Oleh:
FAJAR RAHARDIKA
14.1.03.01.0084
Dibimbing oleh :
1. Fatkur Rhohman,M.Pd
2. Ali Akbar,M.T
PROGRAM STUDI
FAKULTAS
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN …………
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengetahui Kediri,……………..
ABSTRAK
Perancangan ini di latar belakangi oleh semakin banyaknya penggunaan minyak pelumas yang
menyebabkan meningkatnya oli bekas. Salah satu alternatif pemanfaatan limbah oli bekas ini dengan
mengembalikan ke bentuk semula (recycle) menjadi base oil dengan cara di destilasi. Perancangan ini
bertujuan untuk merancang kondensor shell and tube untuk destilasi oli bekas dengan metode destilasi
atmosferik untuk mengolah oli bekas menjadi minyak pelumas dasar (base oil) yang nantinya
digunakan untuk bahan dasar pembuatan minyak pelumas, selain membantu dari aspek lingkungan,
juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi yang bisa menjadi bahan baku minyak
pelumas dasar (base oil).
Perancangan ini menggunakan metode target oriented planning yang didasarkan pada keadaan
masa kini serta proyeksi untuk meningkatkan rancangan alat yang sudah ada. Tujuan dari Target
Oriented Planning ini untuk mendapatkan langkah-langkah sesuai dengan produk yang akan di
hasilkan, serta meningkatkan kualitas yang lebih efektif dan waktu yang lebih efisien. Dari hasil
perancangan kondensor dengan model shell and tube diperoleh spesifikasi cangkang (shell)
menggunakan pipa baja galvanis diameter luar 37,5 mm, diameter dalam 35 mm, ketebalan 2 mm,
panjang total 1500 mm, yang terbagi 3 bagian per cangkang (shell) 500 mm dan pipa jalur uap (tube)
menggunakan bahan stainles steel diameter dalam 6,5 mm, diameter luar 8 mm, ketebalan 2mm,
panjang total 1950 mm yang terbagi 3 bagian per pipa tube 650 mm. Kondensor menggunakan cairan
pendingin berupa air. Proses uji coba menunjukkan bahwa desain sangat berpengaruh terhadap kinerja
alat. Dari hasil analisa data perpindahan panas kondensor menunjukkan jumlah panas yang harus di
buang ke kondensor (Q) Pada bagian cangkang (shell) pertama sebesar 409,67 / , cangkang kedua
sebesar 386,99 / dan cangkang yang ke tiga sebesar 30,17 / . Pada perancangan ini cairan
destilat dapat keluar dengan waktu 40-60 menit dengan suhu burner 515ºC dan suhu tabung reaktor
312ºC dan suhu air pendingin di bak penampung 28,6ºC. Base oil hasil destilasi oli bekas memiliki
kandungan sulfur 0,43% , base oil ini masuk kedalam group 1 karena dalam base oil group 1 (Solvent
Refined) kandungan sulfurnya >0,03% ini juga bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang
memiliki nilai oktan sebesar RON 95.
Kata Kunci : destilasi, kondensor shell and tube , base oil dan bahan bakar, Limbah oli.
I. LATAR BELAKANG
Para Penggunaan kendaraan bermotor membentuk suatu emulsi minyak dan air
di Indonesia semakin meningkat seiring yang dapat menutupi pori-pori di
meningkatnya daya beli masyarakat permukaan tanah sehingga menghambat
Indonesia, dan semakin mudahnya kredit resapan air. Minyak pelumas bekas
kepemilikan kendaraan bermotor. Sampai merupakan salah satu sumber polutan yang
saat ini, jumlah kendaraan bermotor di dapat mengkontaminasi air tanah, dan akan
seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari merusak kandungan air tanah, bahkan dapat
20 juta unit. Dari jumlah tersebut, 60% membunuh mikro-organisme di dalam tanah
adalah sepeda motor. Sedangkan serta dapat menghambat proses oksidasi
pertumbuhan populasi untuk mobil adalah biologi dari sistem lingkungan (Aksaditya,
3-4% per tahun dan sepeda motor 4% per 2010).
tahun (Departemen Pehubungan RI, 2003). Berdasarkan uraian dia atas penulis
Perkembangan konsumsi kendaraan tertarik untuk merancang sebuah alat
bermotor ini sangat menguntungkan pendingin (kondensor) yang menjadi
perekonomian Indonesia, yaitu banyak komponen dari alat pengolah limbah oli
tenaga kerja yang terserap dalam industri bekas menjadi minyak pelumas dasar (base
otomotif, dan juga lapangan kerja yang oil). Pengolahan limbah oli bekas dengan
tercipta dari perawatan kendaraan bermotor cara di destilasi.
