Ini adalah cerita singkat tentang daerah ku. Mungkin daerahku ini terpencil atau sering orang
dari luar Kalimantan banyak belum tahu daerahku ini, dan inilah cerita singkatku dari
budaya, makanan, dan cirikhasnya:
Pais waluh merupakan kue yang terbuat dari buah labu dicampur dengan tepung dan sedikit
gula dikemas dke dalam daun pisang, kemudian dikukus atau bisa juga direbus.
Berbeda dengan pais waluh, sarawa/kolak pisang merupakan kue yang dibuat untuk konsumsi
dikalangan sendiri/keluarga yang bersangkutan. Artinya jarang yang membuatnya untuk
diperjual belikan. Terbuat dari pisang setengah masak diiris kecil-kecil, direbus bersama gula
merah dan santan kelapa. Kue ini sangat jarang diperdagangkan, kecuali pada saat bulan
puasa, banyak ditemukan dipasar-pasar Ramadhan di Kalimantan Selatan.
Hampir sama dengan sarawa/kolak pisang, cengkaruk yang terbuat dari bahan beras ketan
yang digoreng kemudian dihaluskan bersama-sama dengan gula merah. Kue ini hanya dibuat
oleh warga Banjar menjelang lebaran sehingga agak sulit didapakan dipasaran pada hari-hari
biasa. Dibanding dengan kue yang lain, cengkaruk merupakan kue khas yang paling
tradisional, dan hampir dilupakan.
Ada satu jenis lagi penganan khas dan unik untuk membangkitkan selera makan. Orang-
orang diluar masyarakat Banjar mungkin tak mengira kalau penganan tersebut adalah berasal
dari kulit cempedak. Proses pembuatannya, kulit cempedak masak yang sudak diambil isinya,
dibuang duri-duri luarnya, kemudian direndam dalam air yang sudah diberi garam selama
lebih kurang 3 hari. Setelah itu silakan digoreng atau diapakan saja, pasti selera makan anda
akan bergairah.
1. Pakasam