Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
1. Latar Belakang
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan ini meliputi
tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan dasar termasuk tujuan yang
disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, serta satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan,
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam


mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan serta penilaian pendidikan.

a. Kondisi Nyata

SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis berdomisli di Jalan Siliwangi Km.03 Desa
Haurkolot Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu, yang secara geografis
mudah dijangkau karena berada di jalur transportasi kecamatan, serta jalur
alternatif menuju kota Sumedang dan Subang.

Kondisi nyata yang ada di SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis adalah sebagai
berikut :
1) Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis
Alamat Sekolah : Jalan Siliwangi Km. 03 Desa Haurkolot
Kecamatan Haurgeulis, Kaupaten Indramayu
Telepon Sekolah : -
Nama Kepala Sekolah : Hj. Nur Aisah, S.Pd., M.Pd.I.
Kategori Sekolah : Sekolah Negeri

Tahun Didirikan/Th. Beroperasi : 2012


Kepemilikan Tanah/Bangunan : Milik Pemerintah

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 1


a. Luas Tanah/ Status : 1.562 / Hibah
b. Luas Bangunan : 273

2) Data Tenaga Pendidik


Tabel 1 : Tenaga Pendidik SMPN Satu Atap 2 Haurgeulis
Nama Pangkat, Tugas
No. Jabatan
NIP Gol/Ruang Mengajar
1. Hj. Nur Aisah, S.Pd., M.Pd.I. Pembina Tk.1
Matematika Kepala Sekolah
NIP. 196910281996062002 IV/b
2. Syaefudin Juhri, S.Pd., M.M.Pd. Penata, Wakil
IPS
NIP. 197209232008011005 III/c Kepala Sekolah
3. Bambang Suprayogi, A.Md. Penata Muda Tk 1, PKn
PKS Kesiswaan
NIP. 196901172007011007 III/b IPS
4. Daniel Bahar, S.Pd. Penata Muda, Wali Kelas
Bahasa Inggris
NIP. 19861222 201903 1 005 III/a IX A
5. Enurheti, S.Pd. Bahasa Indonesia
GTT
NIP. - Seni Budaya
6. Indra Gunawan, S.Pd. IPA Wali Kelas
GTT
NIP. - Seni Budaya VIII A
7. Ririn Rianingsih, S.Pd. Prakarya
GTT
NIP. - PLH
8. Arif Kusuma Hidayat, S.P.
GTT TIK
NIP. -
9. Sobana, S.Pd.
GTT PAI
NIP. -
10. Tri Sulastri, S.Pd. Matematika Wali Kelas
GTT
NIP. - TIK VII A
11. Vevi Riana, S.Pd. Bahasa Sunda Wali Kelas
GTT
NIP. - Prakarya VIII B
12. Yulia Pratami, S.Pd. Wali Kelas
GTT Bahasa Indonesia
NIP. - VII B
13. Imam Shopiyuddin, S.Pd. Penjasorkes Wali Kelas
GTT
NIP. - Seni Budaya IX B

3) Data Tenaga Administrasi Sekolah


Tabel 2 : Tenaga Administrasi Sekolah
Nama Pangkat,
No. Jabatan
NIP. Gol/Ruang
1. Dede Sugiman, S.Pd. Operator Sekolah
TAS TT
NIP. - Bendahara
2. Dwi Nurdiana Rahmatullah, S.E. Ur. Persuratan
TAS TT
NIP. - Ur. Sarana dan Prasarana
3. Agus Suhendi Penjaga Sekolah
TAS TT Pramusaji Kantor
NIP. -

4) Data Peserta Didik dalam 3 (tiga) tahun terakhir :


Tabel 3 : Keadaan Peserta Didik 3 tahun terakhir
Tahun Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Total
Pelajaran Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2017/2018 51 2 39 1 40 1 130 4
2018/2019 52 2 50 2 43 1 145 5

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 2


2019/2020 54 2 52 2 50 2 156 6

b. Kondisi Ideal
Untuk menuju SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis yang ideal, maka perlu
diperhatikan :
1) Luas lahan yang terbatas, seharusnya ada lahan untuk pembangunan ruang
penunjang belajar lainnya;
2) Belum tersedianya ruang media, ruang BK, ruang keterampilan, ruang UKS
dan PMR, Lab Komputer, ruang perpustakaan serta ruang serba guna;
3) Tupoksi belum maksimal, karena masih ada guru yang merangkap mengajar
di sekolah lain;
4) Tenaga Aparatur Sipil Negara yang terbatas, yaitu hanya ada satu kepala
sekolah dan tiga orang guru, seharusnya minimal 7 orang ASN;
5) Peralatan komputer masih kurang untuk kepentingan pembelajaran dan Ujian
Nasional Berbasis Komputer.

c. Potensi dan Karakteristik SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis


Potensi yang dimiliki oleh SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis antara lain:
1) Perhatian Pemda terhadap pembiayaan pendidikan cukup memadai;
2) Lingkungan sekitar yang kondusif sehingga dapat dijadikan sebagai sumber
belajar;
3) Terdapat forum MGMP dan MKKS;
4) Dukungan masyarakat yang tinggi terhadap keberadaan sekolah;
5) Suasana lingkungan yang relatif kondusif dan agamis.

Karakteristik SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis yaitu merupakan sekolah satu
atap yang pendiriannya didukung oleh masyarakat sekitar, supaya mereka dapat
menyekolahkan putra-putrinya tidak jauh dari tempat tinggal. Lokasi sekolah
berada di belakang kantor Desa Hurkolot dan Masjid Al Ikhlas yang ditunjang
oleh dua sekolah dasar negeri dan satu madrasah ibtidaiyah serta adanya
madrasah diniyah, sehingga menunjang dalam mengimplementasikan penguatan
pendidikan karakter yang agamis.

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 3


SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis menyusun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) agar memberi kesempatan kepada peserta didik untuk :
1. Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami dan
menghayati, serta mengamalkan ajaran agamanya masing-masing.
2. Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, serta
kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
3. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran
hidup sehat.
5. Meningkatkan kepekaan (sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan
mengapresiasi keindahan dan keseimbangan (harmoni).
6. Mampu hidup bermasyarakat, berguna untuk diri sendiri dan orang lain, dan
7. Membangun, menemukan jatidiri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif, inovatif, dan menyenangkan.
8. Mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter.

