Anda di halaman 1dari 18

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN


PENGISIAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
PENDIDIKAN UMY

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING COMPLIANCE WITH MEDICAL RECORD


COMPLETION IN HOSPITAL DENTAL AND ORAL HEALTH EDUCATION UMY

Khasib Mabrur Ridho, Elsye Maria Rosa, Endang Suparniati

Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah


Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
55183

E-mail: elsyemariarosa@yahoo.com

ABSTRACT

Background: RSGMP UMY been utilizing computer-based information systems


and manually medical records. Problems often arise in filing medical records
are incomplete filling process. The purpose of this study to find out the
problems in filling medical records, and analyzes the factors that influence
adherence charging medical records in RSGMP UMY. Method: using
quantitative and qualitative methods. Subjects in research is coass and
physician mentors in RSGMP UMY. Research object is files medical records in
2012. Quantitative data using descriptive statistics, qualitative data using a
coding interview. Results: The complete medical records of 236 (64.84%), and
incomplete medical records of 128 (35.16%). Incomplete completeness aspect is
the identity of the patients (3.85%), the date and time (1.65%), the name and
signature of the doctor (23.35%), and correction of errors (16.21%). Medical
record is incomplete due to factors selecting lecturers, lack of faculty, number
of patients, limited time, knowledge, and attitudes operator. Conclusion:
Factors affecting compliance to medical records in RSGM-P UMY is knowledge,
limited time, operator attitude, sum of patient, and motivation.

Keywords: Factor, Compliance, Medical Record.


2

PENDAHULUAN pengembangan pelayanan


kesehatan2.
Rumah Sakit merupakan
Masalah yang sering timbul
lembaga kesehatan yang kompleks
dalam pengisian rekam medis
yang memerlukan suatu sistem
adalah dalam proses pengisiannya
informasi yang baik dalam
tidak lengkap, penulisan dokter
menjalankan aktivitasnya. Rekam
yang kurang spesifik mengenai
medis merupakan keharusan yang
diagnosa. Keadaan ini akan
penting bagi data pasien untuk
mengakibatkan dampak bagi
diagnosis dan terapi, namun dalam
intern rumah sakit dan ekstern
perkembangannya rekam medis
rumah sakit, karena hasil
dapat digunakan untuk
pengolahan data menjadi dasar
kepentingan pendidikan dan
pembuatan laporan intern rumah
penelitian serta untuk masalah
sakit dan laporan ekstren rumah
hukum1. Menurut Permenkes No:
sakit. Laporan ini berkaitan
269/Menkes/Per/III/2008 rekam
dengan penyusunan berbagai
medis adalah berkas yang berisi
perencanaan rumah sakit,
catatan dan dokumen identitas
pengambilan keputusan oleh
pasien, hasil pemeriksaan,
pimpinan khususnya evaluasi
pengobatan, tindakan dan
pelayanan yang telah diberikan
pelayanan yang telah diberikan.
yang diharapkan hasil evaluasinya
Kelengkapan pengisian berkas
akan menjadi lebih baik3.
rekam medis dapat memudahkan
Ketidaklengkapan rekam medis
tenaga kesehatan lain dalam
menjadi salah satu masalah karena
memberikan tindakan atau
rekam medis merupakan catatan
pengobatan pasien, dan dapat
data yang dapat memberikan
dijadikan sebagai sumber
informasi mengenai tindakan pada
informasi yang berguna bagi
pasien. Berkas rekam medis
manajemen rumah sakit dalam
bertujuan untuk menunjang
menentukan evaluasi dan
tercapainya tertib administrasi
3

