Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pegumpulan Data
Langkah pertama sebelum memberikan asuhan pada bayi baru lahir ialah
mengumpulkan data baik yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan
pada ibu dan keluarga maupun yang didapatkan dari pemeriksaan secara
langsung. Langkah-langkah tersebut adalah langkah pengkajian fisik serta
pemeriksaan penampilan dan perilaku bayi baru lahir (Hidayat, 2012).
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan
untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir. Pengkajian pada bayi baru lahir
dibagi dalam 2 bagian yaitu pengkajian segera setelah bayi lahir, dan
pengkajian keadaan fisik untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau
mengalami komplikasi (Varney, 1997).
Pengkajian segera setelah bayi lahir bertujuan untuk mengkaji adaptasi
bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus yaitu penilaian Apgar. Penilaian
sudah dimulai sejak kepala lahir dari vulva. Sedangkan pengkajian keadaan
fisik untuk memastikan bayi dalam keadaan normal (Varney, 1997)
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir, riwayat yang harus dikaji adalah
sebelumnya adalah faktor genetik yaitu seperti gangguan atau kelainan
metabolik pada keluarga dan sindrom genetik. Kemudian faktor maternal dan
perinatal seperti penyakit jantung, diabetes, ginjal, penyakit hati, hipertensi,
penyakit kelamin, riwayat abortus dan lain-lain. Riwayat antenatal seperti
apakah tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan, pernah mengalami
perdarahan, preeklampsia, gestasional diabetes, polihidramnion /
oligohidramnion dan infeksi. Untuk riwayat perinatal seperti
prematur/postmatur, partus lama, penggunaan obat selama persalinan, gawat
janin, suhu ibu meningkat, posisi janin tidak normal, ketuban pecah sudah
lama, amnion bercampur mekonium, perdarahan selama persalinan, prolapsus
tali pusat, asidosis jsnin, dan jenis persalinan. Adapun faktor perinatal dengan
memeriksa bayi secara sistematis (head to toe), identifikasi bayi dari warna
dan aktifitas, cacat, miksi dan mekoniuum, lakukan pula pemeriksaan
antopometri (lingkar kepala, berat badan serta tinggi badan) (Varney, 1997).
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir memerlukan pengetahuan dan
keterampilan yang adekuat sehingga tidak akan menimbulkan risiko yang
dapat membahayakan bayi. Pada pemeriksaan ini hal terpenting yang perlu
menjadi perhatian adalah menjaga bayi agar tidak mengalami hipotermi dan
tidak mengalami trauma karena tindakan yang dilakukan. Hal ini yang tidak
kalah pentingnya dan perlu diingat adalah melakukan informed consent dahulu
apabila bayi telah dirawatgabung dengan ibunya.
Setelah lahir, neonates mengalami beberapa perubahan fisiologis
sehingga dapat beradaptasi dengan kehidupan dilur uterus ( Dasar – dasar
Obstetri dan Ginekologi ). Perubahan-perubahan yang cepat dan kompleks itu
dimulai dengan terpotongnya tali umbilicus, selain ada beberapa perubahan
fisiologis pada bayi baru lahir kita juga harus mengetahui ciri-ciri umum bayi
baru lahir normal. Untuk mengetahui ciri-ciri tersebut kita tentukan
melakukan suatu pemeriksaan fisik terhadap bayi baru lahir.
Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir adalah pemeriksaan awal yang
dilakukan terhadap bayi setelah berada didunia luar yang bertujuan untuk
mengetahui apakah bayi dalam keadaan normal dan memeriksa adanya
penyimpanan/kelainan pada fisik, serta ada atau tidaknya refleks primitif.
Pemeriksaan fisik dilakukan setelah kondisi bayi stabil, biasanya 6 jam setelah
lahir.
Apa yang harus dilakukan terhadap bayi baru lahir pada saat melakukan
suatu pengkajian, pengalaman dasar mengenai cara melakukan pengkajian
pada bayi baru lahir adalah dengan menggunakan suatu pemeriksaan terhadap
bayi dan menilai penampilan serta perilaku bayi, hal ini dikarenakan kita tidak
dapat menentukan keadaan bayi jika tidak dilakukan suatu pemeriksaan untuk
merencanakan asuhan yang akan diberikan pada bayi, karena bayi belum bisa
berkomunikasi seperti orang dewasa maka penampilan dan perilakunyalah
yang akan kita nilai.
Penilaian atau evaluasi terhadap bayi usia 2-6 hari, sebelum
melaksanakan intervensi terdapat beberapa langkah yang dilakukan sebelum
menyusun perencanaan asuhan yang kemudian dilakukan intervensi.
Penilaian atau evaluasi terhadap bayi baru lahir, antara lain meliputi
penilaian tahap pertumbuhan dan perkembangan janin kesesuaian usia
kehamilan, penilaian adaptasi neonatal ( skor APGAR, refleks ), penilaian
fisik, neonatal secara sistematik ( ada atau tidak kelainan morfologi atau
fisiologi, pemberian identifikasi meliputi jenis kelamin, berat badan, panjang
badan, serta menentukan penanganan yang diperlukan).

