Infeksi dengan modus dominan seksual penularan

(A50-A64)
Excl.:
human immunodeficiency virus [HIV] Penyakit ( B20-B24 )
spesifik dan nongonococcal uretritis ( N34.1 )
Penyakit Reiter ( M02.3 )

A50sifilis kongenital

A50.0sifilis kongenital dini, gejala

Setiap kondisi sifilis bawaan ditetapkan sebagai awal atau terwujud kurang dari dua tahun
setelah kelahiran.

Sifilis kongenital dini:

 yg berhubung dgn kulit

 mukokutan
 mendalam

Sifilis kongenital dini:

 radang tenggorokan
 oculopathy
 osteochondropathy
 sakit tekak
 pneumonia
 rhinitis

A50.1Awal kongenital sifilis, laten

Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologi positif dan uji cairan
tulang belakang negatif, kurang dari dua tahun setelah kelahiran.

A50.2sifilis kongenital dini, tidak ditentukan

NOS sifilis kongenital kurang dari dua tahun setelah kelahiran.

A50.3Akhir oculopathy sifilis kongenital

Akhir bawaan keratitis interstisial sifilis + ( H19.2 * )
Akhir oculopathy sifilis kongenital NEC + ( H58.8 * )
Excl.:
Hutchinson triad ( A50.5 )

A50.4neurosifilis bawaan Akhir [neurosifilis remaja]

 Demensia paralytica juvenilis
Juvenile:

 paresis umum
 tabes dorsalis
 neurosifilis taboparetic

Akhir sifilis kongenital:

 ensefalitis + ( G05.0 * )
 meningitis + ( G01 * )
 polineuropati + ( G63.0 * )

Gunakan kode tambahan, jika diinginkan, untuk mengidentifikasi gangguan mental terkait.

Excl.:
Hutchinson triad ( A50.5 )

A50.5lain sifilis kongenital, gejala

Setiap kondisi sifilis bawaan ditetapkan sebagai terlambat atau manifest dua tahun atau
lebih setelah lahir.

Clutton sendi + ( M03.1 * )

Hutchinson:

 gigi
 tiga serangkai

Akhir bawaan:

 sifilis kardiovaskular + ( I98.0 * )

 sifilis:
o arthropathy + ( M03.1 * )
o osteochondropathy + ( M90.2 * )

Hidung pelana sifilis

A50.6Akhir bawaan sifilis, laten

Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologi positif dan uji cairan
tulang belakang negatif, dua tahun atau lebih setelah lahir.

A50.7sifilis kongenital Akhir, tidak ditentukan

NOS sifilis kongenital dua tahun atau lebih setelah lahir.

A50.9sifilis kongenital, tidak ditentukan

A51sifilis dini

A51.0sifilis kelamin Primer

Sifilis chancre NOS

A51.1sifilis dubur Primer

A51.2sifilis Primer situs lain

A51.3sifilis sekunder pada kulit dan membran mukosa

Kondiloma Latum
Sifilis:

 alopecia + ( L99.8 * )
 leukoderma + ( L99.8 * )
 Patch lendir

A51.4sifilis sekunder lainnya

Sifilis sekunder:

 penyakit radang panggul perempuan + ( N74.2 * )

 iridocyclitis + ( H22.0 * )
 limfadenopati
 meningitis + ( G01 * )
 myositis + ( M63.0 * )
 oculopathy NEC + ( H58.8 * )
 periostitis + ( M90.1 * )

A51.5sifilis dini, laten

Sifilis (diakuisisi) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologi positif dan uji cairan
tulang belakang negatif, kurang dari dua tahun setelah infeksi.

A51.9sifilis dini, tidak ditentukan

A52Akhir sifilis

A52.0 +sifilis Kardiovaskular

NOS sifilis kardiovaskular ( I98.0 * )
Sifilis:

 aneurisma aorta ( I79.0 * )

 inkompetensi aorta ( I39.1 * )
 aortitis ( I79.1 * )
 arteritis, otak ( I68.1 * )
 endokarditis NOS ( I39.8 * )
  miokarditis ( I41.0 * )
 perikarditis ( I32.0 * )
 regurgitasi paru ( I39.3 * )

A52.1neurosifilis simtomatik
Charcot arthropathy + ( M14.6 * )
Akhir sifilis:

 neuritis akustik + ( H94.0 * )

 ensefalitis + ( G05.0 * )
 meningitis + ( G01 * )
 atrofi optik + ( H48.0 * )
 polineuropati + ( G63.0 * )
 retrobulbar neuritis + ( H48.1 * )

Parkinson sifilis + ( G22 * )

Tabes dorsalis

A52.2neurosifilis asimtomatik

A52.3Neurosifilis, tidak ditentukan

 Gumma (sifilis)
 Sifilis (akhir)  NOS sistem saraf pusat
 Syphiloma

A52.7lainnya sifilis gejala

Penyakit glomerulus pada sifilis + ( N08.0 * )
 Gumma (sifilis)  situs manapun, kecuali yang diklasifikasikan ke A52.0-
 Terlambat atau tersier sifilis A52.3

Akhir sifilis:

 bursitis + ( M73.1 * )
 chorioretinitis + ( H32.0 * )
 episkleritis + ( H19.0 * )
 penyakit radang panggul perempuan + ( N74.2 * )
 leukoderma + ( L99.8 * )
 oculopathy NEC + ( H58.8 * )
 peritonitis + ( K67.2 * )

Sifilis [tahap ditentukan] dari:

 tulang + ( M90.2 * )
  hati + ( K77.0 * )
 paru + ( J99.8 * )
 otot + ( M63.0 * )
 sinovium + ( M68.0 * )

A52.8Akhir sifilis, laten

Sifilis (diakuisisi) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologi positif dan uji cairan
tulang belakang negatif, dua tahun atau lebih setelah infeksi.

A52.9Akhir sifilis, tidak ditentukan

A53lain dan tidak ditentukan sifilis

A53.0Laten sifilis, tidak ditentukan pada awal atau akhir

Laten NOS sifilis
Reaksi serologi positif untuk sifilis

A53.9Sifilis, tidak ditentukan

Infeksi Treponema pallidum karena NOS
Sifilis (diakuisisi) NOS
Excl.:
NOS sifilis menyebabkan kematian di bawah usia dua tahun ( A50.2 )

A54infeksi gonokokal

A54.0infeksi gonokokal saluran genitourinari rendah tanpa periuretra atau aksesori

kelenjar abses
Gonokokal:

 servisitis NOS
 NOS sistitis
 NOS uretritis
 NOS vulvovaginitis

Excl.:
dengan:

 genitourinari kelenjar abses ( A54.1 )

 abses periuretra ( A54.1 )

A54.1infeksi gonokokal saluran genitourinari rendah dengan periuretra dan aksesori

kelenjar abses
Gonokokal Bartholin kelenjar abses
A54.2Gonococcal infeksi genitourinari gonokokal pelviperitonitis dan lainnya
Gonokokal:

 epididimitis + ( N51.1 * )
 penyakit radang panggul perempuan + ( N74.3 * )
 orkitis + ( N51.1 * )
 prostatitis + ( N51.0 * )

Excl.:
gonokokal peritonitis ( A54.8 )

A54.3infeksi gonokokal mata

Gonokokal:

 konjungtivitis + ( H13.1 * )
 iridocyclitis + ( H22.0 * )

Neonatorum Oftalmia karena gonococcus

A54.4 +infeksi gonokokal sistem muskuloskeletal

Gonokokal:

 arthritis ( M01.3 * )
 bursitis ( M73.0 * )
 osteomielitis ( M90.2 * )
 sinovitis ( M68.0 * )
 tenosinovitis ( M68.0 * )

A54.5Gonococcal faringitis

A54.6infeksi gonokokal anus dan rektum

A54.8infeksi gonokokal Lainnya

Gonokokal:

 abses otak + ( G07 * )

 endokarditis + ( I39.8 * )
 meningitis + ( G01 * )
 miokarditis + ( I41.0 * )
 perikarditis + ( I32.0 * )
 peritonitis + ( K67.1 * )
 pneumonia + ( J17.0 * )
 keracunan darah
 lesi kulit
 Excl.:
gonokokal pelviperitonitis ( A54.2 )

A54.9infeksi gonokokal, tidak ditentukan

A55lymphogranuloma klamidia (venereum)

Incl.:
Iklim tropis atau bubo
Penyakit Durand-Nicolas-Favre
Esthiomene
Limfogranuloma inguinale

A56lain penyakit klamidia menular seksual

Incl.:
penyakit menular seksual karena Chlamydia trachomatis
Excl.:
klamidia:

 lymphogranuloma ( A55 )
 neonatal:
o konjungtivitis ( P39.1 )
o pneumonia ( P23.1 )

kondisi diklasifikasikan A74. -

A56.0Infeksi klamidia saluran genitourinari rendah

Klamidia:

 servisitis
 sistitis
 uretritis
 vulvovaginitis

A56.1Infeksi klamidia dari pelviperitoneum dan organ lainnya genitourinari

Klamidia:

 epididimitis + ( N51.1 * )
 penyakit radang panggul perempuan + ( N74.4 * )
 orkitis + ( N51.1 * )

A56.2Infeksi klamidia saluran genitourinari, tidak ditentukan

A56.3Infeksi klamidia anus dan rektum

A56.4Infeksi klamidia faring

A56.8menular seksual infeksi klamidia situs lain

A57Chancroid
Incl.:
Ulcus molle

A58Granuloma inguinale
Incl.:
Donovanosis

A59Trichomoniasis
Excl.:
trikomoniasis usus ( A07.8 )

A59.0trikomoniasis urogenital
 Leukorrhoea (vaginalis)
 karena Trichomonas (vaginalis)
 Prostatitis + ( N51.0 * )

A59.8Trichomoniasis situs lain

A59.9Trichomoniasis, tidak ditentukan

A60Anogenital herpesviral [herpes simpleks] infeksi

A60.0infeksi Herpesviral alat kelamin dan saluran urogenital

Infeksi Herpesviral dari saluran kelamin:

 perempuan + ( N77.0-N77.1 * )
 laki-laki + ( N51 -. * )

A60.1infeksi Herpesviral kulit perianal dan rektum

A60.9infeksi herpesviral Anogenital, tidak ditentukan

A63penyakit menular seksual lainnya terutama, tidak diklasifikasikan di tempat lain

Excl.:
moluskum kontagiosum ( B08.1 )
papilloma serviks ( D26.0 )

A63.0Anogenital (kelamin) kutil

A63.8penyakit tertentu lainnya terutama menular seksual

A64Tidak disebutkan penyakit menular seksual

Incl.:
NOS penyakit kelamin