Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN BACA

Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,
Dosen pengampu : Supriyono, M.Pd.

Oleh :

Arum Mutiasari

NIM P17324118048

I-A

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang


telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan
Laporan Baca dengan judul buku “Pendidikan Kewarganegaraan”. Penyusunan
Laporan Baca ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga dapat terselesaikannya laporan baca ini. Laporan baca ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini memberikan informasi
yang bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Bandung, November 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................1

DAFTAR ISI .............................................................................................................2

BAB I .........................................................................................................................3

1.1 Identitas Buku ......................................................................................................3


1.2 Sinopsis ................................................................................................................3

BAB II ISI BUKU ....................................................................................................4

2.1 Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan .............................................................4

2.2 Wawasan Nusantara .............................................................................................11

2.3 Ketahanan Nasional .............................................................................................17

2.4 Politik dan Strategi Nasional ................................................................................19

BAB III ANALISIS ..................................................................................................22

3.1 Bagian Cover ........................................................................................................22

3.2 Bagian Daftar Isi ..................................................................................................22

3.3 Bagian Awal buku ................................................................................................22

3.4 Bagian Isi .............................................................................................................22

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................24

4.1 Kesimpulan ..........................................................................................................24

4.2 Saran .....................................................................................................................24

2
BAB I

1.1 Identitas Buku


Judul : Pendidikan Kewarganegaraan
Penulis : Drs.S.Sumarsono, MBA, dkk.
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Kedua, Mei 2002
Tebal : 175 Halaman

1.2 Sinopsis
Buku yang berjudul “Pendidikan Kewarganegaraan ini memuat
pengetahuan yang berfokus pada Pendidikan Kewarganegaraan tahap lanjut.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi, khususnya
teknologi informasi, komunikasi, serta transportasi melaju amat cepat. Dunia pun
menjadi transparan, seolah satu negara dan negara lainnya tak berbatas. Kondisi
ini bagaimanapun juga akan memengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku
masyarakat.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu upaya untuk
membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda khususnya para
mahasiswa, dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan
kesadaran bela negara. Buku ini berisi konsepsi antara lain :
1) Hak dan Kewajiban Warga Negara
2) Demokrasi Indonesia
3) Hak Asasi Manusia
4) Lingkungan Hidup, dan
5) Otonomi Daerah

3
Buku yang telah disesuaikan dengan dinamika kehidupan bermasyarakat ini
diharapkan dapat menjadi sarana pembentukan kepribadian bangsa dalam rangka
mempertahankan keutuhan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

4
BAB II
ISI BUKU

Buku Pendidikan Kewarganegaraan yang ditulis oleh S.Sumarsono pada Mei 2002
ini, disusun dengan komposisi materi yang sesuai dengan kebutuhan perkuliahan
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan tinggi.
2.1 Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
A. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan dan Kompetensi yang
Diharapkan
1. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia dimulai sejak era
sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era
perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampai pengisian
kemerdekaan. Semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan
mental spiritual yang dapat melahirkan sikap dan perilaku heroik dan
patriotik serta menumbuhkan kekuatan, kesanggupan, dan kemauan
yang luar biasa. Semangat itulah yang harus dimiliki oleh setiap warga
negara. Di samping itu, nilai-nilai perjuangan bangsa masih relevan
dalam memecahkan setiap permasalahan dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara sudah terbukti keandalannya. Berkaitan
dengan hal tersebut maka diperlukanlah sarana kegiatan pendidikan bagi
setiap warga negara Indonesia yaitu melalui Pendidikan
Kewarganegaraan.
2. Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan
a) Hakikat Pendidikan
Masyarakat dan pemerintah berupaya menjamin kelangsungan
hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna
(berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan
dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik). Karena itu,

5
Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki
wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola
piker, pola sikap tindak cinta tanah air berdasarkan pancasila.
semua itu diperlukan demi tetap utuh dan tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
b) Kemampuan Warga Negara
Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk
menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta
perilaku yang cinta tanah air dan yang bersendikan kebudayaan
bangsa, wawasan nusantara, ketanahan nasional dalam diri para
mahasiswa calon sarjana/ilmuan warga Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang sedang mengkaji dan akan menguasi IPTEK.
Kualitas warga negara akan ditentukan oleh keyakinan sikap hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disamping derajat iptek
yang dipelajarinya. Pembekalan kepada peserta didik di Indonesia
dilakukan melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan.
c) Menumbuhkan Wawasan Warga Negara
Kualitas warga negara tergantung pada keyakinan dan pegangan
hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terutama
kesadaran bela negara, akan terwujud dalam sikap dan perilakunya
bila ia merasakan konsepsi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia
sungguh-sungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan
kehidupan sehari-harinya.
d) Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin,

6
beretos kerja, professional, bertanggung jawab, dan produktif serta
sehat jasmani dan rohani, menumbuhkan jiwa patriotik,
mempertebal rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,
kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa, sikap
menghargai jasa para pahlawan, dan berorientasi ke masa depan,
semuanya hendak dipupuk melalui Pendidikan Kewarganegaraan.
Kehidupan kampus pendidikan tinggi dikembangkan sebagai
lingkungan ilmiah yang dinamis, berwawasan budaya bangsa,
bernorma agama, dan berkepribadian Indonesia.
e) Kompetensi yang Diharapkan

Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil aka menumbuhkan


sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta
didik yang disertai sikap dan perilaku :

a) Beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan


menghayati nilai-nilai falsafah bangsa.
b) Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
c) Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai
warga negara.
d) Bersifat professional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
e) Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologiserta seni
untuk kepentingan kemanusiaan , bangsa, dan negara.

7
B. Pemahaman tentang Bangsa, Negara, Hak dan Kewajiban Warga Negara,
Hubungan Warga Negara dengan Negara atas dasar Demokrasi, Hak Asasi
Manusia (HAM) dan Bela Negara
1. Pengertian dan Pemahaman tentang Bangsa dan Negara
Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa
serta berproses di dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia.
Sedangkan negara adalah organisasi dari kelompok atau beberapa
kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu
dan mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib serta
keselamatan kelompok manusia.
2. Negara dan Warga Negara dalam Sistem Kenegaraan di Indonesia
Kedudukan NKRI memenuhi sifat konsumtif, sifat deklaratif, menjadi
anggota PBB, ikut serta memelihara dan menjaga perdamaian dunia.
NKRI didirikan berdasarkan UUD 1945 yang mengatur kewajiban
negara terhadap warga negara dan kewajiban serta hak warga negara
terhadap negaranya, yang pada dasarnya adalah memberikan
kesejahteraan hidup, keamanan lahir dan batin, sesuai dengan sistem
demokrasi dan ketentuan Internasional yang dibatasi agama, etika,
moral, dan budaya yang berlaku dalam sistem kenegaraan Indonesia
3. Proses Bangsa yang Menegara
Proses bangsa yang menegara di Indonesia diawali dengan adanya
pengakuan yang sama atas kebenaran hakiki dan kesejarahan yang
merupakan gambaran kebenaran secara faktual dan otentik.
Pertama, Kebenaran yang berasal dari Tuhan Pencipta Alam Semesta.
Kebenaran tersebut adalah sebagai berikut: Ke-Esa-an Tuhan; Manusia
harus beradab; Manusia harus bersatu; Manusia harus memiliki
hubungan sosial dengan lainnya serta mempunyai nilai keadilan.

8
Kebenaran ini kemudian dijadikan falsafah hidup yang harus
direalisasikan sebagai ideologi yang disebut Pancasila.
Kedua, Kesejarahan. Sejarah adalah salah satu dasar yang tidak dapat
ditinggalkan karena merupakan bukti otentik. Oleh karena itu
diperlukannya kesamaan pandangan generasi penerus untuk melandasi
visional dan konsepsionalnya yang disampaikan melalui Pendidikan
disebut Pendidikan Kewarganegaraan.
4. Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara
Negara harus dapat memenuhi hak warga negaranya. Sementara itu,
warga negara juga harus menyelesaikan tugas sebagai warga negara
yang baik.
5. Hubungan Warga Negara dan Negara
Negara memiliki hubungan emosional yang kuat dengan warga negara.
Tidak perlu ada pemaksaan atau aturan resmi yang mewajibkan warga
negara membela negaranya. Karena hubungan emosional yang kuatlah,
warga negara tentunya tidak akan terima bila negaranya mengalami
keadaan buruk.
6. Pemahaman tentang Demokrasi
Demokrasi dapat kita pandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita
hidup berkelompok yang di dalam UUD 1945 disebut kerakyatan.
Demokrasi Indonesia adalah pemerintahan rakyat yang berdasarkan
nilai-nilai falsafah Pancasila atau pemerintahan dari, oleh, dan untuk
rakyat berdasarkan sila-sila Pancasila.
7. Pemahaman tentang HAM
HAM adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa oleh manusia sejak
lahir yang secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat
diganggu gugat karena merupakan anugerah dari Tuhan.

