PEMBAHASAN
A. Pegumpulan Data
Langkah pertama sebelum memberikan asuhan pada bayi baru lahir ialah
mengumpulkan data baik yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan
pada ibu dan keluarga maupun yang didapatkan dari pemeriksaan secara
langsung. Langkah-langkah tersebut adalah langkah pengkajian fisik serta
pemeriksaan penampilan dan perilaku bayi baru lahir (Hidayat, 2012).
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan
untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir. Pengkajian pada bayi baru lahir
dibagi dalam 2 bagian yaitu pengkajian segera setelah bayi lahir, dan
pengkajian keadaan fisik untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau
mengalami komplikasi (Varney, 1997).
Pengkajian segera setelah bayi lahir bertujuan untuk mengkaji adaptasi
bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus yaitu penilaian Apgar. Penilaian
sudah dimulai sejak kepala lahir dari vulva. Sedangkan pengkajian keadaan
fisik untuk memastikan bayi dalam keadaan normal (Varney, 1997)
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir, riwayat yang harus dikaji adalah
sebelumnya adalah faktor genetik yaitu seperti gangguan atau kelainan
metabolik pada keluarga dan sindrom genetik. Kemudian faktor maternal dan
perinatal seperti penyakit jantung, diabetes, ginjal, penyakit hati, hipertensi,
penyakit kelamin, riwayat abortus dan lain-lain. Riwayat antenatal seperti
apakah tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan, pernah mengalami
perdarahan, preeklampsia, gestasional diabetes, polihidramnion /
oligohidramnion dan infeksi. Untuk riwayat perinatal seperti
prematur/postmatur, partus lama, penggunaan obat selama persalinan, gawat
janin, suhu ibu meningkat, posisi janin tidak normal, ketuban pecah sudah
lama, amnion bercampur mekonium, perdarahan selama persalinan, prolapsus
tali pusat, asidosis jsnin, dan jenis persalinan. Adapun faktor perinatal dengan
memeriksa bayi secara sistematis (head to toe), identifikasi bayi dari warna
dan aktifitas, cacat, miksi dan mekoniuum, lakukan pula pemeriksaan
antopometri (lingkar kepala, berat badan serta tinggi badan) (Varney, 1997).
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir memerlukan pengetahuan dan
keterampilan yang adekuat sehingga tidak akan menimbulkan risiko yang
dapat membahayakan bayi. Pada pemeriksaan ini hal terpenting yang perlu
menjadi perhatian adalah menjaga bayi agar tidak mengalami hipotermi dan
tidak mengalami trauma karena tindakan yang dilakukan. Hal ini yang tidak
kalah pentingnya dan perlu diingat adalah melakukan informed consent dahulu
apabila bayi telah dirawatgabung dengan ibunya.
Setelah lahir, neonates mengalami beberapa perubahan fisiologis
sehingga dapat beradaptasi dengan kehidupan dilur uterus ( Dasar – dasar
Obstetri dan Ginekologi ). Perubahan-perubahan yang cepat dan kompleks itu
dimulai dengan terpotongnya tali umbilicus, selain ada beberapa perubahan
fisiologis pada bayi baru lahir kita juga harus mengetahui ciri-ciri umum bayi
baru lahir normal. Untuk mengetahui ciri-ciri tersebut kita tentukan
melakukan suatu pemeriksaan fisik terhadap bayi baru lahir.
Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir adalah pemeriksaan awal yang
dilakukan terhadap bayi setelah berada didunia luar yang bertujuan untuk
mengetahui apakah bayi dalam keadaan normal dan memeriksa adanya
penyimpanan/kelainan pada fisik, serta ada atau tidaknya refleks primitif.
Pemeriksaan fisik dilakukan setelah kondisi bayi stabil, biasanya 6 jam setelah
lahir.
Apa yang harus dilakukan terhadap bayi baru lahir pada saat melakukan
suatu pengkajian, pengalaman dasar mengenai cara melakukan pengkajian
pada bayi baru lahir adalah dengan menggunakan suatu pemeriksaan terhadap
bayi dan menilai penampilan serta perilaku bayi, hal ini dikarenakan kita tidak
dapat menentukan keadaan bayi jika tidak dilakukan suatu pemeriksaan untuk
merencanakan asuhan yang akan diberikan pada bayi, karena bayi belum bisa
berkomunikasi seperti orang dewasa maka penampilan dan perilakunyalah
yang akan kita nilai.
Penilaian atau evaluasi terhadap bayi usia 2-6 hari, sebelum
melaksanakan intervensi terdapat beberapa langkah yang dilakukan sebelum
menyusun perencanaan asuhan yang kemudian dilakukan intervensi.
Penilaian atau evaluasi terhadap bayi baru lahir, antara lain meliputi
penilaian tahap pertumbuhan dan perkembangan janin kesesuaian usia
kehamilan, penilaian adaptasi neonatal ( skor APGAR, refleks ), penilaian
fisik, neonatal secara sistematik ( ada atau tidak kelainan morfologi atau
fisiologi, pemberian identifikasi meliputi jenis kelamin, berat badan, panjang
badan, serta menentukan penanganan yang diperlukan).
b. Pengkajian Fisik
Pengkajian yang dapat dipandang sebagai bagian tahap pengkajian pada
proses keperawatan atau tahap pengkajian atau pemeriksaan klinis dari
sistem pelayanan terintegrasi, yang prinsipnya menggunakan cara-cara
yang sama dengan pengkajian fisik yaitu inspeksi, palpasi,perkusi dan
auskultasi (Prihardjo, 2009).
2. Data Sekunder
a. Studi Pustaka
Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari catatan tentang
pasien yang ada (Notoatmodjo, 2009).
b. Studi Dokumentasi
Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun yang tidak
diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya
laporan, statistic, catatan-catatan didalam kartu klinik (Notoatmodjo,
2009).
D. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian meliputi 4 hal, yaitu Editing, Coding, Seoring,
Tabulasi dan prosentasi.
1. Editing adalah memeriksa kembali semua data yang telah dikumpulkan
melalui kuesioner, jika terdapat kuesioner yang belum diisi atau pengisian
yang tidak sesuasi petunjuk.
2. Coding adalah setelah kegiatan pengumpulan data, lembar kuesioner diberi
kode dengan menggunakan huruf.
3. Scoring adalah jawaban dari setiap pertanyaaan diberi skor 1 dan jawaban
yang salah diberi skor 0.
4. Tabulasi adalah data yang dikumpulkan atau dikelompokkan dalam table
distribusi frek, kemudian hasilnya dikonfirmasikan dalam bentul prosentase
dana analisa diskriptif.
E. Pengumpulan Data Bayi Baru Lahir
Pengumpulan data bayi baru lahir meliputi:
1. Tahap pengumpulan data dasar (langkah I)
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi (data) yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yag berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
memperoleh data dilakukan dengan cara:
Anamnesis, anamnesis dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat
menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, bio-
psikososial-spiritual, serta pengetahuan klien.
a. Identitas
Identitas bayi didapat dari anamnesa yang dilakukan oleh bidan terhadap
orang tua bayi untuk memperoleh informasi tentang identitas bayi baru
lahir, seperti umur bayi, jam kelahiran bayi, jenis kelamin bayi dan anak
keberapa.
b. Riwayat Antenatal
Data ini penting untuk diketahui oleh bidan sebagai data acuan untuk
memprediksi apakah terdapat penyulit pada kehamilan saat bayi masih
dalam kandungan.
1. Kesehatan janin dikaji untuk mengetahui kondisi janin saat ini
2. Keluhan trismester 1, 2 dan 3 dikaji untuk mengetahui keluhan yang
pernah dirasakan oleh orang tua bayi saat hamil
3. Frekuensi ANC selama kehamilan trismester 1, 2 dan 3 dikaji untuk
mengetahui seberapa sering orang tua bayi pernah memeriksakan diri
saat hamil
4. Pola nutrisi dikaji untuk mengetahui asupan nutrisi pada orang tua
bayi
5. Perilaku kesehatan dikaji untuk mengetahui apakah orang tua bayi
pernah merokok, mengonsumsi alkohol, obat-obatan atau jamu selama
hamil
c. Riwayat Proses Persalinan
Data ini penting untuk diketahui oleh bidan sebagai data acuan untuk
memprediksi apakah terdapat penyulit saat terjadinya proses kelahiran
bayi.
1. Tempat lahir dikaji untuk mengetahui dimanakah bayi dilahirkan
2. Ditolong oleh dikaji untuk mengetahui siapakah yang menolong
kelahiran bayi
3. Jenis persalinan dikaji untuk mengetahui bagaimana cara bayi
dilahirkan
4. Lama persalinan dikaji untuk mengetahui seberapa lama proses
persalinan
5. Tanggal lahir dikaji untuk mengetahui kapan bayi dilahirkan dan
pukul untuk mengetahui waktu bayi dilahirkan
6. Berat badan dikaji untuk mengetahui berapakah berat badan bayi,
panjang badan dikaji untuk mengetahui berapakah panjang badan bayi
dan nilai apgar digunakan untuk menilai apakah bayi sudah dalam
keadaan normal atau tidak
7. Jenis kelamin dikaji untuk mengetahui apa jenis kelamin bayi
8. Cacat bawaan dikaji untuk mengetahui apakah bayi lahir dalam
keadaan cacat atau tidak
9. Masa gestasi dikaji untuk mengetahui apakah bayi lahir cukup bulan
atau tidak
10. Resusitasi dikaji untuk mengetahui apakah bayi telah dilakukan
tindakan resusitasi atau tidak
d. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-
tanda vital, meliputi:
1. Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi).
2. Pemeriksaan penunjang (laboratorium dan cacatan terbaru serat
cacatan sebelumnya).
3. Pemeriksaan fisik meliputi kepala, wajah, mata, hidung, mulut,
telinga, leher, dada, ketiak, perut, punggung, anus, genetalia,
ekstrimitas, refleks dan eleminasi.
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Bayi : .................................................................
Umur / Tanggal lahir : .................................................................
Jenis Kelamin : .................................................................
Anak ke : .................................................................
3. Riwayat Intranatal
BB / PB lahir : ......................................................
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : .......................................................
b. Kesadaran : .......................................................
c. Tanda – tanda vital
Nadi : ..................................................................
Suhu : ..................................................................
Respirasi : ..................................................................
Apgar score : ..................................................................
2. Antropometri
a. BB : ..................................................................
b. PB : ..................................................................
c. Lingkar kepala
OB : ..................................................................
OS : .................................................................
OK : .................................................................
d. Lingkar dada : .................................................................
e. LILA : .................................................................
3. Pemeriksaan Khusus
Kepala : ……….................................………………………..
Muka : ……………………………….……….......................
Mata : ……….................................………………………..
Hidung : ……….................................………………………..
Telinga : ……….................................………………………..
Mulut : ……………………………….……….......................
Leher : ……….................................……………………….
Dada/payudara : ……….................................………………………..
Punggung : ……….................................………………………..
Abdomen : ……….................................………………………..
Genetalia : ……….................................………………………..
Anus : ……….................................………………………..
Ekstremitas : ……….................................………………………..
4. Refleks primitif
C. Analisa
Bayi baru lahir..... hari/jam, dengan (kalau patologis)
D. Penatalaksanaan