Pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan
ekspansi paryu sesuai penurunan uterus gravid.
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan alamiah dari
kehamilan berhubungan dengan terus membutuhkan informasi sesuai
perubahan trimester kedua yang dialami.

Tujuan

Rasional:

 Klien mampu mengungkapkan atau mendemonstrasikan perilaku perawatan


diri yang meningkatkan kesejahteraan.
 Klien mampu bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya sendiri.
 Klien mampu mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan
mencegah faktor resiko.
 Klien mampu mengidentifikasi tanda – tanda bahaya / mencari perawatan
medis dengan tepat.

1. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua.


R : Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi, tanpa
memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.
2. Lakukan / lanjutkan program penyuluhan sesuai pedeoman pada MK :
trimester pertama, DK : Akurang pengetahuan (kebutuhan belajar).
R : Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum melihat
sebelumnya, informasi bermanfaat pada saat ini.
3. Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat
R : Fero sulfat asam folat membantu mempertahankan kadar Hb normal.
Defisiensi asam folat memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan
abrupsi plasenta, aborsi dan malformasi janin (catatan : klien dengan anemia
sel sabit memerlukan peningkatan asam folat selama dan setelah episode
krisis).
4. Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu (misalnya aborsi
spontan, hipoksia yang berhubungan dengan asma atau tuberkulosis,
penyakit jantung, hipertensi akibat kehamilan (HAK), kelainan ginjal,
anemia, diabetes melitus gestasional (DMG), penyakit hubungan seksual
(PHS). Tinjau ulang tanda – tanda bahaya dan tindakan yang tepat.
R : Membantu mengingatkan / informasi untuk klien tentang potensial
situasi resiko tinggi yang memerlukan pemantauan lebih ketat dan
intervensi.
5. Diskusikan adanya obat obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol
atau mengatasi masalah medis.
R : Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus ditekankan
kepada kemungkinan efek berbahaya pada janin.
6. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus screaning
dan pemantauan ketat sesuai indikasi.
R : Kunjungan pra natal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht dengan
menggunakan elektroforesis mendeteksi anemia khusus dan membantu
dalam menentukan penyebab. Skrining untuk DMG pada gestasi minggu ke
24 -26 atau pada gestasi minggu ke 8,dan ke 32 pada klien resiko tinggi
dapat mendeteksi terjadinya hiperglikemia, dapat memerlukan tindakan
dengan insulin dan / atau diet menurut American Diabetes Association.
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai
perubahan hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera.

Tujuan

Rasaional:

 Klien mampu mendiskusikan masalah seksual.


 Klien mampu mengungkapkan pemahaman tentang alasan yang mungkin
untuk diubah.
 Klien mampu mengidentifikasi alternatif yang dapat diterima untuk
memenuhi kebutuhan individu.
 Klien mampu mengungkapkan kepuasan bersama atau konseling bila
dibutuhkan.

1. Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola koitus seksual yang normal.


R : Kepuasan seksual yang optimal untuk klien pranatal terjadi pada
trimester kedua karena vasokongesti pelvis / perineal meningkatkan
kenikmatan orgasme. Pria dapat mengalami berbagai perasaan saat
berespon terhadap peningkatan hasrat pasangannya dan menjadi bingung
karena penurunan atau peningkatan hasrat seksualnya sendiri dalam
memberi rspon terhadap perubahan bentuk tubuh pasangannya.
2. Tinjau ulang apa yang dirasakan dan didiskusikan kemungkinan pilihan
dalam peningkatan kontak fisik melalui berpelukan dan bercumbu daripada
melakukan koitus secara aktual.
R : Rasa takut mencederai janin pada saat koitus adalah hal yang umum.
Meyakinkan dan memperhatikan bahwa hal tersebut normal dapat
membantu menghilangkan ansietas. Pilihan lain akan diterima dengan baik
bila keduanya dipuaskan.
3. Tinjau ulang perubahan posisi yang mungkin dilakukan dalam aktivitas
seksual.
R : Membantu pasangan untuk mempertimbangkan / membuat pilihan.
4. Waspadai adanya indikasi kemungkinan kesulitan seksual atau perilaku
yang tidak sesuai dari pria.
R : Disini tampak frekuensi penyimpangan menjadei lebih tinggi (misalnya
perkosaan, inses, kejahatan kekerasan, dan perselingkuhan ekstramarital)
bila pasangan sedang hamil.
Kolaborasi:
a. Rujuk pada perawat klinis spesialis / konseling sesuai indikasi.
R : Mungkin perlu bantuan tambahan untuk mengatasi masalah dasar,
yang dapat berkembang selama kehamilan atau mungkin sudah ada
sebelumnya.
Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan
persepsi perubahan biofisik,respon orang lain.