9
8. Kerangka Dasar Kehidupan Nasional meliputi Keterkaitan antara
Falsafah Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan
Nasional
Konsepsi hubungan antara Pancasila dan Bangsa bahwa sila-sila
yang terkandung dalam Pancasila menjadi falsafah bagi bangsa
Indonesia yang menjadikannya cita-cita dalam setiap upaya melakukan
pekerjaan dan kebenaran yang dituju oleh Bangsa Indonesia seperti yang
dituangkan dalam Pancasila.
Pancasila sebagai landasaan idiil negara karena sila-sila dalam pancasila
merupakan kebenaran yang hakiki yang perlu diwujudkan oleh Bangsa
Indonesia. Berdasarkan sikap idealisme Pancasila, NKRI menggunakan
pola bersahabat, damai, hidup berdampingan, politik bebas aktif, dalam
hubungan internasionalnya dan pergaulannya dengan bangsa lain di
dunia, bebas aktif dari paham ideologis bangsa lain yakni paham
komunis, paham liberalisme, paham islam fundamentalis.
9. Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Pancasila sebagai Ideologi Negara, karena Pancasila merupakan falsafah
dan cita-cita bangsa maka itu tercermin dalam pembukaan UUD 1945
yang merupakan Ideologi Negara. UUD 1945 sebagai landasan
konstitusi yang mewadahi perbedaan pendapat dalam kemasyarakatan
Indonesia.
10. Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
Situasi NKRI terbagi dalam periode-periode yaitu :
a) tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai tahun 1965
disebut periode lama atau orde lama
Pada periode orde lama bentuk ancaman yang dihadapi adalah
ancaman fisik yakni terdapat pokok-pokok perlawanan rakyat
(PPPR) nomor 29 tahun 1954 yang kepentingannya tentunya pola

10
pendidikan yang diselenggarakan terarah pada fisik, teknik, taktik,
dan strategi kemiliteran.
b) tahun 1965 sampai tahun 1998 disebut periode baru atau orde
baru.
c) tahun 1998 sampai sekarang disebut orde reformasi.
Periode orde baru dan periode reformasi ancaman yang dihadapi
berupa tantangan non fisik dan gejolak sosial untuk mewujudkan bela
negara diterapkan pendidikan kewarganegaraan yang merupakan mata
pelajaran wajib untuk membentuk kepribadian warga negara.

2.2 Wawasan Nusantara


A. Wawasan Nasional Suatu Bangsa
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara
tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (
melalui interaksi dan interelasi) dan dalam pembangunannya dilingkungan
nasional (termasuk lokal dan propinsional), regional, serta global.
B. Teori-Teori Kekuasaan
1. Paham-paham Kekuasaan
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan
pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat
diwujudkan dan dipertanggungjawabkan, yang oleh karena itu
dibutuhkan landasan teori yang dapat mendukung rumusan wawasan
nasional antara lain :
a) paham Machiavelli (abad xvii)
b) paham Kaisar Napoleon Bonaparte (abad xvii)
c) paham Jenderal Clausewitz (abad xvii)
d) paham Feuerbach dan Hegel
e) paham Lenin (abad xix)
f) paham Lucian W.Pye dan Sidney

11
2. Teori-teori Geopolitik
Geopolitik adalah kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional
untuk mewujudkan tujuan nasional. Beberapa pendapat pakar
geopolitik:
a) pandangan ajaran Frederich Ratzel
b) pandangan ajaran Rudolf Kjellen
c) pandangan ajaran Karl Houshofer
d) pandangan ajaran Harlford Mackinder
e) pandangan ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan
f) pandangan ajaran W. Mitchel, A Saversky, Giulio Douhet, dan
Jhone Federik Charles Fuller
g) pandangan ajaran Nicholas J Spykman
C. Ajaran Wawasan Nasional Indonesia
Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia menyatakan bahwa ideologi
digunakan sebagai landasan idiil dan dalam menentukan politik nasional,
dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografi Indonesia dengan segala
aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya agar bangsa Indonesia dapat
menjamin kepentingan bangsa dan negaranya di tengah perkembangan
dunia.
D. Latar Belakang Filosofis Wawasan Nusantara
Wawasan Nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia
merupakan pancaran dari Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, wawasan nasional Indonesia menghendaki terciptanya
persatuan dan kesatuan tanpa menghilangkan ciri, sifat, dan karakter dari
kebinekaan unsur-unsur pembentuk bangsa (suku bangsa, etnis, golongan,
serta daerah itu sendiri).

12
E. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional
Wawasan Nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah
negara, sehingga menggambarkan sikap, perilaku, paham, serta semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas bangsa
Indonesia.
F. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap
menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan
nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia telah dijadikan landasan
idiil dan dasar negara sesuai dengan yang tercantum dalam Pembukaan UUD
1945. Oleh karena itu Pancasila sudah seharusnya menjadi ajaran dasar
Wawasan Nusantara.
G. Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara
Ada 3 unsur dasar konsepsi Wawasan Nusantara, yaitu :
1) Wadah
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan
penduduk yang beraneka ragam budaya.
2) Isi
Isi menyangkut 2 hal yang esensial, yaitu :
a) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
b) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi
seluruh aspek kehidupan nasional.

13
3) Tata laku
Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri
dari tata laku batiniah dan lahiriah.
H. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam arti cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi
kepentingan nasional.
I. Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara terdiri dari asas kepentingan yang sama, tujuan
yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan
terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan.
J. Arah Pandang
Ada 2 arah pandang Wawasan Nusantara, yakni :
1) arah pandang ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan
mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi
bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya
persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
2) arah pandang ke luar
Kehidupan Internasionalnya, bangsa Indonesia harus berusaha
mengamankan kepentingan nasionalnya dalam seluruh aspek kehidupan,
baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan
demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada
Pembukaan UUD 1945.
K. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan
1. Kedudukan
Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional.

14
2. Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan
serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan,
tindakan,dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat, dan
daerah maupun bagi seluruh rakyat indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat indonesiayang lebih mengutamakan
kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, suku
bangsa, atau daerah.
L. Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional
Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntunan
bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun dan memelihara
tuntutan bangsa dan NKRI. Implementasi wawasan nusantara senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air yang secara utuh
dan menyeluruh dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan dan keamanan.
M. Pemasyarakatan/Sosisalisasi Wawasan Nusantara
Pemasyarakatan dapat dilakukan dengan cara berikut :
1) Sifat/Cara Penyampaian
a. Langsung : ceramah, diskusi, dialog, tatap muka.
b. Tidak langsung : media elektronik, media cetak.
2) Metode penyampaian
a. keteladanan
b. edukasi
c. komunikasi
d. integrasi

15
N. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara
Dalam dunia ini yang abadi dan kekal hanyalah perubahan. Berkaitan
dengan Wawasan Nusantara perubahan inilah yang menjadi tantangan
implementasi Wawasan Nusantara, yaitu :
1) Pemberdayaan Masyarakat
2) Dunia Tanpa Batas
3) Era Baru Kapitalisme
4) Kesadaran Warga Negara
O. Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Prospek wawasan nusantara dalam era mendatang masih relevan dengan
norma-norma global. Untuk menghadapi gempuran nilai global, fakta
kebhinekaan dalam setiap rumusan yang memuat kata persatuan dan
kesatuan perlu lebih ditekankan. Dalam implementasinya, peranan daerah
dan rakyat kecil perlu pemberdayaan dengan memenuhi faktor-faktor
dominan seperti keteladanan, kepemimpinan nasional, pendidikan yang
berkualitas dan bermoral, kebangsaan, media masa yang mampu
memberikan informasi dan kesan yang positif, serta keadilan dalam
penegakan hukum dalam arti pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa dalam NKRI.
P. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Ada 2 hal yang akan menciptakan keberhasilan implementasi wawasan
nusantara, yakni :
1) Mengerti, memahami serta menghayati hak dan kewajiban waraga
negara serta hubungan warga negara dengan negara, sehingga sadar
sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila,
UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
2) Mengerti, memahami, dan menghayati bahwa dalam menyelenggarakan
kehidupannya negara memerlukan Konsepsi Wawasan Nusantara guna
mencapai cita-cita dan tujuan nasional.

