Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

RANCANGAN KONDENSOR DESTILASI OLI BEKAS DENGAN TIPE


SHELL AND TUBE TERHADAP HASIL DESTILASI ATMOSFERIK

Oleh:
FAJAR RAHARDIKA
14.1.03.01.0084

Dibimbing oleh :
1. Fatkur Rhohman,M.Pd
2. Ali Akbar,M.T

PROGRAM STUDI
FAKULTAS
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN …………

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Lengkap :…………………………………………………………
NPM :…………………………………………………………
Telepun/HP :…………………………………………………………
Alamat Surel (Email) :…………………………………………………………
Judul Artikel :…………………………………………………………
Fakultas – Program Studi :…………………………………………………………
Nama Perguruan Tinggi :…………………………………………………………
Alamat Perguruan Tinggi :…………………………………………………………

Dengan ini menyatakan bahwa :


a. artikel yang saya tulid merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri,……………..

Pembimbing I Pembimbing II Penulis,

Nama Nama Nama


NIP / NIDN NIP / NIDN NPM

FAJAR RAHARDIKA| 14.1.03.01.0084 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

RANCANGAN KONDENSOR DESTILASI OLI BEKAS DENGAN TIPE


SHELL AND TUBE TERHADAP HASIL DESTILASI ATMOSFERIK
Fajar Rahardika
14.1.03.01.0084
Fakultas Teknik - Program Studi Teknik Mesin
Email: dikaexperiasp69@gmail.com
Fatkur Rhohman,M.Pd dan Ali Akbar,M.T
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK
Perancangan ini di latar belakangi oleh semakin banyaknya penggunaan minyak pelumas yang
menyebabkan meningkatnya oli bekas. Salah satu alternatif pemanfaatan limbah oli bekas ini dengan
mengembalikan ke bentuk semula (recycle) menjadi base oil dengan cara di destilasi. Perancangan ini
bertujuan untuk merancang kondensor shell and tube untuk destilasi oli bekas dengan metode destilasi
atmosferik untuk mengolah oli bekas menjadi minyak pelumas dasar (base oil) yang nantinya
digunakan untuk bahan dasar pembuatan minyak pelumas, selain membantu dari aspek lingkungan,
juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi yang bisa menjadi bahan baku minyak
pelumas dasar (base oil).
Perancangan ini menggunakan metode target oriented planning yang didasarkan pada keadaan
masa kini serta proyeksi untuk meningkatkan rancangan alat yang sudah ada. Tujuan dari Target
Oriented Planning ini untuk mendapatkan langkah-langkah sesuai dengan produk yang akan di
hasilkan, serta meningkatkan kualitas yang lebih efektif dan waktu yang lebih efisien. Dari hasil
perancangan kondensor dengan model shell and tube diperoleh spesifikasi cangkang (shell)
menggunakan pipa baja galvanis diameter luar 37,5 mm, diameter dalam 35 mm, ketebalan 2 mm,
panjang total 1500 mm, yang terbagi 3 bagian per cangkang (shell) 500 mm dan pipa jalur uap (tube)
menggunakan bahan stainles steel diameter dalam 6,5 mm, diameter luar 8 mm, ketebalan 2mm,
panjang total 1950 mm yang terbagi 3 bagian per pipa tube 650 mm. Kondensor menggunakan cairan
pendingin berupa air. Proses uji coba menunjukkan bahwa desain sangat berpengaruh terhadap kinerja
alat. Dari hasil analisa data perpindahan panas kondensor menunjukkan jumlah panas yang harus di
buang ke kondensor (Q) Pada bagian cangkang (shell) pertama sebesar 409,67 / , cangkang kedua
sebesar 386,99 / dan cangkang yang ke tiga sebesar 30,17 / . Pada perancangan ini cairan
destilat dapat keluar dengan waktu 40-60 menit dengan suhu burner 515ºC dan suhu tabung reaktor
312ºC dan suhu air pendingin di bak penampung 28,6ºC. Base oil hasil destilasi oli bekas memiliki
kandungan sulfur 0,43% , base oil ini masuk kedalam group 1 karena dalam base oil group 1 (Solvent
Refined) kandungan sulfurnya >0,03% ini juga bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang
memiliki nilai oktan sebesar RON 95.