B. Teknik Memperoleh Data


1. Data Primer
a. Wawancara
Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana
peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari
seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap
berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2010).
Wawancara dilakukan dengan cara yaitu Auto anamnesa wawancara
yang dilakukan secara langsung kepada klien mengenai penyakitnya, dan
Allo anamnesa dilakukan dengan cara wawancara kepada keluarga atau
orang lain mengenai penyakit klien (Sulistyawati, 2009).

b. Pengkajian Fisik
Pengkajian yang dapat dipandang sebagai bagian tahap pengkajian pada
proses keperawatan atau tahap pengkajian atau pemeriksaan klinis dari
sistem pelayanan terintegrasi, yang prinsipnya menggunakan cara-cara
yang sama dengan pengkajian fisik yaitu inspeksi, palpasi,perkusi dan
auskultasi (Prihardjo, 2009).
2. Data Sekunder
a. Studi Pustaka
Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari catatan tentang
pasien yang ada (Notoatmodjo, 2009).

b. Studi Dokumentasi
Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun yang tidak
diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya
laporan, statistic, catatan-catatan didalam kartu klinik (Notoatmodjo,
2009).

C. Instrumen dalam Pengumpulan Data Bayi Baru Lahir


Instrumen data adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data,
berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, dan menyangkut
pemeriksaan fisik maka instrumen penelitian misalnya berupa timbangan dan
termometer (Notoatmodjo, 2009).

D. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian meliputi 4 hal, yaitu Editing, Coding, Seoring,
Tabulasi dan prosentasi.
1. Editing adalah memeriksa kembali semua data yang telah dikumpulkan
melalui kuesioner, jika terdapat kuesioner yang belum diisi atau pengisian
yang tidak sesuasi petunjuk.
2. Coding adalah setelah kegiatan pengumpulan data, lembar kuesioner diberi
kode dengan menggunakan huruf.
3. Scoring adalah jawaban dari setiap pertanyaaan diberi skor 1 dan jawaban
yang salah diberi skor 0.
4. Tabulasi adalah data yang dikumpulkan atau dikelompokkan dalam table
distribusi frek, kemudian hasilnya dikonfirmasikan dalam bentul prosentase
dana analisa diskriptif.
E. Pengumpulan Data Bayi Baru Lahir
Pengumpulan data bayi baru lahir meliputi:
1. Tahap pengumpulan data dasar (langkah I)
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi (data) yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yag berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
memperoleh data dilakukan dengan cara:
Anamnesis, anamnesis dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat
menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, bio-
psikososial-spiritual, serta pengetahuan klien.
a. Identitas
Identitas bayi didapat dari anamnesa yang dilakukan oleh bidan terhadap
orang tua bayi untuk memperoleh informasi tentang identitas bayi baru
lahir, seperti umur bayi, jam kelahiran bayi, jenis kelamin bayi dan anak
keberapa.
b. Riwayat Antenatal
Data ini penting untuk diketahui oleh bidan sebagai data acuan untuk
memprediksi apakah terdapat penyulit pada kehamilan saat bayi masih
dalam kandungan.
1. Kesehatan janin dikaji untuk mengetahui kondisi janin saat ini
2. Keluhan trismester 1, 2 dan 3 dikaji untuk mengetahui keluhan yang
pernah dirasakan oleh orang tua bayi saat hamil
3. Frekuensi ANC selama kehamilan trismester 1, 2 dan 3 dikaji untuk
mengetahui seberapa sering orang tua bayi pernah memeriksakan diri
saat hamil
4. Pola nutrisi dikaji untuk mengetahui asupan nutrisi pada orang tua
bayi
5. Perilaku kesehatan dikaji untuk mengetahui apakah orang tua bayi
pernah merokok, mengonsumsi alkohol, obat-obatan atau jamu selama
hamil
c. Riwayat Proses Persalinan
Data ini penting untuk diketahui oleh bidan sebagai data acuan untuk
memprediksi apakah terdapat penyulit saat terjadinya proses kelahiran
bayi.
1. Tempat lahir dikaji untuk mengetahui dimanakah bayi dilahirkan
2. Ditolong oleh dikaji untuk mengetahui siapakah yang menolong
kelahiran bayi
3. Jenis persalinan dikaji untuk mengetahui bagaimana cara bayi
dilahirkan
4. Lama persalinan dikaji untuk mengetahui seberapa lama proses
persalinan
5. Tanggal lahir dikaji untuk mengetahui kapan bayi dilahirkan dan
pukul untuk mengetahui waktu bayi dilahirkan
6. Berat badan dikaji untuk mengetahui berapakah berat badan bayi,
panjang badan dikaji untuk mengetahui berapakah panjang badan bayi
dan nilai apgar digunakan untuk menilai apakah bayi sudah dalam
keadaan normal atau tidak
7. Jenis kelamin dikaji untuk mengetahui apa jenis kelamin bayi
8. Cacat bawaan dikaji untuk mengetahui apakah bayi lahir dalam
keadaan cacat atau tidak
9. Masa gestasi dikaji untuk mengetahui apakah bayi lahir cukup bulan
atau tidak
10. Resusitasi dikaji untuk mengetahui apakah bayi telah dilakukan
tindakan resusitasi atau tidak
d. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-
tanda vital, meliputi:
1. Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi).
2. Pemeriksaan penunjang (laboratorium dan cacatan terbaru serat
cacatan sebelumnya).
3. Pemeriksaan fisik meliputi kepala, wajah, mata, hidung, mulut,
telinga, leher, dada, ketiak, perut, punggung, anus, genetalia,
ekstrimitas, refleks dan eleminasi.

