Anda di halaman 1dari 5

Ikan (PISCES)

Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan
bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam
dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong
kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan
dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag),
ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya
tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya Pisces dibagi menajdi 2 golongan :
1. ikan berangka tulang rawan (Chondrichthyes), contoh : ikan hiu, ikan pari, ikan cucut
2. ikan berangka tulang sejati (Osteichthyes), contoh : ikan kakap, ikan mas, ikan tongkol, ikan
bandeng

Ciri-ciri umum dari ikan :


# Hidup di dalam air.
# Mempunyai sisik yang berlendir.
# Mempunyai sirip untuk bergerak.
# Bernafas melalui insang.
# Membiak secara bertelur.
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris).Dari rongga mulut
makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus
berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya
menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung.Dari lambung, makanan
masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya.Usus bermuara pada
anus.
Burung (AVES)
Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung memiliki ciri umum
yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya
kelompok hewan yang memiliki bulu.
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan
sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx. Jenis-jenis
burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang
lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh
dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia.

Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran
pencernaan pada burung terdiri atas:
1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan
tanduk,
3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini
disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,
4) lambung terdiri atas:
- Proventrikulus (lambung kelenjar)
- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal).Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil
dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut
sebagai " hen’s teeth”,
5) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus halus pada
burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati,
kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
MAMALIA
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh
adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya;
adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas". Otak mengatur sistem
peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus,
yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi
ilmiah yang dipakai.
Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke
dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-mamalia,
seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan dianggap sebagai ciri
khusus mamalia. Demikian juga dengan sifat endotermik yang juga dimiliki oleh burung.

Monotremata tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya,
monotremata memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kelas Mamalia. Perlu diketahui bahwa
taksonomi yang sering digunakan belakangan ini sering menekankan pada kesamaan nenek
moyang. Mamalia dibedakan menjadi 13 kelompok :
1. Monotremata : platipus
2. Marsupialia : kangguru
3. Insektivora : tikus tanah
4. Chiroptera : kelalawar
5. Primata : lemur, monyet, kera, manusia
6. Edentata : armadilo, hewan pemakan semut, kukang
7. Lagomorpha : kelinci
8. Rodentia : tikus, tupai, landak
9. Odontoceta : lumba-lumba, paus, pesut
10. Karnivora : kucing, anjing, beruang, anjing laut, rakun, musang
11. Perissodactyla : kuda, zebra, tapir, badak
12. Artiodactyla : babi, unta, jerapah, domba, bison
AMPHIBIA
Amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya
di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air
atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian
berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau
di tempat-tempat yang lebih kering dan bernafas dengan paru-paru.
Amfibia mempunyai ciri-ciri yaitu tubuh diselubungi kulit yang berlendir, merupakan hewan
berdarah dingin (poikiloterm), mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua
serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput
renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan
berenang, matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat
berfungsi waktu menyelam, pernafasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa
alat pernafasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah
air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam, dan berkembang biak dengan cara
melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan
eksternal).

Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia (Caecilia), serta bangsa kodok
dan katak (Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing
besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah
salamander. Amfibia dari daerah bermusim empat ini bertubuh serupa kadal, namun berkulit
licin tanpa sisik.
REPTILIA
Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan
darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru. Ciri umum kelas ini yang
membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau
sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-
ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada
anggota Sub-ordo Ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo Lacertilia.
Sedangkan pada Ordo Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami
pergantian atau pengelupasan.Ciri – ciri reptilia:
1. Penutup tubuh
- tubuh ditutupi kulit yang kering, keras, dan bersisik
- pada kura-kura rangkanya mengalami modifikasi menjadi karapaks (perisai punggung dan
plastron (perisai perut) yag tersusun dari protein keratin
2. Anggota tubuh
- bergerak dengan cara melata
- ular tidak mempunyai tungkai
- buaya, kura-kura dan cicak mempunyai dua pasang tungkai
- tungkai cecak tersusun secara pararel untuk memudahkan menempel dan merambat di dinding
3. Perkembangbiakan
- pembuahan terjadi di dalam tubuh (fertilisaasi internal)
- telur yang sudah dibuahi dikeluarkan dari tubuh betina dan berkembang di alam bebas (ovipar)
- ada juga telur yang berada di tubuh induknya hingga menetas (ovovivipar)

Kelas reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu


1.Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara)
2. Testudinata / Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus)
3.Squamata (Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena)
4.Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman).

Anda mungkin juga menyukai