Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Klien

Nama : Tn.G

Umur :28 tahun

Informan : Klien, perawat panti

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : S1

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat : Depok, Cirebon

Suku Bangsa : Jawa

No.RM : 151

Tanggal masuk : 10-01-2019

Tanggal pengkajian : 25-02-2019

Diagnosa medis : Schizofrenia Tak Terinci


2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. D

Umur :-

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : PNS

Alamat : Depok, Cirebon

Hubungan dengan klien : Ayah

3. Alasan Masuk

Klien masuk ke Panti Gramnesia Cirebon diantar oleh keluarganya pada

tanggal 01 Januari 2019 karena klien terlalu cape mengerjakan skripsi, di rumah

klien sering suka ngomong sendiri, tertawa sendiri dan menangis. Klien

sebelumnya pernah di rawat di tempat yang sama, pengobatan klien kurang

berhasil karena tidak mau minum obat

4. Faktor Predisposisi

Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalunya, pengobatan

klien sebelumnya kurang berhasil, klien pernah mengalami aniaya fisik ketika

SMA oleh kaka kelasnya.

5. Faktor Presipitasi

Pengobatan klien sebelumnya kurang berhasil dikarenakan klien tau efek

dari obat yang membuat ngantuk sehingga klien tidak mau mengonsumsi obat-

obatan tersebut agar bisa selesai mengerjakan skripsinya.


6. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 120/80 Mmhg

b. Nadi : 88 X/menit

c. Suhu : 37,0 ºC

d. Respirasi : 21 X/menit

b. Pengukuran

a. Tinggi Badan : 172 cm

b. Berat badan : 70 kg

c. Keluhan fisik

Klien memiliki riwayat plek pada paru-paru nya

7. Psikososial

a. Genogram
Keterangan:

= Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Menikah

= Tinggal dalam satu rumah

Klien anak ke 3 dari 5 bersaudara klien tinggal dengan ke 2 orangtua klien,

keluarga klien tidak ada yang mengalami skizofrenia, klien selalu memendam

masalahnya karena tidak ada tempat untuk bercerita

b. Konsep diri

a. Citra tubuh

Klien tidak mengalami gangguan citra tubuh karena klien menyukai seluruh

bagian tubuhnya, yang paling disukai adalah hidung dan matanta dibuktikan

dengan ucapan klien “ saya menyukai seluruh bagian tubuh saya, yang

paling disukai adalah hidung dan mata saya “

b. Identitas

Klien mengalami identitas diri di buktikan dengan ucapan klien “ saya

terkadang ingin menjadi perempuan “

c. Peran

Klien tidak mengalami gangguan peran klien adalah anak 3 dari 5

bersaudara, dalam kegiatan di rumah klien sering ikut main futsal dan maen

band
d. Harga diri

Klien mengalami gangguan harga diri di buktikan dengan perkataan klien

yang sering mengulang-ulang ketidakpuasan nilai IPK nya yang dapat 3,1

klien menginginkan 3,75.

c. Hubungan sosial

a. Dirumah

Klien tidak memiliki orang terdekat dirumah karena keluarganya sibuk

bekerja

b. Dipanti

Klien dekat dengan teman sekamarnya ketika dipanti

d. Spritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien Bergama islam

b. Keyakinan ibadah

Sebelum masuk ke RSJ klien tidak pernah mengikuti kegiatan agama seperti

pengajian. Klien di rumah menjalankan ibadah shalat 5 waktu walau

terkadang malas, selama di Pantipun klien menjalankan sholat 5 waktu jika

ingat, di buktikan dengan pernyataan klien “ selama disini saya sholat kalua

ingat”.
8. Status mental

a. Penampilan

Penampilan klien rapih, baju klien terlihat rapih. Rambut klien rapih karena

selalu disisir.