2. Dasar Hukum
Yang menjadi dasar hukum dalam pengembangan Kurikulum SMP Negeri Satu
Atap 2 Haurgeulis adalah :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas
PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2017 perubahan atas PP No. 74
Tahun 2008 tentang Guru;
5. Peraturan Presiden RI Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
6. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
7. Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
8. Permendiknas RI Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendiknas
Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan
Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006;

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 4


9. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan;
10. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
11. Permendikbud RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses;
12. Permendikbud RI Nomor 61 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan
KTSP;
13. Permendikbud RI Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler;
14. Permendikbud RI Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan;
15. Permendikbud RI Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan Guru
KKPI;
16. Permendikbud RI Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
17. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
18. Permnedikbud RI Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
19. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Permendikbud RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah;
21. Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah;
22. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
23. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah;
24. Permendikbud RI Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah;
25. Permendikbud RI Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja
Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah;
26. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
27. Permendikbud RI Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Permendikbud
Nomor 58 Tahun 2014 tetang Kurikulum 2013 SMP/MTs;
28. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
29. Peraturan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
97/D/H/2019 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan
Karakter pada Satuan Pendidikan;
30. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup;
31. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran
Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
32. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perbahan atas
Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa
Sastra dan Aksara Daerah;
33. Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu Nomor 8 Tahun 2015
Pengganti Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pendidikan di
Kabupaten Indramayu;

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 5


34. Surat Edaran Kadisdik Kabupaten Indramayu Nomor 420/1582-P.SMP Tanggal
17 Mei 2019 perihal Kalender Pendidikan Kabupaten Indramayu Tahun Ajaran
2019/2020.
35. Surat Keputusan Kepala SMPN Satu Atap 2 Haurgeulis Nomor 421/098 –
SMPN Satap 2 Hgl/2019 tentang Tim Pengembang Kurikulum Sekolah dan
Penyusunan KTSP Tahun Ajaran 2019/2020;

B. Visi SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis


Visi SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis adalah “Terwujudnya lulusan sekolah
yang Terampil, Optimis, Prestasi dan Santun” (diakronimkan TOPS)
Visi ini menjiwai warga sekolah untuk mewujudkan setiap saat dan berkelanjutan
dalam mencapai tujuan sekolah.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang:
1. Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian.
2. Sesuai dengan norma, nilai, dan harapan masyarakat.
3. Ingin mencapai keunggulan.
4. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah/madrasah.
5. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.
6. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik.

C. Misi SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis


Misi SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan warga sekolah yang memiliki keterampilan pra-vokasional.
2. Mewujudkan warga sekolah yang kreatif dalam belajar, mengajar dan bekerja.
3. Mewujudkan warga sekolah yang memiliki optimisme dalam menatap masa
depan.
4. Mewujudkan warga sekolah yang memiliki prestasi akademik dan non
akademik.
5. Mewujudkan warga sekolah yang memiliki mental spiritual, intelektual,
emosional, maupun sosial yang tinggi.
6. Mewujudkan warga sekolah yang memiliki keimanan, ketaqwaan, disiplin,
berbudi pekerti luhur dan santun dalam tutur dan sikap.

D. Tujuan SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis


SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis Tahun Pelajaran 2019/2020 memiliki tujuan
yang sangat diharapkan. Tujuan tersebut antara :

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 6


1. Menghasilkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang berstandar nasional.
2. Terlaksananya program Tadarus Al Quran oleh siswa dan warga sekolah yang
beragama Islam sebelum melaksanakan aktivitas KBM
3. Terlaksananya program sholat Dhuhur Berjamaah oleh seluruh warga sekolah.
4. Menetapkan mata pelajaran mulok sebagai pembekalan pengembangan life skill
siswa.
5. Menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional.
6. Menghasilkan sarana, media, dan sumber belajar untuk pembelajaran yang
memadai dan relevan dalam mendukung PBM.
7. Menghasilkan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dalam
mendukung PBM.
8. Mewujudkan lulusan yang berkualitas, beriman, dan mampu bersaing.
9. Mengupayakan menjuarai berbagai kompetisi akademik dan non akademik
tingkat kota maupun tingkat provinsi.
10. Menghasilkan mutu lulusan, di atas rata-rata standar kelulusan
11. Tercapainya angka kenaikan kelas 100% setelah proses pembelajaran
ditempuh.
12.Terlaksananya program 7 K (Keamanan, Ketertiban, Kekeluargaan, Keindahan,
Kebersihan, Kenyamanan, dan Kerindangan) menuju sekolah kondusif.
13. Terlaksanannya progam 5 S (senyum, sapa, salam, salim, santun).

BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum untuk Kelas VII dan VIII berpedoman pada Permendikbud RI Nomor
35 Tahun 2018 tentang Kurikulum 2013, adapun komponen kurikulumnya sebagai berikut:
Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 7


Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama dapat dilihat
pada Tabel berikut.

Tabel 4 : Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 8


Berdasarkan kompetensi inti tersebut, disusun muatan kurikulum yang terdiri dari mata
pelajaran dan alokasi waktu, untuk kelas VII dan VIII SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis
seperti pada tabel berikut:

Tabel 5 : Muatan Kurikulum Sekolah Menengah Pertama

Alokasi Waktu
Semester Semester
Muatan Kurikulum
I II
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6
4. Matematika 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3
3. Prakarya 2 2
Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda 1 1
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi 1 1
Jumlah Jam Pelajaran 40 40

Sedangkan muatan kurikulum untuk Kelas IX berpedoman pada kurikulum tahun 2006,
adapun komponen kurikulumnya sebagai berikut:
1. Kerangka Dasar
Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan
dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Kelompok mata pelajaran estetik.
e. Kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel di bawah ini.

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 9


Tabel 6 : Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok
No. Cakupan
Mata Pelajaran
1 Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan Akhlak mulia dimaksudkan untuk
Akhlak Mulia membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
2 Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa
patriotisme bela negara, pengarahan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan
nepotisme.
3 Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dimaksudkan
Pengetahuan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
dan Teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah kritis dan mandiri.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sentivitas, kemampuan mengekspresi dan kemampuan mengapresiasikan
keindahan dan harmonis. Kemampuan mengapresiasikan dan
mengekspresikan keindahan serta harmonis mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
5 Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
Olahraga dan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
Kesehatan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 10


Muatan kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis untuk kelas IX meliputi sejumlah
mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun, muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri, tertuang dalam daftar berikut ini.

