Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

UPT PUSKESMAS KUNCIRAN


Jl. Pepabri Kel. Kunciran Kec. Pinang Kota Tangerang
Telp. (021) 53126613, E-mail: puskesmaskunciran.uptd@gmail.com

LAPORAN AUDIT INTERNAL TAHUN 2018

I. LATAR BELAKANG
Undang-undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 menekankan
pentingnya upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Hal ini terlihat
dengan adanya pesan agar tenaga kesehatan melakukan fungsinya secara
profesional, sesuai dengan standar pedoman.
Tujuan pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah memuat
harapan agar penduduk Indonesia memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk mewujudkan cita-
cita tersebut telah dilaksanakan berbagai upaya pembangunan kesehatan
dan telah menunjukan perubahan bermakna berupa peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Untuk menilai kinerja pelayanan di Puskesmas dilakukan audit
internal. Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan
kinerja yang menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan
penyempurnaan baik pada sistem pelayanan maupun sistem manajemen.
II. TUJUAN AUDIT
Pada dasarnya audit merupakan instrumen bagi manajemen untuk
membantu mencapai visi, misi dan tujuan organisasi dengan cara
mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan berupa data, hasil
analisa, penilaian, rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan
keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan.
III. LINGKUP AUDIT
Unit kerja yang akan dilakukan audit internal adalah :
1. Poli MTBS
2. Laboratorium
3. Apotik
4. Poli Imunisasi
5. Loket Pendaftaran
IV. OBJEK AUDIT
Yang akan di audit adalah seluruh program yang telah dilaksanakan
sesuai dengan POKJA masing-masing dengan mengacu instrumen
akreditasi.
V. STANDAR /KRITERIA
Kriteria atau standar untuk melakukan audit memakai hasil monitoring
UKP
VI. AUDITOR
Pelaksana tim audit internal sesuai dengan SK Kepala Puskesmas No.
tentang tim audit internal.
VII. PROSES AUDIT
Pengumpulan data pada pelaksanakan audit dilakukan dengan
berbagai metoda, antara lain adalah:
1. Mengamati proses pelaksanakan kegiatan
2. Meminta penjelasan kepada auditee
3. Meminta peragaan oleh auditee
4. Memeriksa dan menelaah dokumen
5. Memeriksa dengan menggunakan instrumen daftar tilik
6. Mencari bukti-bukti
7. Mewawancarai auditee
8. Menganalisis data dan informasi
9. Menarik Kesimpulan
VIII. HASIL, ANALISIS HASIL AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT
1. Poli MTBS
Pada pelayanan medis belum semua petugas melakukan
pemeriksaan sesuai dengan SOP. Tersedia SOP layanan terpadu
tetapi belum maksimal pelaksanaannya.
Belum tersedia SOP rujukan resum klinis. Belum semua petugas
melakukan pendokumentasian dengan lengkap pada setiap pelayanan.
Tidak tersedia SOP kriteria pasien yang harus dirujuk.
RTL :
 Melakukan pembinaan petugas dalam pemeriksaan sesuai
dengan SOP.
 Membuat data inventaris peralatan klinis di puskesmas.
 Memaksimalkan pelaksanaan pelayanan sesuai SOP
layanan terpadu.
 Membuat SOP rujukan resum klinis.
 Petugas melakukan pendokumentasian dengan lengkap
setiap pelayanan.
 Membuat SOP kriteria pasien yang harus dirujuk.
2. PELAYANAN FARMASI
Terdapat SOP dan petugas melaksanakannya, SOP evaluasi
ketersediaan obat terhadap formularium tetapi belum dievaluasi dan
ditindak lanjuti. Tidak ada dokumentasi efek samping obat. Tidak ada
tindak lanjut efek samping obat dan KTD. Tidak ada dokumentasi
laporan kesalahan pemberian obat dan KNC. Tidak ada hasil
monitoring serta tindak lanjut penyediaan obat emergensi di unit kerja.
RTL :
 Petugas mengevaluasi dan menindak lanjuti ketersediaan
obat terhadap formularium.
 Dokumentasi efek samping obat harus terdapat di farmasi,
bulan september.
 Akan dilaksanakan tindak lanjut efek samping obat dan KTD
ketika ada pasien yang mempunyai efek samping ( saat ini
belum ada pasien yang mempunyai efek samping ).
 Jika ada kesalahan pemberian obat dan KNC harus
didokumentasikan.
 Monitoring penyediaan obat emergensi di unit kerja
dilakukan pada bulan september.
3. PELAYANAN PENDAFTARAN
Petugas bekerja belum semua dilakukan sesuai dengan SOP. MOU
dengan tempat-tempat rujukan belum lengkap, baru ada satu MOU.
Terhadap pasien sudah dilakukan sosialisasi tentang hak dan
kewajiban tetapi pasien banyak yang belum memahami.
Petugas belum sepenuhnya memperhatikan hak-hak pasien.
Petugas pendaftaran belum sepenuhnya memenuhi persyaratan
kompetensi. Terdapat MOU dengan sarana rujukan klinis, rujukan
diagnostik dan rujukan konsultatif namun baru ada satu. Petugas
belum melaksanakan prosedur ( SOP ) untuk mengatasi hambatan
bahasa, budaya, kebiasaan, dan penghalang.
RTL:
 Petugas harus bekerja sesuai dengan SOP.
 Membuat kelengkapan MOU untuk tempat-tempat rujukan.
 Petugas harus memperhatikan sepenuhnya hak-hak pasien.
 Diupayakan bagi petugas pendaftaran dibina untuk
memenuhi persyaratan kompetensi.
 Membuat MOU melengkapi yang belum ada.
 Petugas harus mampu mengatasi sesuai / mengikuti
prosedur untuk hambatan bahasa, budaya, kebiasaan, dan
penghalang.
IX. REKOMENDASI DAN BATAS WAKTU PENYELESAIAN
Semua Rencana Tindak Lanjut harus sudah terlaksana maksimal 1
bulan setelah hasil audit ini di sosialisasikan. Audit Internal telah dilaksanakan
tetapi belum dilakukan pada semua unit.
X. PENUTUP
Kegiatan audit internal yang telah dilaksanakan diharapkan dapat
menjadi nafas manajemen puskesmas melalui berbagai inovasi perbaikan
proses yang mengarah pada pelayanan kesehatan lebih bermutu dan
berkesinambungan. Laporan audit internal ini diharapkan dapat menjadi
acuan untuk pelaksanaan kegiatan yang sama di masa datang.

Tangerang, 17 Januari 2019

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Kunciran Wakil Manajemen Mutu

Dr. Hj. O.U. Taty Damayanty Dr. Feri Ferdiansyah


NIP.19730406 200604 2 020 NIP 19791116 200902 1 001

Anda mungkin juga menyukai