Anda di halaman 1dari 23

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA PROMOSI KESEHATAN

Nama : dr. Yanuarius Alfianda Suri Raimanus


Kode : F.1
Kegiatan : Penyuluhan Diabetes Melitus

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Promosi kesehatan merupakan salah satu basic six pelayanan
dasar yang dilaksanakan di puskesmas. Promosi kesehatan adalah upaya
untuk memampukan atau memberdayakan masyarakat agar dapat
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO).
Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah,
karena menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap,
kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya.
DiabetesMelitus (DM) adalah merupakan penyakit Global endemik.
Saat ini diperkirakan 171 juta pasien menderita DM seluruh dunia dan
diperkirakan tahun 2030 akan menjadi dua kali lipatnya. Penderita Diabetes
Melitus (DM) di Indonesia secara epidemiologi diperkirakan bahwa pada
tahun 2030 prevalensi mencapai 21,3 juta orang atau merupakan negara
urutan keempat dengan jumlah perkiraan penderita DM didunia. Semua
pasien tersebut beresiko mengalami komplikasi baik mikrovaskular maupun
makrovaskular yang dapat menyebabkan tingginya biaya perawatan dan
pengobatan.
Bertambahnya jumlah penderita DM yang meningkat terus menerus ini
dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, proses penuaan, urbanisasi dan
pertambanhan jumlah prevalensi obesitas dan physical inactivity. Sehingga
diperlukan suatu upaya promotif dan preventif terhadap penyakit DM. Bagi
pasien yang telah terkena DM maka manajemen DM yang baik diharapkan
dapat menurunkan resiko komplikasi. Tujuan penatalaksanaan DM meliputi
1
mencegah komplikasi, meningkatkan kualitas hidup, dengan menormalkan
kadar gula darah dan dikatakan DM terkontrol, sehingga sama dengan orang
normal.

1.2 Tujuan dan Target Kegiatan


Tujuan Kegiatan :
Tujuan kegiatan ini adalah sebagai sarana memberikan
pemahaman bagi peserta dalam hal ini yaitu para masyarakat desa rambipuji
mengenai Diabetes Melitus, dimana diharapkan para masyarakat tersebut
dapat membantu menyampaikan informasi yang benar mengenai diabetes
melitus kepada masyarakat, mulai dari apa itu Diabetes Melitus, Faktor
Resiko, Pencegahan, pengobatan yang baik bagi penderita DM, maupun
sekilas mengenai aturan dietnya.
Target Kegiatan :
Melalui kegiatan penyuluhan tentang Diabetes Mellitus, diharapkan
meningkatkan kesadaran masyrakat di Posyandu lansia Flamboyan, Desa
Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember tentang pencegahan serta
penatalaksanaan dari Diabetes Mellitus.

2
BAB 2
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

2.1 Bentuk Kegiatan


Kegiatan penyuluhan akan ditujukan kepada peserta Posyandu Lansia
Flamboyan, Desa ambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember. Pada penyuluhan
ini akan menggunakan power point dan leaflet sebagai media informasi
kepada peserta penyuluhan. Akan dijelaskan mengenai Diabetes mellitus.
Peserta juga akan diberikan waktu setelah presentasi selesai untuk
memberikan pertanyaan kepada pemapar apabila ada informasi yang belum
jelas tentang informasi yang telah diberikan.

2.2 Nara Sumber


Nara sumber adalah dr. Henderik Agus Nurdiansah, dokter Internsip
Puskesmas Rambipuji, Jember periode 16 Febuari 2015– 16 Juni 2015.

2.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kamis, 12 Maret 2015
Pukul: 09.00 – 09.30 WIB
Posyandu Lansia Flamboyan, Rambipuji.

2.4 Sasaran Penyuluhan


Sasaran kegiatan ditujukan kepada Masyarakat di wilayah posyandu
lansia flamboyan di desa Rambipuji.

2.5 Media yang Digunakan


Media yang digunakan adalah leaflet.

2.6 Metode yang Digunakan


Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya jawab.

