Oleh :
Pendamping :
PUSKESMAS LAMPA
KABUPATEN PINRANG
2018
F.6 Upaya Pengobatan Dasar
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
BAB I
STATUS PENDERITA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SN
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SLTP
Alamat : Paria
Tanggal masuk : 14 Mei 2018
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara heteroanamnesis dengan pasien dan keluarga
pasien pada hari Senin tanggal 14 Mei 2018 di bangsal Puskesmas Lampa
Keluhan Utama :
Pasien datang ke Ruangan KIA/KB Puskesmas Lampa karena mual
dan muntah.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah sejak kemarin 3 hari
yang lalu (12 Mei 2018). Mual muntah awalnya hanya terjadi pada
pagi hari saja dan terjadi setelah makan dan minum, namun sejak 2
hari sebelumnya muntah yang dialami > 10 kali per hari dengan
volume kurang lebih 1/2 - 3/4 gelas besar. Isi yang dimuntahkan
berupa makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelumnya, pada
F.6 Upaya Pengobatan Dasar
Status internus
V. DIAGNOSA KERJA
VII.PROGNOSIS
Quo Ad Visam : dubia ad bonam
Quo Ad Sanam : dubia ad bonam
Quo Ad fungionam : dubia ad bonam
Quo Ad Vitam : dubia ad bonam
F.6 Upaya Pengobatan Dasar
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
B. Etiologi
Mual dan muntah mempengaruhi hingga 50% kehamilan,
kebanyakan perempuan mampu mempertahankan kebutuhan cairan dan
nutrisi dengan diet dan simptom akan teratasi hingga akhir trimester
pertama. Etiologinya belum diketahui secara pasti, tetapi adal beberapa
ahli yang menyatakan bahwa erat hubungannya dengan endokrin, biokimia
dan psikologis.1,2 Faktor-faktor yang menjadi predisposisi diantaranya:2,3
a) Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan
hehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG.
b) Faktor organik : masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal
dan perubahan metabolik.
c) Faktor psikologik: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan,
rasa takut terhadap kahamilan dan persalinan, takut memikul
tanggung jawab dan sebagainya.
d) Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes dan lain-lain.
C. Patologi
Dari otopsi wanita yang meninggal karena hiperemesis gravidarum
diperoleh keterangan bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh
berikut:2
a) Hepar: pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak
sentilobuler tanpa nekrosis.
F.6 Upaya Pengobatan Dasar
D. Klasifikasi
Secara klinis hiperemesis gravidarum di bedakan atas 3 tingkatan,
yaitu:1,2
a) Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap
makanan dan minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium,
muntah pertama keluar makanan, lendir dan sedikit cairan empedu,
dan yang terakhir keluar darah. Nadi meningkat sampai 100x/ menit
dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering,
turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal.
b) Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum
dimuntahkan, haus hebat, subfebril, nadi cepat dan > 100 – 140x/
menit,tekanan darah sistolik < 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah
kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin, dan berat badan
cepat menurun.
c) Tingkat III : terjadi gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah
berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis,
nistagmus, gangguan jantung, bilirubin, dan proteinuria.
E. Diagnosis
Diagnosis hiperemesis gravidarum diantaranya:1,2
a) Amenore yang disertai muntah hebat, pekerjaan sehari-hari
terganggu.
b) Tanda vital: nadi meningkat 100 x / menit, tekanan darah menurun
pada keadaan berat, subfebril dan gangguan kesadaran.
c) Fisik: dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun,
pada vaginal toucher uterus besar sesuai besarnya kehamilan,
konsistensinya lunak, pada pemeriksaan inspekulo seviks berwarna
biru.
F.6 Upaya Pengobatan Dasar
F. Gejala Klinik.
Mulai terjadi pada trimester pertama. Gejala klinik yang sering
dijumpai adalah nausea, muntah, penurunan berat badan, ptialism (saliva
yang berlebihan), tanda-tanda dehidrasi, hipotensi dan takikardi.
Pemeriksaan laboratorium dapat dijumpai hiponatremi, hipokalemia, dan
peningkatan hematokrit.1,2,3
G. Diagnosis Banding
Penyakit-penyakit yang sering menyertai wanita hamil dan
mempunyai gejala muntah-muntah yang hebat harus dipikirkan. Beberapa
penyakit tersebut antara lain:
a) Appendicitis akut.