Kata Kunci : destilasi, kondensor shell and tube , base oil dan bahan bakar, Limbah oli.

FAJAR RAHARDIKA| 14.1.03.01.0084 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG
Para Penggunaan kendaraan bermotor membentuk suatu emulsi minyak dan air
di Indonesia semakin meningkat seiring yang dapat menutupi pori-pori di
meningkatnya daya beli masyarakat permukaan tanah sehingga menghambat
Indonesia, dan semakin mudahnya kredit resapan air. Minyak pelumas bekas
kepemilikan kendaraan bermotor. Sampai merupakan salah satu sumber polutan yang
saat ini, jumlah kendaraan bermotor di dapat mengkontaminasi air tanah, dan akan
seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari merusak kandungan air tanah, bahkan dapat
20 juta unit. Dari jumlah tersebut, 60% membunuh mikro-organisme di dalam tanah
adalah sepeda motor. Sedangkan serta dapat menghambat proses oksidasi
pertumbuhan populasi untuk mobil adalah biologi dari sistem lingkungan (Aksaditya,
3-4% per tahun dan sepeda motor 4% per 2010).
tahun (Departemen Pehubungan RI, 2003). Berdasarkan uraian dia atas penulis
Perkembangan konsumsi kendaraan tertarik untuk merancang sebuah alat
bermotor ini sangat menguntungkan pendingin (kondensor) yang menjadi
perekonomian Indonesia, yaitu banyak komponen dari alat pengolah limbah oli
tenaga kerja yang terserap dalam industri bekas menjadi minyak pelumas dasar (base
otomotif, dan juga lapangan kerja yang oil). Pengolahan limbah oli bekas dengan
tercipta dari perawatan kendaraan bermotor cara di destilasi.
tersebut. tetapi, efek negatif juga timbul Destilasi merupakan campuran yang
antara lain polusi gas buang dan limbah dididihkan dimana komponen yang
minyak pelumas (oli) bekas dari memiliki titik didih yang lebih rendah akan
penggantian berkala yang merupakan mempunyai uap yang lebih banyak.
perawatan mesin yang harus dilakukan. Sehingga saat uap tersebut terkondensasi,
Sedangkan Di Indonesia jumlah limbah kondesat akan mengandung lebih banyak
minyak. pelumas bekas pada tahun 2003 komponen yang volatil, campuran yang asli
mencapai 465 juta liter per tahun, dan akan mengandung material yang tidak
kemungkinan bertambah pada tahun-tahun volatil. Kolom distilasi didesain untuk
berikutnya. Sebagian besar dari jumlah membuat proses pemisahan ini efisien
tersebut hanya dibuang dan hanya sedikit (Mahardika, 2017).
yang dimanfaatkan kembali. Deposit Bahan baku oli bekas yang digunakan
minyak pelumas bekas yang dibuang untuk pembuatan base oil di dapat dari
berlebihan dalam tanah, lambat laun akan bengkel sepeda motor atau bengkel mobil.