F. Rencana Asuhan pada Bayi


1. Pengumpulan Data Subjektif
a. Tanyakan kepada ibu mengenai kondosi kesehatan bayi secara
keseluruhan
b. Tanyakan kepada ibu mengenai masalah yang dialami terutama dalam
proses menyusui
c. Jika ibu sedang menyusui bayinya, perhatikan letak mulut bayi pada
putting, posisi menyusui, isapan, dan reflex menelan pada bayi
d. Perhatikan apakah ada orang lain di dalam rumah atau di sekeliling
rumah yang dapat membantu ibu baru tersebut
e. Amati keadaan rumah, terutama kebersihannya
f. Amati persediaan makanan dalam air
g. Amati suasana hati ibu baru
h. Amati cara ibu tersebut berinteraksi dengan bayinya
i. Tanyakan kepada ibu kapan bayi tersebut lahir (jika anda tidak
menolong kelahiran bayi)
j. Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan penambahan berat badan ?
k. Apakah bayi menunjukkan tanda-tanda bahaya ?
l. Apakah bayi menyusu dengan baik ?
m. Apakah bayi menyusu setidaknya 2-4 jam sekali ?
n. Apakah bayi berkemih 6-8 kali sehari ?
o. Apakah bayi menderita demam ?
p. Apakah bayi tampak waspada saat bangun ?
q. Apakah mata bayi mengikuti gerakan ibu ?
2. Pengumpulan Data Objektif
Data objektif didapatkan dari pemeriksaan fisik pada bayi dan
pemeriksaan serta peninjauan ulang berbagai system organ utama tubuh
a. Sistem pernapasan
1) Alveoli masih mengalami perkembangan hingga beberapa tahun
mendatang
2) Saluran napas perifer masih membuka dan masih sempit
3) Membran mukosa sensitif dan rentan terhadap trauma. Akibatnya,
bayi mudah tersedak. Karena masih sensitif, bayi harus dijaga agar
tidak sampai mengisap asap rokok dari orang lain
4) Dalam keadaan normal tangisan bayi terdengar keras dan bernada
sedang. Jika terjadi gangguan atau kelainan, tangisan bayi
terdengar dan bernada tinggi.
b. Sistem kardiovaskuler
Sirkulasi perifer berjalan lambat sehingga menyebabkan sianosis
ringan pada tangan dan kaki serta perbedaan warna kulit.
c. Sistem ginjal
Asupan cairan yang meningkat kemungkinan akan menyebabkan urine
bayi keruh dan terkadang berwarna merah muda. Warna merah muda
ini disebebkan oleh peningkatan kadar urine yang tidak begitu berarti
d. Sistem gastrointestinal
1) Kapasitas lambung meningkat menjadi 15-30cc Kapasitas lambung
ini aka terus meningkat seiring bertambahnya usia
2) Gomuh masih sering kesamaan lambung tinggi, tetapi pada hari ke
10 hampir tidak ada asam lambung. Akibatnya, bayi rentan
terhadap inifeksi yang disebabkan oleh asupan makanan/minuman
3) Amilase dan lipase sudah terbentuk, tetapi jumlahnya masih
sedikit. Akibatnya, bayi kesulitan mencerna lemak dan karbohidrat
4) Peristaltik terjadi dengan cepat pada saat makanan masuk.
Akibatnya, masukan makanan sering disertai dengan pengosongan
lambung. Waktu pengosongan lambung itu sendiri berlangsung
selama 2,5-3 jam
e. Sistem termoregulasi
Hipotalamus belum matang sehingga system pengaturan suhu tubuh
bayi belum efisien. Hal ini menyebabkan bayi masih rentan terhadap
hipotermia dan hipertermia
f. Sistem imunologi
Bayi baru lahir masih sangat rentan terhadap infeksi, terutama infeksi
dari saluran nafas dan gastrointestinal. Disistem inilah ASI berperan
sangat besar karena ASI terutama klostrum mampu memberikan
kekebalan pada pasif pada bayi
Pada bayi terdapat juga imunoglobolin utama, yaitu IgG IgA, dan IgM.
IgG memiliki kadar yang sama dengan pada saat lahir. IgA mencapai
kadar dewasa dalam waktu dua bulan.IgA terdapat pernafsan,
gastrointestinal, dan mata. IgM mencapai kadar dewasa dalam waktu
dua tahun
g. Sistem reproduksi
1) Bayi perempuan dapat mengalami pseudomentrasi atau
pembesaran payudara terkadang kondisi tersebut disertai dengan
pengeluaran secret cair dari putting pada hari ke 4 atau ke 5 setelah
kelahiran namun, kondisi ini hanya berlangsung sebentar
2) Pada bayi laki-laki terkadang scarotumnya tampak membengkak
akibat pengumpulan cairan disekeliling testis. Pembengkakan ini
biasanya akan berkurangn dalam beberapa bulan
h. Sistem musculoskeletal
Fontanel posterior ( ubun-ubun kecil ) belum menutup fontanel ini
akan menutup pada usia 6-8 minggu
i. Sistem neurologi
Sistem neurologi belum matang. Pemeriksaan reflex dapat menjadi
petujuk bagi keadaan normal dari integritas system saraf dan system
musculoskeletal
j. Pancaindra
1) Indra Penglihatan
a) Bayi peka terhadap cahaya terang dan akan membuka matanya
lebih besar jika lampu diredupkan
b) Bayi dapat mengenali pola hitam putih yang tercetak tebal
dalam bentuk muka manusia. Oleh sebab itu, pada usia 2
minggu, ia sudah dapat membedakan muka yang dikenalnya (
misalnya ibunya ) dengan muka yang dikenalnya.
c) Bayi memiliki jarak focus 15-12 cm sehingga
memungkinkannya melihat wajah ibunya pada saat bayi
menyusu
d) Bayi dapat mengikuti objek yang bergerak perlahan dalam
kurva 180 derajat di atas kepalanya ( jika objek tersebut
menarik perhatiannya )
e) Perhatian terhadap warna, variasi, dan kompleksitas pola
berkembang dalam 2 bulan pertama kehidupan bayi
2) Indra penciuman
a) Bayi sudah dapat mengenali bau yang menyengat
