Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN DAN

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN


Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu: Ermawati Dalami, SKp MKes

Disusun Oleh:

3A DIII Keperawatan / Kelompok II

Eva Ervianawati Hardianita NIM:P27901117005

Siti Nurul Islah NIM:P27901117036

Vira Melfiani NIM:P27901117042

Virandia Julianti NIM:P27901117043

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN DIII KEPERAWATAN TANGERANG

TAHUN 2018-2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, Rabb


Penguasa alam, Rabb yang tiada henti-hentinya memberikan kenikmatan dan karunia
kepada semua makhluk-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah
seminar ini dengan mata kuliah Manajemen Keperawatan

Alhamdulillah, dengan izin Allah kami telah menyelesaikan tugas matakuliah


Manajemen Keperawatan dengan judul “Pengantar Manajemen Keperawatan dan
Manajemen Asuhan Keperawatan”. Penyusunan makalah ini dapat terwujud tak lepas
dari bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu.

Penyusun menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, karena


keterbatasan kemampuan maupun pengalaman kami. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki kekurangan
ataupun kekeliruan yang ada. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para mahasiswa untuk menambah wawasan dalam bidang kesehatan.

Tangerang, 16 Juli 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. ......... i

Daftar isi ........................................................................................................... ......... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... ......... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... ......... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ ......... 2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen Keperawatan ......................................................... ......... 6

2.2 Filosofi dan Misi ........................................................................................ ......... 6

2.3 Tujuan Manajemen Keperawatan .............................................................. ......... 7

2.4 Fungsi Manajemen Keperawatan ............................................................... ......... 8

2.5 Unsur-unsur Manajemen Keperawatan ...................................................... ......... 11

2.6 Pengertian Asuhan Keperawatan ............................................................... ......... 13

2.7 Langkah-langkah Asuhan Keperawatan .................................................... ......... 14

2.8 Konsep Proses Keperawatan ...................................................................... ......... 18

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan .................................................................................................... ......... 23

3.2 Saran ........................................................................................................... ......... 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... ......... 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen keperawatan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan


perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf, kepemimpinan, dan pengendalian
aktivitas-aktivitas upaya keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu,kualitas dan
kwantitas pelayanan dibidang kesehatan secara komprehensif sesuai dengan standar
kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sering kita lihat bahwa manajemen
keperawatan ini diberbagai rumah sakit belum semaksimal diterapkan atau kurang
terkoodinir dengan baik dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan harmonis
antara perawat dan pasien untuk melakukan tindakan keperawatan atau praktik
keperawatan dan asuhan keperawatan (sumber pustaka).Selain itu Manajemen
Keperawatan ini sebagai struktur kegiatan operasional dalam melakukan pelayanan
keperawatan yang akan mendukung proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan
pasien yang dirawat selama 24 jam.

Manajemen pelayanan keperawatan sebagai sub sistem manajemen rumah sakit


harus memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya, sehingga
rumah sakit dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.Lingkup manajemen operasional
dan manajemen asuhan keperawatan yaitu merencanakan, mengorganisir,
mengarahkan, dan mengawasi sumber daya keperawatan. Fungsi-fungsi manajemen
keperawatan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang
harus dilakukan oleh manajer dalam bentuk supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh
manajer keperawatan secara baik dan terus menerus dapat memastikan pemberian
asuhan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan ( Depkes RI, 1994 ).
Dengan supervisi kepala ruangan sebagai manajer dapat mempengaruhi kinerja
perawat pelaksana

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Pengertian Pengantar manajemen keperawatan dan


manajemen asuhan keperawatan ?
2. Bagaimana Filosofi dan Misi keperawatan ?
3. Apa Tujuan Pengantar manajemen keperawatan dan manajemen asuhan
keperawatan ?
4. Fungsi Pengantar manajemen keperawatan dan manajemen asuhan
keperawatan ?
5. Unsur-unsur apa saja dalam Pengantar manajemen keperawatan dan
manajemen asuhan keperawatan ?
6. Apa yang dimaksud Pengertian Asuhan Keperawatan ?
7. Bagaimana Langkah-langkah Asuhan Keperawatan ?
8. Apa yang dimaksud Nursing process consep ?

