Anda di halaman 1dari 3

SURAT - KEPUTUSAN

Nomor : /S1. RSAJ/SK/XI/2016


Tentang

KEBIJAKAN PENGADAAN OBAT YANG TIDAK TERSEDIA DI RUMAH SAKIT

DIREKTUR RS. AKADEMIS JAURY JUSUF PUTERA

Menimbang : a. Bahwa dengan memperhatikan jenis pelayanan di Rumah Sakit


untuk memnuhi kebutuhan pasien, Instalasi Farmasi menetapkan
obat-obat yang harus tersedia, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan saat diresepkan atau dipesan oleh pembuat resep unit
pelayanan.
b. Bahwa ketersediaan obat dengan jumlah dan jenis yang cukup,
sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit harus diupayakam agar
dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pelayanan di
Rumah Sakit.
c. Bahwa penetapan obat yang harus tersedia adalah suatu proses
yang mempertimbangkan kebutuhan dan keselamatan pasien dan
factor ekonomi.
d. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pelayanan,
penggantian obat yang tidak tersedia, dapat dilaksanakan bila obat
pengganti telah mendapat persetujuan dari pembuat resep.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1963 tentangFarmasi.
3. PeraturanPemerintah RI Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 tahun 2016 tentang
Standar PelayananKefarmasian di RumahSakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197 tahun 2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
.

M EM U T U S K A N

Menetapkan :

Kesatu : Bila terjadi obat yang dibutuhkan tidak tersedia, maka petugas
farmasi memberitahukan kepada pembuat resep tentang
kekurangan dan kekosongan onat yang diminta dan saran
substitusinya.

Kedua : penggantian obat merek dagang dengan obat generik atau obat
merek dagang lain dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
dari pembuat resep yang dicatat/didokumentasikan sebagai bukti
verifikasi bahwa benar penggantian obat disetujui.

Ketiga : Bila penggantian obat tidak tersedia, tidak disetujui olah pembuat
resep maka pengadaan obat sementara dapat dilakukan melalui
apotek luar.
Keempat : apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka
akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : M a k a s s a r.
Padatanggal :
---------------------------------------------------
RS.AkademisJauryJusufPutera.
Direktur,

Prof.dr. John MF. Adam, Sp.PD-KEMD

Tembusan :
1. Direksi RSA. Jaury.
2. PanitiaAkreditasi
3. KabiddanKa. InstalasiTerkait
Pertinggal.-
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
Nomor : /…/Dir-SK/… /2016
Tanggal :

PENGADAAN OBAT YANG TIDAK TERSEDIA DI IFRS


AKADEMIS JAURY JUSUF PUTERA

Obat yang tidak tersedia adalah kondisi diaman obat yang diresepkan oleh dokter tidak
tersedia di rumah sakit dikarenakan stok kosong atau tidak masuk dlaam formularium
rumah sakit, maka diberikan copy resep.

Copy resep adalah salinan resep dokter karena :


1. Pasien minta dibuatkan salinan resep
2. Pasien membeli obat sebagian
3. Resep dengan tulisan iter dimana belum mengulang pembeliannya sesuai iter.
4. Sebagian obat tidak tersedia di Instalasi Farmasi Rumah Sakit dimana atas
permintaan dokter dan pasien tidak boleh diganti
5. Obat tidak dibeli pasien

Pelayanan pembelian obat yang tidak tersedia di Instalasi Farmasi Rumah Sakit berlaku
untuk pasien rawat inap dan pasien rawat jalan dimana obat tersebut:
1. Pembuatan copy resep harus terkendali dan ditujukan untuk kepentingan pasien
2. Petugas harus menggali informais pasien dan mampu memotivsi jika ada obat
yang tidak dibeli pasien atau dibeli sebagian.
3. Petugas wajib mencari alternative pengganti (subtitusi) jika dokter menulis resep
non formularium atau stok farmasi kosong dengan memperhatikan aspek
farmasetik dan klinis dari sediaan obat tersebut.
4. Apoteker diperbolehkan menggani resep obat obatan dan atau alat kesehatan
dari dokter tanpa harus melakukan konfirmasi sejauh kandungan dan kegunaan
obat-obatan dan atau alat kesehatan yang diresepkan tersebut sebanding secara
kelasfarmakologi dan atau nama generic.
5. Penulisan copy resep harus memperhatikan :
a. Penulisan nama obat harus sesuai ISO/MIMS
b. Jika tidak ada dikedua buku tersebut wajib dikonfirmasi kepada dokter penulis
resep tentang zat aktif obat tersebut kemudian menuliskan zat aktif obat
disebelah tulisan brandnamenya dalam tanda kurung. Bila kekuatan sediaan
dari suatu produk obat lebih dari satu maka dosis dikehendaki harus ditulis
dengan jelas sesuai dengan resep asli dari dokter
c. Aturan pakai (signa) harus jelas dan benar sesuai resep asli dokter
d. Keterangan jumlah yang telah diserahkan atau dibeli harus jelas dan benar
( jika resep ada tulisan iter pemberian pertama beri keterangan det orig,
selanjutnya det iter 1x dan seterusnya sejumlah angka iter resep asli )
6. Copy resep karena obat non formularium menjadi tugas Apoteker jaga untuk
mengkonfirmasikan dan memastikan dibelikan di apotek luar atau diganti dengan
sediaan yang ada
7. Copy resep karena obat formularium yagnstoknya habis bias dibelikan di apotek
luar atau diganti dengan sediaan yang ada.
8.

Anda mungkin juga menyukai