Disusun Oleh:
TAHUN 2018-2019
Kata Pengantar
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1.2 Tujuan
1. Untuk memahami Pengertian Pengantar manajemen keperawatan dan
manajemen asuhan keperawatan
2 Untuk memahami Filosofi dan Misi keperawatan
3 Untuk memahami Tujuan Pengantar manajemen keperawatan dan manajemen
asuhan keperawatan
4 Untuk memahami Fungsi Pengantar manajemen keperawatan dan manajemen
asuhan keperawatan
5 Untuk memahami Unsur-unsur dalam Pengantar manajemen keperawatan dan
manajemen asuhan keperawatan
6 Untuk memahami Pengertian Asuhan Keperawatan
7 Untuk memahami Langkah-langkah Asuhan Keperawatan
8 Untuk memahami Nursing process consep
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2007). Manajemen
keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan
untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi sumber- sumber yang
ada baik SDM, alat, maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
efektif, baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat,
6
2. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama pimpinan keperawatan
3. Meningkatkan mutu kinerja perawat
4. Perawat memerlukan pendidikan berkelanjutan
5. Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai
keadaan fungsi optimal
6. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap
tindakan keperawatan yang diberikan
7. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang
bermutu
8. Perawat adalah advokat pasien
9. Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan
keluarga
7
d. Teradapat batasan waktu untuk pencapaian target
e. Pencapaian akhir setiap tujuan dapat diterima semua anggota organisasi
f. Kriteria dibuat untuk melihat seberapa besar tujuan tercapai
g. Setiap tujuan mendukung sasaran organisasi
Perencanaan merupakan fungsi dasar dari manajemen dan semua fungsi dalam
manajemen tergantung dari fungsi perencanaan. Maksudnya fungsi-fungsi yang lain dari
manajemen tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya perencanaan yang baik. Lebih
lanjut Swansburg dan Swansburg (1999) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses
berfikir atau proses mental dalam membuat keputusan dan peramalan yang berorientasi pada
masa yang akan datang.
8
1. Meningkatkan peluang untuk sukses
2. Menstimulasi berfikir analisis
3. Mencegah terjadinya krisis manajemen
4. Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara fleksibel.
5. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
6. Menjamin biaya yang efektif
2.4.2 Pengorganisasian
2.4.2.1 Pengertian Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengelompokan/pengaturan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi, melalui supervisi, komunikasi dan koordinasi dengan unit kerja
lain secara vertikal/atasan dan horizontal/bawahan ( Depkes RI, 2001). Menurut Hersey dan
Blanchard (1997) dalam La Monica (1998) pengorganisasian adalah kegiatan mendesain
tujuan dan wewenang tiap pekerjaan individu, menetapkan mana pekerjaan yang masuk
dalam kelompok manajer mencari metode dan proses agar pekerjaan dapat terintegrasi
dengan baik
Koordinasi dalam sebuah organisasi sangatlah penting, baik yang bersifat vertikal
maupun horizontal. Untuk menciptakan koordinasi antar pos yang harmonis dan tidak sampai
tumpang tindih kegiatan, struktur harus di buat dengan jelas dan dapat menggambarkan
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing pos.
9
7. Melakukan antisipasi terhadap berbagai perubahan yang mungkin terjadi dengan
melalui penyesuaian-penyesuaian yang penting. (Swansburg & Swansburg, 1999).
2.4.3 Pengarahan
2.4.3.1 Pengertian Pengarahan
Henry Fayol dalam Siagian (2007) menyebut penggerakan sebagai commanding atau
directing, sedangkan George R Terry (1993) menggunakan istilah actuating yaitu sebagai
upaya atasan untuk menggerakkan bawahan. Pengarahan merupakan hubungan manusia
dalam kepemimpinan yang mengikat. Para bawahan digerakkan supaya mereka bersedia
menyumbangkan tenaganya untuk secara bersama-sama mencapai tujuan suatu organisasi.
Pengarahan dalam organisasi bersifat sangat komplek karena menyangkut manusia dengan
berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda (Muninjaya, 1999).
2.4.4 Pengendalian
2.4.4.1 Pengertian Pengendalian
Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian atau pengontrolan. Fayol (1998)
mendefinisikan pengontrolan adalah “Pemeriksaan apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai
dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang
ditentukan”. Tujuan pengontrolan adalah untuk mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan
agar dapat dilakukan perbaikan. Pengontrolan penting dilakukan untuk mengetahui fakta
yang ada, sehingga jika muncul isue dapat segera direspons dengan cepat dengan cara duduk
bersama.
10
Menurut Mockler (1984), pengendalian dalam manajemen adalah usaha sistematis
untuk menetapkan standar prestasi kerja agar sesuai dengan tujuan perencanaan, untuk
mendesain sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi yang
sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada deviasi
dan untuk mengukur signifikansinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang efektif dan efisien mungkin
untuk mencapai tujuan.
1. Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja.
2. Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat
tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang
penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
11
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa
hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3. Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya
juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab
materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.
4. Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efisiensi kerja.
5. Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang
baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai
penetapan cara pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai pertimbangan-
pertimbangan dari sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta
uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya
tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusia itu sendiri.
6. Market (Pasar)
Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku,
maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka
kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.
Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai
penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Selain itu, laporan
keuangan juga menjadi penunjang dalam melaksanakan proses manajemen.
12
2.6 Pengertian Asuhan Keperawatan (ASKEP)
Asuhan Keperawatan adalah merupakan suatu tindakan kegiatan atau proses dalam
praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien (pasien) untuk memenuhi
kebutuhan objektif klien, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, dan
asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu keperawatan
13
10. Perawat harus memahami faktor-faktor distraksi baik eksternal maupun internal dari
pasien.
11. Kedekatan dan kepercayaan antara perawat-pasien harus mendapat prioritas.
12. Perawat harus belajar “Objective Concern” sering kontak dengan pasien yang
memang memerlukan bantuan perawat lebih karena kondisinya.
13. Data harus dikumpulkan sesegera mungkin setelah pasien ada.
Jika perawat ingin memberikan asuhan keperawatan yang efektif kepada pasien, perawat
harus menggunakan lebih banyak pikiran dalam menyusun perencanaan. Perencanaan
menentukan jenis intervensi keperawatan.
14
Istilah rencana asuhan pasien di sini adalah uraian seluruh asuhan terhadap pasien
yang menjadi tanggung jawab perawat. Asuhan pasien mencangkup tiga aspek:
a. Asuhan Umum Pasien (General Patient Care)
Hal ini mencangkup keperluan makan-minum, jumlah aktivitas fisik, kebersihan
diri, keamanan, dan kenyamanan.
b. Asuhan Medis Yang Didelegasikan (Delegated Medical Care)
Tanggung jawab utama dokter adalah diagnosis dan terapi untuk mengobati
penyakit atau mengurangi gejala. Dokter mendelegasikan kepada staf keperawatan
atau spesialis teknik. Misalnya, pemberian infus dalam rangka diagnosis dan
tujuan terapi medis.
c. Intervensi keperawatan (nursing intervention or nursing orders)
Intervensi ini merupakan tanggung jawab perawat yang ditujukan untuk mengatasi
repons pasien terhadap penyakitnya.
Perawat profesional bertanggung jawab terhadap penyusun rencana asuhan keperawatan dan
mempertahankannya agar tetap baru (up to date).Konferensi keperawatanlah yang akan
mempertahankan rencana asuhan keperawatan agar tetap baru setiap hari dan
memergunakannya secara konstan, karna hal itu merupakan persyaratan awal bagi asuhan
keperawatan yang efektif.
3) Pada saat laporan diberikan, misalnya laporan pergantian dinas dan pada saat
pelaporan semua kondisi terbaru pasien
4) Pada perubahan-perubahan yang dibuat oleh primary nurse. Jika pasien dirawat
dengan penugasan primary nurse, perawat bertanggung jawab terhadap pasien 24
jam/hari selama pasien dirawat di rumah sakit. Semua perubahan dilakukan oleh
rmary nurse,kecuali pada saat tidak dinas, yang didelegasikan kepada associate nurse
15
5) Pada konferensi keperawatan. Merupakan waktu untuk melengkapi semua informasi
tentang kondisi pasien dan untuk meyakinkan apakah semua bagian dan perencanaan
dapat digunakan.
Perawat professional harus menggunakan semua teknik manajemen, yang salah satunya
adalah supervise. Selain itu untuk membantu staf memberikan asuhan keperawatan dengan
baik, harus mampu menggunakan sikap kepemimpinan yang meyakinkan bahwa pasien
benar-benar menerima asuhan yang diperlukan setiap waktu, dan dengan cara seperti yang di
inginkan. Rencana asuhan pasien adalah daftar intruksi dokter kegiatan rutin, biasanya
mencakup pengobatan serta intruksi keerawatan. Sedangkan untuk interaksi keperawatan,
biasanya disebut rencana asuhan keperawatan.
18
Perawat harus selalu mengujungi pasien untuk mendapatkan informasi yang cukup untuk
mendukung pengorganisasian kegiatan keperawatan. Staf keperawatan harus tau apa
yang harus dilakukan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabny, dan apa otoritas
dari masing-masing tugas tersebut. Setiap orang harus terbiasa dan memahami
kebijakan-kebijakan dan aturan rumah sakit,baik tertulis maupun tidak, dan perubahan-
erubahan yang telah dilakukan.
Apabila tidak ada rencana, maka yang ada adalah kebingungan. Perencaan
membuat kita tahu ke mana kita harus pergi dan bagaimana mencapainya. Tanpa
informasi tentang ini, semia aktivitas akan sia-sia atau hanya sedikit yang dapat
dicapai.
Dalam manajemen asuhan pasien yang baik, perencaan dan organisasi sangat
penting, tidak hanya untuk menyediakan asuhan keperawatan yang baik tetapi juga
untuk koordinasi semua aktivitas. Organisasi sangat penting jika individu mengerti
apa yang diharapkan oleh mereka. Dengan pengertian ini perasaan menjadi lebih
aman. Hal itu penting untuk memunculkan kepuasan kerja dan mendorong semangat
kerja yang lebih baik.