Tabel 7 : Muatan Kurikulum Untuk Kelas IX


Alokasi Waktu
No Mata Pelajaran Semester Semester
I II
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4
8. Seni Budaya 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
11. Muatan Lokal
a. Bahasa Sunda 2 2
c. Pendidikan Lingkungan Hidup 2 2
12. Pengembangan Diri 2 2
Jumlah Jam Pelajaran 36 36
B. Muatan Lokal

Muatan lokal yang dikembangkan di SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis mengacu kepada
Pergub Prov. Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2007, tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokak Pendidikan Lingkungan Hidup dengan alokasi waktu 2 jam pembelajaran,
dan Pergub Prov. Jawa Barat Nomor 69 Tahun2013, yaitu Bahasa dan Sastra Sunda
dengan alokasi waktu 2 jam pembelajaran. Adapun rinciannya sebagai berikut:
Untuk kurikulum 2013 bagi kelas VII dan VIII adalah:
1) Bahasa Sunda

Tabel 8 : Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Sunda

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 11


Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 12
Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 13
Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 14
2) Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tabel 9 : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar TIK

Kelas VII, Semester 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami penggunaan 1.1 Mengidentifikasi berbagai peralatan
teknologi informasi dan teknologi informasi dan komunikasi
komunikasi, dan prospeknya di 1.2 Mendeskripsikan sejarah perkembangan
masa mendatang teknologi informasi dan komunikasi dari
masa lalu sampai sekarang
1.3 Menjelaskan peranan teknologi informasi
dan komunikasi di dalam kehidupan sehari-
hari
1.4 Mengidentifikasi berbagai keuntungan dari
penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi
1.5 Mengidentifikasi berbagai dampak negatif
dari penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi
2. Mengenal operasi 1.1 Mengaktifkan komputer sesuai prosedur
dasar peralatan 1.2 Mematikan komputer sesuai prosedur
komputer 1.3 Melakukan operasi dasar pada operating
system dengan sistematis

Kelas VII, Semester 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Mempraktikkan 2.1 Mengidentifikasi berbagai
keterampilan dasar komputer komponen perangkat keras komputer
2.2 Mengidentifikasi berbagai perangkat
lunak program aplikasi
2.3 Memahami kegunaan dari beberapa
program aplikasi
2.4 Mempraktikkan satu program
aplikasi

Kelas VIII, Semester 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menggunakan perangkat lunak 1.1 Mengidentifikasi menu dan ikon pada
pengolah kata untuk perangkat lunak pengolah kata
menyajikan informasi 1.2 Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada
program pengolah kata
1.3 Menggunakan menu dan ikon pokok pada
perangkat lunak pengolah kata
1.4 Membuat dokumen pengolah kata
sederhana

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 15


Kelas VIII, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Menggunakan perangkat lunak 2.1 Mengidentifikasi menu dan ikon pada
pengolah angka untuk perangkat lunak pengolah angka
menyajikan informasi 2.2 Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada
program pengolah angka
2.3 Menggunakan menu dan ikon pokok pada
perangkat lunak pengolah angka
2.4 Membuat dokumen pengolah angka
sederhana

Sedangkan untuk kelas IX adalah:


1) Bahasa Sunda

Tabel 10 : Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Sunda

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 16


2) Pendidikan Lingkungan Hidup

Tabel 11 : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PLH

Kelas IX
Semester 1
STANDAR KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Mengidentifikasi 1.1. Menjelaskan tanda-tanda bencana alam (gempa,
tanda-tanda bencana longsor, tsunami, gunung meletus, banjir dll).
alam.
1.2. Mengidentifikasi wilayah-wilayah yang rentan
bencana alam.

1.3. Memahami penanggulangan bencana alam.

2. Menilai tanda-tanda 2.1. Berperan aktif dalam menginformasikan


bencana alam. mengenai tanda-tanda bencana alam.

2.2. Merasa senang ikut dalam penanggulangan


bencana alam di lingkungan sekitar tempat
tinggal.

3. Melakukan upaya- 3.1. Membuat rencana sosialisasi tanda-tanda


upaya bencana alam.
penanggulangan
bencana alam. 3.2. Melakukan sosialisasi tanda-tanda bencana
alam dan cara penanggulangannya.

3.3. Menjadi relawan pada daerah-daerah yang


terkena bencana alam.

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 17


Semester 2
STANDAR KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
4. Memahami pelestarian 4.1. Menjelaskan pelestarian peninggalan
peninggalan sosial sosial budaya.
budaya.
4.2. Mendata peninggalan sosial budaya di
lingkungan sekitar

5. Mengembangkan 5.1. Berperan aktif dalam menjaga pelestarian


pelestarian peninggalan peninggalan sosial budaya di lingkungan
sosial budaya. sekitar.

5.2. Berperan aktif dalam mengembangkan


nilai-nilai peninggalan sosial budaya.

6. Membiasakan diri 6.1. Melakukan identifikasi peninggalan sosial


dalam pelestarian budaya di lingkungan sekitar.
peninggalan sosial
budaya. 6.2. Mengunjungi daerah-daerah yang
memiliki peninggalan sosial budaya.

6.3. Menguasai kesenian daerah (tarian, lagu,


seni rupa dll).

