Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT

SPO No. Dokumen :


No. Revisi :
Tanggal Terbit : 20 Maret 2018
Halaman : 1

PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA

1. Pengertian Merupakan Proses kegiatan seleksi obat dan bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan
jumlah obat dalam rangka pemenuhan pemenuhan kebutuhan obat di puskesmas

2. Tujuan 1.Untuk mendapatkan perkiraan jenis dan julah obat dan bahan medis habis pakai yang sesuai
dengan kebutuhan.
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat dan bahan medis habis pakai
3. Meningkatkan Penggunaan obat secara rasional

3. Kebijakan

4. Referensi 1. Pelatihan Petugas pengelolaan obat dan perbekalan farmasi Tahun 2017
2. Peraturan Menteri kesehatan No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas

5. Prosedur

6. Unit terkait Instalasi Farmasi Kabupaten

PENERIMAAN OBAT
DAN BAHAN HABIS PAKAI
SPO No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 20 Maret 2018

Halaman : 1

PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA

1. Pengertian Yaitu suatu kegiatan dalam menerima obat dan bahan medis habis pakai dari instalasi farmasi
kabupaten sesuai permintaan yang telah di ajukan
2. Tujuan Agar obat dan bahan habis pakai yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan
yang telah di ajukan Puskesmas

3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri kesehatan No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas

5. Prosedur 1. Petugas menerima obat dan bahan medis habis pakai dari instalasi farmasi kabupaten

2. Petugas penerima obat dan bahan medis habis pakai dan petugas pengantar obat dari instalasi farmasi
kabupaten melakukan pengecekan bersama terhadap kesesuaian obat dan bahan medis habis
pakai yang diserah terimakan.

3. Menerima surat bukti barang keluar dari instalasi farmasi kabupaten sesuai fisik obat dan bahan
medis habis pakai yang dikirimkan, apabila fisik yang diterima tidak sesuai maka diberi keterangan
pada surat bukti barang keluar dan di konfirmasi kepada petugas instalasi farmasi kabupaten

4. Mengarsipkan surat bukti barang keluar yang diterima dari instalasi farmasi kabupaten

5. Memasukan data yang diterima dalam buku penerimaan obat / bahan medis habis pakai dan
kartu stok obat / bahan medis habis pakai

6. Unit terkait Instalasi Farmasi Kabupaten

PENYIMPANAN OBAT
DAN BAHAN HABIS PAKAI
SPO No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 20 Maret 2018
Halaman : 1

PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA

1. Pengertian Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat dan bahan medis habis pakai yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun bahan kimia dan mutunya
tetap terjamin

2. Tujuan Agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang di
ditetapkan

3. Referensi Peraturan Menteri kesehatan No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas

4. Prosedur 1. Obat dan bahan medis habis pakai yang telah diterima dari instalasi farmasi kesehatan disimpan
dalam lemari obat secara alphabets untuk bentuk sediaan

2. Obat di rotasi dengan sistem FEFO (First expired first out) dan FIFO (First in first out)

5. Unit terkait Instalasi Farmasi Kabupaten


PENDISTRIBUSIAN OBAT DAN BMHP
SPO No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 20 Maret 2018
Halaman : 1

PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA

1. Pengertian Pendistribusian merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis
pakai secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit puskesmas

2. Tujuan Memenuhi kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai sub unit pelayanan kesehatan yang ada
diwilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat

3. Referensi Peraturan Menteri kesehatan No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas

4. Prosedur 1. Sub unit menyetor permintaan obat dan bahan medis habis pakai dengan menggunakan buku anfrag
2. Petugas gudang menyedakan obat dan bahan medis habis pakai sesuai Permintaan
3. Petugas menyerahkan obat dan bahan medis habis pakai ke sub unit

5. Unit terkait Instalasi Farmasi Kabupaten

PENYIMPANAN OBAT EMERGENCY


SPO No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 20 Maret 2018
Halaman : 1

PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA

1. Pengertian Penyimpanan obat emergency dalam kotak emergencyadalah kegiatan penyimpanan obat-obat tertentu
yang dibutuhkan pasien secara tepat, yang dilakukan pada unit tertentu di luar instalasi farmasi serta
disimpan dalam kotak

2. Tujuan 1. Agar dapat menjamin ketersediaan dan keamanan penyimpanan obat emergency
2. Agar oabat emergency dapat selalu tersedia dibutuhkan

3. Referensi Peraturan Menteri kesehatan No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas

4. Prosedur 1. Siapkan obata yang akan disimpan dalam kotak emergency, sesuai daftar obat emergency yang
telah ditetapkan oleh puskesmas
2. Susun obat emergency dalam kotak emergency

5. Unit terkait 1. Unit Gudang obat


2. UGD
3. KIA

PENANGANAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI


KADALUARSA ATAU RUSAK

SPO No. Dokumen :


No. Revisi :
Tanggal Terbit : 20 Maret 2018
Halaman : 1

PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA

1. Pengertian a. Tanggal kadaluarsa adalah batas tanggal setelah tanggal tersebut mutu suatu sediaan farmasi tidak
dijamin lagi oleh produsennya.
b. Penanganan obat kadaluarsa/rusak adalah kegiatan pemusnahan yang dilakukan pada obat dan
bahan medis habis pakai yang tidak memenuhi persyaratan mutu

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melindungi masyarkat dari bahaya yang disebabkan
oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi persyaratan mutu

3. Kebijakan

3. Referensi 1. Peraturan Menteri kesehatan No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas
2. Peraturan Menteri kesehatan No. 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan

4. Prosedur 1. Melakukan identifikasi sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang telah kadaluarsa/rusak
2. Menyiapkan administrasi berupa laporan dan berita acara penyerahan obat dan bahan medis habis
pakai kadaluarsa/rusak
3. Melakukan pemisahan dan pengemasan untuk barang kadaluarsa/rusak
4. Melakukan pengantaran barang kadaluarsa/rusak pada Instalasi Farmasi Kabupaten

5. Unit terkait 1. Unit gudang obat


2. Apotek

PEMELIHARAAN REFRIGATOR VAKSIN


SPO No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 20 Maret 2018
Halaman : 1

PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA
PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA

1. Pengertian Proses pengecekan refrigator vaksin yang dilakukan harian, mingguan, bulanan dengan memantau suhu,
bunga es memeriksa steker tidak kendor, dan melakukan pembersihan kondensor

2. Tujuan 1. Agar vaksin tetap mempunyai potensi yang baik sewaktu diberikan kepada sasaran
2. Sebagai pedoman untuk petugas imunisasi dalam menjaga keefektifan vaksin

3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Ampana Timur, No. 800/36/I/SK/PKM-AT-2018 Tentang Penetapan pengelola
Imunisasi Puskesmas Ampana Timur 2018

4. Referensi Permenkes No.42 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur A. Pemeliharaan Harian


1. Mencatat suhu sesuai dari control panel (suhu dan waktu)
2. Lakukan dua kali sehari

B. Pemeliharaan Mingguan
1. Memeriksa ruangan ice pack dan bunga es, jika diperlukan lakukan pencairan
2. Jika ternyata diperlukan pencairan setiap minggu :
a. Memeriksa gasket tutup agar tidak ada udara luar masuk ke dalam pendingin yang menyebabkan
bunga es, sesuai engsel atau ganti gasket
b. Mengurangi frekuensi buka tutup unit

C. Pemeliharaan Bulanan
1. Membersihkan unit dari segala debu
2. Mematikan unit dan mencabut dari sumber listrik
3. Membersihkan kondensor pada pada bagian belakangunit dengan menggnakan kuas atau vakum clean
4. Membersihkan karet pintu