1.2 Tujuan
1. Untuk memahami Pengertian Pengantar manajemen keperawatan dan
manajemen asuhan keperawatan
2 Untuk memahami Filosofi dan Misi keperawatan
3 Untuk memahami Tujuan Pengantar manajemen keperawatan dan manajemen
asuhan keperawatan
4 Untuk memahami Fungsi Pengantar manajemen keperawatan dan manajemen
asuhan keperawatan
5 Untuk memahami Unsur-unsur dalam Pengantar manajemen keperawatan dan
manajemen asuhan keperawatan
6 Untuk memahami Pengertian Asuhan Keperawatan
7 Untuk memahami Langkah-langkah Asuhan Keperawatan
8 Untuk memahami Nursing process consep

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Manajemen Keperawatan

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2007). Manajemen
keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan
untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi sumber- sumber yang
ada baik SDM, alat, maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
efektif, baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat,

Manajemen Keperawatan adalah salah satu manajemen pelayanan kesehatan dan


manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan adalah suatu pelayanan
di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial yaitu
manajemen puncak (kepala bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala unit
pelayanan atau supervisor), dan juga manajemen bawah (kepala ruang perawatan). (Suryanto
2009)

Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk dapat


merencanakan, mengatur dan menggerakkan karyawan dalam memberikan pelayanan
keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan. Agar
dapat memberikan suatu pelayanan keperwatan sebaik-baiknya kepada pasien, diperluikan
suatu standar yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan
tersebut. (Anonim 2011)

2.2 Filosofi dan Misi

Filosofi manajemen keperawatan adalah kerjasama yang dimiliki oleh tim


keperawatan yang bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas melalui
pembagian kerja,koordinasi dan evaluasi.

1. Mangerjakan hari ini lebih baik dari pada besok

6
2. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama pimpinan keperawatan
3. Meningkatkan mutu kinerja perawat
4. Perawat memerlukan pendidikan berkelanjutan
5. Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai
keadaan fungsi optimal
6. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap
tindakan keperawatan yang diberikan
7. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang
bermutu
8. Perawat adalah advokat pasien
9. Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan
keluarga

Misi manajemen Keperawatan

Menurut Nursalam (2007) misi manajemen keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan asuhan keperawatan yang sangat efektif dan efisien dalam


membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.
2. Membantu untuk mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif
bagi pasien dan staf keperawatan atau non keperawatan
3. Mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam suatu kegiatan profesional
keperawatan
4. Turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota suatu tim kesehatan yang
ada di rumah sakit atau tempat kerja

2.3 Tujuan Manajemen Keperawatan


Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai sebagai arah kebijakan bagi organisasi
untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara mencapainya. Tujuan
mutlak harus ada dalam organisasi pelayanan keperawatan. Untuk merumuskan tujuan yang
baik harusmemenuhisyaratantara lain (Gillies, 1994)

a. Tujuan harus dapat menjelaskan arah

b. Tujuan harus memungkinkan untuk dicapai


c. Terukur artinya tujuan berisi ketentuan kwantitatif

7
d. Teradapat batasan waktu untuk pencapaian target
e. Pencapaian akhir setiap tujuan dapat diterima semua anggota organisasi
f. Kriteria dibuat untuk melihat seberapa besar tujuan tercapai
g. Setiap tujuan mendukung sasaran organisasi

2.4 Fungsi Manajemen Keperawatan


Fungsi-fungsi manajemen menurut Stoner yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian.
2.4. 1 Perencanaan
2.4.1.1 Pengertian Perencanaan
Aspek utama dalam manajemen adalah pengaturan dan penggerakan karyawan melalui
proses kepemimpinan (Gitosudarmo, 2001). Untuk dapat melakukan pengaturan yang baik
maka perlu perencanaan, pembagian tugas dan koordinasi tugas-tugas, oleh karena itu
perencanaan merupakan aspek utama dan pertama kali harus dilakukan oleh seorang manajer
atau pimpinan organisasi. Hasil dari perencanaan adalah sebuah rencana/rencana kerja yang
harus berisi alternatif terbaik untuk mencapai tujuan. Rencana kerja yang baik mengarahkan
pencapaian tujuan yang efektif danefisien, sehingga faktorfaktor produksi (resources) yang
ada digunakan sebaik-baiknya.

Perencanaan merupakan fungsi dasar dari manajemen dan semua fungsi dalam
manajemen tergantung dari fungsi perencanaan. Maksudnya fungsi-fungsi yang lain dari
manajemen tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya perencanaan yang baik. Lebih
lanjut Swansburg dan Swansburg (1999) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses
berfikir atau proses mental dalam membuat keputusan dan peramalan yang berorientasi pada
masa yang akan datang.

Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses


manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat diarahkan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh karena itu perencanaan harus
mengandung unsur-unsur yang dapat menjawab What, Why, Where, When, Who dan How .