Tujuan

Rasional:

 Klien mampumengungkapkan penerimaan / adaptasi bertyahap untuk


mengubah konsep diri / cityra tubuh.
 Klien mampu mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan
mempertahankan kepuasan penampilan keseluruhan, berpakaian dengan
pakaian yang tepat dan sepatu berhak rendah.
1. Tinjau ulang / kaji sikap terhadap kehamilan perubahan bentuk tubuh,
dsb.
R : Pada trimester kedua perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respon
negatif dapat terjadi pada klien / pasangan yang memiliki konsep diri
yang rapuh, didasarkan pada penampilan fisik. Efek – efek yang tampak
lainnya dari hormon – hormon pranatal seperti kloasma, striae
gravidarum, telangiektasis (spider vaskular), eritema palmar, jerawat,
dan hirsutisme dapat memperberat perubahan emosi klien. Perubahan
ini dapat mempengaruhi bagaimana menghadapi perubahan yang
terjadi.
2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan responb klien terhadap
perubahan. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
R : Individu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang terjadi.
Informasi dapat membantu klien memahami / menerimja apa yang
terjadi.
3. Anjurkan gaya dan sumber – sumber yang tersedia dari pakaian saat
hamil.
R : Situasi individu menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan
menungkatkan penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivita
yang menyenangkan.
4. Diskusikan metode perawatan kulit dan berhias (untuk meminimalkan /
menyembunyikan area kulit yang menjadi gelap), menggunakan kaos
kaki penyokong, pemeliharaan postur dan program latihan sedang.
R : Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa lebih baik mungkin
membantu untuk mempertahankan perasaan positif tentang diri. Aturan
latihan perinatal yang bukan latihan ketahanan cenderung
memperpendek persalinan, meningkatkan kemungkinan kelahiran
vaginal spontan, dan menurunkan kebutuhan terhadap argumentasi
oksitosin.
Kolaborasi:
a. Rujuk pada sumber – sumber lain seperti konseling dan / atau kelas
– kelas pendidikan kelahuiran anak dan menjadi orang tua.
R : Mungkin membantu dalam memberikan dukungan tambahan
selama periode perubahan ini; mengidentifikasi mode – model
peran.

PREEKLAMPSIA

A. Pengertian Preeklampsia

Beberapa pengertian preeklamsia menurut para ahli :

1. Preeklampsia (toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang


disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema
(penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai
akhir minggu pertama setelah persalinan ( Manuaba, 1998 ).
2. Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil,
bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria
tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi
sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan
berumur 28 minggu atau lebih ( Rustam Muctar, 1998 ).
3. Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan
edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera
setelah persalinan. (Mansjoer, 2000)
4. Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh
hipertensi, edema, dan proteinuria (kamus saku kedokteran Dorland ).

B. Etiologi / Faktor Penyebab Preeklampsia

Adapun penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui, namun


ada beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklampsia,
yaitu :
 Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan
ganda,hidramnion, dan mola hidatidosa.
 Bertambahnya frekuensi seiring makin tuanya kehamilan.
 Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin
dalam uterus.
 Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.

Faktor Predisposisi Preeklamsia:

 Molahidatidosa
 Diabetes mellitus
 Kehamilan ganda
 Hidropfetalis
 Obesitas
 Umur yang lebih dari 35 tahun

Klasifikasi Preeklampsia:

Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut :

Preeklampsia Ringan :

 Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring
terlentang; atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih; atau kenaikan
sistolik 30 mmHg atau lebih .Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2
kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
 Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau
lebih per minggu.
 Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada
urin kateter atau midstream.

Preeklampsia Berat:

 Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.


 Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
 Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam .
 Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada
epigastrium.
 Terdapat edema paru dan sianosis.

C. Patofisiologi Preeklamsia

Pada preeklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi


peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke
organ , termasuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar
dari timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan
resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial.Vasospasme dapat
diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors.
Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang
lain. Gangguan perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan
pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth
Retardation.