b) Bayi menyukai bau susu terutama ASI dan dalam berapa hari
sudah dapat membedakan antara bau ASI ibunya dengan bau
ASI orang lain atau bau susu formula
3) Indra pengecapan
Bayi bereaksi terhadap rasa manis, pahit, dan asin. Sering kali bayi
lebih menyukai substansi yang manis
4) Indra pendengaran
a) Bayi mempunyai pendengaran yang tajam dan memberi
respons terhadap suara, khusunya dengan suara bernada tinggi
b) Bayi sudah dapat melokalisasi suara di lingkungan sekitar
c) Bayi mampu membedakan berbagai suara
d) Pada akhir bulan pertama, bayi lebih menyukai suara dengan
pola yang sama, misalnya bunyi seperti mesin cuci atau masuk
tertentu. Suara ini akan membuatnya tenang atau terjaga
e) Bayi lebih menyukai suara ibunya dari pada suara orang lain
dan merasa tenang dengan suara bernada rendah
5) Indra peraba/sentuhan
a) Bayi peka terhadap sentuhan dan akan bereaksi terhadpat
sentuhan tersebut. Sentuhan sangat disenangi oleh bayi
b) Bayi merasa senang dengan kontak kulit ke kulit, berendam
dalam air, gosokan tangan, belaian, dan gerak ayun.
3. Assessment
Ditegakkan berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang
dapat ditegakkan antara lain:
a. Bayi usia 2 - 6 hari pertama dalam kodisi normal
b. Bayi usia 2 - 6 hari pertama dengan komplikasi tertentu
c. Bayi usia 2 - 6 hari pertama dengan gangguan/kelainan tertentu
4. Planning ( Perencanaan )
Planning disusun berdasarkan hasil assessment. Bayi yang mengalami
komplikasi, kelainan, atau gangguan akan memerlukan perawatan intensif
sesuai dengan komplikasi, kelainan, atau gangguan tersebut.
Secara umum asuhan yang diberikan yang diberikan berupa pemberian
KIE ( komunikasi, informasi, dan edukasi ), serta konseling, terutama
tentang perawatan bayi. Contohnya adalah sebagai berikut :
a. Tempat tidur bayi harus tepat
1) Tempat tidur bayi harus hangat
2) Tempat tidur bayi diletakkan di dekat tempat tidur
3) Satu tempat tidur bersama antara ibu dan bayi tidak dianjurkan
karena dapat menyebabkan kematian bayi yang tidak disengaja.
b. Memandikan bayi
1) Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu pertama untuk
mempertahankan verniks kaseosa yang menjaga kestabilan suhu
tubuh bayi
2) Kulit bayi masih sensitif sehingga harus diseka dengan lembut.
Berikan perhatian lebih untuk membersihkan dengan lipatan
3) Satuan yang mengandung klorofen tidak dianjurkan karena dapat
diserap kulit dan menjadi racun dalam system saraf bayi
4) Jangan meninggalkan bayi sendirian dikamar mandi atau dimeja
tempat perawatan bayi
c. Mengenakan pakaian
1) Pakaian bayi berfungsi untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat.
Namun jangan sampai terlalu berlebihan sehingga membuat bayi
berkeringat. Jadi , harus disesuaikan dengan suhu lingkungan
2) Hindari pakaian yang menyentuh leher karena dapat menyebabkan
leher karena dapat menyebabkan gesekan yang menggangu.
d. Perawatan tali pusat
1) Tidak perlu membubuhkan apa pun pada tali pusat. Tali pusat cukup
dibersihkan dengan alcohol 70% dan kapas
2) Pusar dijaga agar tetap kering
3) Dalam minggu pertama, tali pusat biasanya akan putung dengan
sendirinya
e. Perawatan hidung
Kotoran pada hidung dibersihkan jika sudah tampak ditepi cuping
hidung. Caranya adalah dengan menggunakan kapas bertangkai (
cotton bud ) yang sudah dibasahi dengan air hangat. Pengambilan
kotoran harus dilakukan dengan hati-hati karena membrane mukosa di
dalam lubang hidung masih sangat sensitif.
f. Perawatan mata dan telinga
1) Mata dibersihkan dengan menggunakan kapas bulat lembut yang
telah dibasahi dengan air matang hangat. Mata bayi dalam keadaan
tertutup diusap secara lembut dari ujung dalam ke ujung luar. Setiap
usapan dilakukan dengan kapas yang baru untuk mencegah
penyebaran kuman
2) Bagian telinga yang dibersihkan hanyalah bagian belakang, luar dan
sekitar daun telinga bagian dalam daun telinga tidak perlu
dibersihkan karena serumen perfungsi untuk mempertahankan diri
dari kotoran dan debu serta melindungi gendang telinga. Serumen
akan keluar dengan sendirinya sehingga ibu cukup membersihkan
bagian luar telinga saja.
g. Perawatan kuku
Kuku yang panjang dapat menyebabkan luka dan lecet pada kulit bayi.
Oleh sebab itu, kuku bayi dijaga agar selalu pendek dengan
memotongnya setiap 3-4 hari sekali
h. Waktu membawa bayi keluar rumah
1) Bayi harus dibiasakan untuk dibawa keluar ruma selama satu
sampai dua jam setiap hari. Hal ini sebaiknya dilakukan pada pagi
hari dan ketika cuaca baik.
2) Pakaian yang digunakan jangan terlalu tebal atau terlalu tipis
3) Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari, tetapi hindarkan
pancaran cahaya matahari langsung dipandangan matanya
i. Pemeriksaan
Selama satu tahun pertama, bayi dianjurkan untuk menjalani
pemeriksaan rutin.
j. Perawatan kulit
k. Kebutuhan bermain
l. Pemantauan berat badan
Bayi yang sehat akan mengalami penambahan berat badan setiap bulan
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Hari/ Tanggal : ......................................................................


