Artinya :
"Wahai orang-orang yang beriman!Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang diturunkan sebelumnya.Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu
telah tersesat sangat jauh." (Q.S. An-Nisa/4: 136) .
Sedangkan menurut Ibnu Abil ‘Izz al Hanafi, Perbedaan antara nabi dan rasu adalah
bahwa orang yang diberikan perintah (wahyu) dari Allah SWT, jika dia diperintahkan
untuk menyampaikannya kepada orang lain maka dia disebut sebagai seorang Nabi dan
Rasul sedangkan jika dia tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada orang lain maka
dia adalah seorang Nabi dan Bukan seorang Rasul. Karena setiap rasul merupakan nabi
namun tidak setiap nabi merupakan seorang rasul. (Syarh ath Thahawiyah fii ‘Aqidah as
Salaf hal 296)
Sedangkan menurut Syeikh ‘Athiyah Saqar, nabi merupakan seorang manusia yang
diberikan wahyu oleh Allah SWT kepadanya untuk diamalkan akan tetapi dia tidak
diperintahkan untuk menyampaikannya (menyebarkannya). Sedangkan Rasul merupakan
seorang manusia yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk diamalkan / dilakukan dan
dia juga diperintahkan untuk menyampaikannya kepada segenap umatnya. Seorang rasul
merupakan nabi namun tidak semua nabi merupakan seorang rasul. berikut ayat yang
menggambarkan sifat kenabian dan kerasulan (dalam diri Muhammad SAW):
C. Sifat-sifat Rasul
Nabi dan rasul sebelum diangkat menjadi nabi memiliki ciri-ciri kenabian /
nubuwwah yang disebut juga dengan irhash, Nabi Muhammad SAW sejak kecil terkenal
dengan akhlak yang mulia dengan sebutan al amin.
سول أَمين
ُ إنِّي لَ ُك ْم َر
“Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,”
(asy-syuara’ 143).Maka hal yang muhal atau mustahil jika rasul itu terjerumus ke
dalam perzinahan, pencurian, meminum minutan keras, berdusta, menipu dan lain
sebagainya.Rasul tidak mungkin memiliki sifat hasud, riya’, sombong, dusta dan
sebagainya.
c. Tabligh / Tablik / Tablig (Menyampaikan)
Tabligh adalah menyampaikan wahtu atau risalah dari Allah SWT kepada orang
lain. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul menyembunyikan dan merahasiakan
wahyu / risalah Alaah SWT.Sudah menjadi kewajiban para rasul untuk
menyampaikan kepada manusia apa yang diterima dari Allah berupa wahyu yang
menyangkut didalamnya hukum hukum agama. Jika Allah memerintahkan para
rasul untuk menyampaikan wahyu kepada manusia, maka wajib bagi manusia untuk
menerima apa yang telah disampaikan dengan keyakinan yang kuat sebagai bukti
atau saksi akan kebenaran wahyu itu.
. ّّللا َويَ ْخش َْونَهُ َولَ يَ ْخش َْو َن أ َ َحدا إل
ّ سالَت َ ُين يُبَلِّغ
َ ون ر َ الّذ
اَلل َحسيبا ّ ّللاَ َو َكفَى ب ّ
Allah berfirman, “(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah,
mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun)
selain kepada Allah.Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.”(al-Ahzab,
39).Hal ini bisa dikiyaskan bahwa jika Allah memberikan wahyu kepada para rasul
untuk tidak disampaikan atau dirahasiakan kepada manusia, maka tidak wajib bagi
manusia untuk mempelajarinya.Sedangkan menyampaikan adalah hal yang wajib
dan menyembunyikan adalah hal yang terlaknat dan tercela.