3
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI

Penyuluhan mengenai Diabetes Mellitus telah selesai diadakan di


masyarakat Posyandu Lansia Flamboyan, Desa Rambipuji, Kecamatan
Rambipuji, Jember. pada tanggal 12 Maret 2015. Kegiatan tersebut terdiri
atas penyuluhan, pembagian leaflet, hingga sesi tanya jawab.
Metode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung
adalah metode ceramah yang disampaikan dangan santai tetapi serius dan
dapat dipahami peserta. Dan di dalam proses penyuluhan tersebut ada
proses interaksi atau feed back antara penyuluh dan sasaran yang berguna
bagi sasaran dalam memperjelas tujuan program dan isi materi yang
disampaikan.
Namun dalam penggunaan media, masih tergolong sederhana sebab
hanya menggunakan leaflet, sebenarnya masih banyak media yang dapat
digunakan untuk mengefektifkan program penyuluhan tersebut, misalnya saja
dengan menggunakan media terproyeksi yang berupa gambar, pertunjukan
film ataupun media cetak yang berupa gambar atau tulisan (foto, majalah,
selebaran, poster) yang dapat dibagi-bagikan, disebarkan atau dipasang di
tempat yang sering dijumpai oleh masyarakat.
Proses penyuluhan berjalan cukup lancar. Para peserta penyuluhan
juga cukup baik menyimak penjelasan dan di akhir acara cukup aktif
menanyakan berbagai macam pertanyaan seputar pencegahan dan
penanganan Diabetes Mellitus. Melalui kegiatan penyuluhan ini, diharapkan
meningkatkan kesadaran masyarakat di Posyandu lansia flamboyan , Desa
Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember tentang bahaya penyakit Diabetes
Mellitus.

4
BAB 4
DOKUMENTASI

5
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

Nama : dr. Surya Arif Makkulau


Kode : F.2
Kegiatan : Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk Penyakit Demam
Berdarah Dengue

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) merupakan salah satu penyakit
yang sudah populer dikalangan masyarakat. Penyakit DBD adalah penyakit yang
berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering
menimbulkan wabah. Setiap anggota keluarga dalam masyarakat memiliki resiko
terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai orang tua. Penyakit DBD ini disebabkan
oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini tersebar
luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran,
kantor dan lain- lain.
Indonesia dalam peta wabah demam berdarah dengue ada di posisi yang
memprihatinkan. Dalam jumlah angka kesakitan (morbidity rate) dan kematian
(mortality rate) demam berdarah dengue di kawasan Asia Tenggara, selama kurun
waktu 1985-2004, Indonesia berada di urutan kedua terbesar setelah Thailand (WHO

6
2004). Selama tahun 1985-2004, di Indonesia tercatat angka penderita demam
berdarah dengue terendah 10.362 pada tahun 1989 dan tertinggi 72.133 orang pada
tahun 1998, dengan angka kematian terendah 422 orang pada tahun 1999 dan tertinggi
1.527 pada tahun 1988. Agar kita dan keluarga terbebas dari ancaman DBD, seluruh
masyarakat harus diajak memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu,
partisipasi masyarakat dalam PSN DBD, dan gerakan 3 M itu perlu ditingkatkan.
Pemberantasan nyamuk DBD diutamakan memakai cara yang efektif, efisien dan
ramah lingkungan. Hal ini berfungsi menghilangkan tempat berkembangbiaknya
nyamuk. Cara yang dimaksud adalah dengan 3M, yaitu Menguras, Menutup dan
Mengubur barang-barang yang bisa menampung air seminggu sekali.

1.2 Tujuan dan Target Kegiatan


Tujuan Kegiatan :
Tujuan dari diadakan penyuluhan mengenai pemberantasan sarang nyamuk
kepada peserta posyandu Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji ini adalah untuk
memberikan pengetahuan tentang pentingnya menghilangkan tempat berkembang
biaknya nyamuk demam berdarah agar masyarakat terhindar dari penyakit demam
berdarah
Target Kegiatan :
Melalui kegiatan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk ini, diharapkan
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya 3M sehingga dapat
mencegah terserang penyakit demam berdarah.

