Anda di halaman 1dari 10

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 1

Case Report Session

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

Oleh :
Muthia Rahmi 1840312232
Tuti Irma Rahayu 1840312235
Winarti Rimadhani 1840312257

Preseptor :
dr. Sukri Rahman, Sp THT-KL(K),FICS

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK


RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.


http://jurnal.fk.unand.ac.id 2

Case Report Session

Otitis Media Supuratif Kronik


Muthia Rahmi, Tuti Irma Rahayu, Winarti Rimadhani

PENDAHULUAN - Batas atas : tegmen timpani


Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah (meningen)
infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi Batas dalam:kanalis semisirkularis
membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong,
tengah yag terjadi terus menerus, atau hilang timbul
tingkap bundar, dan promontorium.1
dalam rentang waktu lebih dari 2 bulan. OMSK
merupakan penyakit multifaktorial, mencakup faktor
a. Membran timpani
lingkungan, bakteri, host dan genetik.

Negara berkembang memiliki angka kejadian Membran timpani memisahkan liang telinga
OMS yang lebih besar dibandingkan negara maju. luar dengan kavum timpani dan merupakan membran
Pada negara berkembang OMSK biasanya terjadi yang memiliki panjang rata-rata 9-10 mm, diameter
pada sosial ekonomi rendah, area pedesaan, dan antero-posterior rata-rata 8-9 mm serta ketebalan rata-
faktor nutrisi kurang. Prevalensi gangguan rata 0,1 mm. Secara anatomis membran timpani dibagi
pendengaran dan ketulian di Indonesia merupakan
menjadi dua, yaitu bagian atas yang disebut pars
angka tertinggi di Asia tenggara sekitar 16,8%.
flaksida (membran Shrapnell) dan bagian bawah yang
Sumber penyakit OMSK ini masih menjadi disebut pars tensa (membran propria). Bagian luar
perdebatan, tetapi sebagian ahli percaya bahwa pars flaksida merupakan lanjutan epitel kulit liang
penyakit ini timbul karena proses efusi pada telinga telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus
tenngah yang berlangsug lama, baik efusi yang bersilia. Pars tensa memiliki satu lapisan lagi pada
bersifat purulen,serosa, atau mukoid. Masalah yang bagian tengah yang merupakan lapisan yang terdiri
akan timbul akibat OMSK adalah penyurunan
dari serat kolagen dan sedikit serat elastin.1,2
pendengaran, mastoiditis, labirinitis, parrese N VII,
sampai meningitis atau dapat terjadi abses
intrakranial. Membran timpani memiliki dua macam
serabut yakni sirkuler dan radier yang menimbulkan
OMSK dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu tipe refleks cahaya berupa kerucut ( cone of light ) baik
aman dan tipe bahay yang memiliki kolesteatom. pada telinga kanan (arah jam 5) maupun telinga kiri
OMSK tipe aan adalah proses peradangan yang (arah jam 7) yang bermula dari umbo (bayangan
terbatas pada mukosa, tidak mengenai tulang
penonjolan maleus bagian bawah pada membran
pendengaran dan perforasi di sentral. OMSK tipe
bahaya adalah peradangan yang disertai kolesteatom, timpani).1
perforasi di marginal atau attik.
Kuadran pada membran timpani dibagi
Prinsip penatalaksanaan OMSK adalah berdasarkan garis yang ditarik dari prosesus longus
erudikasi infeksi dan menutup perforasi. Kedua hal maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di
tersebut sangat penting dalam penanggulangan umbo, sehingga membran timpani terbagi menjadi 4
OMSK. Terapi OMSK tidak jarang memerlukan waktu kuadran yakni kuadran atas-depan, atas-belakang,
yang laa dan harus berulang ulang. Penanggulangan
bawah-depan, bawah-belakang.
OMSK juga ditentukan oleh tipe dan fasenya.

TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI TELINGA TENGAH

Telinga tengah berbentuk kubus dengan


batasan:

- Batas luar : membran timpani


(gendang telinga)
- Batas depan : tuba eustachius
- Batas bawah : vena jugularis
(bulbus jugularis)
- Batas belakang : aditus ad antrum, kanalis Gambar 1. Membran Timpani
fasialis pars vertikalis

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.


http://jurnal.fk.unand.ac.id 3

b. Kavum timpani

Kavum timpani berbetuk bikonkaf dengan


diameter anteroposterior atau vertikal 15 mm,
sedangkan diameter transversal 2-6 mm. Dinding
kavum timpani terdiri atas bagian atap, lantai, dinding
lateral, dinding medial, dinding anterior, dan d inding
posterior. Kavum diabgi menjadi 3 bagian yakni
epitimpanum, mesotimpanum, dan hipotimpanum.2
Kavum timpani terdiri dari :

1. Tulang-tulang pendengaran ( maleus, inkus,


stapes).

2. Dua otot.

3. Saraf korda timpani.


Gambar 3. Anatomi telinga
4. Saraf pleksus timpanikus
d. Prosesus Mastoideus

Rongga mastoid berbentuk seperti bersisi


tiga dengan puncak mengarah ke kaudal. Atap
mastoid adalah fosa kranii media. Dinding medial
adalah dinding lateral fosa kranii posterior. Sinus
sigmoid terletak dibawah duramater pada daerah ini.
Pada dinding anterior mastoid terdapat aditus ad
antrum yang merupakan suatu pintu yang besar
iregular berasal dari epitisssmpanum posterior menuju
rongga antrum yang berisi udara, sering disebut
sebagai aditus ad antrum. 2

Prosesus mastoid penting untuk sistem


pneumatisasi telinga yakni suatu proses pembentukan
atau perkembangan rongga-rongga udara didalam
tulang temporal, dan sel-sel udara yang terdapat
didalam mastoid adalah sebagian dari sistem
pneumatisasi yang meliputi banyak bagian dari tulang
temporal.

Gambar 2. Kavum timpani Telinga tengah bersama dengan tuba


eustachius, aditus antrum dan rongga mastoid disebut
c. Tuba Eustachius sebagai potongan telinga tengah (middle ear cleft).3

Merupakan tuba yang menghubungkan


kavum timpani degan nasofaring. Panjang tuba rata-
rata pada orang dewasa adalah 36mm dan pada anak
dibawah 9 bulan adalah 17,5mm. Tuba eustachius
terdiri dari 2 bagian yakni tulang dan tulang rawan.
Bagian tulang terletak pada bagian belakang dan
pendek (1/3 bagian) sedangkan bagian tulang rawan
terletak pada bagian depan dan panjang (2/3 bagian).
Otot-otot yang berhubungan dengan tuba adalah m.
tensor veli palatini, m. elevator veli palatini, m. tensor
timpani, dan m. salpingofaringeus. Tuba eustachius Gambar 4. Middle ear cleft
berfungsi sebagai ventilasi telinga yaitu
mempertahankankan keseimbangan tekanan udara Mastoid terdiri dari korteks tulang dengan
didalam kavum timpani dengan tekanan udara luar, “honeycomb” rongga udara didalamnya. Berdasarkan
drainase sekret dari kavum timpani ke nasofaring dan perkembangan dari rongga udara, terdapat tiga tipe
menghalangi masuknya sekret dari nasofaring ke mastoid:
kavum timpani.2

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.


http://jurnal.fk.unand.ac.id 4

1. Pneumatik, rongga-rongga udara mastoid OMSK merupakan penyebab penurunan pendengaran


terbentuk sempurna. pada populasi rural 3,5
2. Diplotik, terganggu oleh proses infeksi.
Hanya terdapat beberapa kelompok sel-sel 2.2.3 Klasifikasi
yang besar.
3. Sklerotik, terdapat tulang yang padat pada OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu5,6 :
daerahmastoid karena aktivitas osteoblast
yang dirangsang oleh infeksi kronik atau
1. Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman = tipe
berulang.2,3
rhinogen.
Penyakit tubotimpani ditandai oleh adanya
e. Persarafan Korda Timpani
perforasi sentral atau pars tensa dan gejala klinik yang
Sebuah cabang nervus Fasialis memasuki
bervariasi dari luas dan keparahan penyakit. Secara
telinga tengah melalui kanalikulus posterior, dan
klinis penyakit tubotimpani terbagi atas:
berjalan di permukaan medial membran timpani antara
lengan malleus and long prosess inkus, diatas
1.1. Penyakit aktif
perlekatan dari tendon tensor timpani. Cabang ini Pada jenis ini terdapat sekret pada telinga
membawa rangsangan rasa dari 2/3 anterior lidah dan dan tuli. Biasanya didahului oleh perluasan infeksi
menyampaikan secremotor fiber ke kelenjar
saluran nafas atas melalui tuba eutachius, atau
submaksila dan sublingual.3 setelah berenang dimana kuman masuk melalui liang
telinga luar. Sekret bervariasi dari mukoid sampai
f. Perdarahan Telinga Tengah mukopurulen.
Telinga tengah diperdarahi oleh enam arteri. Dua
arteri utama diantaranya:
1.2. Penyakit tidak aktif
1. Cabang anterior timpani dari arteri maksilaris
Pada pemeriksaan telinga dijumpai perforasi
yang memperdarahi membran timpani.
total yang kering dengan mukosa telinga tengah yang
2. Cabang stylomastoid branch dari arteri
pucat. Gejala yang dijumpai berupa tuli konduktif
aurikula posterior yang memperdarahi telinga
ringan. Gejala lain yang dijumpai seperti vertigo,
tengah dan rongga mastoid.
tinitus,atau suatu rasa penuh dalam telinga.
Empat pembuluh darah minor diantaranya:
1. Cabang Petrosal dari arteri meningeal
tengah. 2. Tipe atikoantral = tipe ganas = tipe tidak aman =
2. Cabang timpani superior dari artei meningeal tipe tulang
tengah yang menysuri kanal ke otot tensor Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom
timpani. dan berbahaya. Penyakit atikoantral lebih sering
3. Cabang arteri kanal pterigoid. mengenai pars flasida dan khasnya dengan
4. Cabang timpani dari carotis interna. terbentuknya kantong retraksi yang mana
Vena mengalir ke pleksus pterigoid dan sinus petrosal bertumpuknya keratin sampai menghasilkan
superior.3 kolesteatom. Kolesteatom dapat dibagi atas 2 tipe
yaitu:
2.2 OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS
a. Kongenital
2.2.1 Definisi
b. Akuisital.
Otitis media supuratif kronis adalah infeksi
kronis di telinga tengah dengan perforasi membran
timpani dan sekret yang keluar terus-menerus atau Pada umumnya kolesteatom terdapat pada
hilang timbul. Sekret mungkin encer, kental, bening otitis media kronik dengan perforasi marginal. Teori itu
atau berupa nanah.1 Otitis media supuratif kronis adalah :
merupakan infeksi yang lama dan menetap pada
middle ear cleft. Karakteristik OMSK adalah keluarnya 1. Epitel dari liang telinga masuk melalui perforasi
cairan dan perforasi permanen dari membran timpani. kedalam kavum timpani dan disini ia membentuk
Pinggir perforasi ditutupi oleh epitel squamous.5 kolesteatom ( migration teori menurut Hartmann);
epitel yang masuk menjadi nekrotis, terangkat
2.2.2 Epidemiologi keatas.
Insiden OMSK meningkat pada golongan 3. Embrional sudah ada pulau-pulau kecil dan ini
sosialekonomi menengah kebawah, gizi kurang atau yang akan menjadi kolesteatom.
gizi buruk dan rendahnya edukasi kesehatan. OMSK 4. Mukosa dari kavum timpani mengadakan
terdapat pada laki-laki maupun perempuan dan pada metaplasia oleh karena infeksi (metaplasia teori
semua umur. Di India, prevalensinya lebih tinggi pada menurut Wendt).
daerah rural dibandingkan dengan daerah urban. 5. Ada pula kolesteatom yang letaknya pada pars
plasida ( attic retraction cholesteatom).