2.4.1.2 Tujuan Perencanaan


Berikut ini adalah tujuan perencanaan dalam manajemen:

8
1. Meningkatkan peluang untuk sukses
2. Menstimulasi berfikir analisis
3. Mencegah terjadinya krisis manajemen
4. Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara fleksibel.
5. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
6. Menjamin biaya yang efektif

2.4.2 Pengorganisasian
2.4.2.1 Pengertian Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengelompokan/pengaturan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi, melalui supervisi, komunikasi dan koordinasi dengan unit kerja
lain secara vertikal/atasan dan horizontal/bawahan ( Depkes RI, 2001). Menurut Hersey dan
Blanchard (1997) dalam La Monica (1998) pengorganisasian adalah kegiatan mendesain
tujuan dan wewenang tiap pekerjaan individu, menetapkan mana pekerjaan yang masuk
dalam kelompok manajer mencari metode dan proses agar pekerjaan dapat terintegrasi
dengan baik

Koordinasi dalam sebuah organisasi sangatlah penting, baik yang bersifat vertikal
maupun horizontal. Untuk menciptakan koordinasi antar pos yang harmonis dan tidak sampai
tumpang tindih kegiatan, struktur harus di buat dengan jelas dan dapat menggambarkan
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing pos.

2.4.2.2 Tujuan Pengorganisasian


Berikut ini akan diuraikan tentang tujuan pengorganisasian dalam manajemen
keperawatan sebagai berikut:

1. Pencapaian tujuan organisasi


2. Pengorganisasian sumber daya secara efektif dan efisien
3. Melakukan pembagian tugas dan pertanggungjawaban yang efektif antara perorangan
dan kelompok.
4. Menentukan jalur komunikasi dan koordinasi yang efektif melaui penyusunan struktur
organisasi yang baik
5. Melakukan pengambilan keputusan secara tepat
6. Melakukan pengawasan kegiatan-kegiatan organisasi secara efektif melalui supervisi.

9
7. Melakukan antisipasi terhadap berbagai perubahan yang mungkin terjadi dengan
melalui penyesuaian-penyesuaian yang penting. (Swansburg & Swansburg, 1999).

2.4.3 Pengarahan
2.4.3.1 Pengertian Pengarahan
Henry Fayol dalam Siagian (2007) menyebut penggerakan sebagai commanding atau
directing, sedangkan George R Terry (1993) menggunakan istilah actuating yaitu sebagai
upaya atasan untuk menggerakkan bawahan. Pengarahan merupakan hubungan manusia
dalam kepemimpinan yang mengikat. Para bawahan digerakkan supaya mereka bersedia
menyumbangkan tenaganya untuk secara bersama-sama mencapai tujuan suatu organisasi.
Pengarahan dalam organisasi bersifat sangat komplek karena menyangkut manusia dengan
berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda (Muninjaya, 1999).

2.4.3.2 Tujuan Pengarahan dalam Manajemen Keperawatan


Muninjaya (1999) menyebut tujuan fungsi pengarahan ada lima yaitu :

1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien


2. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf
3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi kerja staf

5. Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih dinamis

2.4.4 Pengendalian
2.4.4.1 Pengertian Pengendalian
Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian atau pengontrolan. Fayol (1998)
mendefinisikan pengontrolan adalah “Pemeriksaan apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai
dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang
ditentukan”. Tujuan pengontrolan adalah untuk mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan
agar dapat dilakukan perbaikan. Pengontrolan penting dilakukan untuk mengetahui fakta
yang ada, sehingga jika muncul isue dapat segera direspons dengan cepat dengan cara duduk
bersama.

10
Menurut Mockler (1984), pengendalian dalam manajemen adalah usaha sistematis
untuk menetapkan standar prestasi kerja agar sesuai dengan tujuan perencanaan, untuk
mendesain sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi yang
sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada deviasi
dan untuk mengukur signifikansinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang efektif dan efisien mungkin
untuk mencapai tujuan.

2.4.4.2 Langkah – Langkah Pengendalian


Berikut ini adalah langkah-langkah pengendaalian/pengontrolan:
1. Menetapkan standar dan menetapkan metode mengukur prestasi kerja
2. Melakukan pengukuran prestasi kerja
3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
4. Mengambil tindakan korektif

2.5 Unsur-unsur Manajemen


Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial yang
baik. Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya tidak
sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai
berikut.

1. Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja.
2. Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat
tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang
penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk

11
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa
hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3. Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya
juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab
materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.
4. Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efisiensi kerja.
5. Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang
baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai
penetapan cara pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai pertimbangan-
pertimbangan dari sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta
uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya
tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusia itu sendiri.
6. Market (Pasar)
Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku,
maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka
kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.
Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai
penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Selain itu, laporan
keuangan juga menjadi penunjang dalam melaksanakan proses manajemen.