tersebut. tetapi, efek negatif juga timbul Destilasi merupakan campuran yang
antara lain polusi gas buang dan limbah dididihkan dimana komponen yang
minyak pelumas (oli) bekas dari memiliki titik didih yang lebih rendah akan
penggantian berkala yang merupakan mempunyai uap yang lebih banyak.
perawatan mesin yang harus dilakukan. Sehingga saat uap tersebut terkondensasi,
Sedangkan Di Indonesia jumlah limbah kondesat akan mengandung lebih banyak
minyak. pelumas bekas pada tahun 2003 komponen yang volatil, campuran yang asli
mencapai 465 juta liter per tahun, dan akan mengandung material yang tidak
kemungkinan bertambah pada tahun-tahun volatil. Kolom distilasi didesain untuk
berikutnya. Sebagian besar dari jumlah membuat proses pemisahan ini efisien
tersebut hanya dibuang dan hanya sedikit (Mahardika, 2017).
yang dimanfaatkan kembali. Deposit Bahan baku oli bekas yang digunakan
minyak pelumas bekas yang dibuang untuk pembuatan base oil di dapat dari
berlebihan dalam tanah, lambat laun akan bengkel sepeda motor atau bengkel mobil.
Minyak pelumas atau oli adalah salah limbah. Hal inilah yang melatar belakangi
satu produk minyak bumi. Fungsi minyak pembuatan destilator oli bekas yang dapat
pelumas meliputi: mengurangi gesekan dan merubah oli bekas menjadi base oil.
keausam, mendinginkan komponen mesin, Berikut penjelasan singkat tentang base oil
membantu merapatkan kompresi serta Base oli adalah bahan dasar yang digunkan
membersihkan komponen mesin. Minyak untuk pembuatan minyak pelumas,
pelumas yang digunkan untuk melumasi berdasarkan dari komposisi kimia yang
mesin mempunyai persyaratan antara lain: terkandung didalam base oil terdiri atas 6
tahan suhu tinggi, tahan karat dan korosi, unsur kimia yang terdiri dari carbon,
mampu mencegah terjadinya busa serta hydrogen, sulfur, nitrogen, oxygen dan
mampu mengalir pada suhu rendah metal (Mulyono, 2012)
(Arnoldi, 2009). Dalam perancangan ini penulis
Minyak pelumas bekas Minyak merancang kondensor shell and tube yang
pelumas bekas dihasilkan dari berbagai merupakan komponen dari destilator oli
macam jenis mesin seperti mesin bekas. Kondensor. Berikut penjelasannya
kendaraan bermotor, mesin motor diesel, Kondensor merupakan salah satu dari
maupun mesin turbin. Secara umum penukar panas jenis rekuperator.
minyak pelumas bekas bersumber dari dua Rekuperator adalah salah satu alat
jenis produksi minyak pelumas yakni perpindahan panas yang bekerja dimana
pelumas berbasis minyak bumi (petroleum suatu fluida terpisah oleh fluida lainya oleh
source) atau mineral base oil dan synthetic suatu dinding atau sekat yang dilalui oleh
base oil. Minyak pelumas bekas telah panas (Kreith, 1991: 547). Menurut
terkontaminasi oleh kotoran biasa ataupun fungsinya kondensor sering digunakan
bahan kimia akibat dari penggunaannya. untuk mengembunkan uap menjadi cairan.
Terdapat berbagai macam kontaminan Kondensor yang bekerja dengan prinsip
asing pada minyak pelumas bekas, baik perpindahan panas akan memindahkan
dalam bentuk padatan maupun liquid panas dari satu fluida ke fluida lainnya. Di
campuran. Kontaminan dalam bentuk dalam kondensor terjadi dua proses
padatan masuk melalui udara di sekitar dan perpindahan panas yaitu perpindahan panas
partikel logam dari mesin. Kontaminan dari secara konduksi dan secara konveksi.
udara berupa debu, tanah, dan Klasifikasi kondensor (Heat Exchanger)
kelembapan.Dari uraian ini maka minyak berdasarkan arah aliran fluida kerja dibagi
pelumas bekas dapat dikatakan sebagai menjadi tiga tipe yaitu aliran paralel atau
1. Pipa dalam (tube) tempat Uap dari adalah listrik.bisa juga menggunakan
1 = 300,93 .0.0133
sebagai berikut:
74 − 27
a. Volts: 12V Nom. (9-14) (32 − 27) log
74 − 32
b. Amps: 3.0A
1 = 409,67 /
−1
2−
(Hydrocracked)
2
2= . 2 ( 2 − 2) log
− IV (PAO All Polyalpha Olefins
2 2
2 = 386,99 /
Dari pengujian yang dilakukan di
−1 Laboratorium SUCOFINDO Jl. Jend.
3− 3
3= . 3 ( 3 − 3) log
−
3 3 Achmad Yani No. 315 Surabaya – 602324,
3 = 300,93. 0.0133 didapatkan hasil pengujian yang tertera pada
−1
32 − 27 tabel 4.2.
(30 − 27) log
32 − 30
Tabel 4.2. Hasil Pengujian
3 = 30,17 /
Kinematic Kinematic
C. Pengujian alat Spesi Sulfu Viscosity
Viscosity At Viscosity At
men r (%) Index
Penggujian alat destilasi ini 40 °C 100 °C
berlangsung selama 3 sampai 4 jam, dari
hasil percobaan yang dilakukan penetesan Oli 0,53 61,00 9,080 126.0
Beka
awal destilat terjadi pada 30 menit setelah
s
proses pemanasan terjadi dengan suhu
Base 0,43 1,115 0,6346 (N/A)
reaktor 312 ºC dan tekanan kerja 1 atm, Oil
dan suhu maksimum reaktor pada uji coba
ini adalah 380 ºC dan tekanan 1 atm Base oil hasil destilasi oli bekas memiliki
dengan suhu api pada burner 515 ºC dan kandungan sulfur 0,43% , base oil ini masuk
hasil destilat ini digunkan sebagai bahan kedalam base oil group 1 (solfent refined)
dasar pembuatan oli (base oil). menurut karena dalam base oil group 1 kandungan
Brown (2015), base oil mempunyai standar sulfurnya >0,03%. Base oil ini juga bisa
berdasarkan kelas atau grup yang dijadikan bahan bahan bakar alternatif dan
Sulistyono, S.T. selaku validator ahli dari 1. Hasil dari rancangan kondensor destilasi
CV. JOYO WIJOYO, proses validasi oli bekas dengan metode destilasi
dilakukan di laboratorium Elementri atmosferik dengan tipe kondensor shell
Universitas Nusantara PGRI Kediri, pada and tube Proses uji coba menunjukkan
tanggal 12 Juli 2018. Dari hasil validasi bahwa desain sangat berpengaruh
yang sudah dilakukan oleh validator ada terhadap kinerja alat. Hal ini dibuktikan
beberapa aspek yang dinilai, yaitu aspek dengan beberapa kegagalan yang terjadi
desain, komponen mesin, kualitas, layanan saat uji coba alat. Selain itu faktor
after sales dan limbah. sambungan baik berupa sambungan las,
E. Desain akhir sambungan baut atau klem juga
Desain akhir dari perancangan berpengaruh terhadap produk yang
kondensor shell and tube destilasi oli dihasilkan dan juga keamanan. Cairan
bekas dengan metode destilasi atmosferik hasil destilasi keluar pada 30 menit
dan setelah melakukan uji coba beberapa setelah pemanasan terjadi dengan suhu
kali dan terjadi kegagalan maka desin 312 ºC dan suhu maksimal pada tabung
akhir dari kondensor shell and tube reaktor 380 ºC suhu api burner 515 ºC
destilasi oli bekas seperti dibawah ini: dengan tekanan kerja pada tabung
reaktor 1 atm dan suhu air pendingin di
bak penampung 28,6 ºC.
2. Hasil dari destilasi oli bekas adalah
berupa minyak pelumas dasar (base oil)
yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan
baku pembuatan oli pelumasan motor
bakar, Base oil hasil destilasi oli bekas
memiliki kandungan sulfur 0,43% , base
oil ini masuk kedalam base oil group 1
Gambar 4.2. Hasil Perancangan (solfent refined) karena dalam base oil
group 1 kandungan sulfurnya >0,03%,
IV. PENUTUP
bahan ini sebagai pengganti base oil
A. Simpulan
yang berasal dari minyak bumi. Base oil
Dari hasil rancangan kondensor shell
ini juga bisa dimanfaatkan sebagai
and tube destilasi oli bekas dengan metode
bahan bakar alternatif .
destilasi atmosferik dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: