1. Anamnesis
a. Keluhan utama: Nyeri diantara sudut iga terbawah dan lipat belakang bawah.
h. Gejala penyerta: kesemutan, rasa baal, gangguan berkemih, gangguan BAB, disfungsi
seksual.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Laboratorium untuk membedakan kausa : LED, ureum – kreatinin, CRP, Urinalisa, LCS,
Tumor marker
b. Radiologi
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGI
b. Iontophoresis: metode pemberian steroid melalui kulit untuk menimbulkan efek anti-
listrik untuk mengurangi sensasi nyeri punggung bawah dengan mengganggu impuls
suara pada kulit yang menembus sampai jaringan lunak dibawahnya. Hal ini berguna
jaringan.
b. Endurance exercise : Olahraga yang baik untuk punggung seperti berjalan, berenang,
dan bersepeda
FARMAKOLOGI
a. Analgetik dan NSAID : untuk mengurangi nyeri dan inflamasi, contoh: paracetamol,
b. Obat pelemas otot (muscle relaxant): untuk mengurangi spasme otot, contoh: tizanidin,
c. Opioid: untuk mengurangi rasa nyeri hebat, contoh: codein, morfin sulfat
d. Analgetik ajuvan: biasa dipakai pada HNP Kronis karena adanya anggapan mekanisme
gabapentin
TERAPI OPERATIF
b. Tidak ada perbaikan lebih baik, masih ada gejala nyeri tersisa, atau ada gangguan
c. Terjadinya rekurensi yang sering dari gejala yang dialami pasien menyebabkan
tiap terjadinya rekurensi dapat menurunkan gejala dan memperbaiki fungsi dari
pasien
d. Terapi yang diberikan kurang terarah dan berjalan dalam waktu lama
Pilihan terapi operatif yang dapat diberikan adalah:
dengan mengambil beberapa bagian dari vertebra baik parsial maupun total
d. Spinal fusion dan sacroiliac join fusion: penggunaan graft pada vertebra sehingga