12
2.6 Pengertian Asuhan Keperawatan (ASKEP)
Asuhan Keperawatan adalah merupakan suatu tindakan kegiatan atau proses dalam
praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien (pasien) untuk memenuhi
kebutuhan objektif klien, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, dan
asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu keperawatan

Pengertian Asuhan Keperawatan adalah merupakan proses atau rangkaian kegiatan


pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien / pasien di berbagai
tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai
suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic,dan
berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.

2.7 Langkah-langkah Asuhan Keperawatan

27.1 MANAJEMEN PADA TAHAP PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengkajian adalah :

1. Perawat memiliki pemahaman yang mendalam tentang pengertahuan fisiologi,


psikologi, social dan kultural.
2. Perawat memiliki pemahaman tentang proses keperawatan.
3. Perawat memiliki pemahaman tentang diri perawat sendiri, respons fisiologis, dan
psikologis.
4. Perawat harus menerima pasien apa adanya.
5. Perawat harus berpern sebagai pengamat (observer), pendengar aktif, dan mempunyai
pengertian yang baik tentang informasi apa yang dikumpulkan, dimana, dan
bagaimana.
6. Perawat harus mengumpulkan data secara sistematis dan menggunakan pedoman
yang mudah di mengerti.
7. Perawat menggunakan teori-teori, seperti hierarki maslow tentang kebutuhan Kubler-
Ros tentang reaksi pengalaman lalu dan sekarang.
8. Waktu yang diperlukan untuk pengkajian harus di prioritskan sehingga perawat-
pasien dapat dapat berkonsentrasi dalam kegiatan pengumpulan data.
9. Perawat harus memahami teknik komunikasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
proses keperawatan.

13
10. Perawat harus memahami faktor-faktor distraksi baik eksternal maupun internal dari
pasien.
11. Kedekatan dan kepercayaan antara perawat-pasien harus mendapat prioritas.
12. Perawat harus belajar “Objective Concern” sering kontak dengan pasien yang
memang memerlukan bantuan perawat lebih karena kondisinya.
13. Data harus dikumpulkan sesegera mungkin setelah pasien ada.

2.7.2 MANAJEMEN PADA TAHAP DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Diagnosis keperawatan merupakan keputusan professional dari perawat yang


menggambarkan kondisi pasiennya. Proses diagnosis mencangkup pengelompokan data,
analisis, dan merumuskan diagnosis. Diagnosis keperawatan ada yang bersifat actual,
potensial, dan posibel. Perawat yang akan merumuskan fisiologi-patologi, area masalah
keperawatan, serta kemampuan berpikir secara objektif dan kritis.

Diagnosis keperawatan yang telah dirumuskan harus dimasukkan dalam daftar


masalah keperawatan klien dan ditandatangani oleh perawat yang bersangkutan.

2.7.3 MANAJEMEN PADA TAHAP PERENCANAAN KEPERAWATAN

Jika perawat ingin memberikan asuhan keperawatan yang efektif kepada pasien, perawat
harus menggunakan lebih banyak pikiran dalam menyusun perencanaan. Perencanaan
menentukan jenis intervensi keperawatan.

1. Tahapan Perencahanaan Keperawatan


Penyusunan prioritas masalah pasien yangterlah teridentifikasi, perumusan tujuan
untuk setiap masalah pasien,pemilihan intervensi keperawatan spesifik untuk
mencapai tujuan, pencatatan informasi pada formulir “rencana asuhan keperawatan.”

2. Tujuan Penulisan Rencana Asuhan Keperawatan


Rencana asuhan keperawatan memperlihatkan apakah perawat betul-betul membantu
pasien dan bagaimana membantu pasien dan keluarga untuk mencapai tujuan. Selain
itu, rencana tersebut mengarahkan apa yangharus dilakukan perawat untuk mencapai
hasil yang diharapkan agar proses pencapaian menjadi lebih aktif.

3. Bagian-Bagian Penting dalam Rencana Asuhan Pasien

14
Istilah rencana asuhan pasien di sini adalah uraian seluruh asuhan terhadap pasien
yang menjadi tanggung jawab perawat. Asuhan pasien mencangkup tiga aspek:
a. Asuhan Umum Pasien (General Patient Care)
Hal ini mencangkup keperluan makan-minum, jumlah aktivitas fisik, kebersihan
diri, keamanan, dan kenyamanan.
b. Asuhan Medis Yang Didelegasikan (Delegated Medical Care)
Tanggung jawab utama dokter adalah diagnosis dan terapi untuk mengobati
penyakit atau mengurangi gejala. Dokter mendelegasikan kepada staf keperawatan
atau spesialis teknik. Misalnya, pemberian infus dalam rangka diagnosis dan
tujuan terapi medis.
c. Intervensi keperawatan (nursing intervention or nursing orders)
Intervensi ini merupakan tanggung jawab perawat yang ditujukan untuk mengatasi
repons pasien terhadap penyakitnya.