16
2.3 Ketahanan Nasional
A. Latar Belakang
Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan dari ketahanan
nasional yang didasari oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional
UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nusantara. Ketahanan adalah
kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dalam wadah NKRI.
B. Pokok-Pokok Pikiran
Dalam mengembangkan kekuatan nasional yang disebut Ketahanan Nasional
perlu didasarkan pada pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
1) Manusia Berbudaya
Manusia dikatakan sebagai makhluk yang paling sempurna karena
memiliki naluri yang membuatnya berbudaya selalu menghubungkan
dirinya dengan Tuhan, Manusia, Cita-cita, Pemanfaatan alam,
Kekuasaan, Rasa aman, dan Keindahan.
2) Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa, dan Ideologi Negara
Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa, dan Ideologi Negara ini tampak dari
makna Pembukaan UUD 1945 pada tiap alinea.
C. Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasioanal Indonesia adalah kondisi kehidupan nasional yang
harus diwujudkan.
D. Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
Konsepsi Ketahanan Nasional merupakan proses berkelanjutan untuk
mewujudkan kondisi kehidupan nasional dilakukan berdasarkan pemikiran
geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan
memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia.

17
E. Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
1. Hakikat Ketahanan Nasional adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam
mencapai tujuan nasional.
2. Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi
dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
F. Asas-asas Ketahanan Nasional Indonesia
Asas Ketahanan Nasional adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila,
UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari :
1) Asas Kesejahteraan dan Keamanan
2) Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
3) Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
4) Asas Kekeluargaan
G. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat yang terbentuk dari nilai-nilai dalam
landasan dan asas-asasnya, yaitu :
1) Mandiri
2) Dinamis
3) Wibawa
4) Konsultasi dan Kerjasama
H. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Ketahanan Nasional ini memiliki banyak pengaruh terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni :
1) Pengaruh aspek Ideologi
2) Pengaruh aspek Politik
3) Pengaruh aspek Ekonomi

18
4) Pengaruh aspek Sosial Budaya
5) Pengaruh aspek Pertahanan dan Keamanan

2.4 Politik dan Strategi Nasional


A. Pengertian Politik, Strategi, dan Poltranas
Politik berarti kepentingan umum warga Negara suatu bangsa.
Strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian
tujuan. Sedangkan Poltranas adalah kebijakan umum atau asas, haluan,
usaha serta kebijakan negara tentang pembinaan serta penggunaan kekuatan
nasional untuk mencapai tujuan nasional.
B. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Dasar pemikiran penyusunan Politik dan Strategi Nasional ini
berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional.
C. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur
politik diatur oleh Presiden/mandataris MPR. Yang dilakukan setelah
presiden menerima GBHN yang selanjutnya Presiden menyusun program
kabinet dan memilih Menteri-Menteri.
D. Stratifikasi Politik Nasional
Stratifikasi Politik (kebijakan) Nasional terbagi dalam beberapa tingkatan
sebagai berikut :
1) Tingkat Penentu Kebijakan Puncak
2) Tingkat Kebijakan Umum
3) Tingkat Penentuan Kebijakan Khusus
4) Tingkat Penentuan Kebijakan Teknis

19
E. Politik Pembangunan Nasional dan Manajemen Nasional
Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan. Untuk memahami
proses pembangunan nasional perlu memahami manajemen nasional yang
terangkai dalam sebuah sistem. Sistem Manajemen Nasional memiliki tiga
fungsi yaitu : pembuat aturan, penerapan aturan, dan penghakiman aturan
yang mengandung arti penyelesaian perselisihan berdasarkan penentuan
kebenaran peraturan yang berlaku.
F. Otonomi Daerah
Otonomi Daerah merupakan wujud politik dan strategi nasional.
Undang-undang tentang Otonomi Daerah yaitu Undang-undang No. 22
tahun 1999.
G. Kewenangan Daerah
Kewenangan Daerah adalah hak dan kekuasaan yang dimiliki suatu
daerah untuk melaksanakan pemerintahannya. Keberhasilan pembangunan
daerah tergantung pada pelaksanaan desentralisasinya. Dengan demikian
prioritas pembangunan dan kualitas pelayanan masyarakat diharapkan dapat
lebih mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat di daerah.
H. Implementasi Politik dan Strategi Nasional yang Mencakup Bidang-bidang
Pembangunan Nasional
Implementasi/Penerapan Politik dan Strategi Nasional visinya adalah
terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokrastis, berkeadilan,
berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sedangkan misinya adalah 12 misi yang telah dicantumklan
dalam peraturan pemerintah, yakni :
1) Pengamalan Pancasila
2) Penekanan kedaulatan rakyat
3) Peningkatan pengamalan ajaran agama
4) Penjaminan kondisi aman

20
5) Perwujudan sistem hukum nasional
6) Perwujudan kehidupan sosial budaya
7) Pemberdayaan masyarakat
8) Perwujudan otonomi daerah
9) Perwujudan kesejahteraan rakyat
10) Perwujudan aparatur negara yang berdaya guna
11) Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional
12) Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat

21
BAB III
ANALISIS BUKU
3.1 Bagian Cover
Dari segi cover secara keseluruhan sudah baik hanya saja tidak
tercantum nama pengarang, nama penerbit, nama percetakan yang
menerbitkannya. Cover buku ini hanya diberi judul Pendidikan
Kewarganegaraan, pembaca tidak dapat mengetahui secara langsung
bahwa buku tersebut dipergunakan untuk perguruqan tinggi sehingga
agak sulit dikenali dan digunakan.
3.2 Bagian Awal buku (Pembukaan)
Secara keseluruhan bagian awal buku sudah baik karena
mencantumkan pasal 72 undang-undang nomor 19 tahun 2002 tentang
hak cipta, serta terdapat sambutan dari lembaga ketahanan nasional
republik Indopnesia, sehingga buku terkesan lebih formal dan rapih.
3.3 Bagian Daftar Isi
Bagian Daftar Isi buku ini sudah cukup baik karena halaman
yang dicantumkan dalam daftar isi sudah sesuai dengan halaman yang
sebenarnya. Hanya saja susunan daftar isi nampak kurang rapih,
karena tidak dilengkapi dengan tanda titik-titik untuk menghubungkan
judul materi dengan halaman materi agar pembaca lebih mudah dalam
pembacaan dan pencarian halaman buku.
3.4 Bagian Isi
Secara keseluruhan dari isi buku ini sudah baik dengan adanya
pasal-pasal, pembahasannya cukup jelas dan berutut hanya saja
pembahasan materinya tidak begitu luas melainkan ada beberapa hal
yang tidak perlu dibahas agar pembaca lebih mudah menangkap materi
yang ingin disampaikan. Kemudian dari segi gambar yang disajikan
dalam buku mungkin sebaiknya berwarna agar lebih menarik minat
pembaca.

22
Dari segi penyajian sudah baik materi disajikan secara
terfokus, jika sedang membahas satu pembahasan maka hanya pokok
bahasan itu sajalah yang dibahasnya meskipun dalam satu bab terdapat
beberapa pokok bahasan tetapi dalam tiap pokok bahasannya selalu
terfokus, tidak loncat ke pokok bahasan yang lainnya.

Dari segi bahan buku yang digunakan (kertas) sudah baik


karena menggunakan bahan yang cukup tebal sehingga lebih kuat dan
lebih tahan lama.

23
BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Buku yang berjudul “Pendidikan Kewarganegaraan” ini menyajikan
materi-materi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi. Tim
penyusun buku ini menyajikan materi dalam buku ini secara terfokus dan
berurut hanya saja buku ini menuntut pembaca untuk membaca sedikit lebih
jeli agar menemukan inti dari bacaan tersebut. Tampilan buku juga sudah
cukup baik dengan warna huruf hitam sehingga enak dibaca dan ukuran huruf
yang cukup besar juga cukup membantu pembaca agar mata tidak mudah
lelah.

1.2 Saran
1. Bentuk dan ukuran tulisan harus disesuaikan agar lebih enak dipandang
dan nampak lebih rapih.
2. Materi disusun berdasarkan pokok bahasnnya agar tidak ada pokok
bahasan yang disatukan/tersatukan dalam satu materi.
3. Gambar yang disajikan sebaiknya berwarna agar lebih menarik minat
pembaca dan lebih mudah dipahami.

24

Anda mungkin juga menyukai