FAJAR RAHARDIKA| 14.1.03.01.0084 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Minyak pelumas atau oli adalah salah limbah. Hal inilah yang melatar belakangi
satu produk minyak bumi. Fungsi minyak pembuatan destilator oli bekas yang dapat
pelumas meliputi: mengurangi gesekan dan merubah oli bekas menjadi base oil.
keausam, mendinginkan komponen mesin, Berikut penjelasan singkat tentang base oil
membantu merapatkan kompresi serta Base oli adalah bahan dasar yang digunkan
membersihkan komponen mesin. Minyak untuk pembuatan minyak pelumas,
pelumas yang digunkan untuk melumasi berdasarkan dari komposisi kimia yang
mesin mempunyai persyaratan antara lain: terkandung didalam base oil terdiri atas 6
tahan suhu tinggi, tahan karat dan korosi, unsur kimia yang terdiri dari carbon,
mampu mencegah terjadinya busa serta hydrogen, sulfur, nitrogen, oxygen dan
mampu mengalir pada suhu rendah metal (Mulyono, 2012)
(Arnoldi, 2009). Dalam perancangan ini penulis
Minyak pelumas bekas Minyak merancang kondensor shell and tube yang
pelumas bekas dihasilkan dari berbagai merupakan komponen dari destilator oli
macam jenis mesin seperti mesin bekas. Kondensor. Berikut penjelasannya
kendaraan bermotor, mesin motor diesel, Kondensor merupakan salah satu dari
maupun mesin turbin. Secara umum penukar panas jenis rekuperator.
minyak pelumas bekas bersumber dari dua Rekuperator adalah salah satu alat
jenis produksi minyak pelumas yakni perpindahan panas yang bekerja dimana
pelumas berbasis minyak bumi (petroleum suatu fluida terpisah oleh fluida lainya oleh
source) atau mineral base oil dan synthetic suatu dinding atau sekat yang dilalui oleh
base oil. Minyak pelumas bekas telah panas (Kreith, 1991: 547). Menurut
terkontaminasi oleh kotoran biasa ataupun fungsinya kondensor sering digunakan
bahan kimia akibat dari penggunaannya. untuk mengembunkan uap menjadi cairan.
Terdapat berbagai macam kontaminan Kondensor yang bekerja dengan prinsip
asing pada minyak pelumas bekas, baik perpindahan panas akan memindahkan
dalam bentuk padatan maupun liquid panas dari satu fluida ke fluida lainnya. Di
campuran. Kontaminan dalam bentuk dalam kondensor terjadi dua proses
padatan masuk melalui udara di sekitar dan perpindahan panas yaitu perpindahan panas
partikel logam dari mesin. Kontaminan dari secara konduksi dan secara konveksi.
udara berupa debu, tanah, dan Klasifikasi kondensor (Heat Exchanger)
kelembapan.Dari uraian ini maka minyak berdasarkan arah aliran fluida kerja dibagi
pelumas bekas dapat dikatakan sebagai menjadi tiga tipe yaitu aliran paralel atau

FAJAR RAHARDIKA| 14.1.03.01.0084 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

aliran searah (cocurrent), aliran melawan perancangan tersebut dapat di gambar


arus atau aliran berlawanan dalam diagram alir berikut.
(countercurrent) dan aliran
silang(crossflow) (Cengel, 2003: 668).
II. METODE PERANCANGAN
A. Pendekatan prerancangan
Dalam pendekatan perancangan ini,
metode yang digunakan adalah target
oriented planning dan melakukan
eksperimen dengan kondensor shell and
tube
Target oriented planning adalah titik
tolak pemikiran yang lebih ditekankan
semata-mata pada tujuan dan sasaran yang
akan dicapai pada masa mendatang. Dalam
pendekatan ini suatu target ideal yang ingin
dicapai di masa mendatang merupakan
Gambar 1, Alur perancangan
faktor penentu yang sangat penting.Target
Tahapan-tahapan yang dilakukan
didasarkan pada keadaan masa kini untuk
dalam perancangan ini adalah sebagai
meingkatkan kondisi sekarang ke kondisi
berikut:
yang lebih baik di masa mendatang.
1. Start
B. Prosedur perancangan
Tahap ini mencari buku-buku yang
Prosedur perancangan ini merupakan
berhubungan dengan proses penelitian
langkah-langkah prosedural yang
dan jurnal-jurnal penelitian yang
ditempatkan oleh pengembang dalam
berhubungan dengan penelitian ini yang
membuat produksi yang lebih spesifik.
dilakukan di perpustakaan atau melalui
Perancangan ini bertujuan untuk meneliti
internet. Studi literatur juga
ulang pengembangan produksi dan juga
dimaksudkan untuk memperoleh
kualitas dari produk yang di hasilkan.
gambaran secara lebih detail mengenai
Kegiatan-kegiatan dalam proses
perancangan reaktor destilasi oli bekas.
perancanagan di sebut fase. Fase-fase
2. Perencanaan
dalam proses perancangan berbeda satu
Pada tahap ini dilakukan pemodelan
dengan yang lainnya. Fase-fase proses
sistem dari data yang sudah ada dari
FAJAR RAHARDIKA| 14.1.03.01.0084 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