dalam upaya peningkatan mutu penelitian ini digunakan untuk


pelayanan kesehatan di rumah mengetahui ketidaklengkapan
sakit, maka pengisian rekam medis pengisian berkas rekam medis
haruslah diisi dengan lengkap manual di RSGM-P UMY. Metode
sehingga dapat menghasilkan kualitatif penelitian ini digunakan
informasi yang akurat4. untuk menganalisis faktor-faktor
Rekam medis di RSGM-P yang mempengaruhi kepatuhan
UMY diharapkan dapat terisi pengisian rekam medis di RSGM-P
dengan tepat dan sesuai dengan UMY dengan dept-interview dan
kewenangan dan keakuratan data, menggunakan rancangan
maka perlu adanya kebijakan dari penelitian cross sectional.
pihak rumah sakit atau instansi Penelitian ini dilaksanakan di
yang terkait tentang kewenangan RSGM-P UMY April 2013. Subyek
pengisian rekam medis. Pengisian penelitian ini adalah dokter gigi
berkas rekam medis di RSGM-P muda dan dokter pembimbing di
UMY oleh dokter gigi muda RSGM-P UMY sebanyak 20
hendaknya terhindar dari responden dengan teknik
masukan yang tidak taat asas purposive sampling. Obyek
sesuai dengan standar yang telah penelitian ini adalah 364 berkas
ditetapkan. Oleh karena itu perlu rekam medis tahun 2012 dengan
dilakukan penelitian mengenai teknik random sampling.
analisis faktor-faktor yang
Analisis kuantitatif
mempengaruhi kepatuhan
menggunakan Check list sesuai
pengisian rekam medis di RSGM-P
dengan Permenkes RI No.
UMY.
269/Menkes/Per/III/2008 seperti
BAHAN DAN CARA
identitas pasien, tanggal dan
Penelitian ini menggunakan waktu, hasil anamnesis, hasil
mix methode yaitu metode pemeriksaan fisik dan medik,
kuantitatif dan metode kualitatif. odontogram, diagnosis, rencana
Metode kuantitatif dalam penatalaksanaan, pengobatan
4

dan/atau tindakan, nama dan editing, coding, entri data, dan


tanda tangan dokter, perbaikan analisis deskriptif. Pengolahan
kesalahan dibubuhi tanda tangan data kualitatif seperti edit data,
tanpa dihapus2. Analisis kualitatif reduksi data, penyajian data
menggunakan pedoman penelitian dalam bentuk singkat,
wawancara dept interview pada dan kesimpulan5.
subyek penelitian. Pengolahan HASIL
data kuantitatif melalui seperti
1. Kelengkapan Rekam Medis menjadi 2 yaitu rekam medis
Penelitian ini data yang lengkap dan rekam medis
digunakan adalah rekam tidak lengkap, seperti pada
medis di RSGM-P UMY tahun gambar berikut:
2012 yang dikategorikan

Kelengkapan Rekam Medis


80.00%
Frekuensi

60.00%
40.00%
64.84%
20.00% 35.16%
0.00%
lengkap tidak lengkap
Rekam Medis Tahun 2012

Gambar 1. Kelengkapan Rekam Medis Tahun 2012

Berdasarkan gambar 1 di Indikator kelengkapan


atas menunjukkan bahwa rekam medis dalam penelitian
rekam medis lengkap ini menggunakan dasar
sebanyak 236 rekam medis Permenkes RI
(64,84%) sedangkan rekam No.26/Menkes/Per/III/2008
medis tidak lengkap sebanyak yang mencakup 10 aspek.
128 rekam medis (35,16%).
5

120%
100%
Frekuensi 80%
60%
40%
20%
0%
Lengkap
Tidak lengkap

Aspek Kelengkapan Rekam Medis

Gambar 2. Aspek Kelengkapan Rekam Medis

Dari gambar 2 di atas pengobatan dan/atau


dapat diketahui bahwa aspek tindakan.
kelengkapan yang banyak 2. Wawancara Kepatuhan
tidak dilengkapi adalah nama Pengisian Rekam Medis
dan tanda tangan dokter 85 a. Pengetahuan Isi Rekam
rekam medis (23,35%), medis
koreksi kesalahan 59 rekam Hasil wawancara
medis (16,21%), aspek dapat disimpulkan bahwa
identitas pasien 14 rekam isi rekam medis yang
medis (3,85%), dan aspek harus ada antara lain
tanggal dan waktu 6 rekam biodata pasien, anamnesis,
medis (1,65%). Sedangkan pemeriksaan intra oral
aspek yang lengkap 100% dan ekstra oral,
adalah hasil anamnesis, hasil odontogram, rencana
pemeriksaan fisik, perawatan, tindakan, dan
odontogram, diagnosis, nama operator.
rencana penatalaksanaan, dan Responden yang
6

menjawab lengkap banyaknya yang harus


mengenai isi rekam medis diisi, banyaknya kasus
hanya satu responden, hal pada satu pasien,
ini menunjukkan bahwa ketiadaan dosen
pengetahuan responden pembimbing dan pasien
mengenai isi rekam medis ingin cepat dirawat.
masih kurang. d. Jumlah Pasien
b. Pemahaman Rekam Medis Hasil wawancara
di RSGM-P UMY menunjukkan bahwa
Hasil wawancara responden koass
menunjukkan bahwa isi mengerjakan pasien 1
rekam medis di RSGM-P sampai 3 pasien perhari.
UMY sudah baik dan Jumlah pasien yang
memenuhi syarat yang ditangani mempengaruhi
berlaku karena rekam waktu yang dibutuhkan
medis pada institusi dalam pengisian rekam
pendidikan harus lengkap. medis.
Namun dalam praktek e. Tindakan Pada Rekam
pengisian rekam medis Medis Tidak Lengkap
membutuhkan waktu lama Hasil wawancara
dan kadang terburu menunjukkan bahwa
karena banyak yang diisi. koass melengkapi rekam
c. Waktu Pengisian Rekam medis jika diminta dan
Medis dikoreksi oleh dosen
Hasil wawancara pembimbing.
menunjukkan bahwa f. Pentingnya Kelengkapan
responden koass dalam Rekam Medis
pengisian rekam medis Hasil wawancara
membutuhkan waktu yang menunjukkan bahwa
lama dikarenakan rekam medis yang lengkap
7

penting bagi tenaga Hasil wawancara


kesehatan dan pasien, menunjukkan bahwa
karena merupakan dalam pengisian atau
tangung jawab dan koreksi rekam medis
kewajiban dokter, berguna secara terburu-buru
untuk kasus hukum, data karena dosen pembimbing
forensik, antemortem, akan pulang, pasien ingin
data penyakit menular, cepat dirawat, mendekati
data rumah sakit dan batas akhir acc tindakan,
pendidikan, serta pasien dengan banyak
dokumentasi. kasus, jumlah pasien
g. Pelatihan Pengisian banyak, lewat waktu yang
Rekam Medis ditentukan, koreksi
Hasil wawancara keluhan pasien, lama kerja
menunjukkan 19 koass, dan lupa mengisi
responden setuju adanya lembar rekam medis.
pelatihan pengisian rekam i. Umpan Balik
medis hal ini berkaitan Hasil wawancara
dengan persamaan menunjukkan bahwa
persepsi antar dosen responden memberikan
pembimbing agar, umpan balik jika diminta
sedangkan 1 responden dan ditanyakan oleh dosen
yang tidak setuju pembimbing dan jika ada
dikarenakan dalam kuliah rekam medis yang belum
dan pembekalan sudah lengkap, namun acc rekam
diajarkan. medis memilih dosen yang
h. Pengisian/Koreksi Rekam mudah.
Medis Secara Terburu- j. Umpan Balik Petugas
buru Rekam Medis
8

