Anda di halaman 1dari 17

1.

Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

2. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

3. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

4. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

5. Profil Koagulasi
Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.1 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
6. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

7. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

8. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

9. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

10. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.2 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
11. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

12. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

13. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

14. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

15. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.3 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
16. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

17. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

18. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

19. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

20. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.4 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
21. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

22. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

23. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

24. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

25. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.5 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
26. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

27. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

28. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

29. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

30. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.6 KOMPLIKASI
Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam
beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
31. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

32. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

33. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

34. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

35. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.7 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
36. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

37. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

38. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

39. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

40. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.8 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
41. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

42. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

43. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

44. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

45. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.9 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
46. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

47. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

48. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

49. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

50. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.10 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
51. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

52. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

53. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

54. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

55. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.11 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
56. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

57. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

58. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

59. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

60. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.12 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
61. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

62. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

63. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

64. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

65. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.13 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
66. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

67. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

68. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

69. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

70. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.14 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
71. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

72. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

73. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

74. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

75. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.15 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
76. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

77. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

78. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

79. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

80. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.16 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
81. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

82. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

83. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

84. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

85. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.17 KOMPLIKASI
Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam
beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
86. Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu
Dilakukan bila dicurigai ada kerusakan vaskuler.

87. CCT
Dilakukan bila banyak kerusakan otot.

88. Hitung Darah Lengkap


HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple).
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal setelah trauma.

89. Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.

90. Profil Koagulasi


Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfuse multiple atau
cedera hati.

2.18 KOMPLIKASI

Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam


beberapa jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam jam atau
lebih, dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi
ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera. Adapun beberapa
komplikasi dari Fraktur femur yaitu:
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik
kehilangan darah eksterna maupun interna) dan kehilangan cairan
ekstrasel ke jaringan yang rusak dapat terjadi pada fraktur ekstremitas,
toraks, pelvis, dan vertebra karena tulang merupakan organ yang sangat
vaskuler, maka dapat terjadi kehilangan darah dalam jumlah yang besar
sebagai akibat trauma, khususnya pada fraktur femur pelvis
(Suratum,dkk,2008).

b. Emboli Lemak
Setelah terjadi fraktur panjang atau pelvis,fraktur multiple atau cidera remu

Anda mungkin juga menyukai