hasil pengumpulan data sehingga data 4. Lubang keluar base oil


tersebut dapat dijadikan acuan dalam 5. Selang hisap pompa
proses berikutnya. Perancangan alat ini 6. Bak penampung air kondensor
terlebih dahulu membuat ukuran atau 7. Pompa sirkulasi air pendingin
dimensi gambar. Kondensor tipe shell 8. Kerangka kondensor
and tube untuk destilasi oli bekas 9. Lubang penguras air kondensor
dengan metode destilasi atmosferik 10. Kran penguras air kondensor
akan membantu untuk menanggulangi 11. Pipa air pendingin masuk sambungan
banyaknya limbah oli bekas dan untuk pipa
mengurangi ketergantungan terhadap 4. Proses perancangan
minyak bumi yang semakin menipis. Dalam tahap ini bahan-bahan yang
3. Gambar mesin sudah tersedia dirakitsesuai dengan
pada tahap ini mulai membuat desain desain yang sudah ditentukan.
alat sesuai ukuan yang sudah di 5. validasi alat
tentukan pada poin kedua sebagai tahapan ini dilakukan setelah tahap
berikut: pembuatan alat selesai dan siap diuji
coba. Validasi alat meliputi penilaian
aspekdesain, komponen mesin, kulaitas,
layanan after sales dan limbah.
6. Selesai
Pada tahap ini semua tahap sudah
dikerjakan dan mendapatkan produk
dari perancangan.
III. HASIL DAN KESIMPULAN
A. Sepesifikasi
berikut spesifikasi produk dari

Gambar 3.2. Desain Kondensor kondensor destilasi oli bekas :

Destilasi Oli Bekas 1. Sumber energi yang digunakan untuk

Keterangan gambar: menghidupkan pompa air pendingin

1. Pipa dalam (tube) tempat Uap dari adalah listrik.bisa juga menggunakan

reaktor masuk energi listrik yang berasal dari Accu

2. Pipa cangkang kondensor (shell). atau batrai.

3. Pipa air pendingin keluar

FAJAR RAHARDIKA| 14.1.03.01.0084 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

2. Tabung/cangkang (shell) kondensor c. Flow: 4.0LPM


menggunakan pipa baja galvanis d. Press: 100PSI (6.8Bar) Cutoff
dengan diameter luar 37,5 mm dan B. Analisa Perpindahan Panas Pada
diameter dalam 35 mm dengan Kondensor
ketebalan 2 mm panjang masing-

masing cangkang kondensor 500 mm x = . ( − ) log

3 = 1500 mm. = 2. . ( + )
3. Pipa penyalur gas destilasi (tube) oli
(Sumber: kusuma 2012)
menggunakan pipa stainless steel Ketrangan:
dengan diameter luar 8 mm dan
Q : jumlah panas yang harus dibuang ke
diameter dalam 6,5 mm dengan kondensor (kj/kg)
ketebalan 2 mm panjang masing-
U : koefisien perpindahan panas universal
masing pipa tube 650 mm x 3 = 1950 (kkal/jam)
mm.
A : luas permukaan perpindahan panas (m2)
4. Kerangka kondensor menggunakan T : temperatur uap masuk kondensor (ºC)
pipa besi hollow dengan ukuran 4 x 4
ti : temperatur air pendingin masuk
cm dengan ketebalan 1inch untuk
kondensor (ºC)
dimensi kerangka 1200 mm x 1500
to : temperatur air pendingin keluar
mm x 800 mm.
kondensor (ºC)
5. Untuk sambungan masing-masing
Diketahui: 0.0132 2
cangkang (shell) menggunakan plat 1.2.3 =

strip dengan ketebalan 3 mm dan 2 1 = 74°C 1= 27 ºC 1 = 32 °C


mm. 2 = 70ºC 2= 27 °C 2 = 29 ºC
6. Selang karet dengan ukuran diameter 3 = 32°C 3 = 27 ºC 3 = 30 °C
luar 9 mm dan diameter dalam 7 mm = 2. . ( + )
dan karet sambungan (seal) tebal 5 = 2 . 3,14 . 0,00325(0,65 + 0,00325)
mm. =0.0133
U = 350 ⁄ 2 = 300.93 /
7. Stop kran air pendingn menggunakan
−1
ukuran 1/2 inch. 1− 1
1= . 1( 1 − 1) log

8. Pompa air sirkulasi dengan spesifikasi 1 1

1 = 300,93 .0.0133
sebagai berikut:
74 − 27
a. Volts: 12V Nom. (9-14) (32 − 27) log
74 − 32
b. Amps: 3.0A
1 = 409,67 /

FAJAR RAHARDIKA| 14.1.03.01.0084 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

−1
2−
(Hydrocracked)
2
2= . 2 ( 2 − 2) log
− IV (PAO All Polyalpha Olefins
2 2

2 = 300,93. 0.0133 Synthetic) (PAOs)


−1 V (Pale Oils & All stock not include in
70 − 27
(29 − 27) log Non PAO) group I-IV
70 − 29

2 = 386,99 /
Dari pengujian yang dilakukan di
−1 Laboratorium SUCOFINDO Jl. Jend.
3− 3
3= . 3 ( 3 − 3) log

3 3 Achmad Yani No. 315 Surabaya – 602324,
3 = 300,93. 0.0133 didapatkan hasil pengujian yang tertera pada
−1
32 − 27 tabel 4.2.
(30 − 27) log
32 − 30
Tabel 4.2. Hasil Pengujian
3 = 30,17 /
Kinematic Kinematic
C. Pengujian alat Spesi Sulfu Viscosity
Viscosity At Viscosity At
men r (%) Index
Penggujian alat destilasi ini 40 °C 100 °C
berlangsung selama 3 sampai 4 jam, dari
hasil percobaan yang dilakukan penetesan Oli 0,53 61,00 9,080 126.0
Beka
awal destilat terjadi pada 30 menit setelah
s
proses pemanasan terjadi dengan suhu
Base 0,43 1,115 0,6346 (N/A)
reaktor 312 ºC dan tekanan kerja 1 atm, Oil
dan suhu maksimum reaktor pada uji coba
ini adalah 380 ºC dan tekanan 1 atm Base oil hasil destilasi oli bekas memiliki

dengan suhu api pada burner 515 ºC dan kandungan sulfur 0,43% , base oil ini masuk

hasil destilat ini digunkan sebagai bahan kedalam base oil group 1 (solfent refined)

dasar pembuatan oli (base oil). menurut karena dalam base oil group 1 kandungan

Brown (2015), base oil mempunyai standar sulfurnya >0,03%. Base oil ini juga bisa

berdasarkan kelas atau grup yang dijadikan bahan bahan bakar alternatif dan

tercantum pada tabel 4.1. diuji kadar oktannya menunjukkan angka

Tabel 4.1. Base Oil Group oktan RON 95.

Sulfur Saturates Viscoity


D. Validasi hasil
Group (%) (%) Index
I (Solvent
Setelah alat jadi maka diperlukan
Refined) >0,03 <90 80-119 validasi alat untuk mengetahui layak atau
II tidaknya alat tersebut digunakan dalam
(Hydrotreated) ≤0,03 ≥90 80-199 industri. Validasi dari pakar ahli bidang
III ≤0,03 ≥90 ≥120
industri yang dilakukan oleh Bapak Eko
FAJAR RAHARDIKA| 14.1.03.01.0084 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Sulistyono, S.T. selaku validator ahli dari 1. Hasil dari rancangan kondensor destilasi
CV. JOYO WIJOYO, proses validasi oli bekas dengan metode destilasi
dilakukan di laboratorium Elementri atmosferik dengan tipe kondensor shell
Universitas Nusantara PGRI Kediri, pada and tube Proses uji coba menunjukkan
tanggal 12 Juli 2018. Dari hasil validasi bahwa desain sangat berpengaruh
yang sudah dilakukan oleh validator ada terhadap kinerja alat. Hal ini dibuktikan
beberapa aspek yang dinilai, yaitu aspek dengan beberapa kegagalan yang terjadi
desain, komponen mesin, kualitas, layanan saat uji coba alat. Selain itu faktor
after sales dan limbah. sambungan baik berupa sambungan las,
E. Desain akhir sambungan baut atau klem juga
Desain akhir dari perancangan berpengaruh terhadap produk yang
kondensor shell and tube destilasi oli dihasilkan dan juga keamanan. Cairan
bekas dengan metode destilasi atmosferik hasil destilasi keluar pada 30 menit
dan setelah melakukan uji coba beberapa setelah pemanasan terjadi dengan suhu
kali dan terjadi kegagalan maka desin 312 ºC dan suhu maksimal pada tabung
akhir dari kondensor shell and tube reaktor 380 ºC suhu api burner 515 ºC
destilasi oli bekas seperti dibawah ini: dengan tekanan kerja pada tabung
reaktor 1 atm dan suhu air pendingin di
bak penampung 28,6 ºC.
2. Hasil dari destilasi oli bekas adalah
berupa minyak pelumas dasar (base oil)
yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan
baku pembuatan oli pelumasan motor
bakar, Base oil hasil destilasi oli bekas
memiliki kandungan sulfur 0,43% , base
oil ini masuk kedalam base oil group 1

Gambar 4.2. Hasil Perancangan (solfent refined) karena dalam base oil
group 1 kandungan sulfurnya >0,03%,
IV. PENUTUP
bahan ini sebagai pengganti base oil
A. Simpulan
yang berasal dari minyak bumi. Base oil
Dari hasil rancangan kondensor shell
ini juga bisa dimanfaatkan sebagai
and tube destilasi oli bekas dengan metode
bahan bakar alternatif .
destilasi atmosferik dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:

FAJAR RAHARDIKA| 14.1.03.01.0084 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

B. Saran Cengel, Yunus A. 2003. Heat Transfer a


Practical Approach. New York:
Hasil perancangan ini masih perlu di
McGrawHill.
lakukan penelitian dan pengembangan
Departemen Pehubungan RI, 2003. jumlah
lebih lanjut, guna mengoptimalkan kinerja kendaraan bermotor di seluruh
dan kelengkapan komponen lain pada Indonesia.
kondensor destilasi oli bekas sebelum di Kusuma, 2012. Teori Dasar Kondensor.
gunakan pada industri. Tentunya masukan (online).tersedia:http://anggara14s.b
logsport.com/2012/03/kondensor.ht
dan saran dari berbagai pihak sangatlah ml?m=1.
dibutuhkan sebagai referensi
Kreith, Frank. 1991. Prinsip – Prinsip
penyempurnaan alat. Perpindahan Panas. Jakarta :
Erlangga
V. DAFTAR PUSTAKA
Mahardika, Kurnia Rizki, Achmad Zulfikar
Arnoldi, Dwi. 2009. Pemilihan Minyak Fawzi. 2017. Perancangan Proses
Pelumas/Oli Kendaraan bermotor. Destilasi Atmosferik dan
Jurnal austent, 1 (2): (26-30) Penghilangan Gas Oil Dalam
(Online) Pengolahan Minyak Pelumas
tersedia:(http://jurnal.polsri.ac.id/i Bekas. Skripsi. Surabaya:
ndex.php/austenit/article/downloa Departemen Teknik Kimia Fakultas
d/94/31), diunduh 6 November Teknologi Industri Institut
2017. Teknologi Sepuluh Nopember.

Askaditya, Gama. 2010. Studi Mulyono, 2012. Bahan Dasar Minyak


Eksperimental Pirolisis Minyak
Pelumas Bekas Menggunakan Pelumas Mineral : Base Oil.
Katalis Zeolit. Skripsi. Solo: Majalah Ilmiah Pusdiklat, 2 (3): 35-
Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta. 43, (Online) tersedia:
(https://www.google.co.id/url?sa=t
Brown, Stuart F. 2015. Base Oil Group:
Manufacture, Properties and &source=web&rct=j&url=hhtp://pu
Performance. Webinars. 32-35 sdiklatmigas.esdm.go.id/file/t4_-
(Online) tersedia:
(http://www.google.co.id/url _Bahan_Dasar_---
?sa=t&source=web&rct=j&url=htt _Mulyono.pdf&ved=2ahUKEwiHq
ps://www.stle.org/images/pdf/STL
E_ORG/BOK/OM_OA/Base%252 cbGmP_bAhWGbN4KHV2vBN0Q
0Oils/Base%2520Oil%2520Group FjAEegQIBRAB&usg=AOvVaw1
_Manufacture_Prop_perfomrm_A
pril15%2520TLT.pdf&ved=2ahU CEyQvn1ho)ZlmFtTHJ4qB),
KEwizqYvbs9fcAhULAogKHWw diunduh 15 April 2018
oDrYQFJAAegQIBRAB&usg=A
OvVaw3QMHm9-Er%)f-le
XChnoA), diunduh 01 Agustus
2018.

FAJAR RAHARDIKA| 14.1.03.01.0084 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin || 10||

Anda mungkin juga menyukai