Pada pasien hamil dengan appendicitis akut keluhan nyeri tekan
perut sangat menonjol sedangkan pada pasien hamil tanpa
appendicitis akut keluhan tersebut sedikit bahkan tidak ada. Tanda-
tanda defance musculare juga bisa dijadikan petunjuk membedakan
hamil dengan appendictis akut dan tanpa appendicitis akut.
b) Ketoasidosis diabetes.
Pasien dicurigai menderita ketoasidosis diabetes jika sebelum hamil
mempunyai riwayat diabetes atau diketahui pertama kali saat hamil
apalagi disertai dengan penurunan kesadaran dan pernafasan
kussmaul. Perlu dilakukan pemeriksaan keton, pemeriksaan gula
darah, dan pemeriksaan gas darah.
c) Gastritis dan ulkus peptikum.
Pasien dicurigai menderita gastritis dan ulkus peptikum jika pasien
mempunyai riwayat makan yang tidak teratur, dan sering
menggunakan NSAID. Keluhan nyeri epigastrium tidak terlalu dapat
membedakan dengan wanita hamil yang tanpa gastritis/ulkus
F.6 Upaya Pengobatan Dasar
H. Komplikasi 1
a. Maternal : akibat defisiensi tiamin (B1) akan menyebabkan teradinya
diplopia, palsi nervus ke-6, ataksia, dan kejang. Jika hal ini tidak
segera ditangani akan terjadi psikosis korsakoff (amnesia,
menurunnya kemampuan untuk beraktivitas), ataupun kematian.
Komplikasi yang perlu diperhatikan adalah Ensephalopati Wernicke.
Gejala yang timbul dikenal sebagai trias klasik yaitu paralisis otot-
otot ekstrinsik bola mata (oftalmoplegia), gerakan yang tidak teratur
(ataksia), dan bingung.
b. Fetal : penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan
kejadian gangguan pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).
I. Pencegahan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu
dilaksananakan dengan jalan memberikan penerangan tentang kehamilan
dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan
keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4
bulan, menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makanan
dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang berminyak dan
berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Defekasi yang teratur hendaknya
dapat teratur.1,2,3
J. Penatalaksanaan 1-4
Obat-obatan.
Apabila keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan
pengobatan. Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital,
vitamin yang dianjurkan yaitu vitamin B1 dan B6, antihistamin juga
dianjurkan. Pada keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti
prometazin (avopreg), proklorperazin, atau mediamer B6.
Isolasi.
Dilakukan dalam kamar yang tenang, batasi pengunjung / tamu, hanya
dokter dan perawat yang boleh keluar masuk kamar sampai muntah
berhenti dan pasien mau makan. Catat cairan yang masuk dan keluar
F.6 Upaya Pengobatan Dasar
dan tidak diberikan makan dan minum dan selama 24 jam. Kadang-
kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang
tanpa pengobatan.
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat
disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi
pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya
dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan
protein dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter
sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya
vitamin B komplek dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein,
dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.
Dibuat daftar kontrol cairan yang masuk dan yang dikeluarkan.
urin perlu diperiksa sehari-hari terhadap protein, aseton, khlorida dan
bilirubin. Suhu dan nadi diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah 3 kali
sehari. Dilakukan pemeriksaan hematokrit pada permulaan dan seterusnya
menurut keperluan. Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan
keadaan umum bertambah baik dapat dicoba untuk diberikan minuman,
dan lambat laun minuman dapat ditambah dengan makanan yang tidak
cair.
Penghentian kehamilan dilakukan bila keadaan umum memburuk
melalui pertimbangan beberapa aspek meliputi pemeriksaan medik dan
psikiatrik, manifestasi klinis berupa:
Gangguan kejiwaan: delirium, apatis, somnolen sampai koma,
gangguan jiwa Ensephalopati Wernick.
Gangguan penglihatan: perdarahan retina, kemunduran visus.
Gangguan faal: hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam bentuk
anuria, jantung dan pembuluh darah dalam bentuk nadi meningkat
dan tekanan darah menurun.
F.6 Upaya Pengobatan Dasar
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN KEGIATAN