D
I
S
U
S
U
N
Oleh Kelompok 1:
Anggota:
Bella Suriza
Riska Silvia Yolanda
Mega Selviana
Lusi Sawabul Jannah
Dora Indah Lestari
Asmaina
Aldika Fahmi
DosenPembimbing :
Ns. Khaira Rizki S,Kep
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT berkat segala rahmat dan
hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
tentang “ ASKEP SELAMA KEHAMILAN (TRIMESTER 1, TRIMESTER KE 2,
DAN TRIMESTER KE 3) ” .Dalam penulisan makalah ini pemakalah merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingatkan kemampuan yang dimiliki pemakalah. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari ibu sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Wassalammualaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Cara-cara yang digunakan pada metode ini adalah studi pustaka, dalam metode
ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
· Gejala subjektif:
a. Amenore
b. Nausea
c. Mual (morning sickness)
d. Payudara terasa penuh dan sensitive
e. Sering berkemih
f. Merasa lemah dan letih
g. Berat badan naik
h. Perubahan mood
· Gejala objektif:
a. Perdarahan pervagina
Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa
kehamilankurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda,
perdarahan pervaginamyang berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa: abortus, kehamilan mola,kehamilan ektopik.
b. Abortus.
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi
padakehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
c. Mual Muntah Berlebihan.
Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum) adalah gejala yang
wajar dan sering kedapatan pada kehamilantrimester I. Mual biasa
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saatdan malam
hari.Gejala±gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu.Mualdan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-
60 % multigravida.Satudiantara seribu kehamilan, gejala±gejala ini
menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCGdalam serum.
Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkinkarena
sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang.Padaumumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikiangejala mual muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaansehari-hari menjadi terganggu
dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaaninilah disebut hiperemisis
gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologismenentukan
berat ringanya penyakit.
d. Sakit Kepala Yang Hebat.
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dansering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan.Sakitkepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam
kehamilan adalah sakitkepala yang hebat, menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat.Terkadangsakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkin menemukan bahwa penglihatanyamenjadi kabur atau
terbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak
diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati
dankematian.
e. Penglihatan Kabur.
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkanoleh
sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak
danmeningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf
pusat, yangdapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual
yang mengidentifikasikan keadaan yangmengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.Selain itu
adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda
yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah
padaeklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah).
f. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan
tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badanserta
pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang
ringansering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk perkembangan sistem organ paling rentan
terhadap cedera dari factor lingkungan atau keturunan.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
B. Etiologi
1. Tingkat I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasalemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa
nyeri pdaepigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah
sistolik menurun,turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata
cekung.
2. Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang,
lidahmengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik danmata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi
cekung, tensi turun,hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton
tercium dalam hawa pernafasankarena mempunyai aroma yang khas dan
dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah
henti,kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat,
suhumeningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf
yangdikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus,
dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan,termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati.
E. Diagnosa
F. Penatalaksanaan
a. Obat-obatan Sedativ, yang siring diberikan adalah phenobarbital,
vitamin yang dianjurkanadalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga
dianjurkan seperti dramamin,ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan
antimetik seperti disiklominhidrokhloride atau khlorpromasin.
b. Isolasi Penderita, disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah
dan peredaran udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya
dokter dan perawat yang bolehmasuk ke dalam kamar penderita. Sampai
muntah berhenti dan penderita maumakan, tidak diberikan
makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang denganisolasi saja gejala-
gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
c. Terapi Psikologik ,Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit
dapat disembuhkan, hilangkanrasa takut oleh karena kehamilan, kurangi
pekerjaan serta menghilangkan masalahdan konflik yang kiranya dapat
menjadi latar belakang penyakit ini.
d. CairannParenteral, Berikan cairan parental yang cukup elektrolit,
karbohidrat dan protein denganglukose 5% dalam cairan garam
fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perludapat ditambah kalium dan
vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin Cdan bila ada
kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secaraintravena
e. Penghentiann kehamilan, Bila keadaan memburuk dilakukan
pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasikomplikasi organis adalah
delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam
keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan
keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya:
· Gangguann kejiwaan :
Delirium
Apatis,somnolen sampai koma
Terjadi gangguan jiwa ensepalopatiwernicle
· Gangguann penglihatan:
Pendarahan retina
Kemunduran penglihatan
· Gangguan faal:
Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester
kedua :
a. Tanda Subjektif
Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran,
pigmentasi dan perubahan putting. Perubahan ini sangat signifikan pada
wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan
sensitifitas jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung
kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih
selama kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa
hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi
getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh
calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang
pernah hamil sebelumnya.
