PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
fisik, mental, dan sosial yang tidak terbatas hanya pada bebas dari penyakit
dan kelemahan saja. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu
unsur untuk mencapai kesejahteraan yang sesuai dengan salah satu cita-cita
2014).
1
memulihkan fungsi motorik manusia, memaksimalkan kemampuan gerak,
meredakan sindrom nyeri, dan mengobati atau mencegah tantangan fisik yang
fungsional pasien (Veerbeek, 2014). Secara garis besar, stroke dibagi menjadi
2 yaitu stroke hemoragik (pecah pembuluh darah di otak) dan stroke iskemik
nomor dua di dunia. Insidens serangan stroke pertama sekitar 2 per 1000
(Hankey, 2002).
evaluasi.
2
B. TUJUAN UMUM
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Otak Nasional.
C. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi penulis
Nasional, sehingga dapat menjadi bekal bagi penulis setelah lulus nanti.
3
2. Bagi masyarakat
3. Bagi akademik
4
BAB II
STROKE
A. DEFINISI
berkembang cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-
gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO,
2014).
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke hemoragik dan stroke
1. Stroke hemoragik
arachnoidea.
2. Stroke iskemik
pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh
5
dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini
B. ANATOMI
di otak, sehingga kita perlu memahami tentang anatomi fungsional otak. Otak
merupakan bagian depan dari sistem saraf pusat yang mengalami perubahan
dan pembesaran. Bagian ini dilindungi oleh tiga selaput pelindung (meninges)
dan berada di dalam rongga tengkorak. Selain itu otak juga merupakan
jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia
dan terutama berasal dari metabolisme oksidasi glukosa. Jaringan otak sangat
rentan dan kebutuhan akan oksigen dan glukosa melalui aliran darah yang
1. Cerebrum
Cerebrum atau otak besar meliputi 85 persen bagian otak. Saat
manusia berpikir, termasuk menyimpan memori jangka pendek dan
6
panjang, otak besar yang berperan dalam proses tersebut. Otak besar juga
mengatur pergerakan otot yang dikendalikan secara sadar.
Otak besar terdiri dari belahan kanan dan kiri. Belahan otak kanan
mengendalikan bagian tubuh kiri. Sebaliknya, bagian otak kiri
mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan. Beberapa fungsi penting otak,
seperti mengolah bahasa dan berbicara, berada pada salah satu belahan
otak yang kemudian akan menjadi bagian dominan. Dengan kata lain,
orang yang dominan beraktivitas dengan tangan kanan lebih banyak
menggunakan otak kiri dan sebaliknya.
Tiap belahan otak memiliki empat bagian utama, yaitu lobus
frontalis, lobus temporalis, lobus oksipitalis, dan lobus parietalis
(Negara, 2018).
a. Lobus Frontalis
Terletak di bagian depan. Fungsinya mengendalikan cara berpikir,
membuat rencana, mengatur, pemecahan masalah, pergerakan fisik,
dan memori jangka pendek
b. Lobus Temporalis
Terletak di bagian samping. Fungsinya memproses informasi dari
indera penciuman, pengecap dan pendengaran Anda. Bagian otak ini
juga memiliki peran penting dalam penyimpanan memori
c. Lobus Parietalis
letaknya di bagian tengah bertugas menafsirkan informasi sensorik,
seperti cita rasa, suhu, dan sensasi sentuhan. Juga sebagai pendengaran.
d. Lobus Oksipitalis
Terletak di bagian belakang dan merupakan bagian yang akan
memproses gambaran dari mata dan mengaitkan informasi tersebut
pada memori yang ada dalam otak.
7
2. Cerebellum
Tugas otak kecil atau cerebellum adalah mengendalikan koordinasi
anggota tubuh dengan menerima informasi dari otak besar dan panca
indera, melalui saraf tulang belakang. Selain memengaruhi gerakan
anggota tubuh, otak kecil juga menjaga keseimbangan pada kemampuan
berjalan.
3. Talamus
Thalamus adalah bagian otak berwarna abu-abu dan berukuran 1
inch yang terletak di bagian pusat otak manusia (di bawah otak besar dan
di atas diencephalon). Bagian otak ini memiliki fungsi sensorik dan
motorik. Artinya, hampir semua informasi sensorik dari panca indra
(kecuali penciuman) akan memasuki bagian otak ini untuk diproses
sebelum akhirnya dikirim ke area sensori yang terdapat di cerebrum.
Dengan kata lain, thalamus berfungsi sebagai pusat penerus impuls dari
panca indra ke cerebrum.
4. Hipotalamus
Hipotalamus adalah bagian otak yang letaknya tepat berada di
bawah talamus. Bagian ini memiliki fungsi penting sebagai pusat
koordinasi sistem syaraf autonom (sistem hormon dan kelenjar pada
manusia) yang mengendalikan kestabilan suhu tubuh, selera makan, lapar
dan haus, tekanan darah, metabolisme karbohidrat dan lemak, mengatur
keseimbangan jumlah cairan, tingkah laku, hingga pola tidur.