b. Pembicaraan

Pembicaraan klien lambat dan konsentrasi mudah teralihkan

c. Aktivitas motorik

Aktivitas sehari-hari klien sudah mandiri, klien terlihat sering mondar-mandir

seperti curiga ketika ada perawat atau orang baru yang sedang berbicara ,

d. Alam perasaan

Klien mengatakan dipanti ini hanya sebagai liburan

e. Afek

Afek klien normal di buktikan dengan ketika ditanya tentang klub bola

favoritnya klien tersenyum dan bersemangat, namun ketika ditanya

perkuliahannya di bandung klien terlihat lesu dan tidak mau menjawab.

f. Interaksi selama wawancara

Interaksi selama wawancara klien kooperatif tetapi selama berbicara konsentrasi

klien mudah teralih.

g. Persepsi

Klien mengatakan “saya bisa melihat masa depan dan saya memiliki indra ke 6”

h. Proses pikir

Proses pikir klien sirkomtansial atau berbelit walaupun sampai pada tujuan

pembicaraan.
i. Isi pikir

Klien meyakini kalua dirinya memiliki indra ke 6 dan bisa melihat masa depan

j. Memori

Klien dapat mengingat nama-nama teman sekamarnya, klien juga dapat


mengingat nama-nama keluarganya dan klien juga dapat mengingat kegiatan
yang dilakukan ketika dirumah
k. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Tingkat konsentrasi klien mudah beralih ketika diajak bicara. Tingkat konsentrasi

berhitung klien bagus di buktikan ketika ditanya 50+50 klien bisa menjawab

“100”

l. Kemampuan penilaian

Klien mengatakan bahwa ibadah dapat meningkatkan keimanan nya, oleh karena

itu klien sealu berdoa pada Tuhan nya untuk menyembuhkannya, melindunginya

dan keluarganya.

m. Daya titik diri

Klien tidak mengalami gangguan daya titik diri, klien tahu penyakitnya dibuktikan

ketika berbicara klien mengatakan membuat software yang isinya skizofrenia

dank lien mengatakan sesuai dengan penyakitnya


9. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan

Klien mampu makan secara mandiri selama berada dirumah sakit ini dengan

frekuensi makan 3x sehari, klien pun menghabiskan makanan yang disediakan

rumah sakit

b. BAB dan BAK

Klien mampu BAB dan BAK secara mandiri ditempatnya tanpa bantuan orang

lain

c. Mandi

Klien mampu mandi secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain dengan

frekuensi 2x sehari

d. Berpakain dan berhias

Klien mampu memilih dan menggunakan pakaian secara mandiri, klien juga bisa

merapikan dirinya sendiri

e. Istirahat dan tidur

Klien sudah mandiri dalam istirahat dan tidur. Klien mengatakan tidur malam

mulai dari jam 21:00 - 06:00 pagi. Dan biasa tidur siang jam 13:00 – 15 00,

sebelum dan sesudah tidur klien selalu membereskan tempat tidurnya.

f. Penggunaan obat

Klien dalam penggunaan obat termasuk bantuan minimal, klien belum mampu

meminum obat sendiri tanpa di dampingi oleh perawat dan untuk

menyiapkannya klien masih perlu dibantu oleh perawat, klien tidak tahu waktu

minum obat kapan.


g. pemeliharaan kesehatan

Klien memerlukan bantuan minimal dalam pemeliharaan kesehatan. Klien

mengatakan mau minum obat jika dia pulang dengan di awasi oleh keluarganya.

h. Aktivitas di dalam rumah

Aktivitas di dalam rumah klien lebih banyak dikamar bermain ps4

i. Aktivitas diluar rumah

Aktivitas diluar rumah klien sudah mandiri, klien sering ikut bermain futsal dan

main band bersama teman-temannya

10. Mekanisme koping

Mekanisme koping klien adaptif karena klien sudah bisa bicara dengan orang

lain

11. Masalah psikososial

12. Kurang pengetahuan

Klien tahu tetapi kurang mengerti tentang penyakit yang dideritanya dan obat-

obatan.