Hasil wawancara persamaan persepsi antar


menunjukkan bahwa dosen, identifikasi
petugas rekam medis penyakit menular,
memberikan umpan balik penambahan rak, rekam
sebatas memberikan medis tidak lengkap tidak
catatan pada rekam medis diinput pada SIMRS, dan
dan meminta koass untuk tidak memberikan “OK” di
melengkapi nama dokter komputer dan
pembimbing dan pengurangan hukuman
penanggung jawab. Tema jurnal.
pada umpan balik petugas PEMBAHASAN
rekam medis hanya 1. Kelengkapan Pengisian Rekam
ditanyakan pada Medis
responden koass Rekam medis merupakan
dikarenakan koass yang bagian penting dalam proses
mengisi dan meminjam pemberian pelayanan
rekam medis untuk setiap kesehatan seperti rumah sakit.
kali bekerja. Rekam medis dikatakan
lengkap apabila seluruh aspek
k. Saran rekam medis diisi secara
Hasil wawancara lengkap. Rekam medis
menunjukkan bahwa mendokumentasikan
responden memberikan pelayanan yang diberikan oleh
saran berupa penambahan tenaga kesehatan, penunjang
waktu pengembalian medis dan tenaga lain yang
rekam medis, pelatihan bekerja dalam berbagai
khusus koass baru, koass fasilitas pelayanan kesehatan,
yang melengkapi nama dengan demikian rekam medis
dokter, penambahan dapat membantu pengambilan
kolom riwayat penyakit,
9

keputusan tentang terapi, benar karena memang


tindakan, diagnosis2. dibuat tidak benar oleh
Pengisian data sosial pengisi formulir dengan
berupa identitas pasien pada tujuan tertentu.
rekam medis biasanya b. Pertanyaan-pertanyaan
langsung diisi oleh pasien pada yang kurang jelas dapat
saat pasien masuk. Komponen menimbulkan
identitas pasien menunjukkan kesalahfahaman sehingga
rekam medis yang tidak diisi data yang diperoleh
sebanyak 14 rekam medis kurang akurat atau kurang
(3,85%). Identitas pasien pada jelas, atau karena situasi
setiap lembar rekam medis tertentu sehingga
hendaknya wajib diisi karena seseorang takut atau malu
untuk mengantisipasi apabila mengungkapkan identitas
ada lembaran rekam medis yang sebenarnya.
yang hilang atau tidak ada. Bagian tanggal dan
Dalam pelayanan kesehatan waktu merupakan data yang
informasi demografi menunjukkan pasien datang
diperlukan dalam mengisi atau masuk ke rumah sakit.
identitas pasien dan isi data Ketidaklengkapan pengisian
demografi bersifat permanen2. tanggal dan waktu sebesar 6
Ketika mengisi rekam rekam medis (1.65%). Hal ini
medis data identifikasi pasien menunjukkan bahwa dalam
ini perlu diperhatikan tentang pengisian rekam medis di
keakuratan data pada RSGM-P UMY masih belum
identifikasi. Data identifikasi lengkap namun pada
bisa saja tidak akurat, hal ini komponen ini
disebabkan4: ketidaklengkapannya kecil,
a. Data identifikasi dapat seperti yang telah kemukakan
tidak akurat atau tidak oleh Alaydrus item
10

ketidaklengkapan terendah kelainan fisik menunjukkan


adalah tanggal masuk dengan kelengkapan 100%, begitu
rata-rata ketidaklengkapan 0 juga pada bagian odontogram
%6. yang menunjukkan
Komponen hasil kelengkapan 100%, karena
anamnesis pada rekam medis rekam medis khusus
merupakan langkah awal bagi kesehatan gigi harus ada
dokter untuk menggali odontogram. Laporan
keluhan pasien dan informasi pemeriksaan fisik berisi hasil
medik yang diperlukan guna temuan tenaga kesehatan saat
menegakkan diagnosis dan melakukan pemeriksaan
rencana terapi maupun terhadap pasien.
terapinya. Pada komponen Komponen diagnosis
hasil anamnesis pada rekam pada penelitian ini
medis tahun 2012 menunjukkan kelengkapan
menunjukkan kelengkapan sebesar 100% dimana 364
100% telah diisi oleh operator. rekam medis yang diteliti
Anamnesis merupakan terdapat diagnosis utama.
pemeriksaan subyektif yang Diagnosis utama adalah
mempertegas alasan kondisi yang ditentukan
diperlukannya pengobatan setelah penelaahan sebagai
medis dan berisi tentang paling bertanggung jawab
temuan tenaga kesehatan atas akan kedatangan pasien ke
status kesehatan pasien dan rumah sakit2. Keputusan
meringkas seluruh masalah tindakan atau pengobatan
medis yang ditemui2. pasien yang diambil oleh
Komponen hasil dokter berdasarkan pada
pemeriksaan fisik seperti diagnosa yang dibuat, suatu
tekanan darah, nadi, berat diagnosa yang akurat didasari
badan, tinggi badan, dan pada anamnesa, pemeriksaan
11

fisik, pemeriksaan penunjang Tanda tangan dan nama


dan ditulis dalam rekam dokter pada rekam medis
medis. Penulisan diagnosis sifatnya sangat penting karena
pada rekam medis merupakan merukapan legalitas dan
pernyataan diagnosis yang bentuk tanggung jawab
sifatnya rahasia dan bukti terhadap pasien. Kelengkapan
secara tertulis untuk tanda tangan dan nama dokter
kepentingan penegakan menjadi masalah kareana pada
hukum. aspek ini merupakan aspek
Komponen rencana ketidaklengkapan terbesar
penatalaksanaan dan tindakan mencapai 85 rekam medis
atau pengobatan menunjukkan (23.35%). Tanda tangan dan
kelengkapan 100% dimana nama dokter merupakan aspek
364 rekam medis terisi penting bagi koass di RSGM-P
lengkap. Hal ini sangat penting UMY karena dapat digunakan
mengingat tindakan yang sebagi bukti untuk
ditulis pada rekam medis pertanggungjawaban dokter
dapat digunakan sebagai pembimbing koass, meminta
informasi kesehatan, maupun nilai akademik, follow up
jumlah biaya yang harus pasien, diskusi tutorial dan
dibayarkan oleh pasien. ujian modul.
Rencana perawatan adalah Menurut Permenkes no.
sarana multidisiplin dalam 749a tahun 1989 tentang
mengorganisasikan pelayanan Rekam Medis disebutkan
diagnostik dan terapeutik yang bahwa: Setiap pencatatan ke
akan diberikan kepada pasien, dalam rekam medis harus
tujuannya adalah untuk dibubuhi nama dan
menjamin efisiensi pelayanan tandatangan petugas atau
pasien2. tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan atau
12

tindakan. Hal ini dimaksudkan dilakukan pada tulisan yang


untuk pertanggungjawaban salah dan diberi paraf oleh
terhadap pelayanan yang petugas yang bersangkutan.
bersangkutan, sehingga bila Penghapusan tulisan dengan
akan dilakukan evaluasi cara apapun tidak
pelayanan tampak jelas siapa diperbolehkan. Kelengkapan
yang bertanggungjawab. pengisian rekam medis
Pencatatan rekam medis yang merupakan tanggung jawab
dibuat oleh mahasiswa dokter maupun koass sebagai
kedokteran dan mahasiswa pelaksana langsung pelayanan
lainnya ditandatangani dan di RSGM-P UMY, kepatuhan
menjadi tanggung jawab koass dalam mengisi rekam
dokter yang merawat atau medis secara lengkap
oleh dokter yang merupakan tangung jawab
membimbingnya. Pencatatan bersama antara koass dan
yang dibuat oleh residens dokter pembimbing klinik.
harus diketahui oleh dokter Baik tidaknya rekam medis
pembimbingnya7. terletak pada kebenaran isi
Pada komponen koreksi dan kelengkapan pengisian
kesalahan terdapat berdasarkan ketentuan yang
ketidaklengkapan sebesar ada.
16.21% dimana dari 364 2. Faktor-Faktor Kepatuhan
rekam medis terdapat 59
Pengisian Rekam Medis
rekam medis yang tidak
Hasil wawancara
memenuhi aspek tata cara
terhadap narasumber dalam
koreksi yang baik. Menurut
pelaksanaan pengisian rekam
Permenkes no. 749a tahun
medis masih terdapat
1989 tentang Rekam Medis
beberapa yang mengisi rekam
disebutkan bahwa:
medis tidak lengkap, hal ini
Pembetulan kesalahan catatan
disebabkan karena berbagai
13

