Anda di halaman 1dari 1

BERITA TERKINI

G
agal nafas (RDS – respiratory distress
syndrome) pada kondisi defisiensi
surfaktan sekunder merupakan pe-
nyebab utama kesakitan dan kema-
tian bayi preterm. Defisiensi surfaktan sekunder
ini juga dapat menyebabkan terjadinya gagal
nafas pada neonatus matur dengan sindrom
aspirasi mekonium, penumonia dan sepsis,
dan mungkin juga perdarahan paru. Risiko RDS
meningkat seiring dengan penurunan usia ke-
hamilan. Sedangkan faktor maternal meliputi:
DM, ras kulit putih, janin laki-laki. Asfiksia serta
sepsis turut meningkatkan risiko RDS. Secara
umum, akan terjadi RDS pada 60% neonatus
usia kehamilan < 29 minggu.

Secara alamiah, tubuh janin akan memproduk-


si surfaktan untuk persiapan pernafasan spon-
tan pada saat dilahirkan. Surfaktan disintesis
oleh sel-sel pneumosit tipe II, selanjutnya akan
disekresikan dan membentuk surfaktan mono-
layer pada permukaan alveolus. Surfaktan paru
ini mengandung 80% fosfolipin, 8% lemak
netral, dan 12% protein termasuk protein dari
plasma dan jaringan paru. Secara fisiologi sur-
faktan ini mempunyai fungsi antara lain: menu- Lucinactant - surfaktan
runkan tekanan permukaan alveolus, menjaga
secara dinamis permukaan alveolus pada saat untuk gagal napas
proses pernafasan (penarikan dan peregangan
permukaan alveolus), serta membantu proses
difusi antara udara pada alveolus. terapi displasia bronkopulmonal pada neona- pulmonal dalam 28 hari pertama dari bayi-
tus, dan asma. Lucinactant diberikan secara in- bayi prematur, lucinactant tidak lebih jelek
Selain tindakan yang secara umum dilakukan tratekal beberapa saat setelah janin lahir seba- jika dibandingkan dengan populasi neonatus
untuk penanganan RDS seperti: oksigenasi gai SRT (surfactant replacement therapy). Saat prematur yang mendapatkan poractant alfa,
dengan pemasangan ventilasi mekanik, peng- ini sudah dikembangkan lucinactant dalam suatu surfaktan derivat dari babi.
gunaan kortikosteroid (saat ini mulai diting- formulasi aerosol yang dapat diberikan secara
galkan), SRT (surfactant replacement therapy) inhalasi dengan nasal continuous positive air- Surfaktan semisintetik lucinactant ini secara
merupakan terapi yang mempunyai bukti ilm- way pressure dan juga untuk pengobatan in- umum mempunyai tolerabilitas yang baik,
iah kuat. SRT merupakan tindakan pemberian sufisiensi respirasi pada neonatus. Bentuk sin- efek samping biasanya bersifat sementara
surfaktan eksogen; saat ini dikenal dua jenis tetik memberikan keuntungan terhadap risiko dan biasanya berhubungan dengan prosedur
surfaktan utama: a) surfaktan natural meru- infeksi maupun reaksi imunogenisitas. pemberian. Tidak ada perbedaan angka keja-
pakan derivat paru-paru hewan yang diper- dian efek samping yang signifikan pada bayi-
oleh dengan teknik ekstraksi, dan b) surfaktan Studi pivotal, dengan disain RCT tersamar bayi prematur yang mendapat lucinactant
sintentik dan rekombinan yang salah satunya ganda untuk pencegahan kejadian RDS pada dengan surfaktan lain.  (KTW)
adalah Lucinactant. bayi-bayi prematur dalam waktu 24 jam sete-
lah persalinan menunjukkan bahwa lucinac- REFERENSI:
Lucinactant merupakan surfaktan sintetik tant secara bermakna menurunkan kejadian 1. Stevent MD. Lucinactant: a novel synthetic surfactant
yang mengandung fosfolipid dan peptid RDS lebih baik dibandingkan dengan sur- for the treatment of respiratory distress syndrome. Ex-
sinpultide, yang didisain mempunyai fungsi faktan sintetik lain, yaitu colfosceril palmitate pert Opinion on Investigational Drugs 2005:14(3):329-
mirip dengan protein surfaktan B. Lucinactant - surfaktan semisintetik yang tidak mengand- 34.
ini sebelumnya dikembangkan untuk mence- ung protein. Kematian dalam 14 hari akibat 2. Engel WA. Surfactant-replacement Therapy for Respi-
gah dan mengobati RDS (respiratory distress RDS pada kelompok lucinactant juga lebih ratory Distress in the Preterm and Term Neonate. Am
syndrome) yang disebabkan oleh defisiensi rendah jika dibandingkan dengan kelompok Acad. Pediatr. 2008;121:419-32.
surfaktan, namun dalam perkembangannya colfosceril palmitate maupun beractant (suatu 3. Marit M., Caroline P., Keri W. et al. Lucinactant: In Neo-
juga untuk penanganan defisiensi surfaktan surfaktan dari sapi). Dalam studi RCT tersa- natal Respiratory Distress Syndrome. Treatments in
pada kasus-kasus sindrom aspirasi mekonium, mar ganda lain untuk pencegahan displasia Respiratory Medicine 2005;4(2): 139-145.

220 CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012

CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 220 4/3/2012 11:53:29 AM

Anda mungkin juga menyukai