C. Kegiatan Pengembangan Diri / Ko-kulikuler / Ekstra Kurikuler

1. Program Layanan Bimbingan Konseling


Pelayanan konseling, meliputi pengembangan :
a) kehidupan pribadi
b) kemampuan sosial
c) kemampuan belajar
d) kesadaran diri
e) wawasan dan perencanaan karir
f) kemampuan memecahkan masalah

Program Penumbuhan budi Pekerti dan Literasi juga dilaksanakan di SMP Negeri Satu
Atap 2 Haurgeulis. Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti, bahwa kegiatan penumbuhan budi pekerti adalah kegiatan
pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah. Metode pelaksanaan kegiatan
Penumbuhan Budi Pekerti dilakukan dengan kemandirian peserta didik membiasakan
keteraturan dan pengulangan, yang dimulai sejak masa orientasi peserta didik baru,
proses kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, sampai lulus. Pelaksanaan Penumbuhan

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 18


Budi Pekerti didasarkan pada nilai-nilai dasar kebangsaan dan kemanusiaan yang
meliputi pembiasaan untuk menumbuhkan:
a. Internalisasi sikap moral dan spiritual, yaitu mampu menghayati hubungan
spiritual dengan Sang Pencipta yang diwujudkan dengan sikap moral untuk
menghormati sesama mahluk hidup dan alam sekitar.
b. Keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan kebhinekaan untuk merekatkan
persatuan bangsa, yaitu mampu terbuka terhadap perbedaan bahasa, suku bangsa,
agama, dan golongan, dipersatukan oleh keterhubungan untuk mewujudkan
tindakan bersama sebagai satu bangsa, satu tanah air dan berbahasa bersama
bahasa Indonesia.
c. Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figur orang dewasa di
lingkungan sekolah dan rumah, yaitu mampu dan mau menghormati guru,
kepala sekolah, tenaga kependidikan, warga masyarakat di lingkungan sekolah,
dan orangtua.
d. Interaksi sosial positif antar peserta didik, yaitu kepedulian terhadap kondisi
fisik dan psikologis antar teman sebaya, adik kelas, dan kakak kelas.
e. Memelihara lingkungan sekolah, yaitu melakukan gotong-royong untuk
menjaga keamanan, ketertiban, kenyamanan, dan kebersihan lingkungan sekolah.
f. Penghargaan terhadap keunikan potensi peserta didik untuk dikembangkan, yaitu
mendorong peserta didik gemar membaca dan mengembangkan minat yang
sesuai dengan potensi bakatnya untuk memperluas cakrawala kehidupan di
dalam mengembangkan dirinya sendiri.
g. Penguatan peran orangtua dan unsur masyarakat yang terkait, yaitu
melibatkan peran aktif orangtua dan unsur masyarakat untuk ikut
bertanggung jawab mengawal kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di
sekolah.

Waktu pelaksanaan kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti dilakukan berdasarkan


aktivitas harian, mingguan, bulanan, tengah tahunan, dan akhir tahun. Penentuan
waktunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
Kegiatan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah melalui pembiasaan-
pembiasaan:
a. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Moral dan Spiritual
Mewujudkan nilai-nilai moral dalam perilaku sehari-hari. Nilai moral diajarkan
pada siswa, lalu guru dan siswa mempraktekkannya secara rutin hingga menjadi
kebiasaan dan akhirnya bisa membudaya.
Kegiatan wajib:
Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai dengan keyakinan masing-
masing, sebelum dan sesudah hari pembelajaran, dipimpin oleh seorang
peserta didik secara bergantian di bawah bimbingan guru.
Kegiatan pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:
1. Pembiasaan umum:
• Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan
kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat;
2. Pembiasaan periodik:
• Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang
sederhana dan hikmat.

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 19


b. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Kebangsaan dan Kebhinnekaan
Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menerima keberagaman sebagai
anugerah untuk bangsa Indonesia. Anugerah yang harus dirasakan dan
disyukuri sehingga manfaatnya bisa terasa dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan wajib:
1. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan
seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah.
2. Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MPLS dengan peserta didik
bertugas sebagai komandan dan petugas upacara serta kepala
sekolah/wakil bertindak sebagai inspektur upacara.
3. Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib
nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme dan
cinta tanah air.
4. Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan satu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara).
Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:
1. Pembiasaan umum:
• Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa melalui
berbagai media dan kegiatan.
2. Pembiasaan periodik:
• Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau
mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui
berbagai media dan kegiatan.
c. Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan Orangtua
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, peserta didik dan
orangtua. Interaksi positif antara tiga pihak tersebut dibutuhkan untuk
membangun persepsi positif, saling pengertian dan saling dukung demi
terwujudnya pendidikan yang efektif.
Kegiatan wajib:
Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran
baru untuk mensosialisasikan: (a) visi; (b) aturan; (c) materi; dan (d) rencana
capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung keempat poin tersebut.
Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:
1. Pembiasaan umum:
• Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas
sekolah.
• Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut
kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
2. Pembiasaan periodik:
• Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan
orangtua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai
kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing keluarga.
• Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru
sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara
bergantian.
d. Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik
Peserta didik hadir di sekolah bukan hanya belajar akademik semata, tapi
juga belajar bersosialisasi. Interaksi positif antar peserta didik akan mewujudkan

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 20


pembelajaran dari rekan (peer learning) sekaligus membantu siswa untuk belajar
bersosialisasi.
Kegiatan wajib:
Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk belajar
kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua.
Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:
1. Pembiasaan umum:
• Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk
warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan
lainnya.
2. Pembiasaan periodik:
• Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang
mengalami musibah atau kesusahan.

e. Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah


Lingkungan sekolah akan mempengaruhi warga sekolah baik dari aspek fisik,
emosi, maupun kesehatannya. Karena itu penting bagi warga sekolah untuk
menjaga keamanan, kenyamanan, ketertiban, kebersihan dan kesehatan
lingkungan sekolah serta diri.
Kegiatan wajib:
Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan membentuk
kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan kemampuan siswa.
Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:
1. Pembiasaan umum:
• Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon,
dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa.
• Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
• Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di
bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu
maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung
jawab bersama.
2. Pembiasaan periodik:
• Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan
pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.
• Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian
regu.
• Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas.
• Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas
kebersihan setempat.
f. Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh
Setiap siswa mempunyai potensi yang beragam. Sekolah hendaknya
memfasilitasi secara optimal agar siswa bias menemukenali dan mengembangkan
potensinya.
Kegiatan wajib:
1. Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku
selain buku mata pelajaran (setiap hari).
2. Seluruh warga sekolah (guru, tenaga kependidikan, siswa) memanfaatkan
waktu sebelum memulai hari pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk
kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani, dilaksanakan secara
berkala dan rutin, sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu.

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 21


Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:
1. Pembiasaan umum:
• Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam
berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya).
• Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan
pertanyaan kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai
isyarat akan mengajukan pertanyaan;
• Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi
pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap siswa
tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan-kegiatan
bersama/berkelompok;
2. Pembiasaan periodik:
• Siswa melakukan kegiatan positif secara berkala sesuai dengan potensi
dirinya.
g. Pelibatan Orangtua dan Masyarakat di Sekolah
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, sekolah hendaknya
melibatkan orangtua dan masyarakat dalam proses belajar. Keterlibatan ini
diharapkan akan berbuah dukungan dalam berbagai bentuk dari orangtua dan
masyarakat.
Kegiatan wajib:
Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan
mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa.
Pembiasaan baik yang dilakukan dan/atau didukung oleh sekolah:
1. Pembiasaan umum:
• Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap
malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah
2. Pembiasaan periodik:
• Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi
kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-
masalah yang ada dilingkungan sekitar sekolah.
• Masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu dan pengalaman
kepada siswa di dalam sekolah.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib


Kegiatan ekstrakurikuler wajib diikuti oleh setiap peserta didik SMP Negeri Satu Atap
2 Haurgeulis adalah Kepramukaan dengan model Aktualisasi yang dilaksanakan pada
setiap hari Jum’at selama 120 menit.
 Pola dan Rincian Kegiatan Pendidikan Kepramukaan
a. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan adalah sebagai berikut:
1) Upacara Pembukaan dan Penutupan
2) Keterampilan Kepramukaan
 Simpul dan Ikatan (pioneering)
 Mendaki Gunung (mountenering)
 Peta dan Kompas (orienteering)
 Berkemah (camping)
 Wirausaha

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 22


 Belanegara
 Teknologi
 Komunikasi
b. Rincian Kegiatan Kepramukaan meliputi:
 Berbaris  Menolong  Jelajah
 Memimpin  Berempati  Peta
 Berdoa  Bersikap Adil  Kompas
 Janji  Cakap berbicara  Memasak
 Memberi hormat  Cakap Motorik  Tenda
 Pengarahan  Kepemimpinan  PPGD
 Refleksi  Konsentrasi  KIM
 Dinamika Kelompok  Sportivitas  Menaksir
 Permainan  Simpul dan ikatan  Halang rintang
 Menghargai teman  Tanda jejak  TTG
 Berkomunikasi  Sandi dan isyarat  Bakti
 Hasta karya  Lomba

 Metoda dan Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan


a. Metode Pendidikan Kepramukaan mencakup:
1) Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan pramuka
2) Belajar sambil melakukan
3) Sistem kelompok/regu
4) Kegiatan di alam terbuka
5) Kemitraan dengan anggota dewasa
6) Sistem tanda kecakapan
7) Sistem kesatuan terpisah putra dan putrid
8) Kiasan dasar
b. Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan
1) Praktik langsung 6) Lagu
2) Permainan 7) Gerak
3) Perjalanan 8) Widya Wisata
4) Diskusi 9) Simulasi
5) Produktif 10) Napak Tilas

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan


Kegiatan ekstrakurikuler pilihan yang dapat diikuti oleh peserta didik SMP Negeri Satu
Atap 2 Haurgeulis untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik selaras dengan kondisi sekolah,
dilaksanakan pada tiap hari Sabtu selama 120 menit. Adapun kegiatan ekstrakurikuler
pilihan antara lain:
a. Paskibra
 Pola kegiatan pelatihan Paskibra antara lain:
 Upacara Pembukaan dan Penutupan
 Belanegara

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 23


 Keterampilan Baris Berbaris
 Rincian kegiatan Paskibra meliputi:
 Berbaris
 Memberi hormat
 Berdoa dan Berjanji
 Dinamika Kelompok
 Kepemimpinan
 Sportivitas
 Berkomunikasi dan Menghargai Teman
b. Olahraga Prestasi ( Volly Ball dan Futsal) yang waktunya setiap hari Selasa
pelatihan keterampilan bermain Volly Ball dan hari Kamis pelatihan keterampilan
bermain Futsal dengan durasi waktu 120 menit.

3. Kegiatan Karya Wisata


Pada tahun ajaran 2019/2020 direncanakan akan melakukan karya wisata yang
berkaitan dengan pengenalan secara langsung tentang peninggalan-peninggalan budaya
Indonesia di sekitar daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Karya wisata ini akan
dilaksanakan pada saat liburan akhir semester 1.

D. Pengaturan Beban Belajar

Pengaturan beban Belajar untuk Kelas VII dan VIII berpedoman pada Permendikbud RI
Nomor 35 Tahun 2018 tentang Kurikulum 2013 sebanyak 38 jam pembelajaran, yaitu :
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi pekerti 3 jam pembelajaran
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 jam pembelajaran
3. Bahasa Indonesia 6 jam pembelajaran
4. Matematika 5 jam pembelajaran
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 jam pembelajaran
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 jam pembelajaran
7. Bahasa Inggris 4 jam pembelajaran
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 jam pembelajaran
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 jam pembelajaran
3. Prakarya 2 jam pembelajaran

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 24


SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis memanfaatkan kebijakan tambahan 2 (dua) jam
pembelajaran per minggu diisi dengan muatan lokal berdasarkan peraturan gubernur
provinsi Jawa Barat, yaitu :
Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda 1 jam pembelajaran
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi 1 jam pembelajaran

Sedangkan pengaturan beban belajar untuk Kelas IX yang berpedoman pada kurikulum
tahun 2006 sebanyak 30 jam pembelajaran, yaitu :
1. Pendidikan Agama 2 jam pembelajaran
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 jam pembelajaran
3. Bahasa Indonesia 4 jam pembelajaran
4. Matematika 4 jam pembelajaran
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 jam pembelajaran
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 jam pembelajaran
7. Bahasa Inggris 4 jam pembelajaran
8. Seni Budaya 2 jam pembelajaran
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 jam pembelajaran
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 jam pembelajaran

SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis memanfaatkan kebijakan tambahan 4 (empat) jam
pembelajaran per minggu diisi dengan muatan lokal berdasarkan peraturan gubernur
provinsi Jawa Barat, yaitu :
1. Bahasa Sunda 2 jam pembelajaran
2. Pendidikan Ligkungan Hidup 2 jam pembelajaran

Sedangkan yang 2 (dua) jam pembelajaran lagi diisi dengan kegiatan pengembangan diri.