faktor. Adapun faktor-faktor penelitian Sugiyanto


kepatuhan dalam pengisian terdapat hubungan antara
rekam medis sebagai berikut: pengetahuan dokter dengan
a. Pengetahuan kelengkapan pengisian data
Pengisian rekam rekam medis pada lembar
medis agar terisi lengkap resume pasien9.
pengetahuan tenaga medis Pengetahuan seseorang
akan rekam medis didapat dari pendidikan
sangatlah penting, dalam atau pengalaman yang
berbagai wawancara berasal dari berbagai
dengan narasumber macam sumber, dari
sebagian besar tidak pengalaman dan penelitian
menyebutkan komponen- terbukti bahwa perilaku
komponen yang harus ada yang didasari oleh
dalam rekam medis secara pengetahuan akan lebih
lengkap. Pengetahuan lama dari pada perilaku
dokter mengenai aspek- yang tidak didasari oleh
aspek rekam medis dapat pengetahuan, kepatuhan
mempengaruhi dokter dapat didasari atas motivasi
dalam mengisi rekam setelah memperoleh
medis, namun dokter yang pengetahuan10.
memiliki pengetahuan yang b. Keterbatasan Waktu
baik tentang rekam medis Faktor lain yang
belum tentu mengisi rekam meyebabkan rekam medis
medis dengan baik dan tidak lengkap yaitu
benar tanpa didasari oleh keterbatasan waktu dalam
kemauan yang kuat untuk mengisi rekam medis
melakukan apa yang dokter sehingga koass terburu-
ketahui tentang rekam buru dalam mengerjakan
medis8. Berdasarkan rekam medis di RSGMP
14

UMY. Hasil penelitian ini kualifikasi keilmuan yang


senada dengan penelitian baik, disamping itu tenaga
Pamungkas dkk., (2010), tersebut juga harus
menunjukkan bahwa mempunyai keterikatan
ketidaklengkapan pengisian sebagai pembimbing pada
berkas rekam medis di RS fakultas yang
PKU Muhammadiyah dibimbingnya2. Sikap
Yogyakarta disebabkan oleh operator yang malas dalam
waktu yang sangat terbatas mengisi lembaran-lembaran
sehingga dokter tidak rekam medis menunjukkan
sempat mengisi berkas ketidakdisiplinan operator
rekam medis dengan terhadap rekam medis yang
lengkap11. diisinya, hal ini senada
c. Sikap Operator dengan penenlitian yang
Sikap operator dapat dilakukan oleh Pamungkas
mempengaruhi kepatuhan (2010) yang
dalam pengisian rekam mengemukakan bahwa
medis, seperti memilih alasan lain penyebab
dosen yang mudah, ketidaklengkapan berkas
sehingga dalam acc atau rekam medis kurangnya
persetujuan tindakan dirasa kesadaran dari dokter akan
cepat. Pengisian rekam pentingnya kelengkapan
medis oleh dokter residen pengisian berkas rekam
dan tenaga kesehatan yang medis dan ketidakdisiplinan
sedang menempuh dari dokter yang
pendidikan yang lebih bertanggungjawab merawat
tinggi harus tetap dalam pasien11.
pengawasan dokter atau d. Jumlah Pasien/hari
tenaga kesehatan senior Jumlah pasien yang
yang ditunjuk dengan dilayani oleh koass setiap
15

harinya dapat dengan penelitian


mempengaruhi beban kerja sebelumnya bahwa jumlah
operator dalam mengisi pasien dapat
rekam medis, karena akan mempengaruhi dalam
semakin banyak yang diisi. pengisian rekam medis
Hasil wawancara pasien yaitu dengan jumlah
menunjukkan semakin pasien yang banyak maka
banyak jumlah pasien yang rekam medis yang diisi juga
dilayani seorang dokter banyak.
tentunya lembaran rekam e. Motivasi Operator
medis yang harus diisi juga Motivasi dapat
semakin banyak, sehingga mempengaruhi seseorang
tidak cukup waktu untuk dalam bekerja, berdasarkan
melengkapi semuanya kutipan wawancara
terutama pasien dengan didapatkan penyebab
kasus banyak. Berdasarkan rekam medis di RSGM-P
penelitian Sugiyanto UMY tidak lengkap karena
menjelaskan terdapat koass hanya mengejar
hubungan beban kerja jumlah persyaratan kasus
dokter dengan kelengkapan modul yang harus
pengisian data rekam medis terpenuhi, serta koass
pada lembar resume pasien. hanya melengkapi rekam
Semakin besar jumlah medis jika dosen
pasien seorang dokter pembimbing mengoreksi
tentunya dokumen yang ataupun
diisi juga semakin banyak, memerintahkannya.
sehingga waktu dokter Penulisan rekam medis
tidak cukup untuk yang lengkap diperlukan
melengkapi semuanya12. kesadaran dan motivasi
Penelitian ini senada oleh dokter, untuk
16

menumbuhkan motivasi kelengkapan rekam medis yang


diperlukan penghargaan lengkap adalah hasil anamnesis,
bagi dokter yang mengisi pemeriksaan fisik dan medik,
rekam medis dengan odontogram, diagnosis, rencana
lengkap dan memberikan penatalaksanaan, dan pengobatan
sanksi terhadap dokter dan/atau tindakan.
yang mengisi rekam medis
Faktor-faktor yang
tidak lengkap8. Motivasi
mempengaruhi kepatuhan
tenaga kesehatan dapat
pengisian rekam medis adalah,
mempengaruhi kepatuhan
Pengetahuan koass tentang rekam
dalam pencatatan dan
medis karena hanya beberapa
pelaporan dalam pelayanan
koass yang paham tentang isi
kesehatan12. Motivasi
rekam medis secara lengkap.
bersifat esensial dalam
Sedangkan pengetahuan dosen
operasional, tidak peduli
tentang pengisian rekam medis
terhadap kemampuan suatu
persepsinya tidak sama. Pengisian
teknologi dan fasilitas yang
rekam medis membutuhkan waktu
dimiliki tanpa di tangani
yang lama karena banyaknya
oleh tenaga-tenaga terampil
lembar yang harus diisi, dosen
yang termotivasi13.
pembimbing sulit untuk acc, belum
KESIMPULAN
terbiasa dalam mengisi rekam
Terdapat 128 rekam medis medis, dan pada pasien dengan
tidak lengkap dari 364 rekam banyak kasus. Sikap operator
medis yang diteliti. Aspek seperti koass memilih-milih dosen
kelengkapan rekam medis yang yang mudah untuk acc, melengkapi
tidak lengkap adalah nama dan rekam medis jika dosen
tanda tangan dokter (23,35%), pembimbing mengoreksi dan
koreksi kesalahan (16,21%), memerintahkannya. Jumlah pasien
identitas pasien (3,85%) dan perhari karena semakin banyak
tanggal dan waktu (1,65%). Aspek jumlah pasien perhari maka
17

rekam medis yang harus diisi akan Penyelenggaraan Rekam


semakin banyak. Motivasi koass Medis/Medical Record Rumah
rendah dalam pengisian rekam Sakit (1991) dan Pedoman
medis secara lengkap seperti koass Pengelolaan Rekam Medis
hanya mengisi rekam medis secara Rumah Sakit di Indonesia
lengkap berdasarkan persyaratan (1994, 1997), edk 2, Penerbit
modul dan hanya mengejar tanda Universitas Indonesia, UI-
tangan dosen untuk acc tindakan Press, Jakarta.
namun tidak mencantumkan nama 3. Giyana, Frenti, 2012, ‘Analisis
dosennya, sedangkan hanya ada Sistem Pengelolaan Rekam
beberapa dosen yang menerapkan Medis Rawat Inap Rumah Sakit
diskusi sebelum tindakan. Saran Umum Daerah Kota Semarang’,
yang dapat penulis berikan Jurnal Kesehatan Masyarakat,
diantaranya perlunya pelatihan Volume 1, Nomor 2, Tahun
pengisian rekam medis pada koass 2012, Halaman 48 – 61.
dan persamaan persepsi antar 4. Budi, Savitri Citra. 2011.
dosen pembimbing di RSGM-P Manajemen Unit Kerja Rekam
UMY. Medis. Quantum Sinergis
Media. Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
5. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007.
1. Sabarguna, Boy S. 2007, Sistem Metode Penelitian
Informasi Manajemen Rumah Keperawatan dan Teknik
Sakit: Edisi Revisi. Yogyakarta : Analisis Data. Jakarta: Salemba
Konsorsium Rumah Sakit Medika. Hal. 2; 4; 90; 93-94;
Islam Jateng-DIY. 107-108.
2. Hatta, Gemala R., (ed.) 2012, 6. Alaydrus, Salmah. 2011.
Pedoman Manajemen Informasi Perbandingan Kelengkapan
Kesehatan di Sarana Pelayanan Pengisian Rekam Medis Antara
Kesehatan: Revisi Buku Dokter Spesialis di Paviliun
Petunjuk Teknis Garuda dan Residen di Bangsal
18

Penyakit dalam RUSP dr. 11. Pamungkas, Tiara W., Marwati,


Kariadi Semarang Periode Triyani, & Solikhah, 2010,
Agustus 2010. UNDIP. ’Analisis Ketidaklengkapan
Semarang Pengisian Berkas Rekam Medis
7. Hanafiah, Jusuf, & Amir, Amri, di Rumah Sakit PKU
2008, Etika Kedokteran & Muhammadiyah Yogyakarta’,
Hukum Kesehatan, edk 4, EGC, Kes Mas Vol. 4, No. 1, Januari
Jakarta. 2010 : 1 - 75
8. Eny, Yayuk, Enny, Rachmani, 12. Wardani, Diadjeng Setya.
2010. Hubungan Pengetahuan 2009. Kepatuhan Bidan
Dokter Dengan Kelengkapan Praktek Swasta Dalam
Dokumen Rekam Medis Rawat Pelaporan Pencatatan
Jalan di Poliklinik Neurologi Pelayanan KIA Di Kabupaten
RSUP. Dr. Kariadi Semarang Blitar Propinsi Jawa Timur
Oktober 2008. Jurnal Visikes Tahun 2009. Universitas
Vol.9/No. 1 April 2010. Diponegoro. Semarang
9. Sugiyanto, Zaenal. 2006, 13. Muchlas, Makmuri. 2008.
Analisis Perilaku Dokter Dalam Perilaku Organisasi. Gadjah
Mengisi Kelengkapan Data Mada University Press.
Rekam Medis Lembar Resume Yogyakarta.
Rawat Inap Di Rumah Sakit
Ungaran Tahun 2005. Megister
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Administrasi
Rumah Sakit Universitas
Diponegoro.
10. Nevin, Neil, 2002, Psikologi
Kesehatan: pengantar untuk
perawat dan professional
kesehatan lain, Jakarta, EGC

Anda mungkin juga menyukai