A.Perubahan Psikologis
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung
dan preocupation dengan masalah yang mengganggu.Selama periode ini, berbagai
alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi
legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana
tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran
–pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia
membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan
kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia
berespon terhadap kehamilan.
Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri
dengan keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi,
morning sickness telah hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia
menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan
belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini,
terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama
kali.Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk
baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis
yang besar.
B. Perubahan Fisiologis
Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar
hormon steroid dan bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :
tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
tanda Hegar’s : uterus lunak
tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental
(operkulum) yang dapat menghambat masuknya bakteri
ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah,
sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti
ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti
bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat
20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan
oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang
berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan
saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi sektresi
vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi
peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik
yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat
berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat
rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa
kehamilan.
Sistem integument
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar
karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah.
Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih
(kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol
keluar.
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut
elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi
kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-bintik
hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga meningkat.
Sistem endokrin
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan
estrogen, plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans
membentuk insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara
signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak.
Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu
kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon
paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema
jaringan, sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat
sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan.
Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan
uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena
sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
Sistim musculoskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi
pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin,
bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang
belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung.
Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya,
mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor,
kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak
seimbang.
Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih
cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru
tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi
bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum
yang dapat menyebabkan gejala serak, hidung tersumbat, dispnea, sakit
tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi
saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan
asam lambung dan perlambatan pengosongan lambung dapat
menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja
menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
Sistem perkemihan
Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat
meningkatkan kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung
kemih meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat
menyebabkan meningkatnya berkemih.
Sistem persarafan
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan
acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness,
tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak mengalami perubahan namun
efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau psikosis
akibat tidak menerima kehamilannya.
A. PENGKAJIAN
1. ANAMNESA
1.SISTEM REPRODUKSI
a. Uterus
Usia 16 minggu: Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion
yang berisi janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara
simfisis dan pusat
Usia 20 minggu: Tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
Usia 24 minggu: Tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat
b.Vagina
2.SISTEM INTEGUMEN
a.Payudara
b.Kulit
1) Stiae gravidarum
Yaitu tanda regangan yang dibentuk akibat serabut – serabut
elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Hal ini
mengakibatkan pruritus atau rasa gatal
Pigmentasi
Mengalami pengumpulan pigmen sementara di tiga
area yaitu linea nigra ( garis gelap mengikuti midline
abdomen ), cholasma ( topeng kehamilan yang terlihat
seperti bintik – bintik hitam pada wajah ), dan areola.
Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak
Kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih
aktif.Akibatnya mungkin mengalami gangguan bau
badan, banyak mengeluarkan keringat, dan
berminyak.
3.SISTEM ENDOKRIN
4.SISTEM KARDIOVASKULER
5.SISTEM MUSKULOSKELETAL
SISTEM MUSKULOSKELETAL
6. SISTEM SIRKULASI
7.SISTEM GASTROINTESTINAL
8.SISTEM PERNAPASAN
9.SISTEM RENALIS
SISTEM GENITALIS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan
Rasional:
Tujuan
Rasaional:
Tujuan
Rasional:
PREEKLAMPSIA
A. Pengertian Preeklampsia
Molahidatidosa
Diabetes mellitus
Kehamilan ganda
Hidropfetalis
Obesitas
Umur yang lebih dari 35 tahun
Klasifikasi Preeklampsia:
Preeklampsia Ringan :
Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring
terlentang; atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih; atau kenaikan
sistolik 30 mmHg atau lebih .Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2
kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau
lebih per minggu.
Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada
urin kateter atau midstream.
Preeklampsia Berat:
C. Patofisiologi Preeklamsia
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal
hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% )
Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )
b. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine.
c. Pemeriksaan Fungsi hati
Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N=
15-45u/ml )
Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat (
N= <31 u/l >
Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
d. Tes kimia darah
Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl )
Radiologi:
F. Diagnosis Preeklampsia
G. Pencegahan Preeklampsia
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti,
mengenali tanda-tanda sedini mungkin (preeklampsi ringan), lalu
diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi
lebih berat.
Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi
kalau ada faktor-faktor predisposisi.
Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan,
serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta
karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan
yang berlebihan.