5. Batang otak
Terletak di bawah otak besar dan di depan otak kecil di dalam
kepala. Dalam mengendalikan fungsi anggota tubuh, semua serat saraf
menghubungkan belahan otak untuk bersinergi dengan otak kecil dan juga
saraf tulang belakang, melewati batang otak. Area dalam batang otak juga
mengontrol beberapa hal penting, seperti kesadaran, detak jantung,
gerakan refleks, pergerakan urus, pernapasan, dan tekanan darah. Batang
otakmemiliki sekumpulan saraf yang berfungsi mengendalikan berbagai
8
bagian kepala dan leher, khususnya gerakan mata, sensasi dan pergerakan
wajah, gerakan menelan serta batuk.
6. Ganglia Basalis
Ganglia basalis adalah massa substantia grisea yang terletak di
bagian dalam hemisferium serebri. Massa yang berwarna kelabu dalam
ganglion basalis terbagi menjadi empat bagian, yaitu nukleus kaudatus,
nukleus lentiformis, korpus amygdala dan claustrum. Nukleus kaudatus
dan nukleus lentiformis bersama fasiculus interna membentuk korpus
striatum yang merupakan unsur penting dalam sistem extrapiramidal.
Fungsi dari ganglia basalis adalah pusat koordinasi dan keseimbangan.
7. Traktus Extrapiramidalis
Traktus extrapiramidalis tersusun atas korpus striatum, globus
palidus, thalamus, substantia nigra, formation lentikularis, cerebellum
dan cortex motorik. Fungsi utama dari traktus extrapiramidalis
berhubungan dengan gerakan yang berkaitan pengaturan sikap tubuh dan
9
integrasi otonom. Lesi pada setiap tingkat dalam traktus extrapiramidalis
dapat menghilangkan gerakan dibawah sadar.
8. Traktus Piramidalis
Traktus piramidalis berasal dari sel-sel betz pada lapisan ke lima
korteks serebri pada girus presentralis lobus frontalis ke kapsula interna
masuk ke diencephalon diteruskan ke mesencephalon, pons varolli sampai
medulla oblongata. Di perbatasan medulla oblongata dan medulla spinalis
sebagian besar traktus ini merupakan penyilangan di dekusasio
piramidalis. Fungsi dari sistem piramidalis berhubungan dengan gerakan
terampil dan motorik halus.
C. EPIDEMIOLOGI
D. ETIOLOGI
10
1. Stroke hemoragik
(Irfan, 2010).
a. Perdarahan Subarakhnoid
pembuluh darah, atau melalui efek sekunder dari darah yang menekan
melalui cairan spinal di ruang sekitar otak. Tekanan darah sistemik dan
b. Perdarahan Intraserebral
GPDO, terjadi di hemisfer serebri (80%) dan batang otak serta (20%)
arteri, kapiler, atau vena. Pembuluh darah yang pecah tersebut dapat
11
pula terlebih dahulu mengalami perlunakan oleh karena hipertensi atau
dinding arteriol yang lemah itu, membuat herniasi atau pecahnya tunika
2. Stroke iskemik
yang terjadi akibat obstruksi atau pembekuan di satu atau lebih arteri besar
a. Trombosis
12
b. Embolisme
kardiomiopati iskemik.
kontrasepsioral, karsinoma.
c. Vasokonstriksi
E. EFEK STROKE
tergantung pada:
13
yang terjadi pada penderita. Pengetahuan yang memadai tentang hal tersebut
dan membantu penderita melalui masa-masa sulit ini akan sangat bermanfaat
bagi upaya pemulihan penderita. Beberapa akibat stroke yang sering dijumpai
Ini merupakan salah satu akibat stroke yang paling sering terjadi.
2. Gangguan penglihatan
defisit lapangan pandang yang dapat mengenai satu atau kedua mata. Hal
ini menyebabkan penderita hanya dapat melihat sesuatu pada satu sisi saja,
dilihatnya atau hanya mampu membaca tulisan pada satu sisi buku saja.
3. Afasia
14
4. Gangguan persepsi
5. Lelah
6. Depresi
membantu penderita.
dan membantu meyakinkan penderita bahwa hal ini adalah hal yang lazim
15
8. Gangguan memori
9. Perubahan kepribadian
strokenya.
F. FAKTOR RESIKO
menjadi penyebab seseorang lebih rentan terkena stroke. Faktor resiko stroke
dikelompokkan menjadi dua yaitu yaitu faktor resiko yang tidak bisa diubah
a. Jenis kelamin
b. Umur
c. Keturunan
d. Ras/etnik
16
2. Faktor resiko yang dapat diubah
a. Hipertensi
b. Diabetes mellitus
c. Merokok
d. Hiperkolesterolemi
darah otak
17
DAFTAR PUSTAKA
18