7
BAB 2
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

2.1 Bentuk Kegiatan


Kegiatan penyuluhan akan ditujukan kepada peserta psoyandu di Desa
Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Pada penyuluhan ini akan
menggunakan metode ceramah sebagai metode informasi kepada peserta penyuluhan.
Akan dijelaskan mengenai pengertian dan manfaat kegiatan 3M. Peserta juga akan
diberikan kesempatan untuk bertanya setelah presentasi selesai untuk mengetahui
pengetahuan peserta tentang informasi yang telah diberikan.

2.2 Nara Sumber


Nara sumber adalah dr. Surya Arif M, dokter Internsip Puskesmas Rambipuji,
Jember periode 15 Oktober 2014 – 15 Februari 2014.

2.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Kamis, 18 Desember 2014
Tempat : Posyandu Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember

2.4 Sasaran Penyuluhan


Sasaran penyuluhan adalah peserta Posyandu Desa Pecoro, Kecamatan
Rambipuji, Kabupaten Jember.

2.5 Metode yang Digunakan


Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya jawab.

8
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI

Penyuluhan mengenai pemberantasan sarang nyamuk telah selesai diadakan


di Posyandu Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji pada tanggal 18 Desember
2014. Kegiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan sesi tanya jawab. Metode yang
digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah metode ceramah yang
disampaikan dangan santai tetapi serius dan dapat dipahami peserta. Dan di dalam
proses penyuluhan tersebut ada proses interaksi atau feed back antara penyuluh dan
sasaran yang berguna bagi sasaran dalam memperjelas tujuan program dan isi materi
yang disampaikan.
Proses penyuluhan berjalan cukup lancar. Para peserta penyuluhan juga cukup
baik menyimak penjelasan dan di akhir acara cukup aktif menanyakan berbagai
macam pertanyaan seputar rumah sehat. Penyuluhan ini diharapkan dapat memperluas
pengetahuan pendengarnya mengenai syarat-syarat yang wajib dipenuhi sehingga
suatu rumah dapat dikatakan rumah sehat.

BAB 4
DOKUMENTASI
9
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
10
UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

Nama : dr. Surya Arif Makkulau


Kode : F.3
Kegiatan : Penyuluhan Manfaat dan Sumber vitamin A

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manusia membutuhkan zat gizi yang beraneka ragam, antara lain
karbohidrat, lemak, dan protein. Tubuh manusia juga membutuhkan zat gizi
yang mempunyai peranan penting bagi fungsi sel tubuh, salah satu diantaranya
adalah vitamin. Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua jenis
yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin C dan vitamin B kompleks,
sedangkan vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E, dan K.

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan
disimpan dalam hati. Hasil kajian berbagai studi menyatakan bahwa vitamin A
merupakan zat gizi esensial bagi manusia, dimana vitamin ini tidak dapat
dibuat oleh tubuh sendiri, oleh karena itu harus dicukupi dari makanan luar.
Berdasarkan struktur kimianya, vitamin A disebut retinol atau asam retinoat,
yang terdapat dalam jaringan hewan -- dimana retinol (± 90-95%) terdapat di
hati, sedangkan vitamin A yang terdapat di jaringan nabati disimpan dalam
bentuk karoten atau provitamin A.

Vitamin A berfungsi untuk membangun sel-sel tubuh, menjaga dan melindungi


mata, menjaga tubuh dari infeksi, serta menjaga pertumbuhan tulang dan gigi,
serta meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Sedangkan ibu nifas
yang cukup mendapat vitamin A akan mempunyai kandungan vitamin A dalam
air susu (ASI) yang cukup tinggi, sehingga bayi yang disusui lebih kebal
terhadap penyakit. Disamping itu kesehatan ibu lebih cepat pulih.

Suplementasi kapsul vitamin A pada anak umur 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan
11
tidak hanya untuk mencegah kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kasus KVA
(kekurangan vitamin A). Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi kapsul vitamin
A sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan
berdaya ungkit tinggi bagi pencegahan kekurangan vitamin A dan kebutaan serta
dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada balita.