2.7.4 MANAJEMEN PADA KONFERENSI KEPERAWATAN

Perawat profesional bertanggung jawab terhadap penyusun rencana asuhan keperawatan dan
mempertahankannya agar tetap baru (up to date).Konferensi keperawatanlah yang akan
mempertahankan rencana asuhan keperawatan agar tetap baru setiap hari dan
memergunakannya secara konstan, karna hal itu merupakan persyaratan awal bagi asuhan
keperawatan yang efektif.

Informasi terbaru sangat diperlukan dalam rencana asuhan keperawaan informasi


terbaru ini dapat diperoleh:

1) Selama ronde kunjungan pasien


2) Pada saat pengecekan kardeks atau chart pasien dengan interval yang teratur

3) Pada saat laporan diberikan, misalnya laporan pergantian dinas dan pada saat
pelaporan semua kondisi terbaru pasien

4) Pada perubahan-perubahan yang dibuat oleh primary nurse. Jika pasien dirawat
dengan penugasan primary nurse, perawat bertanggung jawab terhadap pasien 24
jam/hari selama pasien dirawat di rumah sakit. Semua perubahan dilakukan oleh
rmary nurse,kecuali pada saat tidak dinas, yang didelegasikan kepada associate nurse

15
5) Pada konferensi keperawatan. Merupakan waktu untuk melengkapi semua informasi
tentang kondisi pasien dan untuk meyakinkan apakah semua bagian dan perencanaan
dapat digunakan.

1. Konferensi Rencana Asuhan keerawatan


Diskusikan keompok dan rencana asuhan keperawatan cenderung mengurangi
metode fungsional yang lama untuk asuhan keperawatan. Hal itu karena semua
staf yang terlibat dalam asuhan keperawatan lebih menyadari bahwa pasien perlu
lebih dihargai dan dibantu semaksimal mungkin. Dalam hal ini, perawat
mempunyai tugas untuk membangun dinamika kelompok dan tim kerja. Seluruh
staf haru dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pasien. Dan tugas
konferensilah untuk membantu setiap orang.
2. Tujuan Konferensi
a. Merencanakan asuhan pasien secara individual
Konferensi akan membahas bentuk asuhan pasien secara individual dan
komprehensif. Setiap staf yang terlibat dapat memberikan masukan. Hal ini
akan menambah pengetahuan bagi seuruh staf. Selain itu, staf merasa
diperhatikan, yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi kerja dan
kepercayaan diri.
b. Mengoordinasi semua pelayanan yang sesuai
Selama konferensi,kelompok menjadi lebih sadar dan mengerti tentang
perbedaan jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien dirumah sakit,
sehingga jenis-jenis pelayanan ini dapat digunakan semaksimal mungkin oleh
pasien.
c. Meningkatkan semangat kooperatif
Selama konferensi, staf bekerja sama, belejar lebih banyak tentang pasien,
serta terlibat dalam perencanaan dan pemerian asuhan. Semangat kerja
dirangsang oleh perasaan puas yang timbul jika mereka masing-masing
mampu bekerja dengan baik. Hal ini akan meningkatkan semangat kooperatif.
d. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman staf keperawatan
Dalam konferensi, semua hal tentang pasien dapat disampaikan pada saat
konferensi. Dalam Diskusi ini,tergambar peran dari masing-masing orang
yang terlibat dalam asuhan pasien. Disampaikan pula informasi tentang
bagaimana bila berbicara dalam pasien, apa yang harus dikatakan, apa yang
16
tidak boleh dikatakan, serta interpretasi tentang kebijaksanaan rumah sakit.
Selain itu, dibahas pula etika dalam menjaga kerahasiaan informasi tentang
pasien. Secara umum, sebisa mungkin harus dijaga agar hanyan sedikit topic
yang berkembang di luar masalah spesifikasi pasien.

Konferensi rencana asuha keperaatan harus direncanakan. Beberapa


perencanaan awal sangat diperlukan agar konfernsi berjalan dengan baik dan
dapat membantu setiap orang untuk dapat berpartisipasi dalam perencanaan
asuhan keperawatan pasien nya.

