PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi pendidikan merupakan bagian dari proses peyelenggaraan pendidikan
yang wajib dilakukan. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan
dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap
jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005).
Dalam pelaksanaannya, seringkali guru memberikan tes kepada siswa hanya
untuk mengukur kemampuan siswa dan hanya menghitung jawaban benar atau
salahnya yang nantinya akan jadi tolak ukur nilai kemampuan siswa tersebut. Padahal
seharusnya tes tidak hanya untuk mengukur kemampuan siswa tetapi juga harus
menjadi bahan evaluasi bagi guru tentang pemahaman siswa akan pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Hal ini dapat diketahui oleh guru dari soal-soal yang telah dibuat.
Tes dikatakan baik sebagai alat ukur apabilamemenuhi persyaratan tes, yaitu
memiliki: (1) validitas, (2) reliabilitas, (3) objektifitas, (4) praktisibilitas dan (5)
ekonomis. Sebuah tes dikatan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang
hendak diukur. Tes dikatakan reliable apabilamemberikan hasil yang tepat apabila
diteskan berkal-kali. Susunan tes dikatakan objektif apabila dalam melaksanakan tes
itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. Sebuah tes dikatakan memiliki
praktisibilitas tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis yaitu mudah dilaksanakan,
mudah pemeriksaannya dan dilengkapi petunjuk-petunjuk yang jelas. Sedangkan
persyaratan ekonomis artinya bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan
biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama(Arikunto, 2010: 23).
B. Tujuan
Tujuan penulis melakukan kegiatan uji coba dan analisis alat evaluasi pembelajaran
adalah :
1.Mengetahui kemajuan belajar siswa
2.Mengetahui potensi yang dimiliki siswa
3.Mengetahui hasil belajar siswa
4.Mengadakan seleksi
5.Mengetahui kelemahan atau kesulitan belajar siswa
6.Memberi bantuan dalam pengelompokan siswa
7.Memberikan bantuan dalam pemilihan jurusan
8.Memberikan bantuan dalam kegiatan belajar siswa
9. Memberikan motivasi belajar
10.Mengetahui efektifitas mengajar guru
11.Mengetahui efisiensi mengajar guru
12.Memberikan balikan pada guru
13.Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua atau masyarakat
14.Memberikan data untuk penelitian dan pengembangan pembelajaran
BAB V
PEMBAHASAN
4. Model Rasch
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diutarakan pada bab
sebelumnya maka kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini
adalah:
1. Tingkat kesukaran soal pilihan ganda matematika pada tahun ajaran
2018/2019 MAN 2 Palembang Kategori sukar berada pada rentang nilai 0%
- 30%, kategori sedang berada pada rentang nilai 31%-70% dan kategori
mudah berada pada rentang 71%-100%. Distribusi tingkat kesukaran, dari
30 soal yang digunakan adalah: 80% mudah (25 soal), 0% sedang (0 soal),
dan 20% sukar (5 soal).
2. Daya pembeda soal pilihan ganda matematika pada tahun ajaran 2018/2019
MAN 2 Palembang. Hasil dari 30 butir soal tes, terdapat 3 soal yang perlu
direvisi yaitu butir soal nomor 8,9 dan 30 adapun 6 soal dapat diterima.
Soal-soal yang perlu direvisi disebabkan karena memiliki indeks daya
pembeda yang belum baik sehingga belum dapat membedakan peserta didik
dengan kemampuan tinggi dengan peserta didik dengan kemampuan
rendah.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah perlunya persiapan yang matang
dalam menentukan soal yang akan dibuat. Setiap soal yang akan di uji harus
dianalisis dengan waktu yang cukup dan dengan pemeriksaan yang berulang.
Sehingga soal itu berkualitas dan berbobot.