d. Fathonah / Fathanah / Fatonah (Cerdas)
Fathonah adalah cerdas, pandai atau pintar. Jadi mustahil jika seorang nabi dan
rosul adalah seorang yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa.Dalam menyampaikan
risalah Allah, tentu dibutuhkan kemampuan, diplomasi, dan strategi khusus agar
wahyu yang tersimpan didalamnya hukum hukum Allah dan risalah yang
disampaikan bisa diterima dengan baik oleh manusia. Karena itu, seorang rasul
wajib memiliki sifat cerdas. Kecerdasan ini sangat berfungsi terutama dalam
menghadapi orang-orang yang membangkang dan menolak ajaran Islam.Maka
diharuskan bagi kita untuk meyakinkan bahwa para rasul itu adalah manusia yang
paling sempurna dalam penampilan, akal, kekuatan berfikir, kecerdasan dan
pembawaan wahyu yang diutus pada zamannya. Kalau saja para rasul itu tidak
sesuai dengas sifat sifatnya maka mustahil manusia akan menerima dan
mengakuinya. Sifat sifat itu merupakan satu hujjah bagi mereka agar apa yang
disampaikan bisa diterima dengan baik.
علَى قَ ْومه
َ َوت ْل َك ُح ّجتُنَآ آت َ ْينَا َهآ إ ْب َراهي َم
Allah berfirman: “Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk
menghadapi kaumnya.” (al-An’am, 83)
Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah
yang diucapkan itu (al-Qur’ān) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’ān) adalah
wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Q.S an-Najm/53: 2-4)
b. Al-Khiānah
Al-Khiānah, yaitu mustahil rasul itu khianat.Semua yang diamanatkan kepadanya
pasti dilaksanakan.
Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada
Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S al-An’ām/6: 106)
c. Al-Kiṭmān
Al-Kiṭmān, yaitu mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang
ia terima dari Allah Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya.
Artinya: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta
janganlah pedulikan orang-orang yang bodoh.” (Q.S al- A’rāf/7: 199)
Sifat jāiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah, artinya rasul
memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih,
senang, berkeluarga dan lain sebagainya.Bahkan seorang rasul tetap meninggal sebagai
mana makhluk lainnya.
Di samping rasul memiliki sifat wajib dan juga lawannya, yaitu sifat mustahil, rasul
juga memiliki sifat jāiz, tentu saja sifat jāiz-nya rasul dengan sifat jaiznya Allah Swt.
sangat berbeda.
Allah Swt. berfirman:
Artinya: “...(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan seperti
apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu minum.” (Q.S. al
Mu’minūn/23: 33)
Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain
rasul, yaitu seperti berikut.
1. Ishmaturrasūl adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam
kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt.
sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.
2. Iltizamurrasūl adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang
mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah
Allah Swt. meskipun untuk menjalankan perintah Allah Swt. Itu harus berhadapan
dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari
para musuhnya.Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari
perintah Allah Swt.
D. Fungsi Iman Kepada Rasul Allah
Ada banyak fungsi beriman kepada Rasul Allah, diantaranya yaitu :
1. Bertambah iman kepada Allah SWT dengan mengetahui bahwa rasul benar-benar
manusia pilihan Allah
2. Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul
3. Mempercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya
4. Lebih mencintai dan menghormati rasul atas perjuangannya
5. Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup
6. Mendapat rahmat Allah
7. Mengerti tatacara bertauhid, beriman / ber’aqidah dan beribadah yang benar
8. Tuntunan menuju jalan yang benar untuk keselamatdunia akhirat
9. Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat sempurna-Nya
10. Dapat membedakan antara yang benar (baik) dan yang salah (buruk)
1) Tongkat
Tongkat yang dimilikinya bisa berubah menjadi ular yang besar, sehingga bisa mengalahkan ular ciptaan tukang
sihir Raja Fir’aun. Dengan tongkat itu pula Nabi Musa bisa membelah lautan, ketika Nabi Musa dan pengikutnya
di kejar-kejar oleh Fir’aun dan tentaranya. Ketika pengikut Nabi Musa kehausan, tongkat beliau dipukulkan ke
Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular
yang sebenarnya. (Q.S. Al-A’raaf : 107)
Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang
merayap dengan cepat. (Q.S. Thaahaa : 20)
2) Tangan Nabi Musa AS
dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang
tanpa cacad, sebagai mukjizat yang lain (pula), (Q.S. Thaahaa : 22)
3) Taufan
Angin topan yang dahsyat yang merusak segala tanaman dan buah-buahan orang-
orang Mesir.