Perencanaan awal konferensi mencakup hal-hal sebagai berikut:


a. Perencanaan asuhan individual pasiel.
b. Pemilihan pasien yang tepat sehingga tidak mengganggu waktu asuhan
keperaatan pasien. Perawat harus memilih waktu yang tidak berbenturan
dengan pekerja orang lain. Sehingga orang tersebut dapat dating tepat
waktu. Oleh sebab itu, hendaknya konferensi merupakan bagian dari
kegiatan rutin, oleh pemimpinlah yang bertanggung jawab mengaturnya.
Selain itu waktu harus digunakan seefektif mungkin untuk konferensi tiap
pasien,lebih kurang 20-30 menit. Akan tetapi, untuk konferensi awal,lebih
baik digunakan waktu yan relative pendek jika sudah diterima, bau
digunakan waktu sesuai kebutuhan.
c. Pemilihan pasien. Sebaiknya pasien dipilih satu hari sebelum konferensi
kondisi pasie juga perlu dipertimbangkan, artinya, data masalah yang
dikonferensikan harus yang terbaru.
d. Persiapan konferensi,yaitu:
1) Harus mengetahui lebih banyak tentang pasien dan mengobservasi
langsung kondiis pasien
2) Memersiapkan topic/ruang lingkup yang akan dibahas pada konferensi
secara tertulis
3) Mampu memimpin konferensi dengan strategi:
 Menciptakan suasana nyaman
 Memulai dengan dikusi
 Menjaga agar diskusi selalu berorientasi pada pasien
 Melakukan evaluasi dan membuat ringkasan isi konferensi
17
 Membuat dokumen seluruh isi konferensi
4) Mampu mempertahankan “group control” selama konferensi yang
mencakup:
 Orang yang banyak berbicara
 Orang yang sedikit berbicara
 Pengawasan kelompok antagonis
 Kelompok pasif
 Kelompok aktif.

2.7.5 MANAJEMEN PADA TAHAP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Perawat professional harus menggunakan semua teknik manajemen, yang salah satunya
adalah supervise. Selain itu untuk membantu staf memberikan asuhan keperawatan dengan
baik, harus mampu menggunakan sikap kepemimpinan yang meyakinkan bahwa pasien
benar-benar menerima asuhan yang diperlukan setiap waktu, dan dengan cara seperti yang di
inginkan. Rencana asuhan pasien adalah daftar intruksi dokter kegiatan rutin, biasanya
mencakup pengobatan serta intruksi keerawatan. Sedangkan untuk interaksi keperawatan,
biasanya disebut rencana asuhan keperawatan.

1. Menggunakan Rencana Asuhan Pasien dalam mengorganisasi pekerjaan


a. Perencanaan adalah bagian dari rencana asuhan pasien tidak hanya mengorganisasikan
kegiatan-kegiatan, tetapi juga mencakup observasi,pengambilan keputusan, dan
komunikasi. Unuk melaksakannya, seseorang pertama kali harus mempunyai
perencanaan. Perencanaan berarti berfikir secara konstan dan memutuskan serangkain
kegiatan. Manjer perawat haru menentukan apa yang haru dilakukan, siapa yang akan
melakukan bagian-bagian asuhan, kapan,dan bagaimana. Perawat harus memutuskan
asuhan keperawatan apa yang penting untuk pasien, dan siapa yang memenuhi syarat
untuk memberikan asuhan sesuai intruksi pada rencana asuhan keperawatan.
b. Pengetahuan diperlukan untuk perencanaan yang baik
Tujuan utama keperawatan adalah memberikan asuhan yang berorientasi pada pasie.
Perawat harus bekerja sama dan menerima pasien sebagai individu dan menyadari
adanya masalah pasien. Staf keperawatan juga harus mempunyai pengetahuan yang
terkait kondisi dan masalah pasien. Rencana asuhan keperawatan harus selalu siap untuk
digunakan,mulai dari saat pasien masuk dan diteruskan sesuai perkembangan pasien.

18
Perawat harus selalu mengujungi pasien untuk mendapatkan informasi yang cukup untuk
mendukung pengorganisasian kegiatan keperawatan. Staf keperawatan harus tau apa
yang harus dilakukan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabny, dan apa otoritas
dari masing-masing tugas tersebut. Setiap orang harus terbiasa dan memahami
kebijakan-kebijakan dan aturan rumah sakit,baik tertulis maupun tidak, dan perubahan-
erubahan yang telah dilakukan.

c. Perencanaan penting untuk kegiatan yang efektif

Apabila tidak ada rencana, maka yang ada adalah kebingungan. Perencaan
membuat kita tahu ke mana kita harus pergi dan bagaimana mencapainya. Tanpa
informasi tentang ini, semia aktivitas akan sia-sia atau hanya sedikit yang dapat
dicapai.