Pemasangan Ice pack pada sisi unit


1. Membuka tutup pendingin dan memindahkan bingkai kabinet
2. Memindahkan pengait ice pack dari ruangannya
3. Isi ice pack kosong menggunakan air yang bersih
4. Memasukkan ice pack ke dalam pengaitnya dan pasang bagian pelengkapnya
5. Berlahan memasukkan ice pack menghadap keluar kabinet
6. Setelah semua pengait ice pack dipasang, pasang kembali bingkai kabinet

6. Unit terkait Poli Imunisasi

PENGAMBILAN VAKSIN DAN PELARUT


SPO No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 20 Maret 2018
Halaman : 1

PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA

1. Pengertian Seluruh proses distribusi Vaksin dan pelarut dari pusat sampai ketingkat pelayanan

2. Tujuan Pedoman kerja petugas imunisasi dalam melakukan pengambilan vaksin dan pelarut
3. Referensi Pedoman pengelolaan cold chai yang dilakukan (petugas imunisasi) Permenkes no.42 Tahun 2013
Tentang penyelenggaraan Imunisasi

4. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Ampana Timur, No. 800/36/I/SK/PKM-AT-2018 Tentang Penetapan pengelola
Imunisasi Puskesmas Ampana Timur 2018
2. Keputusan kepala Puskesmas no. 8 00/01.01.I/PKM-AT/2016 Tentang Jenis-jenis pelayananPuskesma
Ampana Timur

5. Prosedur 1. Melakukan pencatatan pada form. Permintaan vaksin


2. Menyiapkan coldbox (vaccine carrier) yang dilengkapi coolpack (kotak cair dingin) agar suhu
terjaga 2oC-8oC
3. Menyerahkan form permintaan vaksin kepada petugas vaksin kabupaten dan kemudian dicocokkan
vaksin yang diserahkan dengan permintaan
4. Memeriksa kondisi dan kadaluarsa vaksin
5. Memasukkan vaksin kedalam coolbox yang telah terisi coolpack
6. Vaksin yang sensitif beku diletakkan ditengah, sedangkan vaksin yang sensitif panas menempel pada
dinding coolpack
7. Menutup rapat bagian atas coldbox
8. Sesampai dipuskesmas, membuka coolbox dan memeriksa kembali kondisi vaksin dab alat pemanau s
9. Memasukkan vaksin kedalam refrigator vaksin
10. Mencatat vaksin tersebut (jumlah, jenis, masa kadaluarsa, kondisi vaksin) dalam kartu stok vaksin
sebagai penerimaan

Keterangan :
Cara menyusun coolpack : 6 buah pada bagian dasar dan 6 pada bagian atas susunan vaksin

6. Unit terkait

PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT


SPO No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 20 Maret 2018
Halaman : 1

PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA

1. Pengertian Rangkaian kegiatan penyimpanan vaksin di dalam refrigator vaksin dengan suhu yang tepat

2. Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas imunisasi dalam melakukan penyimpanan vaksin dan pelarut

3. Referensi Permenkes no.42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

4. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Ampana Timur, No. 800/36/I/SK/PKM-AT-2018 Tentang Penetapan pengelola
Imunisasi Puskesmas Ampana Timur 2018
2. SK Kepala Dinas Kesehatan pengendalian penduduk dan keluarga berencana kab. Tojo una-una
No. 800/0.42/DKPPKB/2017 Tentang penetapan petugas cold chain imunisasi Dinas kesehatan,
pengendali penduduk dan keluarga berencana dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas)
kab. Tojo una-una Tahun 2017
5. Prosedur 1. Memastikan refrigator vaksin buka dalam kondisi baik dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Refrigator vaksin pada posisi datar
b. Terhindar dari matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap refrigator vaksin
d. Satu stop kontak untuk setiap refrigator vaksin
e. Jarak antara refrigator dengan dinding 15-20 cm
f. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
g. Jarak antara refrigator vaksin yang satu dengan yang lain 15-20 cm
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas refrigator vaksin
3. Letakkan coolpack pada bagian dasar refrigator vaksin
4. Pastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus vaksin
5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya :
a. Sensitif panas (BCG, Campak, Polio) dekat evaporator)
b. Sensitif beku (Hep B, TT, DT, TD) jauh evaporator
6. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari langsung
7. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan dibagian atas
8. Beri jarak antara dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara
9. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah di atas vaksin
10. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku di antara vaksin yang sensitif beku
11. Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin BCG
12. Periksa suhu refrigator vaksin dua kali seharii pagi dan sore (termasuk pada hari libur) kemudian
catat pada grafik suhu
Catatan :
a. Jangan ada barang lain selain vaksin di dalam lemari es
b. Vaksin yang rusak atau kadaluarsa tidak boleh disimpan didalam lemari es
6. Unit terkait Dinas Kesehatan Kabupaten

PENANGANAN VAKSIN BILA LISTRIK PADAM

SPO No. Dokumen :


No. Revisi :
Tanggal Terbit : 20 Maret 2018
Halaman : 1

PEMERINTAH
DAERAH
KABUPATEN
TOJO
UNA UNA

1. Pengertian Vaksin adalah suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun kuman yang
telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsangi pembentukan kekebalan tubuh seseora

2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas untuk menangani vaksin saat listrik padam
2. Dapat menangani vaksin secara aman bila listrik padam

3. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas no. 8 00/01.01.I/PKM-AT/2016 Tentang Jenis-jenis pelayananPuskesmas


Ampana Timur

4. Referensi Pedoman Teknis pengelolaan vaksin dan rantai vaksin 2012 (hal 84)

5. Prosedur 1. Jangan membuka pintu refrigator vaksin yang berisi vaksin


2. Memeriksa suhu pada thermometer, pastikan suhu lemari es di antara 2 oC-8oC dan suhu freezer
di antara -15oC s/d 25oC
3. Menghidupkan generator bila ada
4. Bila tidak ada generator, siapkan kotak dingin cair/beku secukupnya
5. Apabila suhu refrigator vaksin sudah mendekati 8oC masukkan kotak dingin cair ke dalam lemari es y
berisi vaksin DPT, tt, hb, dpt-hb, dt, Campak dan BCG
6. Apabila suhu freezer sudah mendekati 0oC masukakan kotak dingin beku ke dalam freezer yang berisi
vaksin polio
7. Tindakan ini hanya berlaku selama 2x24 jam
8. Selanjutnya setelah 2x24 jam jam selamatkan vaksin dengan mengirim ke kabupaten yang dapat
menampung
9. Mencari informasi berapa lama aliran listrik kembali normal

6. Unit terkait Gudang Obat


Instalasi Farmasi Kabupaten
PUSKESMAS AMPANA TIMUR

KEPALA PUSKESMAS

dr. Diah Devawati, S.Ked


NIP. 19830921201101 2 010

dan bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan

n julah obat dan bahan medis habis pakai yang sesuai

hun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian

PUSKESMAS AMPANA TIMUR

KEPALA PUSKESMAS

dr. Diah Devawati, S.Ked


NIP. 19830921201101 2 010

at dan bahan medis habis pakai dari instalasi farmasi


terima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan

n 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian

is habis pakai dan petugas pengantar obat dari instalasi farmasi


sama terhadap kesesuaian obat dan bahan medis habis

ari instalasi farmasi kabupaten sesuai fisik obat dan bahan


abila fisik yang diterima tidak sesuai maka diberi keterangan
onfirmasi kepada petugas instalasi farmasi kabupaten

r yang diterima dari instalasi farmasi kabupaten

buku penerimaan obat / bahan medis habis pakai dan

PUSKESMAS AMPANA TIMUR

KEPALA PUSKESMAS

dr. Diah Devawati, S.Ked


NIP. 19830921201101 2 010

amanan terhadap obat dan bahan medis habis pakai yang


ar dari kerusakan fisik maupun bahan kimia dan mutunya

as dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang di

n 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian

g telah diterima dari instalasi farmasi kesehatan disimpan

rst expired first out) dan FIFO (First in first out)