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama dinyatakan dalam jam pembelajaran per
minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII adalah 40 jam pembelajaran sedangkan
kelas VIII, dan IX adalah 36 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 25


5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.

Waktu kegiatan tatap muka sejumlah 50 % dimanfaatkan untuk penugasan terstruktur (PT)
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) atau kokurikuler berdasarkan karakteristik
mata pelajaran masing-masing.

E. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar di SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis adalah dengan menetapkan
setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0 -100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 71%. Di SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis, dalam menentukan kriteria
ketutasan minimal (KKM) mempertimbangkan kesulitan materi, daya dukung yaitu
kemampuan guru dan sarana, serta tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. SMP
Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena
itu, berdasarkan analisis tiap indikator dan kompetensi dasar, maka ditetapkan kriteria
Ketuntasan Belajar Minimal untuk kelas VII sebagai berikut:

Tabel 12 : Ketuntasan Belajar Minimal untuk Kelas VII dan VIII

KBM
Komponen
Kelas VII Kelas VIII
Kelompok A
1. Agama dan Budi Pekerti 71 71
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 71 71
3. Bahasa Indonesia 71 71
4. Matematika 71 71
5. Ilmu Pengetahuan Alam 71 71
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 71 71
7. Bahasa Inggris 71 71
Kelompok B
8. Seni Budaya 71 71
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 71 71
10. Prakarya 71 71
Muatan Lokal

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 26


11. Bahasa dan Sastra Sunda 71 71
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 71 71

Predikat Nilai Kompetensi


Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 86 – 100 86 – 100 Sangat Baik ( SB )
B 71 – 85 71 – 85 Baik (B)
C 60 – 70 60 – 70 Cukup (C)
D < 60 < 60 Kurang (D)

Sedangkan Kriteia Ketuntasan Minimal untuk kelas IX ditetapkan seperti pada tabel
berikut:

Tabel 13 : Kriteria Ketuntasan Minimal untuk Kelas VIII dan IX

No. Mata Pelajaran KKM


1 Agama Islam 76
2 Pendidikan Kewarganegaraan 76
3 Bahasa Indonesia 76
4 Bahasa Inggris 76
5 Matematika 76
6 Ilmu Pengetahuan Alam 76
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 76
8 Seni Budaya 76
9 Pendididkan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 76
10 Teknologi Informatika Komunikasi 76
11 Bahasa Sunda 76
12 Bahasa Indramayu 76
13 PLH 76

1. Kriteria Kenaikan Kelas


Pengaturan kenaikan kelas di SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis yaitu peserta didik
dinyatakan naik jika memenuhi persyaratan berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) Memperoleh nilai minimal (memenuhi KBM/KKM) pada penilaian akhir .
3) Kehadiran siswa di kelas mencapai minimal 75%.
4) Nilai akhlak dan kepribadian minimal baik.
5) Ditetapkan dan diputuskan dalam rapat dewan guru

Penilaian Hasil Belajar

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 27


Penilaian pendidikan untuk kurikulum 2013 bagi kelas VII dan VIII terdiri atas:
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Kegiatan Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek:
a. Penilaian sikap
Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh
informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik.

b. Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
penguasaan pengetahuan peserta didik.

c. Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.

Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil belajar Peserta Didik


Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik untuk kelas VII dan VIII
yang menggunakan kurikulum 2013 adalah :
 Penilaian sikap
Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain
yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru
kelas;
Penilaian sikap dilakukan melalui tahapan:
a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
b. mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/
pengamatan;
c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.

Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat/deskripsi sebagai berikut:


SB = Sangat Baik = 86 - 100
B = Baik = 71 - 85
C = Cukup = 60 - 70
K = Kurang = < 60

 Contoh:
Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti
memperoleh:

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 28


Nilai Sikap = 85
Kualifikasi = B (Baik)
Deskripsi: Sikapnya baik, berpakaian sesuai dengan syariat Islam dalam
kehidupan sehari-hari, menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada guru, namun
kontrol dirinya perlu ditingkatkan.

 Penilaian aspek pengetahuan


Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan
sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses / Penilaian Harian (PH),
Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) / Penilaian
Akhir Tahun (PAT) dan Ujian Sekolah (US).
1) Penilaian Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang
dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
2) Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata PH, PTS, dan PAS/PAT.
3) Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
 PH, PTS, dan PAS/PAT menggunakan skala nilai 0 sd 100
 Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata PH, PTS, dan PAS/PAT,
dengan perhitungan sebagai berikut  (rerata PH, PTS, dan PAS/PAT :
3
Predikat Nilai
A 86 - 100
B 71 - 85
C 60 - 70
D < 60

 Contoh:
Seorang Peserta didik memperoleh nilai pengetahuan pada Mata
Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
PH = 80, PTS = 75, PAS = 85
Nilai rerata PH, PTS, dan PAS = (80 + 75 + 85) : 3 = 240 : 3 = 80
Nilai = 80

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 29


predikat B

 Penilaian keterampilan
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
1) Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu
KD.
2) Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata Penilaian Praktik,
Penilaian Produk, Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio.
3) Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilan diberi predikat sebagai
berikut:
Predikat Nilai
A 86 - 100
B 71 - 85
C 60 - 70
D < 60

4) Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:


 Nilai praktik, produk, projek, dan portofolio menggunakan skala nilai 0
sd 100.
 Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata nilai praktik (NPr), nilai
produk (NPd), nilai projek (NPj), dan nilai portofolio (NPo) dengan
perhitungan sebagai berikut  (rerata NPr, NPd, NPj, dan NPo : 4
Contoh:
Seorang peserta didik memperoleh nilai keterampilan pada Mata
Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
 Nilai Praktik (NPr) = 80; Nilai Produk (NPd) = 75 Nilai Projek
(NPj) = 75; Nilai Portofolio (NPo) = 80
 Rerata NPr, NPd, NPj, NPo = 80 + 75 + 75 + 80 : 4 = 3100 : 3 =
77,50
 Nilai = 78
 Predikat B

Kegiatan pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik untuk kurikulum 2006 bagi
kelas IX meliputi Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 30


dan Ulangan Kenaikan Kelas sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Standar
Penilaian Pendidikan.

Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik bagi Kelas IX untuk
Kurikulum 2006 yaitu :
Nilai rapor diperhitungkan dari nilai Ulangan Harian ( UH ), nilai Tugas (NT) nilai
Ulangan Tengah Semester ( UTS ) dan nilai Ulangan Akhir Semester ( UAS ) / Nilai
Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK )
Sebagai acuan dalam pengolahan nilai rapor, ditetapkan beberapa kriteria sebagai
berikut :
a. Nilai Rapor yang diperoleh dari hasil tes dihitung dengan rumus :

rNUH + rNT + NUTS + NUAS/NUKK


NR =
4

NR = Nilai Rapor
rNUH = rata-rata Nilai Ulangan Harian
rNT = rata-rata Nilai Tugas
NUTS = Ulangan Tengah Semester
NUAS = Ulangan Akhir Semester
NUKK = Ulangan Kenaikan Kelas

Program Remedial dan Pengayaan


a. Kegiatan Remedial
Remedial diberikan kepada siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Belajar
Minimal. Oleh karena itu kepada siswa yang bersangkutan wajib diberikan remedial
maksimal sampai dengan 3 kali penilaian.
Pelaksanaan remedial dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut :
1) Dari hasil Penilaian Harian, siswa yang belum tuntas dianalisa indikator yang mana
atau soal nomor berapa yang belum tuntas dari suatu KD, kepadanya diberikan
pembelajaran sesuai dengan materi yang belum tuntas dengan cara dan metode yang
berbeda , kemudian dinilai/dites kembali hingga mencapai ketuntasan. Jika dari
hasil tes masih belum memenuhi KKM, kegiatan remedial bisa dilakukan lagi
sampai maksimal 3 (tiga) kali.
2) Kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan ditugaskan untuk belajar kembali
KD yang belum tuntas nilai PH-nya, kemudian pada waktu yang telah ditentukan
dites/dinilai kembali hingga mencapai ketuntasan minimal. Jika dengan cara ke 2
(dua) ini hasil tesnya belum mencapai KKM kegiatan remedial melalui cara ini bisa
dilakukan lagi sampai maksimal 3 (tiga) kali.

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 31


3) Jika telah diremedial dengan cara 1 (satu) atau cara 2 (dua) hingga 3 (tiga) kali juga
belum mencapai KKM, penuntasannya bisa dilakukan dengan cara siswa yang
bersangkutan diberi tugas tertentu sesuai dengan KD yang belum tuntas, kemudian
dinilai sehingga mencapai ketuntasan
4) Nilai maksimal yang diberikan guru kepada siswa yang mengikuti remedial sesuai
dengan batas KKM.

b. Kegiatan Pengayaan
Siswa yang telah mencapai KKM dalam ulangan harian berhak mendapatkan
pengayaan, misalnya melalui kegiatan penugasan membaca buku, membuat rangkuman
atau membuat karangan, namun tidak mempengaruhi atau menambah nilai Ulangan
Harian, karena bagi siswa yang mendapatkan remedial walaupun nilai Ulangan
remidialnya mendapatkan nilai tinggi yang dimasukan kedalam nilai Ulangan Harian
hanya sebatas nilai KKM.

2. Kriteria Kelulusan
Pengaturan kelulusan di SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis mengacu pada Permendikbud
No. 03 tahun 2017, yaitu peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi persyaratan berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) Memperoleh nilai minimal (memenuhi KKM) pada penilaian akhir .
3) Luas ujian sekolah ( tulis dan peraktek rata-rata 6,00 ) dan memperoleh ujian nasional.
4) Kehadiran siswa di kelas mencapai minimal 75%.
5) Nilai akhlak dan kepribadian minimal baik.
6) Dirapatkan dan diputuskan dalam rapat dewan guru

Kegiatan US, USBN, dan UNBK

Kegiatan Ujian Sekolah, Ujian Sekolah Berstandar Nasional, Ujian Nasional Berbasis
Komputer dilaksanakan pada akhir tahun pembelajaran. Peserta didik kelas IX wajib
mengikuti seluruh rangkaian ujian yang dilaksanakan. Adapun petunjuk pelaksanaanya
berpedoman pada POS US, USBN dan POS UN yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Target Kelulusan

SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis pada tahun pelajaran 2019/2020 menetapkan target
kelulusan sebesar 100 %.

Program Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan

Program-program sekolah yang ditetapkan untuk meningkatkan kualitas lulusan meliputi:

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 32


1. Melaksanakan kegiatan bimbingan belajar untuk mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi Ujian Nasional.
2. Melakukan latihan mengoperasikan komputer supaya siswa mampu mengikuti Ujian
Nasional Berbasis Komputer dengan lancar.
3. Melakukan latihan-latihan ujian sedikitnya tiga kali sebelum pelaksanaan Ujian Nasional.

Program Sekolah Pasca Ujian Nasional

Program sekolah pasca Ujian Nasional sebagai antisipasi bagi peserta didik yang belum
lulus pada ujian akhir, yaitu :
1. Melakukan kegiatan pemantapan belajar agar siap untuk menghadapi ujian.
2. Mendaftarkan peserta didik yang belum lulus untuk mengikuti Ujian Nasional pada
tahun berikutnya.

F. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

1. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan Kecakapan Hidup yang dikembangkan meliputi.
a. Kecakapan hidup personal meliputi :
 terampil membaca dan menulis Al Qur’an,
 rajin beribadah
 jujur
 disiplin
 kerja keras
Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Agama dan akhlak
mulia, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

b. Kecakapan Sosial meliputi


 Terampil memecahkan masalah di lingkungannya
 Memiliki sikap sportif
 Membiasakan hidup sehat
 Sanggup bekerjasama
 Sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis
Kecakapan sosial ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu
Pengetahuan Alam.

c. Kecakapan Akademik meliputi


 Terampil dalam penelitian ilmiah (merencanakan dan melakukan penelitian
dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan membuktikan
variabel)
 Terampil menerapkan teknologi sederhana

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 33


 Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan Akademik diintegrasikan dengan Matematika, Bahasa Indonesia
Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu Pengetahuan Alam.

d. Kecakapan vokasional
 Terampil berbahasa Inggris,
 Terampil mengoperasikan komputer
 Terampil membawakan acara
Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, dan TIK.