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.


http://jurnal.fk.unand.ac.id 5

Letak perforasi terdiri dari tiga bentuk6: 1. Hampir seluruh kasus otitis media akut sembuh
dengan perbaikan lengkap membran timpani.
1. Perforasi sentral Pembentukan jaringan parut jarang terjadi,
Lokasi pada pars tensa, sedangkan di seluruh biasanya ditandai oleh penebalan bukan atrofi.
tepi perforasi masih ada sisa membran timpani. 2. Otitis media nekrotikans sangat jarang ditemukan
sejak digunakannya antibiotik.
2. Perforasi Marginal 3. Pasien dengan penyakit telinga kronis tidak
Sebagian tepi perforasi langsung berhubungan mempunyai riwayat otitis akut pada
dengan anulus atau sulkus timpanikum. permulaannya, melainkan lebih sering
3. Perforasi atik berlangsung tanpa gejala dan bertambah
Terjadi pada pars flasida. secara bertahap, sampai diperlukan pertolongan
beberapa tahun kemudian setelah pasien
menyadari adanya masalah.
2.2.4 Etiologi
2.2.6 Gejala Klinis3
Terjadi OMSK hampir selalu dimulai dengan 1. Otorrhoe. Sifatnya nonofensif, mukoid atau
otitis media berulang pada anak, jarang dimulai mukopurulen, konstan atau intermitten. Otorrhoe
setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari sering muncul saat infeksi saluran napas atas
nasofaring (adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis), atau ketika secara tidak sengaja masuk air ke
mencapai telinga tengah melalui tuba Eustachius. dalam telinga.
Fungsi tuba Eustachius yang abnormal merupakan 2. Pendengaran berkurang. Tipenya adalah tipe
faktor predisposisi yang dijumpai pada anak dengan konduktif. Beratnya bervariasi tapi jarang yang
cleft palate dan Down’s syndrom. Adanya tuba melebihi 50 dB. Terkadang, pasien mengalami
patulous, menyebabkan refluk isi nasofaring yang efek paradoks dimana pendengarannya terasa
merupakan faktor insiden OMSK yang tinggi di lebih baik pada telinga yang berisi sekret
Amerika Serikat. Kelainan humoral (seperti dariapda telinga yang kering (sehat). Hal ini
hipogammaglobulinemia) dan cell-mediated (seperti terjadi karena “round window shielding effect”
infeksi HIV, sindrom kemalasan leukosit) dapat yang dihasilkan oleh sekret yang membantu
manifest sebagai sekresi telinga kronis.1,6 mempertahankan fase differential. Pada telinga
yang kering dan memiliki perforasi , gelombang
Faktor risiko terjadinya OMSK antara lain7: suara menabrak oval window dan round window
 Otitis media akut berulang secara simultan, sehingga menunda efek
 Terapi antibiotik yang tidak adekuat keduanya. Pada kasus yang sudah lama, koklea
 Infeksi traktus respiratori atas berulang bisa rusak karena penyerapan toksin dari oval
 Nasal Disease window dan round window dan penurunan
 Hygiene and nutrisi pendengaran berubah menjadi tipe campuran.
2.2.5 Patofisiologi 3. Perforasi. Selalu sentral, bisa terjadi di anterior,
posterior ataupun inferior dari lengan malleus.
Bisa kecil, sedang maupun besar atau melebar
sampai ke annulus (subtotal).
4. Mukosa telinga tengah. Hal ini terlihat ketika
perforasinya besar. Normalnya berwarna pink
pucat dan lembab, ketika inflamasi warnanya
akan terlihat merah, udem dan bengkak.
Terkadang bisa terlihat polip.

2.2.7 Pemeriksaan Penunjang3


1. Pemeriksaan mikroskopis. Pemeriksaan ini
dierlukan pada setiap kasus yang membutuhkan
OMSK merupakan stadium kronis dari otitis informasi mengenai adanya jaringan granulasi,
media akut (OMA) dengan perforasi yang sudah pertumbuhan epitel squamous dari pinggir
terbentuk diikuti dengan keluarnya sekret yang terus perforasi, status rantai ossicular, timanosklerosis
menerus. Otitis media nekrotikans, terutama pada dan adhesi.
masa anak-anak, menimbulkan perforasi pada 2. Audiogram. Audiogram memberikan informasi
gendang telinga. Selanjutnya, gendang telinga tetap mengenai derajat penurunan pendengaran dan
berlubang, atau sembuh dengan membran yang atrofi tipenya. Biasanya, tipe konduksi namun
yang kemudian dapat kolaps kedalam telinga tengah, sensorineural bisa terjadi.
memberi gambaran otitis atelektasis. Hipotesis ini 3. Kultur dan uji sensitivitas sekret. Pemeriksaan ini
mengabaikan beberapa kenyataan yang menimbulkan berguna untuk memilih antibiotik yang sesuai.
keraguan antara lain :

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.


http://jurnal.fk.unand.ac.id 6

4. Foto rontgen mastoid/ CT scan tulang temporal. ILUSTRASI KASUS


Mastoid biasanya sklerotik tapi bisa juga IDENTITAS PASIEN
pneumotik dengan air cells yang keruh.
Nama : Tn. M
2.2.8 Tatalaksana1 Unur : 30 tahun
Prinsip terapi OMSK tipe aman adalah
Jenis Kelamin : Laki-laki
konservatif atau dengan medikamentosa. Bila sekret
yang keluar terus menerus, maka diberikan obat Pekerjaan : Pegawai Swasta
pencuci telinga, berupa larutan H2O2 3% selama 3-5 No. MR : 01006719
hari. Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan
Tanggal Pemeriksaan: 8 Oktober 2018
dengan memberikan obat tetes telinga yang
mengandung antibiotika dan kortikosteroid. Secara Alamat : Talamau Pasaman Barat
oral diberikan antibiotika dari golongan ampisilin, atau Status : Menikah
eritromisin (bila pasien alergi ampisilin), sebelum hasil
Nageri Asal : Indonesia
ts resistensi penyebabnya telah resisten diterima.
Pada infeksi yang dicurigai karena penyebabnya telah Nama Ibu Kandung : Roahni
resisten terhadap ampisilin dapat diberikan ampisilin Agama : Islam
asam klavulanat. Suku : Minang
Bila sekret telah kering tetapi peforasi masih
Nomor HP : 085264181589
ada stelah di observasi selama 2 bulan, maka idealnya
dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini ANAMNESIS
bertujuan untuk menghentikan infeksi secara
permanen, memperbaiki membran timpani yang Seorang pasien laki-laki, Tn.M berusia 30 tahun
perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau datang ke RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tanggal 5
kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta Oktober 2018, dengan:
memperbaiki pendengaran.
Bila terdapat sumber infeksi yang Keluhan Utama :
menyebabkan sekret tetap ada, atau terjadinya infeksi
berulang, maka sumber infeksi itu harus diobati Pusing berputar hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu
terlebih dahulu, mungkin juga perlu melakukan Riwayat Penyakit Sekarang :
pembedahan, misalnya adenoidektomi dan
tonsilektomi.  Pusing berputar hilang timbul sejak 1 tahun yang
Prinsip terapi OMSK tipe bahaya ialah lalu. Pusing berputar sering dirasakan tiba-tiba,
pembedahan, yaitu mastoidektomi. Jadi, bila terdapat tidak dipengaruhi posisi dan gerakan kepala.
OMSK tipe bahaya, maka terapi yang tepat ialah Bertambah berat sejak 2 minggu ini
dengan melakukan mastoidektomi dengan atau tanpa  Riwayat keluar cairan dari telinga kiri sejak ±27
timpanoplasti. Terapi konservatif dengan tahun yang lalu. Cairan bening, tidak berbau, dan
medikamentosa hanyalah merupakan terapi tidak ada darah.
sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila  Rasa penuh ditelinga ada di telinga kiri
terdapat abses subperiosteal retroaurikuler, maka  Riwayat sakit kepala ada
insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum  Riwayat telinga berdenging tidak ada
mastoidektomi.  Riwayat penurunan pendengaran ada sejak 2
tahun yang lalu
2.2.9 Komplikasi OMSK6  Riwayat rasa nyeri pada telinga tidak ada
A. Komplikasi di telinga tengah  Bengkak dan nyeri pada belakang telinga tidak
1. Perforasi membran timpani persisten ada
2. Erosi tulang pendengaran  Riwayat trauma kepala dan telinga disangkal
3. Paralisis nervus fasialis  Riwayat sering mengorek-ngorek teringa
B. Komplikasi di telinga dalam disangkal
1. Fistula labirin  Demam dan batuk pilek tidak ada
2. Labirinitis supuratif  Wajah mencong tidak ada
3. Tuli saraf (sensorineural)
 Riwayat bersin bersin di pagi hari > 5 kali tidak
C. Komplikasi ekstradural
ada
1. Abses ekstradural
 Mual muntah tidak ada
2. Trombosis sinus lateralis
Riwayat Penyakit Dahulu :
3. Petrositis
D. Komplikasi ke susunan safar pusat Pasien belum pernah mengalami keluhan yang
1. Meningitis sama sebelumnya
2. Abses otak
3. Hidrosefalus

