Asga DK Rogobayan
Asga DK Rogobayan
TINJAUAN TEORI
NO KRITERIA SCORE
BOBOT
P Sifat Masalah :
Tidak/kurang sehat 3
r 1 Ancaman kesehatan 2
Krisis atau keadaan sejahtera 1
1
o Kemungkinan masalah dapat diubah :
s 2 Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
2
e Tidak dapat 0
Potensial masalah untuk dicegah :
s Tinggi 3
3
Cukup 2
1
Rendah 1
s Menonjolkan masalah :
Masalah berat, harus segera ditangani 2
k 4 Ada masalah, tetapi tidak segera ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 1
o 0
Skoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan :
1) Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat.
2) Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
Skor𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
x Bobot
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
Menurut Smeltzer & Bare (2002), Suatu serangan Asma merupakan akibat
obstruksi jalan napas difus reversible. Obstruksi ini disebabkan oleh timbulnya
tiga reaksi utama yaitu kontraksi otot-otot polos baik saluran napas,
pembengkakan membran yang melapisi bronki, dan pengisian bronki dengan
mukus yang kental. Selain itu, otot-otot bronki dan kelenjar mukusa membesar,
sputum yang kental, banyak dihasilkan dan alveoli menjadi hiperinflasi, dengan
udara terperangkap didalam jaringan paru. Antibodi yang dihasilkan (IgE)
kemudian menyerang sel-sel mast dalam paru. Pemajanan ulang terhadap antigen
mengakibatkan ikatan antigen dengan antibodi, menyebabkan pelepasan produk
sel-sel mast (disebut mediator) seperti histamine, bradikinin, dan prostaglandin
serta anafilaksis dari substansi yang bereaksi lambat (SRS-A). Pelepasan mediator
ini dalam jaringan paru mempengaruhi otot polos dan kelenjar jalan napas,
menyebabkan bronkospasme, pembengkakan membran mukosa, dan pembentukan
mucus yang sangat banyak. Selain itu, reseptor α- dan β- adrenergik dari sistem
saraf simpatis terletak dalam bronki. Ketika reseptor α- adrenergik dirangsang,
terjadi bronkokonstriksi, bronkodilatasi terjadi ketika reseptor β- adrenergik yang
dirangsang. Keseimbangan antara reseptor α- dan β- adrenergik dikendalikan
terutama oleh siklik adenosine monofosfat (cAMP). Stimulasi reseptor α-
mengakibatkan penurunan cAMP, yang mengarah pada peningkatan mediator
kimiawi yang dilepaskan oleh sel-sel mast bronkokonstriksi. Stimulasi reseptor β-
mengakibatkan peningkatan tingkat cAMP yang menghambat pelepasan mediator
kimiawi dan menyebabakan bronkodilatasi. Teori yang diajukan adalah bahwa
penyekatan β- adrenergik terjadi pada individu dengan Asma. Akibatnya, asmatik
rentan terhadap peningkatan pelepasan mediator kimiawi dan konstriksi otot
polos.
6. Pathway
Ekstrinsik (Inhaled energi) Intrinsik (infeksi, psikososial, stress)
Risiko infeksi
Gangguan Pola Tidur Ansietas
A. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian secara umum :
a) Identitas Pasien
Hal-hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain: Nama, Umur,
Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status Mental, Suku,
Keluarga/orang terdekat, alamat, nomor registrasi.
b) Riwayat atau adanya factor resiko
1) Riwayat garis keluarga tentang Asma
2) Penggunaan obat yang memicu kekambuhan asma
3) Alergi
b) Aktivitas / istirahat
1) Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton.
2) Frekuensi jantung meningkat
3) Perubahan irama jantung
4) Takipnea
c) Integritas ego
1) Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau marah
kronik.
2) Faktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang berkaitan
dengan pekerjaan).
d) Makanan dan cairan
1) Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan sifatnya dingin, panas,
2) Mual, muntah.
3) Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat atau menurun).
e) Nyeri atau ketidak nyamanan
1) Angina / dada (penyakit arteri koroner / keterlibatan jantung)
2) Nyeri hilang timbul pada tungkai.
3) Nyeri abdomen
Pengkajian Persistem :
a. Sirkulasi
1) Riwayat penyakit jantung
2) Hipotensi akibat posisi tubuh
b. Eleminasi
1) Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau obtruksi atau
riwayat penyakit ginjal masa lalu.
c. Neurosensori
1) Keluhan pusing.
2) Berdenyut, merasa lemah
d. Pernapasan
1) Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
2) Takipnea, ortopnea, dispnea noroktunal paroksimal.
3) Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum.
4) Riwayat merokok
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan bronkospasme otot
pernapasan
b. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan
akumulasi secret
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan hipoksemia
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipoksemia
e. Gangguan pola tidur berhubungan dengan gelisah
BAB II
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
64 th asma
Keterangan
: laki-laki : klien
Nama Tamat/belum
Pendidikan Pendidikan Non
No Anggota tamat/tidak Ket
Formal Formal
Keluarga tamat
1. Tn.S SMP - Tidak Tamat -
2. Ny.S SD - Tidak Tamat -
8. Budaya
Keluarga Tn.S mengatakan dirinya asli keturunan jawa. Keluarga Tn.S
mengatakan tidak adat istiadat dari masing-masing kebudayaan yang bertentangan
dengan kesehatan. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa.
Disekitar tempat tinggal Tn.S kebanyakan berasal dari suku Jawa.
9. Agama/Spiritual Keluarga
Keluarga Tn.S mengaku beragama Katolik dan taat beribadah. Keluarga Tn.S
mengatakan tidak ada mitos-mitos ataupun kepercayaaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
C. FAKTOR RUMAH DAN LINGKUNGAN
1. Rumah
a. Luas pekarangan dan bangunan
Keluarga Tn.S mengatakan tidak memiliki pekarangan. Luas bangunan rumah
16 m².
b. Status kepemilikan : milik sendiri
c. Jenis rumah : dipetak-petak
d. Jenis bangunan : permanen
e. Atap rumah : genteng
f. Langit-langit : ternit
g. Lantai rumah : keramik
h. Ventilasi : ada
i. Jendela : tidak mempunyai jendela.
j. Pencahayaan : sinar matahari tidak masuk ke dalam rumah
k. Penerangan malam hari : sumber penerangan dari lampu PLN
l. Pembagian ruang : - kamar tidur :
- dapur :
- WC :
m. Denah rumah
U
dapur
WC 4 meter
Sumur gali kamar
4 meter
2. Perabot rumah
Keluarga Tn.S mengatakan alat-alat masak menggunakan kompor gas. Keluarga
Tn.S mengatakan tempat penyimpanan peralatan dapur diletakkan di rak kecil.
Perabot rumah tangga sudah tertata rapi.
3. Pengelolaan Sampah
Keluarga Tn.S mengatakan cara pembuangan sampah langsung di tempat
kantongan plastic yang nantinya akan dibakar, keluarga Tn.S mengatakan
sampah-sampah yang dibakar di masukkan tempat pembuangan sampah
sementara (plastic) yang terletak di depan rumah. Jarak tempat pembuangan
sampah dengan sumber air minum ± 2 meter.
4. Sumber Air
Sumber air keluarga Tn.S berasal dari sumur gali. Jarak sumber air minum dengan
bak penampungan limbah (septic tank) ± 5 meter. Tidak tampak pencemaran air,
kualitas air jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
5. Jamban Keluarga
Keluarga Tn.S memiliki jamban keluarga dengan jenis jamban angsa latrine.
Letak jamban berada didalam rumah. Jarak jamban dengan sumber air minum
kurang dari 5 meter dan terawat.
6. Pembuangan air limbah
Jenis air limbah adalah limbah rumah tangga dan di tempatkan pada bak
penampungan limbah. Jarak bak penampungan air limbah dengan sumber air
minum kurangg dari 5 meter. Letak di belakang rumah.
7. Kandang Ternak
Keluarga Tn.S mengatakan tidak memiliki kandang ternak.
8. Kamar mandi
Keluarga Tn.S memiliki kamar mandi sebanyak satu kamar mandi, terletak di
dalam rumah, tempat penampungan air menggunakan ember dengan kondisi
terbuka dan dikuras tiap hari.
9. Halaman rumah
Keluarga Tn.S tidak memiliki halaman rumah.
10. Lingkungan rumah
Rumah keluarga Tn.S berada desa. Jarak dengan tetangga berhimpitan, suasana
ramai, lokasi dekat rumah.