H. Komplikasi Preeklampsia
Pada Ibu
Eklampsia
Solusio plasenta
Pendarahan subkapsula hepar
Kelainan pembekuan darah ( DIC )
Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low
platelet count )
Ablasio retina
Gagal jantung hingga syok dan kematian.
Pada Janin
Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
Prematur
Asfiksia neonatorum
Kematian dalam uterus
Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data subjektif :
Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida ,< 20 tahun atau
> 35 tahun
Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi,
edema, pusing, nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan
kabur
Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia,
vaskuler esensial, hipertensi kronik, DM
Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa,
hidramnion serta riwayat kehamilan dengan preeklampsia atau
eklampsia sebelumnya
Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan
pokok maupun selingan
Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat
menyebabkan kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril
untuk menghadapi resikonya
2. Data Objektif :
Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam
Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema
Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal
distress
Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat
pemberian SM ( jika refleks + )
Pemeriksaan penunjang ;
o Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur,
diukur 2 kali dengan interval 6 jam
o Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream
( biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2
pada skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ
urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid
biasanya > 7 mg/100 ml
o Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu
o Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda
adanya kelainan pada otak
o USG ; untuk mengetahui keadaan janin
o NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin
Masalah Keperawatan
Tujuan
Rasional:
Kriteria Hasil :
Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan
pada plasenta
Tujuan
Rasional:
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi foetal distress pada janin
Kriteria Hasil :
DJJ ( + ) : 12-12-12
Hasil NST :
Hasil USG ;
Tujuan
Rasional:
Setelah dilakukan tindakan perawatan ibu mengerti penyebab nyeri dan dapat
mengantisipasi rasa nyerinya
Kriteria Hasil :
Tujuan
Rasional:
Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu berkurang atau hilang
Kriteria Hasil :
Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat
kecemasan ibu akan semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-
elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya kepada janin, senang berbicara
kepada janin, terutama ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu yang sering
berkhayal atau bermimpi tentang apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada
bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian letak
bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan janinakan lahir dengan kecacatan. Calon
ibu menjadi sangat merasa bergantung kepada pasangannya.
Pada trimester II ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau
menjelang kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari
pasangannya, mulai takut jika akan terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari
itu, calon ibu ingin memastikan bahwa pasangannya mendukung dan selalu ada di
sampingnya.Tidak semua wanita dapat mengekspresikan perasaan ketergantungan
terhadap pasangannya.Akan tetapi, tetap mengharapkan bahwa perhatian,
dukungan, dan kasih sayang dapat tercurah dari pasangannya tersebut. Selain itu,
calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita. Beberapa wanitaakan sulit
untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru yang diberikan
oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar
calon ibu dapat menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan
melahirkan dan mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala
kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan
pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa menjelang melahirkan
sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitasbayiakan semakin sering
terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik.
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan
meningkat.Peningkatan keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat
menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap aktivitasseksual menurun
(Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005).
A.Pengkajian
1. Sitem Reproduksi
a. Uterus:Bertambah besar, distensimiometrium, dinding menipis dan
adanya kontraksibroxonhis.
b. Cervik:Mengeluarkan mucus
c. Vagina:Hiperemia dan leokoreamaningkat
d. Mamae:Membesar dan kolostrum bertambah
2. Sistem cardiovaskuler
HR meningkat 15x, kerja CV meningkat, cardiak output meningkat
40%volume darah meningkat 30-50%.
3. Sistem Pernapasan
Diafragma tertekan keatas, iga ekspansi, konsumsi oksigen meningkat.
4. Sistem Urinaria
Frekuensi miksi meningkat, filtrasi glomerolus meningkat
dankonsentrasi albumin meningkat.
5. Sistem Muskulus kletal: lordosis
6. Sistem integument
Pigmentasi meningkat, aktifitas kelenjar keringat meningkat,
rambutmenipis dan kuku cepat patah dan mudah tumbuh.
7. Sistem Gastro intestinal
Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster
reflukkapasitas gaster menurun, intestinal, mortilitas menurun,
absorpsinutrisi dan air meningkat.
8. Sistem Endokrin
Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat, kelenjar
thiroidmeningkat.BMR meningkat dan plasenta fungsi maksimal.
9. Pengkajian Janin
a. Pembukaan leopod
b. Pergerakan janin
c. Elektronik fetal mariltoni contoh USGd)Non stress test (NST)
B. Diagnosa keperawatan
C. Intervensi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta : Media
Aesculapius