D. Manifestasi Klinik Preeklampsia

 Pertambahan berat badan yang berlebihan


 Edema
 Hipertensi
 Proteinuria
 Pada preeklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, diplopia,
penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah

E. Pemeriksaan Penunjang Preeklampsia

1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
 Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal
hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% )
 Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
 Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )
b. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine.
c. Pemeriksaan Fungsi hati
 Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
 LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
 Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
 Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N=
15-45u/ml )
 Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat (
N= <31 u/l >
 Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
d. Tes kimia darah
Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl )

Radiologi:

a. Ultrasonografi :Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus.


Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan
ketuban sedikit.
b. Kardiotografi:Diketahui denyut jantung janin lemah.

F. Diagnosis Preeklampsia

Diagnosis ditegakkan berdasarkan :

 Gambaran klinik : pertambahan berat badan yang berlebihan, edema,


hipertensi, dan timbul proteinuria
 Gejala subjektif : sakit kepala didaerah frontal, nyeri epigastrium;
gangguan visus; penglihatan kabur, diplopia; mual dan muntah.
 Gangguan serebral lainnya: refleks meningkat, dan tidak tenang
 Pemeriksaan: tekanan darah tinggi, refleks meningkat dan proteinuria
pada pemeriksaan laboratorium

G. Pencegahan Preeklampsia
 Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti,
mengenali tanda-tanda sedini mungkin (preeklampsi ringan), lalu
diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi
lebih berat.
 Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi
kalau ada faktor-faktor predisposisi.
 Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan,
serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta
karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan
yang berlebihan.

H. Komplikasi Preeklampsia

Tergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang


termasuk komplikasi antara lain:

Pada Ibu

 Eklampsia
 Solusio plasenta
 Pendarahan subkapsula hepar
 Kelainan pembekuan darah ( DIC )
 Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low
platelet count )
 Ablasio retina
 Gagal jantung hingga syok dan kematian.
Pada Janin
 Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
 Prematur
 Asfiksia neonatorum
 Kematian dalam uterus
 Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Data yang dikaji pada ibu dengan preeklampsia adalah :

1. Data subjektif :
 Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida ,< 20 tahun atau
> 35 tahun
 Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi,
edema, pusing, nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan
kabur
 Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia,
vaskuler esensial, hipertensi kronik, DM
 Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa,
hidramnion serta riwayat kehamilan dengan preeklampsia atau
eklampsia sebelumnya
 Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan
pokok maupun selingan
 Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat
menyebabkan kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril
untuk menghadapi resikonya
2. Data Objektif :
 Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam
 Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema
 Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal
distress
 Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat
pemberian SM ( jika refleks + )
 Pemeriksaan penunjang ;
o Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur,
diukur 2 kali dengan interval 6 jam
o Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream
( biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2
pada skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ
urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid
biasanya > 7 mg/100 ml
o Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu
o Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda
adanya kelainan pada otak
o USG ; untuk mengetahui keadaan janin
o NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin

Masalah Keperawatan

Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan


fungsi organ ( vasospasme dan peningkatan tekanan darah )

Tujuan

Rasional:

Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi kejang pada ibu

Kriteria Hasil :

 Kesadaran : compos mentis, GCS : 15 ( 4-5-6 )


 Tanda-tanda vital :
 Tekanan Darah : 100-120/70-80 mmHg
 Suhu : 36-37 C
 Nadi : 60-80 x/mnt
 RR : 16-20 x/mnt

1. Monitor tekanan darah tiap 4 jam


2. Catat tingkat kesadaran pasien
3. Kaji adanya tanda-tanda eklampsia ( hiperaktif, reflek patella dalam,
penurunan nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium dan oliguria )
4. Monitor adanya tanda-tanda dan gejala persalinan atau adanya kontraksi
uterus
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian anti hipertensi dan SM

Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan
pada plasenta

Tujuan

Rasional:

Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi foetal distress pada janin

Kriteria Hasil :

 DJJ ( + ) : 12-12-12
 Hasil NST :
 Hasil USG ;

1. Monitor DJJ sesuai indikasi


2. Kaji tentang pertumbuhan janin
3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta ( nyeri perut, perdarahan,
rahim tegang, aktifitas janin turun )
4. Kaji respon janin pada ibu yang diberi SM
5. Kolaborasi dengan medis dalam pemeriksaan USG dan NST

Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan


pembukaan jalan lahir.

Tujuan

Rasional:

Setelah dilakukan tindakan perawatan ibu mengerti penyebab nyeri dan dapat
mengantisipasi rasa nyerinya

Kriteria Hasil :

 Ibu mengerti penyebab nyerinya


 Ibu mampu beradaptasi terhadap nyerinya

1. Kaji tingkat intensitas nyeri pasien


2. Jelaskan penyebab nyerinya
3. Ajarkan ibu mengantisipasi nyeri dengan nafas dalam bila HIS timbul
4. Bantu ibu dengan mengusap/massage pada bagian yang nyeri

Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif


terhadap proses persalinan.

