OLEH :
BOY CANDRA FERNIAWAN
N1D1 16 104
BAB I
LATAR BELAKANG
halnya novel religius dan teenlit yang belakangan banyak penggemar, dan
Beragamnya tema tersebut karena mengacu pada esensi sastra itu sendiri
yang merupakan bagian dari seni tiruan alam atau kehidupan manusia
segala sesuatu yang nyata dan umum, karena seni merupakan aktivitas
berbagai hal. Pertama, sejarah kolonial adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, novel sejarah kolonial yang
merupakan bagian dari negara yang tidak lepas dari penjajahan beberapa
negara Eropa dan Jepang. Kedua, novel sejarah kolonial, memunyai nilai lebih
dibanding buku-buku sejarah yang sudah ada. Sastra, salah satu di antaranya
2006: vi)
memusatkan perhatian pada isu kolonialisme adalah Cantik itu Luka (selanjutnya
disingkat dengan CIL) karya Eka Kurniawan. novel ini membahas kondisi
diterbitkan antara lain Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis
(1999), Corat-coret di Toilet dan Cerita-cerita lainnya (2000), Cantik itu Luka
(2002), Lelaki Harimau (2004) yang membahas tentang subaltern. Subaltern yang
dimaksudkan dalam hal ini adalah pihak yang terjajah. Yang dimaksud Spivak
subaltern’-nya Antonio Gramsci, atau secara lebih umum, mereka yang berada di
Mati dan Cerita-cerita Lainnya (2005), dan Gelak Sedih dan Cerita-cerita
4
Lainnya (2005). Debut novel pertamanya, Cantik itu Luka, mendapat tempat
tersendiri di hati pembaca Sastra Indonesia. CIL pertama kali diterbitkan oleh
penerbit Jendela tahun 2002, habis terjual, kemudian diterbitkan lagi penerbit
menggambarkan bagaimana peran tokoh utama Dewi Ayu bisa terjerat dan
dihadirkan oleh Eka pada tokoh-tokoh perempuan lainnya dalam novel. Seperti
pada tokoh Rosinah, pengikut setia Dewi Ayu, yang sebelumnya ia dibuat
sebagai alat transaksi agar bisa berhubungan badan dengan Dewi Ayu.
Ketaatannya pada Ayahnya membuat ia rela menjadi budak Dewi Ayu seumur
kaum lak-laki terpampang jelas pada novel Cantik itu Luka, marginalisasi pun
perempuan yang dihadirkan oleh pengarang dalam novel ini begitu nyata.
bahasa yang dimiliki oleh pengarang memang selalu bisa menarik perhatian
akibat budaya patriarkhi pada masa kolonial. Berangkat dari hal tersebut maka
dalam novel Cantik Itu Luka berdasarkan teori poskolonial Gayatri Spivak.
menggunakan kajian feminis poskolonial spivak pada novel Cantik Itu Luka
1.3 Tujuan
menggunakan kajian feminis poskolonial Spivak pada novel Cantik itu Luka
dengan hal tersebut, adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1. Dapat memperluas khasanah ilmu dalam suatu karya ilmiah terutama bidang
yang ditawarkan dalam sastra. Demikian pula bagi pembaca, penelitian ini
Bagi peneliti sendiri, penelitian ini dapat memperkaya wawasan sastra dan
Retno Tri Wijayanti (2004) dalam laporan penelitian yang berjudul "Citra
Wanita dalam Novel Saraswati Si Gadis dalam Sunyi Karya A.A. Navis:
Tinjauan Sastra Feminis", berisi tentang kesabaran dan ketegaran wanita dalam
7
kajiannya. Fokus kajian dalam skripsi Retno Tri Wijayanti adalah menyoroti citra
wanita dalam novel Saraswati Si Gadis dalam Sunyi karya A.A. Navis: Tinjauan
perempuan dalam novel Cantik Itu Luka karya eka kuriawan dengan kajian
Gender dalam Novel Geni Jora Karya Abidah El Khalieqy: Tinjauan Sastra
tata nilai budaya patriarki. Perempuan sebagai sosok yang selalu dinomorduakan
dan diperlakukan tidak adil. Tokoh utama dalam novel tersebut ingin
laki. Akhirnya,7 tokoh utama dapat membuktikan bahwa perempuan bisa sejajar
dengan laki-laki dalam segala hal. Salah satunya adalah masalah pendidikan.
gender yang dialami tokoh utama yang meliputi (1) adanya stereotip perempuan,
tokoh utama. Adapun, fokus kajian penelitian ini adalah representasi perempuan
dalam novel Cantik Itu Luka karya Eka Kuriawan dengan kajian Feminisme
Poskolonial Spivak.
“Representasi Perempuan dalam Novel Cantik Itu Luka karya Eka Kuriawan;
terdahulu.
9
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Feminisme
teori tunggal, karena tidak ada defenisi abstrak yang khusus tentang feminisme
disebabkan oleh pengertian feminisme itu sendiri yang didasarkan pada realitas
pada pada abad ke-17 dan pada saat itulah feminisme itu digunakan. Pada
abad ke-18 hingga abad ke-19 (1790-1860). Feminisme tampil dalam satu
saat pasca revolusi industri di Eropa. Dalam dunia sastra Indonesia, feminisme
sudah dipermasalahkan sejak tahun 20-an yaitu dalam roman “Siti Nurbaya”
bertema kawin paksa dan “Layar Terkembang” yang bertema perempuan yang
dari kata femme (woman), yang berarti perempuan. Feminisme adalah faman
kelas sosial. Dalam hal ini perlu dibedakan antara male dan female (sebagai
aspek perbedaan biologis dan sebagi hakikat alamiah), sedangkan maskulin dan
Pengertian male dan female mengacu pada seks, sedangkan maskulin dan
feminis mengacu pada jenis kelamin atau gender, seperti he dah she.