“saya tidak tahu obat-obatan yang biasa diminum”

13. Aspek medik

Diagnosa medik

Skizofrenia

Terapi medik
14. Analisa data

Tabel 3.1

Analisa data

NO DATA MASALAH
1 DS : Klien Mengatakan Gangguan proses piker :
“ Saya bisa melihat masa depan” Waham
“Saya memiliki indra ke 6”

DO :
- Klien curiga terhadap obrolan orang-
orang lain
- Klien sering mondar-mandir gelisah
2 DS : Klien mengatakan Gangguan konsep diri
“nilai IPK saya hanya 3,1 saya ingin 3,7 harga diri rendah

DO :
Klien sering mengulang-ulang kalimat
tersenut

2. POHON MASALAH

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Gangguan Proses Pikir : Waham

Koping individu tidak efektif

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Gangguan Proses Pikir : Waham

b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah


4. INTERVENSI

Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi


Gangguan proses piker : Setelah 3X pertemuan diharapkan Setelah 1X pertemuan di harapkan klien SP I
Waham klien mampu : mampu : 1. Bina hubungan saling
 Membantu Orientasi realita  klien dapat berhubungan dengan percaya

 klien dapat mengidentifikasi realita 2. Bantu orientasi realita

kemampuan dan asfek positif  klien dapat mengidentifiksai Tahapannya :

yang dimiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi  Berikan Support pada

 klien dapat memiliki kemampuan klienklien, tidak boleh

yang dapat digunakan menyalahkan klien

 klien dapat menetapkan kegaitan 3. Bantu klien memenuhi

sesuai dengan kemampuan yang kebutuhannya

dimiliki 4. Anjurkan klien


memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
klien.
Setelah 1x pertemuan di harapkan SP II
klien mampu : 1. Evaluasi jadwal kegiatan
 klien dapat memiliki kemampuan harian klien
yang dapat digunakan 2. Berdiskusi tentang
kemampuan yang di
miliki
 Tanyakan
kemampuan yang di
miliki klien
 diskusikan
3. Latih kemampuan yang di
miliki
Setelah 1x pertemuan di harapkan SP III
klien mampu : 1. Evaluasi jadwal kegiatan
 Menyebutkan kegiatan yang sudah harian klien
dilakukan 2. Berikan pendidikan
 Menyebutkan manfaat dari kesehatan tentang
program pengobatan menggunakan obat yang
teratur
 Jelaskan manfaat
penggunaan obat
pada pasien dengan
gangguan jiwa
 Jelaskan akibat bila
tidak di gunakan
sesuai program
 Menyarankan pada
klien untuk
melakukan control
jika obat yang di
berikan telah habis
3. Anjurkan klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
klien
Koping individu tidak Setelah 3x pertemuan di harapkan Setelah 1 x pertemuan diharapkan klien SP I
efektif klien mampu : mampu :
1. Bina hubungan saling
 Mengenali koping yang tidak  Berbicara terbuka dengan orang
percaya
efektif lain
 Dapat berbicara dengan  Klien tidak menyalahkan orang 2. Bantu pasien mengenal
terbuka lain koping yang tidak efektif
 Dapat melakukan kegiatan  klien menerima kondisinya seperti 3. Anjurkan kooping
seperti biasa sekarang tanpa menyalahkan konstruktif: bicara terbuka
 klien Sehat fisik dan psikologis orang lain dengan orang lain
4. Masukkan ke jadwal harian
klien

Setelah 1x pertemuan klien mampu : SP II


 Klien melakukan kegiatan seperti
1. Bina hubungan saling
biasa
percaya
 klien melupakan masalah yang di
2. Evaluasi jadwal kegiatan
alami
sebelumnya pada klien
3. Mengajarkan koping
konstruktif: melakukan
kegiatan
 menganjurkan klien
melakukan kegiatan
untuk melupakan
masalah yang di
alami
 jelaskan manfaat
melakukan kegiatan
untuk klien
4. Masukkan ke jadwal harian
klien
SP III

1. Evaluasi jadwal kegiatan


sebelumnya pada klien
2. Ajarkan koping konstruktif:
latihan fisik/olah raga
3. Masukkan ke jadwal harian
klien

Anda mungkin juga menyukai