Jika pada umumnay ketupat, berbeda denganmasyarakat wakatobi yang menyuguhkan lapa=lapa
hampir di setiap rumah yang ada di wakatobi. Seperti yang terdapat dalam masyarakat wanci. Lapa-
lap biasanay dijadikan makanan pengganti nasi. Lapa-lapa bagi masyarakat wanci merupakan suatu
keharusan untuk melengkapai menu yang tersedia seperti ikan parende, daging ayam serta lain-
lainnya
Seperti yang di ungkapkan ptri warga liya wanci” biasanay kami selalu beli lapa-lapa tapi yang belum
di isi, nanti dirumah kami yang masukan bera lalu kemudian dimasak”
Lapa-lapa sendiri merupakan makanan olahan yang bahan dasarnya adalah beras ketan. Cara
pembuatannya cukum mudah. Beras ketan dimasak setenag matang dlam kewali besar. Kemudia
setelah itu dicetak dalam pencetakan menyerupai selang memanjang. Setelah itu di ikat pakai tali
karung beras atau tali rafia. Kemudian lapa-lapa yang telah dubungkus di kukus dalam kurun awaktu
1 hingga 2 jam-an.
Kalau disisni lapa-lapa terbuat dari tunas daun yang masih muda, yang biasa juag di kenal dengan
janurnay kelapa. Kalau tidak mau panjat , kami disisni beli saja dipasar karena biasanay banyak yang
jual apalagi 1 atau dua hari menjelang lebaran, ungkapanya lagi.
Lapa-lapa sendiri memiliki rasa ayng legit dan gurih. Baisanay masyarajkat wakatobi akan memanggil
tetangga untuk memebuatanay secara bersama-sama. Dan jika tidaka akan dibeli dipasar-pasar
tradisional. Untuk kisaran harga biasanay dijual perikat atau perjanur dengan harga 10 hingga 25 ribu
rupiah
Tradisi hepatirangga wanci menandakan momentum akhir ramadhan
3. daun pacar
Lia togo