Anda di halaman 1dari 6

Nama: Muh.

Ikram Ashari
Nim: A31115014

Implementasi Strategi
Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat.
Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelumnya,
juga disebabkan munculnya jasa baru sebagai akibat dari tuntutan dan perkembangan tegnologi.
Dengan demikian persaingan pun semakin gencar antar setiap perusahaan jasa. Hal ini
mengakibatkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk memperkenalkan
produk perusahaannya kepada konsumen dan juga untuk mencapai tujuan dan keuntungan yang
maksimal maka perusahaan perlu membuat rencana yang akan dilakukan dimana ini biasanya
disebut dengan strategi pemasaran suapaya konsumen tertarik menggunakan jasa perusahaan
tersebut.
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Pada masa ini banyak perusahaan jasa yang sedang berkembang, salah satunya
adalah rumah sakit yang juga menngunaka strategi pemasaran untuk memasarkan jasa kesehatan
yang mereka tawarkan kepada konsumen.
Strategi pemasaran pada umumnya terdiri dari unsur-unsur pemasaran yang terpadu (4P, yaitu
product, price, promotion, place).
1. Produk (Product)
2. Harga (Price)
3. Strategi Tempat/Distribusi (Place/Distribution)
4. Pelayanan
Faktanya, untuk setiap strategi yang telah direncanakan, implementasi yang baik atas strategi
tersebut hanya menghasilkan keberhasilan sekitar 10 persen atau kurang. Hal ini dikarenakan
kegagalan dalam melakukan segmentasi pasar yang baik, terlalu memperhatikan kebijakan akuisisi
baru, dan tertinggal jauh dari dari para pesaing dalam litbang. Implementasi strategi berpengaruh
secara langsung terhadap kehidupan manajer pabrik, manajer-manajer divisi, manajer departemen-
departemen, manajer panjualan, manajer produk, manajer proyek, manajer personalia, manajer
staf, supervisor, dan seluruh karyawan.
Dua variable yang yang penting dan sentral bagi implementasi strategis: segmentasi pasar dan
positioning produk. Segmantasi pasar dan positioning produk menjadi kontribusi pemasaran
paling penting pada manajemen strategis.
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar (market segmentation) secara lusa digunakan untuk menerapkan strategi.
Segmentasi pasar adalah variable yang penting dalam implementasi strategi karena setidaknya tiga
alas an utama. Pertama, strategi seperti pengembangan pasar, pengembanagn produk, penetrasi
pasar, dan diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui adanya pasar dan produk
baru. Untuk menerapakn strategi- strategi ini dengan sukses, dibutuhkan pendekatan segmentasi
pasar yang baru atau yang telah diperbaiki. Kedua, degmentasi pasar memungkinkan perusahaan
untuk beroperasi dengan sumber daya yang terbatas karena produksi missal, distribusi massal dan
iklan missal tidak diperlukan. Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan kecil untuk bersaing
lebih baik dengan perusahaan besar dengan memaksimalkan laba per unit dan penjualan per
segmen. Terakhir, keputusan segmentasi pasar secara langsung mempengaruhi variable bauran
pemasaran; produk, distribusi, promosi, dan harga, seperti yang bisa dilihat pada
2. Positioning Produk
Setelah pemasar menetapkan segmentasi sehingga perusahaan dapat membidik kelompok
konsumen tertntu, langkah selanjutnya adalah menemukan ekspektasi dan keinginan konsumen.
Positioning merupakan pengembangan skema representasi yang mencerminkan produk atau jasa
anda dibandingkan dengan pesaing dalam dimensi yang penting bagi kesuksesan dalam industry.
Langkah- langkah berikut ini dibutuhkan dalam positioning produk :
1. Pilih criteria kunci yang secara efektif membedakan produk atau jasa dalam industry.
2. Gambarkan diagram peta positioning-produk dua-dimensi dengan kriteria yang spesifik disetiap
sumbunya.
3. Tetapkan produk dan jasa pesaing sebagai resultan matriks empat kuadrat.
4. Identifikasi area-area dalam peta positioning dimana produk dan jasa perusahaan harus paling
kompetitif dipasar yang ada. Lihatlah area yang belum terisi (relung pasar atau niche).
5. Kembangkan rencana pemasaran untuk menentukan posisi produk atau jasa perusahaan secara
tepat.
Beberapa aturan dalam menggunakan positioning produk sebagai alat implementasi strategi adalah
berikut:
1. Lihatlah pada area yang belum terisi atau relung yang masih kosong (vacan niche). Peluang
terbaik bias jadi adalah segmen yang belum terlayani.
2. Jangan menetapakn segmen secara tumpang-tindih. Keuntungan apapun dari perpotongan
tersebut (misalnya, target pasar yang lebih besar) akan terhapus oleh kegagalan memuaskan satu
segmen. Dalam pengertian teori keputusan, maksudnya disini adalah untuk menghindari
suboptimasi akibat mencoba melayani lebih dari satu fungsi objektif.
3. Jangan melayani dua segen dengan satu strategi yang sama. Biasanya, suatu strategi yang
berhasil untuk satu segmen tidak bias begitu saja diterapkan pada segmen lain.
4. Jangan memosisikan diri ditengah-tengah peta. Tengah biasanya menunjukkan strategi yang
digunakan tidak dijalankan dengan jelas untuk membedakan karakteristik yang ada. Aturan ini
bervariasi mengikuti jumlah pesaing. Sebagai contoh, ketika ahnya ada dua pesaing, seperti dalam
pemilihan presiden amerika serikat, tengah menjadi posisi strategis yang diharap-harapkan.
Strategi positioning produk yang efektif memenuhi dua kriteria: (1) secara unik membedakan
perusahaan dalam persaingan tersebut, dan (2) membawa konsumen untuk mengharapkan
pelayanan yang sedikit berbeda dari yang akan atau bias diberikan konsumen. Perusahaan
seharusnya tidak membuat ekspektasi yang melebihi ekspektasi yang bisa atau akan diberikan.
Isu-Isu Keuangan/Akuntansi
1. Mendapatkan Modal Untuk Implementasi Strategis
Implementasi strategi yang sukses terkadang memerlukan tambahan modal. disamping laba bersih
dari operasi dan penjualan asset, dua sumber dasar perolehan modal bagi suatu organisasi adalah
pinjaman dan setoran modal. Menentukan kombinasi yang tepat antara pinjaman dengan modal
disetor dalam struktur modal perusahaan adalah vital bagi kesuksesan implementasi strategi.
Analisis Laba per Saham/Laba Sebelum Bunga dan Pajak (Earnings per share/earnings before
interest and taxes-EPS/EBIT analysis0 adalah tehnik yang paling banyak digunakan dalam
menentukan apakah pinjaman, saham, atau kombinasi keduanya merupakan alternative terbaik
untuk memperoleh modal bagi implementasi strategis. Tehnik ini meliputi pemeriksaan dampak
yang ditimbulkan pendanaan dari pinjaman dengan saham terhadap laba per saham dibawah
berbagai asumsi begitu juga dengan EBIT.
Analisis EPS/EBIT adalah alat yang berharga untuk membuat keputusan mengenai pembiayaan
modal yang yang diperlukan untuk implementasi strategi, namun beberapa perhatian perlu
diberikan saat menggunakan tehnik ini. Pertama, laba mungkin akan lebih tinggi pada alternative
saham atau utang ketika tingkat EPS lebih rendah. Contohnya, hanya dilihat pada nilai laba setelah
pajak (earnings after taxes-EAT) di table 8-3, anda dapat melihat saham biasa merupakan pilihan
terbaik, apapun kondisi ekonomi yang terjadi. Jika misi brown company termasuk memaksimalkan
laba, bertentangan dengan memaksimalkan keuntungan pemegang saham atau beberapa criteria
lain, maka saham menjadi pilihan pembiayaan yang lebih baik dibanding untung.
2. Proyeksi Laporan Keuangan
Analisis proyeksi laporan keuangan (projected financial statement analysis) adalah teknik utama
dalam implementasi strategi karena memungkinkan organisasi untuk memriksa hasil yang
diharapkan dari berbagai tindakan dan pendekatan.
Terdapat enam tahap dalam membuat suatu analisis proyeksi keuangan:
a. Siapkan proyeksi keuangan sebelum neraca. Awalilah dengan memperkirakan
penjualan seakurat mungkin.
b. Gunakan metode persentase penjualan (percentage-of sales) untuk memproyeksiakn
harga pokok penjualan(cost of good sold-CGS) dan akun-akunpengeluaran di laporan keuangan.
c. Hitunglah proyeksi laba bersih (net income-NI)
d. Kurangi laba bersih dengan dividen (dividend-DIV) yang akan dibayar untuk tahun depan. Sisa
laba ini diebut laba ditahan (retained earnings-RE). setiap tahun perusahaan menambahkan laba
ditahan (dari laporan laba rugi) ke laba ditahan tahun sebelumnya di neraca. Oleh karena itu,
jumlah laba ditahan dalam neraca adalah jumlah kumulatif, bukan jumlah sebenarnya yang tersedia
untuk implementasi strategi! Dalam mebuat laporan proyeksi keunagan, jumlah laba ditahan pada
neraca biasanya cukup besar. Namun demikian, jumlahnya juga bisa saja rendah atau bahkan
negative jika perusahaan mengalami kerugian. Satu-satunya cara bagi laba ditahan agar bisa turun
dari satu tahun ketahun lainya dalam neraca adalah:
1) Jika perusahaan mengalami kerugian pada tahun tersebut atau,
2) Jika perusahaan memiliki labah bersih positif pada tahun tersebut namun harus
membayar dividen lebih besar dari jumlah lab yang diperoleh.
e. Proyeksikan pos-pos dineraca, dimulai dari lab ditahan dan kemudian memperkirakan modal
pemegang saham, utang jangka panjang, utang jangka pendek, total utang, total aktifa, aktifa tetap,
dan aktifa lancar.
f. Tulislah catatan proyeksi pada laporan. Kapanpun terjadi perubahan dari tahun ke tahun yang
diproyeksikan, beri catatan yang perlu diberikan.
3. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan atau financial bugget adalah dokumen yang memperlihatkan secara detail
bagaimana dan bisa diperoleh dan dibelanjakan untuk suatu priode tertentu, biasanya anggaran
yang dipakai adalah anggaran tahunan. Ada bbebrapa bentuk anggaran yang dipakai seperti:
anggaran kas,anggaran oprasi, anggaran penjualan, anggaran lab,anggaran pabrik, anggaran
modal, anggaran pengeluaran,anggaran divisi, anggaran variable, anggaran fleksibel, dan anggaran
tetap. Anggaran keuangan memiliki keterbatasan. Pertama, program yang telah dianggarakan,
dapat menjadi begitu detail dimana mereka menjadi terlalu kaku dan terlalu mahal. Kedua,
anggaran keuangan bisa menjadi subtitusi bagi tujuan. Ketiga, anggaran dapat menyembunyikan
inefisensi jika didasarkan pada prosedur daripada evaluasi priodik dari suatu kondistertentu.
Terakhir, anggaran terkadang digunakan sebagai instrument bagi tirani akibat rasa frustasi,
ketidaksukaan, ketidakadilan, dan tinggkat keluar masuk karyawan yang tinggi.
4. Mengevaluasi Nilai Dari Suatu Bisnis
Mengevaluasi nilai dari suatu bisnis (worth of a business) adalah hal yang penting bagi
implementasi strategi karena strategi yang integrative, intensif, dan diverifikasi biasanya
diterapkan dengan mengambil alih lain. Diverifikasi biasanya diterapkan dengan mengambil alih
perusahaan lain. Strategi lainnya, seperti pengunduran diri, atau divest, mungkin bisa
mengakibatkan terjualnyasatu divisi dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri. Untuk
menentukan nilai bisnisdapat dikelompokkan kedalam 3 pendekatan utama: apa yang dimiliki
perusahaan, atau apa yang diberikan perusahaan ke pasar. Pendekatan pertama adalah menentukan
nilai bersih atau modal pemegang saham. Pendekatan kedua adalah dengan mengukur nilai suatu
perusahaan muncul dari keyakinan bahwa nilai dari bisnis apapun harus didasarkan pada manfaat
masa depan yang bisa diperoleh pemiliknya berupa laba bersih. Dan pendekatan ketiga adalah
membiarkan pasar menentukan nilai bisnis berdasarkan nilai harga jual, metode rasio harga
terhadap laba, dan metode saham yang beredar.
5. Menentukan Apakah Perlu Go Public
Menjadi perusahaan publik, bebrarti menjual sebagian kepemilikan perusahaan ke oranglain
dengan tujuan untuk memperoleh tambhana modal, konsekuensinya, hal tersebut mengurangi
kendali pemilik atau perusahaan. Menjadi perusahaan publik tidak disarankan bagi perusahaan
yang penjualannya kurang dari $10 juta karena biaya awal untuk melakukannya sangat tinggi.
Isu-Isu Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)
Personel penelitian dan pengembangan pada umumnya akan dihargai karena bisa mengembangkan
produk baru dan meningkatkan produk lama sehingga implementasi strategi jadi efektif. Adapun
kebijakan litbang dapat meningkatkan usaha implementasi strategi dalam hal :
1. Menekankan peningkatan produk atau proses.
2. Menekankan pada riset dasar atau terapan.
3. Menjadi pemimpin atau pengikut dalam litbang.
4. Mengembangkan tipe proses robotic atau manual.
5. Mengalokasikan jumlah uang yang tinggi, rata-rata, atau rendah untuk litbang.
6. Menjalankan litbang sendiri atau mengontrakkan ke luar.
7. Menggunakan peneliti dari universitas atau peneliti swasta.
Ada 3 pendekatan yang dilakukan dalam litbang, yaitu:
1. Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan suatu produk dengan teknologi baru.
2. Menjadi peniru yang inovatif dari sebuah produk yang sukses, sehingga meminimalkan risiko,
dan biaya awal.
3. Menjadi produsen berbiaya rendah dengan cara memproduksi produk yang serupa secara missal
namun lebih murah dari produk yang baru-baru ini ditawarkan perusahaan lain.
Isu-Isu Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi yang baik memungkinkan prusahaan mengurangi biaya. Contohnya pemesanan
online dari tenaga penjual ke fasilitas produksi dapat memperpendek waktu pemesanan material
dan mengurangi biaya persediaan.
Perusahaan yang mengumpulkan, dan mengevaluasi informasi eksternal dan internal secara efektif
dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perushaan lain. Di berbagai industry, imformasi
menjadi factor yang paling penting dalam membedakan perusahaan yang berhasil dengan
perusahaan yang tidak berhasil. Proses manajemen strategis difasilitasi dengan baik di perusahaan
yang mmemiliki sistem informasi yang efektif. Banyak perusahaan yang memiliki pendekatan
baru untuk sistem informasi, yang bisa menyatukan pengetahuan teknis dari ahli computer dengan
visi dari manajemen senior

Anda mungkin juga menyukai