Asuhan keperawatan akan efektif jika bisa memenuhi kebutuhan pasien yang
mencakup kebutuhan fisik, emosi, dan spiritual. Mengatur pekerjaan mempunyai arti
menyusun prioritas mana yang paling penting untuk keselamatan pasien dan bagi
pekerjaan staf, sehingga setiap pasien akan menerima asuhan sesuai kebutuhan dan
pada waktu yang tepat. Keterampilan dalam perencanaan dan pengorganisasian
biasanya meningkat sesuai dengan pengalaman, tetapi kita harus mencoba untuk
meningkatkannya dari hari ke hari.
e. Menjawab enam pertanyaan: what, why, when, who, where, dan how
Pada saat mengorganisasi pekerjaan, setiap perencana kerja harus menjawab enam
pertanyaan, yaitu what, why, when, who, where, dan how, sehingga perencanaan
menjadi lengkap.
19
Jawaban terhadap pertanyaan what dan why akan menguraikan tentang apa dan
mengapa asuhan keperawatan penting bagi pasien serta fasilitas dan sarana apa yang
diperlukan.
Jawaban untuk pertanyaan when menguraikan tentang waktu serta berapa lama
asuhan keperawatan diberikan, sehingga dapat dinilai efisiensi asuhan
keperawatannya.
Jawaban terhadap pertanyaan how harus merujuk kepada kebijakan rumah sakit,
manual prosedur, dan rencana asuhan keperawatan pasien. Jawaban akan memberikan
gambaran tentang metpde, strategi, tahap-tahap, dan asuhan keperawatan yang
diberikan. Selain itu, juga dapat dilihat apakah metode dan strategi yang dipilih benar-
benar efisien sehingga akan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Jawaban terhadap pertanyaan where menunjukan tempat di mana asuhan keperawatan
dilaksanakan. Sedangkan jawaban untuk pertanyaan who mencakup siapa yang harus
melaksanakan asuhan keperawatan, apakah dapat didelegasikan kepada pembantu
perawat atau kepada perawat praktis. Jadi intinya, memilih orang yang tepat untuk
suatu tugas adalah penting.
Orientasi adalah kegiatan pengenalan untuk mempelajari situasi, lingkungan, dan program
tempat kerja. Beberapa orientasi harus mencakup informasi yang terkait. Artinya, tidak
hanya mencakup juga tugas dan tanggung jawab spesifik dari setiap orang.
Perencanaan dan organisasi dipakai sebagai dasar untuk supervise yang efektif. Supervise
mencakup semua aktivitas yang diyakini manajemen akan membantu mencapai tujuan
administrasi. Kegiatan-kegiatan yang merupakan bagian integral dari supervisi dalam
20
keperawatan mencakup pelaporan, pembagian tugas, pemberian arahan, pengamatan,
penilaian, pembimbingan, dan pendidik pekerja. Supervise keperawatan meyakinkan bahwa
semua pasien menerima asuhan seperti yang seharusnya. Hal ini dimulai dengan memberikan
laporan tentang setiap pasien kepada staf perawat.,
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan supervise adalah sebagai berikut.
a. Memberikan laporan pasien dengan lengkap
Laporan adalah tanggung jawab mendasar dari administrasi dan manajemen. Laporan
perawatan adalah salah satu bentuk dan orientasi yang tujuannya memberikan informasi
tentang situasi yang ada dan terjadi saat ini, yang digunakan untuk mempersiapkan personel
kerja pada hari ini.
Setiap staf keperawatan, baik perawat maupun pembantu perawat, harus mempunyai
pengetahuan yang sama tentang kondisi pasien. Pengetahuan ini mencakup masalah pasien,
metode untuk membantu memecahkan masalah pasien, serta pengobatan dan perkembangan
kondisi pasien.
21
- Rencana asuhan keperawatan pasirn harus digunakan sebagai dasar untuk dokumentasi
asuhan keperawatan. Pendokumentasian dalam bentuk catatan pasien menggambarkan
perkembangan kondisi pasien dan menggambarkan semua kegiatan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan sebagai tanggung jawabnya terhadap masyarakat.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Manajemen pelayanan keperawatan sebagai sub sistem manajemen rumah sakit harus
memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya, sehingga rumah sakit
dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.Lingkup manajemen operasional dan manajemen
asuhan keperawatan yaitu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi
sumber daya keperawatan. Fungsi-fungsi manajemen keperawatan adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer dalam bentuk
supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik dan terus menerus
dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan standar praktek
keperawatan. Dengan supervisi kepala ruangan sebagai manajer dapat mempengaruhi kinerja
perawat pelaksana.
3.1 Saran
23
Daftar Pustaka
Mugianti, Sri. 2016. Manajemen dan Kepemimpinan dalam Praktik Keperawatan. Pusdik
SDM Kesehatan BPPSDMK.
24