1.2 Tujuan dan Target Kegiatan


Tujuan Kegiatan :
Penyuluhan tentang “Manfaat dan Sumber vitamin A” ini bertujuan
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya vitamin A. Selain itu,
menjelaskan pentingnya vitamin A pada anak dan ibu nifas, mengetahui sumber
makanan yang mengandung vitamin A, sehingga kebutuhan nutrisi dan vitamin A bagi
keluarga tercukupi bahkan sampai anak-anak dewasa
Target Kegiatan :
Melalui kegiatan penyuluhan ini, diharapkan meningkatkan kesadaran
masyarakat terutama keluarga muda yang sedang memiliki balita di Desa
Tawangalun, Kecamatan Rambipuji, Jember tentang betapa pentingnya vitamin A
untuk anak agar dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan optimal.

BAB 2

12
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

2.1 Bentuk Kegiatan


Kegiatan penyuluhan akan ditujukan kepada masyarakat di Desa Tawangalun,
Kecamatan Rambipuji, Jember. Pada penyuluhan ini akan menggunakan metode
ceramah sebagai metode informasi kepada peserta penyuluhan. Akan dijelaskan
mengenai berbagai manfaat dari vitamin A dan makanan apa saja yang mengandung
vitamin A. Peserta juga akan diberikan waktu setelah presentasi selesai untuk
memberikan pertanyaan kepada pemapar apabila ada informasi yang belum jelas
tentang informasi yang telah diberikan.

2.7 Nara Sumber


Nara sumber adalah dr. Surya Arif Makkulau, dokter Internsip Puskesmas
Rambipuji, Jember periode 15 Oktober 2014– 15 Februari 2015.

2.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Rabu, 21 Desember 2014
Tempat : Desa Tawangalun, Kecamatan Rambipuji, Jember.

2.4 Sasaran Penyuluhan


Sasaran penyuluhan adalah ibu-ibu dan anak- anak di Desa Tawangalun,
Kecamatan Rambipuji, Jember.

2.5 Metode yang Digunakan


Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya jawab.

13
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI

Penyuluhan mengenai manfaat dan sumber vitamin A telah selesai diadakan di


Desa Tawangalun, Kecamatan Rambipuji, Jember. pada tanggal 21 Desember 2014.
Kegiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan sesi tanya jawab.
Metode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah metode
ceramah yang disampaikan dangan santai tetapi serius dan dapat dipahami peserta.
Dan di dalam proses penyuluhan tersebut ada proses interaksi atau feed back antara
penyuluh dan sasaran yang berguna bagi sasaran dalam memperjelas tujuan program
dan isi materi yang disampaikan.
Proses penyuluhan berjalan cukup lancar. Para peserta penyuluhan juga cukup
baik menyimak penjelasan dan di akhir acara cukup aktif menanyakan berbagai
macam pertanyaan seputar vitamin A. Penyuluhan ini diharapkan dapat memperluas
pengetahuan pendengarnya mengenai manfaat dan sumber vitamin A sehingga
masyarakat dapat mengetahui pentingnya vitamin A bagi keluarganya dan berperan
serta aktif dalam mencegah kasus-kasus yang berhubungan dengan vitamin A.

