PENDAHULUAN
hingga isu sosial yang kerap menimbulkan konflik struktural antara pemerintah
masyarakat masih memandang sampah dari sisi negatif. Sampah yang ada padahal
tidak semua harus dimusnahkan, melainkan cara pandang atau pemahaman yang
harus di rubah, dimana sampah dilihat sebagai bahan baku yang potensial. 1 Dalam
terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi
masyarakat. Bila masalah ini tidak mendapat perlakuan penanganan yang baik
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014 Indonesia
menghasilkan sampah sekitar 187,2 juta ton per tahun yang menduduki peringkat
kedua negara penghasil sampah terbesar di dunia. Kondisi ini akan terus
bertambah sesuai dengan kondisi lingkungan, sehingga perlu adanya upaya yang
1
2
Reduce, Reuse dan Recyle melalui Bank Sampah diharapkan dapat menjadi legal
Bank Sampah merupakan salah satu cara alternatif mengajak warga untuk
peduli dengan sampah dan permasalahanya. Peran pelaksana Bank Sampah dalam
Sampah apakah akan semakin baik atau malah menurun dalam pelaksanaannya.
pelaksanaan Bank Sampah. Keaktifan warga dalam ikut berpartisipasi juga akan
Bank Sampah Berkah pada tanggal 22 Juni 2019 terdapat beberapa permasalahan
kurangnya jumlah pengelola Bank Sampah, sampai saat ini jumlah pengelola
Bank Sampah hanya 2 orang. Jumlah masyarakat yang menjadi nasabah Bank
Sampah berjumlah 30 nasabah dari 245 KK. Sistem pencatatan dan pelaporan
yang belum tertata dengan baik sehingga terjadi kesalahan dalam mencatat data ke
buku administrasi.
yang lambat dibayarkan, jarak antara tempat tinggal dengan Bank Sampah yang
dirasa jauh dan adanya mobil pengangkut sampah di daerah ini membuat
lebih memilih menjual sampah ke pengepul karena hasil penjualan sampah dapat
Melihat beberapa hal yang telah disebutkan masih ada ketidak sesuaian
Bank Sampah dengan pedoman manajemen standar yang telah diatur dalam
tahun 2012. Selain itu, belum pernah dilakukan evaluasi mengenai pelaksanaan
a. Masyarakat
Kecamatan Tampan
c. Dokter Muda
d. KJF IKM-KK