Dalam manajemen asuhan pasien yang baik, perencaan dan organisasi sangat
penting, tidak hanya untuk menyediakan asuhan keperawatan yang baik tetapi juga
untuk koordinasi semua aktivitas. Organisasi sangat penting jika individu mengerti
apa yang diharapkan oleh mereka. Dengan pengertian ini perasaan menjadi lebih
aman. Hal itu penting untuk memunculkan kepuasan kerja dan mendorong semangat
kerja yang lebih baik.

d. Mengatur pekerjaan diri kita sendiri

Asuhan keperawatan akan efektif jika bisa memenuhi kebutuhan pasien yang
mencakup kebutuhan fisik, emosi, dan spiritual. Mengatur pekerjaan mempunyai arti
menyusun prioritas mana yang paling penting untuk keselamatan pasien dan bagi
pekerjaan staf, sehingga setiap pasien akan menerima asuhan sesuai kebutuhan dan
pada waktu yang tepat. Keterampilan dalam perencanaan dan pengorganisasian
biasanya meningkat sesuai dengan pengalaman, tetapi kita harus mencoba untuk
meningkatkannya dari hari ke hari.

e. Menjawab enam pertanyaan: what, why, when, who, where, dan how

Pada saat mengorganisasi pekerjaan, setiap perencana kerja harus menjawab enam
pertanyaan, yaitu what, why, when, who, where, dan how, sehingga perencanaan
menjadi lengkap.

19
 Jawaban terhadap pertanyaan what dan why akan menguraikan tentang apa dan
mengapa asuhan keperawatan penting bagi pasien serta fasilitas dan sarana apa yang
diperlukan.
 Jawaban untuk pertanyaan when menguraikan tentang waktu serta berapa lama
asuhan keperawatan diberikan, sehingga dapat dinilai efisiensi asuhan
keperawatannya.
 Jawaban terhadap pertanyaan how harus merujuk kepada kebijakan rumah sakit,
manual prosedur, dan rencana asuhan keperawatan pasien. Jawaban akan memberikan
gambaran tentang metpde, strategi, tahap-tahap, dan asuhan keperawatan yang
diberikan. Selain itu, juga dapat dilihat apakah metode dan strategi yang dipilih benar-
benar efisien sehingga akan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
 Jawaban terhadap pertanyaan where menunjukan tempat di mana asuhan keperawatan
dilaksanakan. Sedangkan jawaban untuk pertanyaan who mencakup siapa yang harus
melaksanakan asuhan keperawatan, apakah dapat didelegasikan kepada pembantu
perawat atau kepada perawat praktis. Jadi intinya, memilih orang yang tepat untuk
suatu tugas adalah penting.

2. Menggunakan rencana asuhan pasien dalam orientasi

Orientasi adalah kegiatan pengenalan untuk mempelajari situasi, lingkungan, dan program
tempat kerja. Beberapa orientasi harus mencakup informasi yang terkait. Artinya, tidak
hanya mencakup juga tugas dan tanggung jawab spesifik dari setiap orang.

Orientasi harus dilaksanakan terus-menerus selama beberapa hari sampai seseorang


merasa diterima dalam lingkungan ruangan, sehingga ia bisa bekerja dengan tenang dan
aman. Hal ini penting terutama untuk tenaga perawat baru. Perencanaan pasien dapat
digunakan sebagai bahan belajar untuk memahami prosedur-prosedur atau strategi kerja
dalam asuhan keperawatan.

3. Menggunakan rencana asuhan pasien sebagai pedoman untuk supervisi

Perencanaan dan organisasi dipakai sebagai dasar untuk supervise yang efektif. Supervise
mencakup semua aktivitas yang diyakini manajemen akan membantu mencapai tujuan
administrasi. Kegiatan-kegiatan yang merupakan bagian integral dari supervisi dalam

20
keperawatan mencakup pelaporan, pembagian tugas, pemberian arahan, pengamatan,
penilaian, pembimbingan, dan pendidik pekerja. Supervise keperawatan meyakinkan bahwa
semua pasien menerima asuhan seperti yang seharusnya. Hal ini dimulai dengan memberikan
laporan tentang setiap pasien kepada staf perawat.,

