Pemeriksaan Spesimen
Pemeriksaan Spesimen
A. Latar Belakang
Pemeriksaan Laboratorium merupakan salah satu pemeriksaan diagnostik
yang menunjang dalam data objektif pengkajian keperawatan. Pemeriksaan
diagnostik Penting untuk pasien penegakan dini diagnosa awal. Salah satu
peran perawat terpenting dalam hal ini adalah . melakukan prosedur
pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen dengan benar.
Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dan pengetahuan seorang perawat
dalam pengambilan spesimen seperti spesimen urin, feses, dan sputum.
Sehingga hasil pemeriksaan benar dan akurat.
B. Tujuan
Mengetahui tujuan pemeriksaan spesimen urin, feses, dan sputum
Mengetahui alat-alat dan prosedur pengambilan spesimen urin,feses, dan sputum
Mengetahui peran perawat dalam pengambilan spesimen urin, feses, dan sputum
Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan spesimen urin,
feses, dan sputum
C. Spesimen urin
Perawat bertanggung jawab mengumpulkan spesimen urin untuk sejumlah
pemeriksaan. Spesimen urin bersih untuk urinalisis rutin, spesimen urin tengah
atau pancar tengah untuk kultur urin, dan spesimen urin sewaktu untuk berbagai
pemeriksaan bergantung masalah spesifik pada klien.
2. Persiapan :
Sediakan peralatan yang diperlukan. Tentukan apakah klien perlu
pengawasan atau bantuan di kamar mandi. Klien yang sakit parah tidak
mampu secara fisik perlu pispot atau urinal di tempat tidur
3. Pelaksanaan :
Jelaskan pada klien apa yang anda lakukan dan mengapa hal itu dilakukan
Jelaskan tujuan pengambilan spesimen urin
Jelaskan bahwa semua spesimen harus terbebas dari semua kontaminasi
dari feses
Jelaskan pada klien wanita jangan membuang tisu pada pispot karena
menyulitkan analisis laboratorium
Berikan wadah spesimen pada klien, dan arahkan klien ke kamar mandi
untuk berkemih lalu masukkan 120 ml urin ke dalam wadah
Cuci tangan
Berikan privasi
Bantu klien yang sakit parah, tidak mampu secara fisik atau disorientasi.
Berikan bantuan yang diperlukan di kamr mandi atau bantu klien
meggunakan pisot atau urinal di atas tempat tidur.
Pastikan spesimen disegel dan wadah bersih
Tutup rapat wadah. Tindakan ini mencegah urin tumpah dan terkontaminasi
dari objek lain
Bila bagian wadah terkontaminasi oleh urin, bersihkan dengan sabun dan
air. Tindakan ini mencegah penyebaran mikroorganisme.
Beri label pada wadah dan bawa ke laboratorium
Dokumentasikan, meliputi tanggal, jam, tampilan urin.
Pelaksanaan
Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan : tujuan , waktu memulai
dan mengakhiri
Semua urine harus disimpan dan ditempatkan di dalam wadah spesimen
sejak mengumpulan specimen
Urine harus bebas eliminasi fekal dan tisu toilet
setiap spesimen harus diberikan kepada staf keperawatan agar dapat
dimasukan kedalam botol spesimen yang tepat.
Cuci tangan dan observasi pengendalian infeksi
Beri privasi klien
Mulai periode pengumpulan dengan minta klien untuk berkamih di toilet,
pispot, atau urinal. Buang urine tersebut dan dokumentasikan waktu
dimulainya pemeriksaan yaitu saat pembuangan spesimen. Kumpulkan
semua spesimen urine sesudahnya, termasuk satu spesimen pada akhir
pengumpulan.
Minta klien untuk meminum sejumlah cairan yang diperlukan untuk
pemeriksaan.
Setelah dimulai waktu pengumpulan urine, intruksikan klien untuk selalu
berkemih dalam pispot.
Beri nomor pada wadah secara berurutan bila di perlukan terpisah.
Kumpulkan semua spesimen yang di perlukan. Hindari kontaminasi, masukan
kedalam pendingin dalam keadaan tertutup.