Jam : ......................................................................
No. RMK : ......................................................................

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Bayi : .................................................................
Umur / Tanggal lahir : .................................................................
Jenis Kelamin : .................................................................
Anak ke : .................................................................

2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan bahwa bayinya


mengalami ...... (yang menyebabkan,
gejala yang dirasakan, dimana gejala
dirasakan, seberapa parah yang dirasakan,
tanggal dan jam gejala terjadi, tiba-tiba
atau bertahap)

3. Riwayat Intranatal

Keadaan bayi saat lahir : .......................................................

Segera menangis / tidak : .......................................................

BB / PB lahir : ......................................................
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : .......................................................
b. Kesadaran : .......................................................
c. Tanda – tanda vital
Nadi : ..................................................................
Suhu : ..................................................................
Respirasi : ..................................................................
Apgar score : ..................................................................

2. Antropometri
a. BB : ..................................................................
b. PB : ..................................................................
c. Lingkar kepala
OB : ..................................................................
OS : .................................................................
OK : .................................................................
d. Lingkar dada : .................................................................
e. LILA : .................................................................

3. Pemeriksaan Khusus

Kepala : ……….................................………………………..

Muka : ……………………………….……….......................

Mata : ……….................................………………………..

Hidung : ……….................................………………………..

Telinga : ……….................................………………………..

Mulut : ……………………………….……….......................

Leher : ……….................................……………………….
Dada/payudara : ……….................................………………………..

Punggung : ……….................................………………………..

Abdomen : ……….................................………………………..

Genetalia : ……….................................………………………..

Anus : ……….................................………………………..

Ekstremitas : ……….................................………………………..

4. Refleks primitif

Refleks Moro : …….......................................……………..

Refleks Rooting : …….......................................……………...

Refleks Sucking : ….......................................………………...

Refleks Grashping : ……………………………............................

Refleks Tonick Neck : ……………………………….........................

Refleks Babynsky : ……………………………….........................

Refleks Walking : ………………………………..........................

C. Analisa
Bayi baru lahir..... hari/jam, dengan (kalau patologis)

D. Penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai