TEKNOLOGI FARMASI
“PENANGANAN KELUHAN TERHADAP
OBAT, PENARIKAN KEMBALI OBAT DAN
OBAT KEMBALIAN”
KELOMPOK 8 :
1. Syarifah Risnia Andini
2. Syifa Anggraeni
3. Tirta Lina Febrina Sari
4. Try Rachmadan Sari
5. Taufik Hidayat
6. Venus Eggi Liansyah Putro
7. Wahyu Subarda
Berikut beberapa contoh keluhan efek samping yang biasanya sering ditemukan antara lain :
- Reaksi alergi akut karena penisilin (reaksi imunologik),
- Hipoglikemia berat karena pemberian insulin (efek farmakologik yang berlebihan),
- Osteoporosis karena pengobatan kortikosteroid jangka lama (efek samping karena
penggunaan jangka lama),
- Hipertensi karena penghentian pemberian klonidin (gejala penghentian obat – withdrawal
syndrome),
- Fokomelia pada anak karena ibunya menggunakan talidomid pada masa awal kehamilan
(efek teratogenik), dan lain-lain.
b. Penanganan keluhan dan laporan
- Hendaklah dibuat catatan tertulis mengenai semua keluhan dan laporan yang
diterima.
- Keluhan dan laporan hendaklah ditangani oleh bagian terkait sesuai dengan jenis
keluhan atau laporan yang diterima.
c. Terhadap tiap keluhan dan laporan hendaklah dilakukan penelitian dan evaluasi
secara seksama termasuk:
Meninjau seluruh informasi yang masuk tentang keluhan atau laporan tersebut.
Melakukan pemeriksaan atau pengujian terhadap contoh yang diterima dan bila
perlu memeriksa juga contoh pertinggal bets yang bersangkutan.
Meneliti kembali semua data dan dokumentasi yang berkaitan, termasuk catatan
bets, catatan distribusi, catatan hasil pengujian dan sebagainya.
TindakLanjut
a) Atas dasar hasil evaluasi dan penelitian dilakukan tindak lanjut antara lain :
Tindakan perbaikan yang diperlukan;
Penarikan kembali bets obat atau seluruh obat yang bersangkutan; dan
Tindak lanjut lain yang sesuai.
b) Hasil pelaksanaan penanganan keluhan dan laporan termasuk hasil evaluasi
penelitian dan tindak lanjut yang diambil hendaklah dicatat dan dilaporkan kepada
bagian terkait dan kepada pejabat pemerintah yang berwenang
3. Obat Kembalian
Obat kembalian adalah obat jadi yang telah beredar, yang kemudian dikembalikan ke
pabrik karena adanya keluhan. kerusakan, daluwarsa, masalah keabsahan, atau sebab lain
mengenai kondisi obat, wadah atau kemasan sehingga menimbulkan keraguan akan
keamanan. identitas, mutu dan jumlah obat yang bersangkutan.
Pabrik hendaklah membuat prosedur untuk menahan, menyelidiki dan menganalisis
obat yang dikembalikan serta menetapkan apakah obat tersebut dapat diproses kembali atau
harus dimusnahkan. Terhadap obat kembalian dilakukan evaluasi yang seksama untuk
menentukan apakah obat yang bersangkutan dapat diolah kembali atau dimusnahkan.
Berdasarkan evaluasi obat kembalian dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Obat kembalian yang memenuhi spesifikasi sehingga dapat dikembalikan ke
persediaan:
b. Obat kembalian yang masih dapat diolah ulang; dan
c. Obat kembalian yang tidak memenuhi spesifikasi dan tidak boleh diolah ulang.
Dokumentasi
Pelaksanaan penanganan terhadap obat kembalian dan tidak lanjut yang
dilakukan hendaklah dicatat dan dilaporkan. Untuk tiap pemusnahan obat kembalian
hendaklah dibuat berita acara yang ditandatangani oleh pelaksa pemusnahan dan saksi.
KESIMPULAN
Semua keluhan dan informasi lain yang berkaitan dengan kemungkinan terjadi
kerusakan obat harus dikaji dengan teliti sesuai dengan Protap.
Penarikan kembali produk adalah suatu proses penarikan kembali dari satu atau
beberapa bets atau seluruh bets produk tertentu dari peredaran.
Penarikan kembali produk dilakukan apabila ditemukan produk yang cacat mutu atau
bila ada laporan mengenai reaksi yang merugikan yang serius serta beresiko terhadap
kesehatan.
Produk kembalian adalah obat jadi yang telah beredar, yang kemudian dikembalikan
ke industri farmasi karena keluhan mengenai kerusakan, kedaluarsa, atau alasan lain
misalnya kondisi wadah atau kemasan yang menimbulkan keraguan akan identitas,
mutu, jumlah dan keamanan obat yang bersangkutan.