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.


http://jurnal.fk.unand.ac.id 7

Riwayat Penyakit Keluarga : Serumen Warna Kecoklatan Kecoklatan

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami Jumlah Sedikit Sedikit


keluhan yang sama.
Jenis Kering Kering
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, dan
Kebiasaan: Membran Timpani

Pasien seorang swasta, merokok IB sedang Warna Putih -


PEMERIKSAAN FISIK keabuan

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Refleks (+) -


cahaya menurun
Kesadaran Umum : Komposmentis Kooperatif
Utuh
Tekanan Darah : 120/70 mmHg Bulging - -
Nadi : 80 kali/menit
Nafas :18 kali/menit Retraksi - -
Suhu : 36,50C
Berat badan : 55 kg Atrofi + -
Tinggi badan : 160cm Jumlah - 1
IMT : 21,48 perforasi
Status Gizi : Normal
Jenis - Total
Perforasi
Pemeriksaan sistemik
Kwadran - -
Kepala : tidak ada kelainan
Pinggir - -
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Gambar
Toraks : Jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : hepar dan lien tidak teraba,nyeri tekan (-)
Eksremitas : edema (-)
Tanda - -
radang
STATUS LOKALIS THT
Fistel - -
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra Mastoid
Sikatrik - -
Kel. - -
Kongenital Nyeri tekan - -

Trauma - - Nyeri ketok - -

Radang - - Rinne + -
Daun Telinga
Kel. - - Schwabach Memendek -
Metabolik Tes Garpu
tala Weber Lateralisasi ke telinga
Nyeri tarik - - kanan

Nyeri tekan - - Kesimpulan Tuli sensorineural

Audiometri 21,25 dB AC=51,25 dB,


Cukup Cukup Cukup
BC= 46,25 dB
lapang (N) lapang lapang
Timpanometri Tidak dilakukan
Sempit - - pemeriksaan
Dinding
Liang Telinga Hiperemi - -

Edema - - Hidung

Massa - - Pemeriksaan Kelainan


Deformitas -
Bau - - Kelainan -
Sekret (-) / Hidung luar
congenital
Trauma -

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.


http://jurnal.fk.unand.ac.id 8

Radang - Warna - -
Massa - Edema - -
Mukosa
Jaringan - -
granulasi
Sinus paranasal Ukuran - -
Konkha Warna - -
Pemeriksaan Dextra Sinistra superior Permukaan - -
Nyeri tekan - - Edema - -
Nyeri ketok - - Adenoid Ada/tidak - -
Tertutup - -
Muara tuba secret
Rinoskopi Anterior eustachius Edema - -
mukosa
Vestibulum Vibrise + + Lokasi - -
Radang - - Ukuran - -
Kavum nasi Cukup lapang + + Massa
Bentuk - -
(N)
Permukaan - -
Sempit - -
Lapang - - Post Nasal Ada/tidak - -
Sekret Lokasi - - Drip Jenis - -
Jenis - -
Jumlah - - Gambar
Bau - -
Konka Ukuran Eutrofi Eutrofi
inferior Warna Merah Merah
muda muda
Permukaan Licin Licin
Edema - -
Konka media Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah Merah Orofaring dan mulut
muda muda
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Permukaan Licin Licin Trismus -
Uvula Edema -
Edema - -
Bifida -
Septum Cukup Cukup lurus
lurus/deviasi Palatum Simetris/tidak Simetris Simetris
Permukaan Licin Licin mole + Arkus Warna Merah Merah
Warna Merah Merah faring muda muda
muda muda Edema - -
Spina - - Bercak/eksudat - -
Krista - - Dinding Warna Merah Merah
Abses - - Faring muda muda
Perforasi - - Permukaan Licin Licin
Massa Lokasi - - Tonsil Ukuran T1 T1
Bentuk - - Warna Merah Merah
Ukuran - - muda muda
Permukaan - - Permukaan Licin Licin
Warna - - Muara kripti Tidak Melebar
Konsistensi - - Detritus - -
Mudah digoyang - - Eksudat - -
Pengaruh - - Perlengketan - -
vasokonstriktor dengan pilar
Peritonsil Warna Merah muda
Gambar
Edema - -
Abses - -
Tumor Lokasi - -
Bentuk - -
Ukuran - -
Permukaan - -
Konsistensi - -
Karies/radiks - -
Rinoskopi Posterior : Tidak dilakukan Gigi Kesan Hygiene Hygiene
baik baik
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra Warna Merah Merah
Cukup - - muda muda
lapang (N) Lidah Bentuk Normal Normal
Koana Deviasi - -
Sempit - -
Lapang - - Massa - -

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.


http://jurnal.fk.unand.ac.id 9

telinga kiri sejak ±27 tahun yang lalu. Cairan bening,


tidak berbau, dan tidak ada darah. Rasa penuh
ditelinga ada di telinga kiri. Riwayat sakit kepala ada.
Riwayat penurunan pendengaran ada sejak 2 tahun
Gambar yang lalu.

Diagnosis Utama :
- OMSK AS Tipe suspek kolesteatom fase
tenang

Diagnosis Tambahan:
Laringoskopi Indirek : Tidak dilakukan
-
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Bentuk - - Pemeriksaan Anjuran:
Warna - -
Edema - - - Audiometri, CT Scan
Epiglottis
Pinggir - -
rata/tidak Terapi Anjuran :
Massa - -
Warna - - - Timpanomastoiddektomi
Edema - -
Aritenoid
Massa - -
Gerakan - - Prognosis:
Warna - -
Ventrikular Band Edema - - - Quo ad Vitam : dubia et bonam
Massa - - - Quo ad Sanam : dubia et bonam
Warna - -
Gerakan - - Nasehat :
Plika Vokalis Pinggir - -
- Telinga tidak boleh dikorek
medial
- Telinga tidak boleh masuk air
Massa - -
- Tidak boleh berenang
Massa - -
Subglotis/trachea Sekret - - DISKUSI
ada/tidak
Pasien seorang laki-laki usia 30 tahun datang
Massa - -
Sinus piriformis ke Poliklinik THT-KL RSUP Dr.Mjamil dengan
Sekret - -
Massa - - diagnosis kerja otitis media supuratif kronik aurikula
Valekule Sekret - - sinistra tipe suspek kolesteatoma fase tenang.
(jenisnya) Diagnosis kerja ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Keluhan utama pasien yaitu
pusing berputar hilang timbul yang dirasakan
meningkat sejak 2 minggu sebelum masuk rumah
Gambar sakit.. Pusing dapat disebabkan oleh kelainan di
central ataupun di perifer. Beberapa kelainan di perifer
yang dapat menyebabkan pusing seperti, BPPV,
Menierre disease, labirinitis, fistel labirin dan OMSK.
Pusing tidak dipengaruhi perubahan posisi atau
gerakan kepala sehingga kita dapat menyingkirkan
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher BPPV pada pasien ini. Pasien tidak mengeluhkan
telinga berdenging sehingga kemungkinan Menierre
 Pada inspeksi tidak terlihat pembesaran kelenjar disease dapat disingkarkan. Untuk labirinitis dan fistel
getah bening leher. labirin dapat ditimbulkan oleh komplikasi dari OMSK.