4) Belalang
Hama belalang dengan jumlah yang teramat sangat banyak.
5) Kutu
Kutu ada di setiap saku baju, kasur, makanan, dipakaian dan di setiap penjuru.
6) Katak
Katak di seluruh negeri Mesir dengan jumlah banyak.
7) Darah
Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai
bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum
yang berdosa. (Q.S. Al-Israa’ : 133)
8) Membelah Laut
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu." Maka
terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (Q.S.
Asy-Syu’araa’ : 63)
9) Bukit Thuur
Dan tiadalah kamu berada di dekat gunung Thur ketika Kami menyeru (Musa), tetapi
(Kami beritahukan itu kepadamu) sebagai rahmat dari Tuhanmu, supaya kamu
memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang sekali-kali belum datang kepada
mereka pemberi peringatan sebelum kamu agar mereka ingat. (Q.S. Al-Qashash : 46)
2. Isa AS
Mukjizat dari nabi Isa AS yaitu :
2) Dapat berbicara sewaktu masih bayi,untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang
3) Bisa mengetahui Taurat asli Musa, yang disembunyikan dan telah mengalamai
banyak perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik dari kaum Yahudi
4) Membentuk tanah seperti burung kemudian meniupkan roh, lalu tanah itu menjadi
burung,
8) Diberi kemampuan melihat hal-hal yang ghaib melalui panca inderanya meskipun ia
Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang
yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian
dan ketika sudah dewasa, dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh." (QS.
3. Muhammad SAW
1) Al-Quran Al-Karim
Merupakan mukjizat terbesar yang menunjukkan kebenaran ajaran beliau, Al-
Islam, yang diturunkan oleh Allah.
2) Air memancar dari sela-sela jemari
Sebuah wadah air pernah disodorkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Lalu, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mencelupkan tangannya ke
dalam wadah air itu. Maka, air memancar dari sela-sela jemari tangan beliau.
Dengan air itu, para sahabat berwudhu. Jumlah mereka waktu itu adalah 300
orang. (HR. Al-Bukhari, no. 3572)
4. Ibrahim AS
1) Melihat burung dihidupkan kembali[sunting | sunting sumber]
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair mengisahkan bahwa,
Malaikat Ar-Ra'd (malaikat pengatur awan dan hujan) mengatakan, "Kapan saja
aku diperintah, maka aku akan menurunkan hujan, namun firman Allah lebih
cepat,
"Kami berfirman, "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi
Ibrahim."Al-Anbiya' 21:69
Menurut Ka'ab al-Ahbar mengatakan, "Saat itu seluruh penduduk bumi tidak bisa
menyalakan api, sedangkan Ibrahim tidak terbakar sedikitpun selain tali yang
mengikat dirinya."
Ketika Ibrahim dilemparkan kedalam kobaran api besar semua hewan dimuka
bumi berusaha memadamkan api tersebut, kecuali tokek yang berusaha membuat
api semakin besar.
3) Pasir berubah menjadi makanan
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Mu’ammar dari Zaid bin Aslam
bahwasanya Namrudz memiliki berbagai makanan, orang-orang berduyun-duyun
untuk mendapatkan persediaan makanan, termasuk Ibrahim datang untuk
mendapatkannya. Sebelumnya Ibrahim pernah bertemu dengan Namrudz sehingga
terjadi perdebatan. Ibrahim tidak diberi bahan makanan, ia keluar tanpa
mendapatkan makanan sedikitpun. Ketika telah dekat dengan rumahnya, Ibrahim
menghampiri gundukan pasir dan memenuhi kedua kantungnya dengan pasir
tersebut seraya berkata: “Bila aku telah sampai kepada keluargaku, maka aku akan
menyibukkan keluarga (dengan pasir ini).”