BAB 4
DOKUMENTASI
14
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GIZI

15
Nama : dr. Surya Arif Makkulau
Kode : F.4
Kegiatan : Diet bagi penderita Hipertensi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur
lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk yang berusia 60
tahun ke atas sekitar 7,18%. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS) memperkirakan pada 2025, lebih dari seperlima penduduk Indonesia
adalah orang lanjut usia. Lansia merupakan kelompok penduduk yang menjadi fokus
perhatian para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah karena membawa berbagai
permasalahan yang harus diantisipasi dan dicarikan jalan keluarnya,termasuk bidang
kesehatan.
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang hampir diderita sekitar 25%
penduduk dunia dewasa (Adrogué & Madias, 2007). Hipertensi didefinisikan sebagai
tekanan darah sistolik >140 mm Hg atau tekanan diastolik > 90 mm Hg. Prevalensi
utama hipertensi pada kulit hitam, pria dan pada orang tua. Insidensi hipertensi
meningkat seiring bertambahnya usia, sekitar 60 % dari semua kematian prematur
diakibatkan oleh hipertensi terjadi di antara pasien dengan hipertensi ringan.
Prevalensi hipertensi diprediksi meningkat 60% pada tahun 2025, yaitu sekitar
1.56 juta orang penderita. Hal ini merupakan faktor risiko dari penyakit
kardiovaskuler dan bertanggung jawab terhadap kebanyakan kematian di dunia.
Hipertensi primer atau yang dikenal dengan hipertensi essensial atau idiopatik
merupakan kasus hipertensi terbanyak, yaitu sekitar 95% dari kejadian hipertensi
secara keseluruhan. Berdasarkan penelitian WHO-Comunity Study of the Elderly
Central Java menemukan bahwa hipertensi dan penyakit kardiovaskuler merupakan
penyakit kedua terbanyak yang diderita lansia setelah artritis, yaitu sebesar 15,2% dari
1203 sampel.
Salah satu yang menjadi penyebab terjadinya hipertensi adalah pola makan
yang kurang baik, terutama makanan yang mengandung natrium tinggi. Makanan ini

16
bisa diperoleh pada konsumsi garam serta biasanya terdapat pada semua makanan
siap saji maupun makanan di restaurant. Walaupun garam dapat menyedapkan rasa
makanan, tetapi garam juga dapat memudahkan sel dalam mengikat lemak yang
menjadi pemicu obesitas. Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk mengetahui diet
sehat yang bersahabat untuk mengurangi faktor resiko hipertensi. Selain garam.
Makanan yang harus diwaspadai adalah makanan berlemak dan kafein.
Tingkat pendidikan, komunikasi dan informasi, kebudayaan, dan pengalaman
pribadi seseorang akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap tentang kesehatan
Dengan mendapatkan infomasi yang benar, diharapkan lansia mendapat bekal
pengetahuan yang cukup untuk dapat melaksanakan pola hidup sehat dan dapat
menurunkan risiko penyakit degeneratif terutama hipertensi dan penyakit
kardiovaskular.

1.2 Tujuan dan Target Kegiatan


Tujuan Kegiatan :
Tujuan dari diadakan penyuluhan tentang diet bagi penderita hipertensi ini
adalah untuk menambah pengetahuan peserta mengenai pengaturan diet yang baik
pada pasien hipertensi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan menghindari
komplikasi yang diakibatkan hipertensi.
Target Kegiatan :
Melalui kegiatan penyuluhan tentang diet bagi penderita hipertensi ini
diharapkan akan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya
pengaturan diet pada penderita hipertensi, berikut cara pengaturan diet tersebut
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari. Hingga pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan penderita hipertensi.

BAB 2
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

2.1 Bentuk Kegiatan

17
Kegiatan penyuluhan akan ditujukan kepada peserta posyandu lansia di Posyandu
Bougenville 3, Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember. Pada penyuluhan ini
akan menggunakan metode ceramah sebagai metode informasi kepada peserta
penyuluhan. Akan dijelaskan mengenai pentingnya diet bagi penderita hipertensi.
2.2 Nara Sumber
Nara sumber adalah dr. Surya Arif Makkulau, dokter Internsip Puskesmas
Rambipuji, Jember periode 15 Oktober 2014 – 15 Februari 2015.

2.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Rabu, 10 Desember 2014
Tempat : Posyandu Bougenville 3, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji,
Jember.
2.4 Sasaran Penyuluhan
Sasaran penyuluhan adalah peserta Posyandu Bougenville 3, Desa Rambigundam
, Kecamatan Rambipuji, Jember.