 Pada palpasi tidak teraba pembesaran kelenjar Telinga kanan berair sejak 27 tahun yang
getah bening leher. lalu. Cairan berwarna bening, tidak berbau, dan tidak
disertai darah. Fungsi pendengaran telinga kiri
berkurang. Sebelumnya pasien pernah memiliki
RESUME (DASAR DIAGNOSIS) keluhan keluar cairan dari telinga kanan sejak berumur
3 tahun.
Anamnesis:
Terdapatnya cairan yang keluar dari telinga
Pusing berputar hilang timbul sejak 1 tahun yang (otorea) merupakan manifestasi umum dari penyakit
lalu. Pusing berputar sering dirasakan tiba-tiba, tidak
telinga. Biasanya terjadi pada kelainan dari telinga
dipengaruhi posisi dan gerakan kepala. Bertambah
berat sejak 2 minggu ini. Riwayat keluar cairan dari tengah. Namun dapat pula terjadi apabila terdapat
infeksi dari MAE. Cairan yang keluar dari telinga dapat

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.


http://jurnal.fk.unand.ac.id 10

berupa serosa, mukoid ataupun mukopurulen. Cairan Chronic Supurative otitis Media. Journal of Saidu
telinga yang purulen biasanya menandakan suatu Medical College. 243; 3(2) : 328-330.
proses bone erosing pada telinga tengah. Biasanya 6. Oktarina D, Nasution SO. Laki – laki 28 Tahun
cairan yang keluar ini berbau yang merupakan akibat dengan Otitis Media Supuratif Kronik Maligna
dari pembentukan kolesteatom. Kolesteatom dan parese Nervus Fasial dan perifer. Fakultas
merupakan media yang sangat baik tempat kedokteran Universitas Lampung. Unila. 2012:
berkembang biaknya kuman yang menimbulkan 66-70.
infeksi seperti staphyloccocus proteus dan 7. Burrows HL, Guidelines for clinical case
pseudomonas aeruginosa. Masa kolesteatom akan ambulatory : otitis media. UMHS : otitis media
menyebabkan destruksi tulang oleh karena adanya guideline 2012.
asam akibat pembusukan bakteri7.

Penurunan fungsi pendengaran diakibatkan


oleh kerusakan dari tulang – tulang pendengaran.
Biasanya sampai tuli konduktif. Tuli konduktif tidak
selalu berhubungan dengan penyakitnya1.

Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh


OMSK tipe bahaya adalah: komplikasi intratemporal
dan komplikasi intrakranial. Pada pasien ini telah
terjadi komplikasi intratemporal yang ditandai dengan
adanya penurunan fungsi pendengaran1.

Pada pemeriksaan fisik status lokalis telinga


didapatkan membran timpani perforasi dengan cairan
berwarna bening kadang penegakkan diagnosis
OMSK diikuti dengan penentuan waktu tipe aman atau
tipe bahaya. Perbedaanya adalah pada adanya
kolesteatom. Pada pasien termasuk tipe bahaya
karena ada komplikasi ke pendengaran. Untuk
kategori fase tenang karena kavum timpani terlihat
basah atau kering. 1

Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan


pada pasien ini adalah CT SCAN, karena dapat
memvisualisasikan kerusakan pada mastoid dengan
baik. Prinsip terapi OMSK tipe bahaya ialah berupa
pembedahan yaitu timpanomastoidektomi. Terapi
konservatif dengan medikamentosa hanya terapi
sementara sebelum dilakukan mastoidektomi1.

DAFTAR PUSTAKA
1. Djafaar ZA, Kelainan telinga tengah. Buku Ajar
Ilmu Kedokteran Telinga Hidung Tenggorok
Kepala Leher. Edisi 7. Jakarta: FK UI 2002. Hlm
62-67
2. World Health organization. Deafness and
Hearing Loss. Switzerland. WHO; 2017.
3. Rye MS, Blackwell JM, Jamiesen SE. Genetic
Susceptibility to otitis media and childhood
laryngoscope. 2012; 127. 665-675.
4. Li JO, Hermansyah A, Ryan AF, Baralokz LO,
Brown SD, Choesemen MR, John SK, Jung TT,
Lim DJ, Danel A : Resient Audience in otitis
media in molecular biology, biochemistry,
genetics and animal models. Otolaryngology
head and neck surgery. 2013;148:552-563.
5. Maniedieba, Adnan, Insanulian, Sharafat,
Pehman, Hussaint. Frequency of Complication in

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.

Anda mungkin juga menyukai