Tujuan

Rasional:
Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu berkurang atau hilang

Kriteria Hasil :

 Ibu tampak tenang


 Ibu kooperatif terhadap tindakan perawatan
 Ibu dapat menerima kondisi yang dialami sekarang

1. Kaji tingkat kecemasan ibu


2. Jelaskan mekanisme proses persalinan
3. gali dan tingkatkan mekanisme koping ibu yang efektif
4. Beri support system pada ibu
ASKEP IBU HAMIL PADA TRIMESTER III

1. Ibu Hamil pada Trimester III (27-40 minggu)

Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas


untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara
orang tua dan janin berkembang pada trimester ini.Perhatian ibu hamil
biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan
harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya
kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan
kerusakan fisik akibat melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat
persalinan perlu mendapat perhatian pula.

Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu


istirahat ibu.Dispnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan
varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap
akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya
ibu hamil menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu
(Bobak et.al, 2004:184 ).

2. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III


Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III
yaitu:
a. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000
gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan
dinding 2,5 cm. Bentuknya kembali seperti bentuk semula, lonjong
seperti telur. Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-
kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prossesus
xipoideus.Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½
jarak pusat dan prossesus xipoideus.Pada kehamilan 36 minggu,
fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prossesus xipoideus.
Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus uteri pada
kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm
dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu,
fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah
prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada
primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul.
b. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami
perubahan.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan
vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda
Chadwicks).Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai
meningkat dan lebih kental.
c. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sebagai persiapan memberikan ASI pada laktasi.Perkembangan
payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat
kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas, dari puting susu dapat keluar
cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.
d. Sirkulasi darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat
kecenderungan peningkatan tekanan darah. Sama halnya dengan
pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi.
Vena tungkai terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi
obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan
darah vena yang kembali dari uterus dan akibat tekanan mekanik
dari uterus pada vena cava.Keadaan ini menyebabkan varises pada
vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita
yang rentan.
e. Sistem respirasi
Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus,
diafragma naik 4 cm (1,5 inci), kondisi ini menyebabkan ibu
bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil.
f.Sistem pencernanan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung
meningkat yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan
(hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, morning sickness, dan
mual muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin
berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (sembelit).
g. Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih
karena kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
(PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh.Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin
lancar sehingga pembentukan urin pun makin bertambah.

3. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III


Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal,
yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah:
1. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah
yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan
nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau
kehamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak
normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tidak selalu
disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan semacam ini berarti plasenta
previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi
sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra
uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi
yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya
ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina (Saifuddin,
2002).
3. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam
kehamilan merupakan suatu masalah.Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak
hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta,
infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
5. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakit
kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang.Sakit kepala
yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia
(Pusdiknakes, 2003).
6. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau
ke-6.Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.
Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat
dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
7. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada
kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini
biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10
minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai
mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih
buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2002).
8. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III,
<10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang
keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002).

Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester Ketiga

Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat
kecemasan ibu akan semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-
elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya kepada janin, senang berbicara
kepada janin, terutama ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu yang sering
berkhayal atau bermimpi tentang apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada
bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian letak
bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan janinakan lahir dengan kecacatan. Calon
ibu menjadi sangat merasa bergantung kepada pasangannya.
Pada trimester II ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau
menjelang kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari
pasangannya, mulai takut jika akan terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari
itu, calon ibu ingin memastikan bahwa pasangannya mendukung dan selalu ada di
sampingnya.Tidak semua wanita dapat mengekspresikan perasaan ketergantungan
terhadap pasangannya.Akan tetapi, tetap mengharapkan bahwa perhatian,
dukungan, dan kasih sayang dapat tercurah dari pasangannya tersebut. Selain itu,
calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita. Beberapa wanitaakan sulit
untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru yang diberikan
oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar
calon ibu dapat menyerapnya dengan lebih mudah.

Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan
melahirkan dan mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala
kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan
pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa menjelang melahirkan
sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitasbayiakan semakin sering
terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik.

Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan
meningkat.Peningkatan keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat
menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap aktivitasseksual menurun
(Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005).

Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga adalah:

 Rasa tidak nyaman kembali timbul


 Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
 Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
 Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang
tidak normal
 Semakin ingin menyudahi kehamilannya
 Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
 Merasa kehilangan perhatian
 Tidak sabaran dan resah
 Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
 Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
 Libido menurun

ASKEP IBU HAMIL TRIMESTER III

A.Pengkajian

1. Sitem Reproduksi
a. Uterus:Bertambah besar, distensimiometrium, dinding menipis dan
adanya kontraksibroxonhis.
b. Cervik:Mengeluarkan mucus
c. Vagina:Hiperemia dan leokoreamaningkat
d. Mamae:Membesar dan kolostrum bertambah
2. Sistem cardiovaskuler
HR meningkat 15x, kerja CV meningkat, cardiak output meningkat
40%volume darah meningkat 30-50%.
3. Sistem Pernapasan
Diafragma tertekan keatas, iga ekspansi, konsumsi oksigen meningkat.
4. Sistem Urinaria
Frekuensi miksi meningkat, filtrasi glomerolus meningkat
dankonsentrasi albumin meningkat.
5. Sistem Muskulus kletal: lordosis
6. Sistem integument
Pigmentasi meningkat, aktifitas kelenjar keringat meningkat,
rambutmenipis dan kuku cepat patah dan mudah tumbuh.
7. Sistem Gastro intestinal
Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster
reflukkapasitas gaster menurun, intestinal, mortilitas menurun,
absorpsinutrisi dan air meningkat.
8. Sistem Endokrin
Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat, kelenjar
thiroidmeningkat.BMR meningkat dan plasenta fungsi maksimal.
9. Pengkajian Janin
a. Pembukaan leopod
b. Pergerakan janin
c. Elektronik fetal mariltoni contoh USGd)Non stress test (NST)

B. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan rasa Nyman


2. Resiko tinggi terjadinya perdarahan
3. kurangnya pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungandengan
kurangnya informasi
4. Resti terjadinya cidera berhubungan dengan adanya hipertensi
5. perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaranuterus
6. perubahan pola seksualitas berhubungan dengan
ketidaknyamanan(pembesaran abdomen)

C. Intervensi

1. anjurkan klien memakai sepatu tumit pendek


2. kurangi minum susu imblance Ca
3. rubah/ganti posisi
4. hindari duduk terlalu lama sering mandi
5. gunakan baju yang longgar dan menyerap keringat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.


Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama
(3 bulan pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh
kembang yang cepat bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40
minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang
berarti bahwa itu mencakup dua minggusebelum ovulasi dan konsepsi
terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yangdisebut trimester.

Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang keduadari 13


sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita
mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester
pertama. Pembagiantrimester membantu anda dan dokter dalam
perencanaan dan pengelolaankehamilan.

Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh


seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik.
Beberapa wanitalangsung tahu bahwa mereka telah hamil, sedangkan orang
lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes
kehamilan positif dan dokter telahmengkonfirmasi.

Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi dan


rasakesejahteraan.Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan
emosional.Lainmungkin tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian
pada kehamilan.Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu
membuat perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur
lebih awal atausering makan, makanan kecil.Untungnya, sebagian besar
ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan berlangsung.Dan
sebagian perempuan bahkanmungkin tidak merasakan adanya
ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernahhamil sebelumnya, mungkin
merasakan adanya perbedaan kali ini.Sama seperti perbedaan disetiap
wanita, demikian juga di setiap kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4,


Jakarta:EGC-

Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta : Media
Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai

  • Ispa
    Ispa
    Dokumen21 halaman
    Ispa
    Riska Silvia Yolanda
    Belum ada peringkat
  • Biologi Sel
    Biologi Sel
    Dokumen7 halaman
    Biologi Sel
    Riska Silvia Yolanda
    Belum ada peringkat
  • BAB III Laporan Kasus Kelolaan Utama
    BAB III Laporan Kasus Kelolaan Utama
    Dokumen25 halaman
    BAB III Laporan Kasus Kelolaan Utama
    Riska Silvia Yolanda
    Belum ada peringkat
  • Biodata
    Biodata
    Dokumen1 halaman
    Biodata
    Riska Silvia Yolanda
    Belum ada peringkat
  • LP Uks
    LP Uks
    Dokumen19 halaman
    LP Uks
    Riska Silvia Yolanda
    Belum ada peringkat
  • Mata Kuliah PDK
    Mata Kuliah PDK
    Dokumen8 halaman
    Mata Kuliah PDK
    Riska Silvia Yolanda
    Belum ada peringkat