PUSKESMAS AMPANA TIMUR

KEPALA PUSKESMAS

dr. Diah Devawati, S.Ked


NIP. 19830921201101 2 010

geluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis

dis habis pakai sub unit pelayanan kesehatan yang ada

n 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian

n bahan medis habis pakai dengan menggunakan buku anfrag

PUSKESMAS AMPANA TIMUR

KEPALA PUSKESMAS

dr. Diah Devawati, S.Ked


NIP. 19830921201101 2 010

ak emergencyadalah kegiatan penyimpanan obat-obat tertentu


g dilakukan pada unit tertentu di luar instalasi farmasi serta

n 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian

am kotak emergency, sesuai daftar obat emergency yang


PUSKESMAS AMPANA TIMUR

KEPALA PUSKESMAS

dr. Diah Devawati, S.Ked


NIP. 19830921201101 2 010

al setelah tanggal tersebut mutu suatu sediaan farmasi tidak

lah kegiatan pemusnahan yang dilakukan pada obat dan

h untuk melindungi masyarkat dari bahaya yang disebabkan

hun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian

hun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan

i dan bahan medis habis pakai yang telah kadaluarsa/rusak


an dan berita acara penyerahan obat dan bahan medis habis

PUSKESMAS AMPANA TIMUR

KEPALA PUSKESMAS
dr. Diah Devawati, S.Ked
NIP. 19830921201101 2 010

g dilakukan harian, mingguan, bulanan dengan memantau suhu,

, No. 800/36/I/SK/PKM-AT-2018 Tentang Penetapan pengelola

da udara luar masuk ke dalam pendingin yang menyebabkan

agian belakangunit dengan menggnakan kuas atau vakum cleaner

PUSKESMAS AMPANA TIMUR

KEPALA PUSKESMAS

dr. Diah Devawati, S.Ked


NIP. 19830921201101 2 010
akukan (petugas imunisasi) Permenkes no.42 Tahun 2013

, No. 800/36/I/SK/PKM-AT-2018 Tentang Penetapan pengelola

01.01.I/PKM-AT/2016 Tentang Jenis-jenis pelayananPuskesmas

yang dilengkapi coolpack (kotak cair dingin) agar suhu

kepada petugas vaksin kabupaten dan kemudian dicocokkan

itengah, sedangkan vaksin yang sensitif panas menempel pada

box dan memeriksa kembali kondisi vaksin dab alat pemanau suhu

is, masa kadaluarsa, kondisi vaksin) dalam kartu stok vaksin

agian dasar dan 6 pada bagian atas susunan vaksin

PUSKESMAS AMPANA TIMUR

KEPALA PUSKESMAS

dr. Diah Devawati, S.Ked


NIP. 19830921201101 2 010

di dalam refrigator vaksin dengan suhu yang tepat

i dalam melakukan penyimpanan vaksin dan pelarut

, No. 800/36/I/SK/PKM-AT-2018 Tentang Penetapan pengelola

alian penduduk dan keluarga berencana kab. Tojo una-una


penetapan petugas cold chain imunisasi Dinas kesehatan,
rencana dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas)

am kondisi baik dengan ketentuan sebagai berikut :


li seharii pagi dan sore (termasuk pada hari libur) kemudian

PUSKESMAS AMPANA TIMUR

KEPALA PUSKESMAS

dr. Diah Devawati, S.Ked


NIP. 19830921201101 2 010

g terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun kuman yang


guna untuk merangsangi pembentukan kekebalan tubuh seseorang

gkah petugas untuk menangani vaksin saat listrik padam

.01.I/PKM-AT/2016 Tentang Jenis-jenis pelayananPuskesmas

stikan suhu lemari es di antara 2 oC-8oC dan suhu freezer


mendekati 8 oC masukkan kotak dingin cair ke dalam lemari es yang

0oC masukakan kotak dingin beku ke dalam freezer yang berisi

matkan vaksin dengan mengirim ke kabupaten yang dapat

Anda mungkin juga menyukai