2.5 Metode yang Digunakan


Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya jawab

18
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI

Penyuluhan mengenai diet bagi penderita hipertensi telah selesai diadakan di


Posyandu Bougenville 3 Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji pada tanggal 10
Desember 2014. Kegiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan tanya jawab.
Metode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah metode
ceramah dan konseling yang disampaikan dangan santai tetapi serius dan dapat
dipahami peserta. Dan di dalam proses penyuluhan tersebut ada proses interaksi atau
feed back antara penyuluh dan sasaran yang berguna bagi sasaran dalam memperjelas
tujuan program dan isi materi yang disampaikan.
Proses penyuluhan berjalan cukup lancar. Para peserta penyuluhan juga cukup
baik menyimak penjelasan dan di akhir acara cukup aktif menanyakan berbagai
macam pertanyaan seputar diet bagi penderita hipertensi, terutama peserta lansia yang
menderita hipertensi. Penyuluhan ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
masyarakat disekitar Posyandu Bougenville 3, Desa Rambigundam, Kecamatan
Rambipuji, kabupaten Jember tentang diet bagi penderita hipertensi agar masyarakat
dapat memilah asupan makanan apa yang baik dan yang tidak baik dikonsumsi bagi
penderita hipertensi .

BAB 4
19
DOKUMENTASI

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

20
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
DAN TIDAK MENULAR

Nama : dr. Surya Arif Makkulau


Kode : F.5
Kegiatan : Penyuluhan HIV / AIDS

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Tujuan dan Target Kegiatan


Tujuan Kegiatan :
Tujuan dari diadakan penyuluhan tentang HIV/AIDS kepada kader yang
menghadiri pertemuan kader di Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji ini secara
umum adalah untuk meningkatkan kewaspadaan kader terhadap bahaya terkena
HIV/AIDS. Sedangkan tujuan secara khusus antara lain untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat, terutama kader PKK, mengenai apa itu HIV/AIDS,
bagaimana cara penularan, mengenali gejalanya dan cara pencegahannya serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah HIV/AIDS.
Target Kegiatan :
Melalui kegiatan penyuluhan tentang HIV/AIDS ini diharapkan akan
meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama kader PKK Desa Kaliwining,
Kecamatan Rambipuji, mengenai definisi HIV/AIDS, cara penularan, dan cara
pencegahannya serta menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari. Penyuluhan ini
juga diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan terutama HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Rambipuji.

21
BAB 2
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

2.1 Bentuk Kegiatan


Kegiatan penyuluhan akan ditujukan kepada peserta Posyandu Bougenvile 34
Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji. Pada penyuluhan ini akan menggunakan
metode ceramah sebagai metode informasi kepada peserta penyuluhan. Akan
dijelaskan mengenai HIV/AIDS

2.2 Nara Sumber


Nara sumber adalah dr. Surya Arif Makkulau, dokter Internsip Puskesmas
Rambipuji, Jember periode 15 Oktober 2014 – 15 Februari 2014.

2.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Jumat, 28 November 2014
Tempat : Balai desa Kaliwining, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember

2.4 Sasaran Penyuluhan


Sasaran penyuluhan adalah kader PKK Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji,
Jember

2.5 Metode yang Digunakan


Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya jawab.

22
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI

Penyuluhan mengenai tuberculosis anak telah selesai diadakan di Posyandu


Bogenvile 34 Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji pada tanggal 28 November
2014. Kegiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan sesi tanya jawab.
Metode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah metode
ceramah yang disampaikan dangan santai tetapi serius dan dapat dipahami peserta.
Dan di dalam proses penyuluhan tersebut ada proses interaksi atau feed back antara
penyuluh dan sasaran yang berguna bagi sasaran dalam memperjelas tujuan program
dan isi materi yang disampaikan.
Proses penyuluhan berjalan cukup lancar. Para peserta penyuluhan juga cukup
baik menyimak penjelasan dan di akhir acara cukup aktif menanyakan berbagai
macam pertanyaan seputar tuberkulosis anak. Penyuluhan ini diharapkan dapat
memperluas pengetahuan pendengarnya mengenai HIV/AIDS, gejala, faktor resiko,
penularan, pencegahan dan pengobatan, sehingga dapat menurunkan angka kejadian
penyakit HIV/AIDS.

23

Anda mungkin juga menyukai