Dalam penegertian yang luas, feminis adalah gerakan kaum perempuan untuk
kaitannya dengan persamaan hak. Dalam ilmu sosial kontemporer lebih dikenal
mereka derita dalam masalah pendidikan dan sastra.” Setelah 1945 kritik
perempuan dari semua kelas dan ras ke dalam kekuatan-kekuatan publik dan
persamaan hak antara laki- laki dan perempuan. Kesadaran atau ketimpangan
struktur, sistem, dan tradisi dalam masyarakat yang kemudian melahirkan kritik
feminis.
penulisan artikel, puisi, novel, maupun berbagai media lain yang memungkinkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian feminis adalah orang yang
struktur hirarki antara laki-laki dan perempuan menjadi persamaan hak, status,
B. Teori Postkolonial
1. Pengertian Postkolonialisme
harfiah berarti paham mengenai teori yang lahir sesudah zaman colonial. Dasar
tahapan-tahapan
kemerdekaan.
“sesudah” kolonial atau juga tidak berarti “anti” kolonial. Sesuai dengan
pendapat Keith Foulcher dan Tony Day postkolonial mengacu pada kehidupan
alih membahas kondisi akibat kolonial yang ambivalen, atau membahas sejarah
hegemoni kolonial. Sementara ‘analisis wacana kolonial’ saat ini hanyalah suatu
teori postrukturalisme yang lain, studi poskolonial termasuk relatif baru. Banyak
pendapat yang timbul tentang teori postkolonial, sehingga cukup sulit untuk
menentukan secara agak pasti kapan teori postkolonialisme lahir (2008: 83-84).
Gayatri spivak Lahir di Kalkuta India tahun 1942. Ia menuntut agar kajian
dalam mendidik masyarakat kelas menengah dan elit India. Tokoh ini
kemerdekaan negara itu. Kelompok subaltern menurut Gayatri terdiri dari : warga
teori baru yang dapat berinteraksi dengan teori-teori Barat dapat memecahkan
persoalan yang ada. Fungsi selanjutnya dengan adanya teori tersebut adalah
Literature (Keith Foulcher and Tony Day, ed.), terbit pertama tahun 2002 melalui
termasuk relatif baru. Banyak pendapat yang timbul tentang teori postkolonial,
sehingga cukup sulit untuk menentukan secara agak pasti kapan teori
dirintis oleh Edward Said. Pertama kali dikemukakan melalui bukunya yang
Indonesi
persoalan yang ada. Fungsi selanjutnya dengan adanya teori tersebut adalah
Literature (Keith Foulcher and Tony Day, ed.), terbit pertama tahun 2002 melalui
oleh
Identitas (Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto, ed), terbit pertama kali
3. Representasi
dari suatu proses penyeleksian yang menggarisbawahi hal-hal tertentu dan hal
lain diabaikan. Dalam representasi media, tanda yang akan digunakan untuk
gagasan, pengetahuan, atau pesan secara fisik. Secara lebih tepat dapat
atau dirasakan dalam bentuk fisik. Didalam semiotika dinyatakan bahwa bentuk
Makna yang dibangkitkannya (baik itu jelas maupun tidak), yaitu Y, pada
umumnya dinamakan petanda; dan makna secara potensial bisa diambil dari
sebagai signifikasi (sistem penandaan). Hal ini bisa dicirikan sebagai proses
yang ada baik dalam bentuk material maupun konseptual, dengan cara tertentu,
hal yang mudah. Maksud dari pembuat 26 bentuk, konteks historis dan sosial
yang terkait dengan terbuatnya bentuk ini, tujuan pembuatannya, dan seterusnya
17
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Sumber Data
Data merupakan bagian terpenting dari suatu penelitian karena data inilah
yang nantinya akan diolah serta dianalisis untuk mendapatkan hasil penelitian.
Sumber data penelitian ini adalah novel yang berjudul Cantik itu Luka Karya
2. Data Penelitian
Adapun data penelitian ini adalah seluruh isi novel yang berjudul
Cantik itu Luka Karya Eka Kurniawan dengan menelusuri dan mendalami peran
tersubordinasi dan termarginalisasi oleh kelas pertama atau laki-laki pada masa
3. Metode Penelitian
Adapun data penelitian ini adalah seluruh isi novel yang berjudul
Cantik itu Luka Karya Eka Kurniawan dengan menelusuri dan mendalami peran
tersubordinasi dan termarginalisasi oleh kelas pertama atau laki-laki pada masa
E. Definisi Operasional
diamati, karena penelitan kualitatif berasumsi bahwa gejala itu tidak dapat
seseorang, lalu masuk ke akal untuk diproses yang hasilnya adalah sebuah
novel CIL karya Eka Kurniawan melalui variabel penokohan tokoh utama
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Eka. 2016. Cantik Itu Luka. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ningrum, Tyas Umi. 2016. Inferioritas Perempuan Dalam Novel Cantik Itu Luka
Karya Eka Kurniawan, (Artikel Skripsi). Kediri: Universitas Nusantara
PGRI Kediri.