2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal yang dikembangkan


a. Pengembangan kerajinan dari bahan bambu.
b. Pengembangan budi daya tanaman palawija.
Keunggulan lokal tersebut didukung oleh kondisi alam ekonomi masyarakat sekitar
sekolah.
3. Pendidikan Berbasis Keunggulan global yang akan dikembangkan antara lain :
a. Kemampuan Berbahasa Inggris
b. Mengoperasikan komputer hingga pemanfaatan internet
Keunggulan global tersebut menuntut kemampuan bahasa Inggris dan penggunaan TIK
untuk menyongsong dan menyiasati kebutuhan lokal dan global.

BAB III
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran,

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 34


perhitungan minggu efektif, waktu pembelajaran efektif, pengaturan hari libur dan rincian
kegiatan sekolah.

A. Kalender Pendidikan SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 35


B. Permulaan Tahun Ajaran
Kegiatan permulaan tahun ajaran 2019/2020 dimulai dengan Penerimaan Peserta Didik
Baru secara zonasi yaitu melalui jalur Domisili, jalur Prestasi dan jalur Mutasi mulai
tanggal 22 – 28 Mei 2019, Pengumuman Peserta Didik yang diterima tanggal 29 Mei
2019. Daftar Ulang tanggal 17 s.d. 18 Juni 2019. Awal masuk tahun ajaran 2019/2020
yaitu tanggal 15 Juli 2019 dan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 36


untuk Peserta Didik Baru dilaksanakan tanggal 15 s.d. 17 Juli 2019 dan Pengenalan
Kegiatan Kepramukaan pada tanggal 18 s.d. 20 Juli 2019.

C. Perhitungan Minggu Efektif


Rincian minggu efektif pada tahun ajaran 2019/2020 adalah sebagai berikut:
Minggu Efektif semester I = 20 minggu
Minggu efektif semester II = 18 minggu
Jumlah minggu efektif = 38 minggu

Rincian hari belajar efektif pada tahun ajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut:
Hari Belajar Efektif semester I = 118 hari
Hari Belajar efektif semester II = 107 hari
Jumlah Hari Belajar efektif = 225 hari

D. Rincian Kegiatan Sekolah


Kegiatan sekolah selama tahun ajaran 2019/2020 seperti pada tebel berikut :

Tabel 14 : Kegiatan Sekolah Semester 1 Tahun Ajaran 2019/2020

No. Tanggal Uraian Kegiatan


1 22 - 28 Mei 2019 Pendaftaran Peserta Didik Baru
2 31 Mei 2019 Pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru
3 17 - 19 Juni 2019 Pendaftaran Ulang Peserta Didik Baru
4 22 Juli 2019 Pembagian Kelas Peserta Didik Baru
5 15 Juli 2019 Hari Pertama Masuk Sekolah TP 2019/2020
6 15 - 17 Juli 2019 Masa Orientasi Peserta Didik Baru
7 18 – 20 Juli 2019 Pengenalan Kegiatan Kepramukaan
8 11 Agustus 2019 Libur Idul Adha 1440 H
9 17 Agustus 2019 Upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI
10 1 September 2019 Libur Tahun Baru 1441 Hijriyah
11 16 - 21 September 2019 Ulangan Tengah Semester 1
12 23 - 28 September 2019 Jeda Tengah Semester 1
13 9 November 2019 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
14 25 Nopember 2019 Upacara Hari Guru Nasional
15 2 -7 Desember 2019 Ulangan Akhir Semester Praktek
16 9 - 14 Desember 2019 Ulangan Akhir Semester /Penilaian Akhir Semester
17 20 Desember 2019 Tanggal Penetapan Rapor Semester 1
18 20/21 Desember 2019 Pembagian Buku Rapor Semester 1
19 25 Desember 2019 Libur Hari Natal
20 22 Des 2019 – 5 Jan 2020 Libur Semester 1
Tabel 14 : Kegiatan Sekolah Semester 2 Tahun Ajaran 2019/2020

No. Tanggal Uraian Kegiatan

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 37


1 1 Januari 2020 Libur Tahun Baru Masehi
2 6 Januari 2020 Hari Pertama Masuk Sekolah
3 25 - 30 Januari 2020 Libur Tahun Baru Imlek 2571
4 27 - 30 Januari 2020 Perkiraan Try Out1
5 2 - 7 Maret 2020 Perkiraan Penilaian Tengah Semester 2
6 9 - 14 Maret 2020 Jeda Tengah Semester 2
7 23 - 27 Maret 2020 Perkiraan Try Out 2
8 25 Maret 2020 Libur Hari Raya Nyepi
9 30 Maret – 4 April 2020 Perkiraan Ujian Sekolah Praktik
10 10 April 2020 Libur Wafat Isa Almasih
11 13 - 18 April 2020 Perkiraan US dan USBN
12 23 - 25 April 2020 Libur Awal Ramadhan 1441 H
13 27 - 30 April 2020 Perkiraan UNBK
14 1 Mei 2020 Libur Hari Buruh
15 7 Mei 2020 Libur Hari Raya Waisak
16 18 - 30 Mei 2020 Libur Sekitar Hari Raya Idul Fitri 1441 H
17 21 Mei 2020 Libur Kenaikan Isa Al Masih
18 1 Juni 2020 Upacara Hari Lahir Pancasila
19 3 - 13 Juni 2020 Perkiraan Penilaian Akhir Tahun
20 19 Juni 2020 Tanggal Penetapan Rapor Semester 2
21 19/20 Juni 2020 Pembagian Buku Rapor Semester 2
22 21 Juni - 12 Juli 2020 Libur Akhir Tahun Ajaran
23 Mei s.d. Juli 2020 Masa PPDB Tahun Ajaran 2020/2021

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 38


Dengan disusunnya Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis ini diharapkan
kegiatan pembelajaran dapat berjalan tertib, terarah sehingga mampu mencapai tujuan
kurikulum yang sudah ditetapkan.

B. Saran
Seyogyanya Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis ini dapat memberikan manfaat
bagi para pemangku pendidikan. Sebagai manusia biasa kami memiliki banyak
kekurangan, untuk itu kami bersikap terbuka untuk menerima kritik, saran dan pendapat
dari pihak lain yang membangun untuk penyempurnaan kurikulum ini.

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis 39

Anda mungkin juga menyukai