11. Fasilitas sosial, pendidikan dan kesehatan
a. Fasilitas pendidikan : SD
Jarak dari rumah : 2 km
b. Fasilitas perdagangan : warung
Jarak dari rumah 500 m
c. Fasilitas kesehatan : Puskesmas
Jarak dari rumah :± 3 km
d. Fasilitas peribadatan : gereja
Jarak dari rumah : ±5 km
e. Fasilitas lainnya : terminal
Jarak dari rumah :± 5 km
DS: Ketidakmampuan
- Keluarga Tn.S mengatakan Ny.S keluarga Tn.S
tidak diperiksakan ke pelayanan mengambil
kesehatan secara rutin, hanya kalau keputusan pada
merasa sakit atau mendapat serangan Ny.S
asma langsung diperiksan ke dokter
dan tidak berani memberikan obat
bebas.
DO:
- Terakhir periksa bulan februari 2018
- Asma sering sering kambuh
DS: Ketidakmampuan
- Keluarga Tn.S mengatakan Tn.S keluarga
adalah seorang perokok aktif dan menciptakan
sering merokok di dalam rumah. lingkungan yang
Dalam sehari tidak habis satu kondusif bagi
bungkus. Ny.S
- Disamping itu, keluarga Tn.S juga
mengatakan kebersihan lingkungan
sangat mendukung kesehatan, akan
tetapi rumah masih kurang sehat
seperti tidak memiliki ventilasi
sehingga terasa pengap, dan juga
tidak memiliki jendela sehingga
cahaya matahari tidak langsung
masuk ke rumah.
DO:
- Luas bangunan rumah 12 m²
- Ventilasi tidak ada
- Tidak mempunyai jendela
- Sinar matahari tidak masuk ke
dalam rumah
III. SKALA PRIORITAS
Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Asma pada Ny.S di keluarga Tn.S
NO KRITERIA HITUNGAN SKOR PEMBENARAN
Jumlah 4
DO:
KeluargaTn.S tampak menggelengkan kepala saat ditanya tentang pengertian,
tanda dan gejala, penyebab, makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan,
dan lingkungan yang sehat untuk penderita asma.
b. Ketidakmampuan keluarga Tn.S mengambil keputusan pada Ny.S ditandai
dengan:
DS:
- Keluarga Tn.S mengatakan Ny.S tidak diperiksakan ke pelayanan kesehatan
secara rutin, hanya kalau merasa sakit atau mendapat serangan asma langsung
diperiksan ke dokter dan tidak berani memberikan obat bebas.
DO:-
c. Ketidakmampuan keluarga Tn.S merawat Ny.S yang sakit asma ditandai dengan:
DS:
- Keluarga Tn.S mengatakan Ny.S paling sering mengkonsumsi nasi, sayur
bayam dengan lauk telur.
- Keluarga Tn.S mengatakan Ny.S paling senang makan telur.
- Keluarga Tn.S mengatakan Ny.S tidak pernah jajan es, kalaupun jajan ya
sedikit.
- Keluarga Tn.S mengatakan Ny.S minum obat hanya kalau sakit yaitu
salbutamol 3 x sehari. Dan apabila serangan asmanya sudah sembuh obat
salbutamol dari dokter disuruh untuk berhenti. Keluarga Tn.S mengatakan
Ny.S tidak rutin kontrol, terakhir kali februari 2018
DO:
- Obat Ny.S masih tampak belum habis
d. Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi Ny.S
ditandai dengan:
DS:
- Keluarga Tn.S mengatakan Tn.S adalah seorang perokok aktif dan sering
merokok di dalam rumah. Dalam sehari tidak habis satu bungkus.
- Disamping itu, keluarga Tn.S juga mengatakan kebersihan lingkungan
sangat mendukung kesehatan, akan tetapi rumah masih kurang sehat
seperti tidak memiliki ventilasi sehingga terasa pengap, dan juga tidak
memiliki jendela sehingga cahaya matahari tidak langsung masuk ke
rumah.
DO:
- Luas bangunan rumah 16 m²
- Ventilasi tidak ada
- Tidak mempunyai jendela
- Sinar matahari tidak masuk ke dalam rumah
DAFTAR PUSTAKA