Dokumentasikan semua relasi yang relavan.
c. Persiapkan peralatan :
Sabun,lap basah,dan handuk Digunakan untuk membersihkan, membilas,
dan mengeringkan perineum
Peralatan komersial untuk mengambil urine dengan cara bersih,gulungan
kapas steril atau bantalan kasa ukuran 2x2
larutan anti septic
Air steril
Wadah spesimen steril
Sarung tangan steril dan non steril
Pispot
Label spesimen yang lengkap untuk membilas larutan antiseptic
d. Jelaskan prosedur
Alasan dibutuhkannya spesimen midstream
Cara agar klien dan keluarga dapat membantu
Cara mengambil spesimen yang bebas dari feses bertujuan
mengurangi ansietas
Membantu klien mengumpulkan spesimen urin secara mandiri
Feses dapat merubah karakteristik urin dan dapat menyebabkan nilai
pengukuran menjadi salah
apabila klien tidak merasakan keinginan berkemih yang mendesak, berikan
air minum 30 menit sebelum pengambilan urin untuk meningkatkan
kemampuan berkemih
Privasi klien Memungkinkan kline bersifat rileks
Berikan sabun,lap basah , dan handuk untuk membersihkan daerah
perineum
Pakai sarung tangan non steril dan bantu perawatan perineum pada klien
yang tidak dapat berjalan untuk mencegah penularan
mikroorganisme
Ganti sarung tangan untuk mengurangi transfer infeksi
Buka peralatan steril atau persiapkan peralatan steril
Tuang antiseptik diatas bola kapas. Bola kapas digunakan untuk
membersihkan perineum
Buka wadah steril
Pria
Pegang penis dengan satu tangan dan bersihkan ujung penis dengan
gerakan memutar dari arah tengah keluar dan menggunakan swab
antiseptik
Bersihkan daerah tersebut dengan air steril dan keringkan dengan bola
kapas
Setelah klien mulai mengeluarkan aliran urin ,letakan wadah pengumpul
dibawah aliran urin dan kumpulkan 30 – 60 ml
Wanita
Buka labia dengan ibu jari dan jari telunjuk dari tangan yang tidak dominan
Bersihkan daerah tersebut dengan bola kapas ,dari bagian depan ke
belakang
Bantu klien membersihkan daerah perineum dan mengumpulkan secara
mandiri
Bersihkan daerah tersebut dengan air sterildan keringkan dengan bola
kapas
Dengan tetap memisahkan labia, klien harus mulai mengeluarkan urin , dan
setelah aliran keluar letakan wadah spesimen dibawah aliran urin dan
kumpulkan 30 – 60 ml untuk mengurangi jumlah bakteri dan mencegah
kontaminasi spesimen dengan larutan antiseptic
Urin yang pertama keluar membuang mikroorganisme yangt dalam kondisi
normal terakumulasi di meatus urinarius dan mencegah bakteri terkumpul
di dalam spesimen
Memungkinkan akses kemeatus uretra
Mencegah kontaminasi spesimen dengan larutan antiseptic
Urin yang pertama keluar membuang mikroorganisme yang dalam kondisi
normal terakumulasi di meatus urinarius dan mencegah bakteri terkumpul
di dalam spesimen
Pindahkan wadah spesimen sebelum aliran urin terhenti dan sebelum
melepaskan labia atau penis.klien meyelesaikan berkemih dalam bedpend
tau toilet untuk mencegah spesimen terkontaminasi oleh flora kulit
Tutup wadah spesimen dengan aman dan kuat Mempertahankan sterilitas
bagian dalam wadah
Bersihkan urin yang mengenai bagian luar wadah,dan letakan di kantung
plastikn spesimen Mencegah transfer mikroorganisme dengan orang
lain
Pindahkan bedpen dan bantu klien untuk dapat posisi yang nyaman untuk
meningkatkan lingkungan yang rileks
Berikan label pada daftar specimen untuk mencegah identifikasi yang tidak
akurat
lepaskan sarung tangan dan cuci tangan untuk mencegah transfer
mikroorganisme dengan orang lain
Kirim spesimen ke labort dalam 15 menit atau m,asukan dalam lemari es
karena bakteri dapat berkembang biak dalam urin
catat tanggal dan waktu pengambilan spesimen dalam catatan
keperawatan Mendokumentasikan implementasi yang diprogramkan dokter
D. Spesimen feses
Analisa specimen feses dapat memberikan informasi meliputi proses tentang
kondisi kesehatan. Beberapa tujuan pemeriksaan feses meliputi :
1. Untuk menentukam adanya darah samar (tersembunyi) perdarahan dapat
terjadi akibat adanya ulkus,penyakit inflamasi atau tumor. Pemeriksaan samar
sering disebut sebagai tes uji guaiase, dapat dilakukan dengan cepat oleh
perawat di klinik atau klien di rumah. Kertas guaiase yang di gunakan untuk
pemeriksaan sensitive terhadap adanya darah dalam feses. Makanan
tertentu,obat dan vitamin c dapat menjadikan pemeriksaan tidak akurat. Hasil
positif palsu dapat terjadi bila klien baru memakan daging merah,sayuran atau
buah-buahan mentah atau obat-obatan tertentu yang mengiritasi mukosa
lambung dan mengakibatkan perdarahan, seperti aspirin atau abat anti
inflamasi nonsteroid (Nonsteroidal antI-inflamatory drugs/NSAID) yang
lain,steroid,sediaan besi dan anti koagulan. Hasil negatif palsu terjadi bila
klien mengonsumsi lebih dari 50 mg vitamin c/hari dari semua sumber baik
dari diet dan suplemen 3 hari sebelum pengukuran –sekalipun njika ada
perdarahan.
2. Untuk menganalisis produk diet dan sekresi digestif. Sebagai contoh, jumlah
lemak yang berlebihan pada feses (steatore) dapat mengindikasi absorbsi
lemak yang terjadi pada usus halus. Penurunan jumlah empedu dapat
mengiritasi obstruksi aliran empedu dari hati dan kandung kemih ke dalam
usus. Untuk pemeriksaan jenis ini, perawat perlu mengumpulkan dan
mengirim seluruh feses pada satu kali defekasi bukan sempel yang sedikit.
3. Untuk mendeteksi adanya telur dan parasit. ketika mengumpulkan spesimen
untuk pemeriksaan parasit sample yang harus di bawa ke laboratorium masih
baru. Biasanya, ada tiga spesimen feses yang di evaluasi untuk memastikan
dan mengidentifikasi adanya organisme sehingga dapet disusun pengobatan
yang sesuai.
4. Untuk mendeteksi adanya bakteri atau virus. Pemeriksaan ini hanya
membutuhkan sedikit feses karena spesimen tersebut akan di kultur. Wadah
atau penampung harus steril dan teknik aseptik digunakan saat
mengumpulkan spesimen. Feses perlu dikirim segera ke laboratorium.
Perawat perlu membuat catatan pada slip permintaan laboratorium bila klien
mendapatkan antibiotik.
5. Hal – hal yang perlu diperhatikan
Penyimpanan
Feses tahan < 1 jam pada suhu ruang
Bila 1 jam/lebih gunakan media transpot yaitu Stuart’s medium, ataupun
Pepton water
Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang, sedangkan > 24 jam pada suhu
4°C
Pengiriman
Pengiriman < 1 jam pada suhu ruang
Bila tidak memungkinkan, gunakan media transport atau kultur pada media
Tetra Thionate Broth
6. Mengumpulkan spesimen feses
Alat :
Pispot yang bersih
Sarung tangan
Wadah spesimen dari plastik berlebel dengan penutup, hapusan steril pada
tabung untuk kultur feses
Dua spatel
Tissue
Slip permintaan dari laoratorium yang terisi lengkap
Penyegar udara
E. Spesimen Sputum
Saliva dimulut, disebut ludah. Orang yang sehat tidak memproduksi sputum.
Sputum adalah sekresi mukus dari paru, bronkus, dan trakea. Perlu dibedakan
dari saliva, cairan bening yang disekresikan oleh kelenjar Spesimen sputum
diambil untuk pemeriksaan kultur sensitvitas guna mengidentifikasi
mikroorganisme tertentu dan sensitivita terhadap obat tertentu. Spesimen
sputum pagi hari diperiksa untuk mengidentifikasi kanker paru – paru dan tipe sel
khususnya. Pemeriksaan untuk menentukan adanya bakteri tahan asam (BTA)
juga memerlukan pengumpulan spesimen sputumselama tiga hari berturut- turut
untuk mengidentifikasia danya TBC pada saat bangun tidur
1. Prosedur pengambilan
Perlengkapan
Wadah spesimen steril dengan penutup
Sarung tangan
Desinfektan
Tissue
Label terlengkap
Slip permintaan laboratorium
Obat kumur
2. Persiapan
Tentukan metode pengumpulan dan kumpulkan peralatan yang sesuai
3. Pelaksanaan
Jelaskan apa yang anda lakukan
Tujuan pemeriksaan, perbedaan antara sputum dan saliva
Jangan menyentuh bagian wadah dalam spesimen
Keluarkan sputum ke wadahnya
Jumlah sputum yang diperlukan 1- 2 sendok teh ( 5 -10 ml)
Cuci tangan
Berikan privasi
Berikan bantuan jika diperlukan untuk mengumpulkan spesimen
Bantu klien posisi duduk
DAFTAR PUSTAKA
Child, J.A, 2010, Buku Saku Hematologi Klinik, Editor Lyndon Saputra, Tangerang :
Binarupa Aksara Publisher
Jennifer P.K & William Welsh, 2009, Buku Pegangan Uji Diagnostik, Ed. 3, Alih
bahasa David Putra Jaya & Lydya I. Mandera, Jakarta : EGC
Kozier dan erb.2003.”buku ajar praktik keperawatan”. Jakarta : EGC
http://www.scribd.com/doc/9428282/Cara-pengambilan-penyimpanan-dan-
pengiriman-spesimen-klinik
http://www.indonesiaindonesia.com/f/10875-pemeriksaan-diagnostik/