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan supervise adalah sebagai berikut.
a. Memberikan laporan pasien dengan lengkap
Laporan adalah tanggung jawab mendasar dari administrasi dan manajemen. Laporan
perawatan adalah salah satu bentuk dan orientasi yang tujuannya memberikan informasi
tentang situasi yang ada dan terjadi saat ini, yang digunakan untuk mempersiapkan personel
kerja pada hari ini.
Setiap staf keperawatan, baik perawat maupun pembantu perawat, harus mempunyai
pengetahuan yang sama tentang kondisi pasien. Pengetahuan ini mencakup masalah pasien,
metode untuk membantu memecahkan masalah pasien, serta pengobatan dan perkembangan
kondisi pasien.

b. Membuat rancangan laporan agar lengkap dan membantu


- Setiap laporan harus berisi kebenaran dan menggambarkan kondisi pasien.
- Perawat selalu memanggil tiap pasien dengan nama.
- Perawat selalu menggunakan rencana asuhan pasien sebagai pedoman dalam
memberikan gambaran yang lengkap tentang pasien.
- Perawat harus mempertahankan laporan pada tungkat professional.

c. Melakukan tugas dengan baik


- Laporan yang baik merupakan awal dari memulai tugas dengan baik.
- Semua arahan harus diberikan secara akurat dan lengkap.
- Tugas-tugas disusun secara individual.
- Prinsip-prinsip delegasi/pelimpahan tugas harus diikuti.

4. Menggunakan rencana asuhan keperawatan pasien untuk meyakinkan kelanjutan asuhan


pasien
- Perencanaan asuhan keperawatan pasien harus menggambarkan instruksi-instruksi
keperawatan yang harus dilaksanakan selama 24 jam. Jika pasien harus pindah tempat
perawatan, rencana asuhan harus ditransfer ke tempat yang baru.

21
- Rencana asuhan keperawatan pasirn harus digunakan sebagai dasar untuk dokumentasi
asuhan keperawatan. Pendokumentasian dalam bentuk catatan pasien menggambarkan
perkembangan kondisi pasien dan menggambarkan semua kegiatan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan sebagai tanggung jawabnya terhadap masyarakat.

2.7.6 MANAJEMEN PADA TAHAP EVALUASI KEPERAWATAN


Evaluasi adalah tahap akhir dalam rangkaian pemecahan masalah yang merupakan bagian
dari tanggung jawab setiap perawat profesional. Beberapa konsep dasar untuk membantu
dalam mengevaluasi pencapaian asuhan keperawatan adalah:
Selalu berpikir kritis dalam proses evaluasi
a. Kriteria evaluasi harus dikembangkan untuk meyakinkan validitas, sehingga evaluasi
menjadi lebih objektif
b. Standar asuhan keperawatan harus didefinisikan dengan jelas dan digunakan secara
konsisten
c. Partisipasi pasien dan keluarga dalam evaluasi sangat diperlukan, agar evaluasi menjadi
lebih tepat

Evaluasi asuhan keperawatan sangat menentukan gambaran dan kualitas asuhan


keperawatan. Untuk hal ini, seharusnya diterapkan:
1) Penggunaan metode evaluasi yang tepat, yaitu mempelajari rencana asuhan keperawatan,
mengobservasi perilaku pasien sebagai respons terhadap asuhan keperawatan,
mempelajari catatan berorientasi masalah, serta pencatatan keperawatan
2) Audit keperawatan secara periodic
3) Pengumpulan umpan balik dari pasien tentang asuhan keperawatan yang diberikan

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Manajemen pelayanan keperawatan sebagai sub sistem manajemen rumah sakit harus
memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya, sehingga rumah sakit
dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.Lingkup manajemen operasional dan manajemen
asuhan keperawatan yaitu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi
sumber daya keperawatan. Fungsi-fungsi manajemen keperawatan adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer dalam bentuk
supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik dan terus menerus
dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan standar praktek
keperawatan. Dengan supervisi kepala ruangan sebagai manajer dapat mempengaruhi kinerja
perawat pelaksana.

3.1 Saran

Dalam memberikan pelayanan bisa dilakukan secara optimal.


Manajemen keperawatan dikatakan baik apabila dalam satu tim bisa berpatisipasi secara
aktif.

23
Daftar Pustaka

Mugianti, Sri. 2016. Manajemen dan Kepemimpinan dalam Praktik Keperawatan. Pusdik
SDM Kesehatan BPPSDMK.

Ekonomi Guru. 2019. Manajemen Keperawatan Pengertian,Fungsu,Prinsi,Eleme,dan Ruang


Lingkupnya Terlengkap. https://sarjanaekonomi.co.id/manajemen-keperawatan-
pengertian-fungsi-prinsip-ruang-lingkup/. Diakses pada tanggal 11 Febuari 2019

Suarli.S, dan Bahtiar Yanyan.2013 Manajemen Keperawatan dengan pendekatan praktis.


Erlangga, Jakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai