B. Keselamatan Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan dengan hati-hati
2. Menggunakan alat ukur dengan hati-hati dan benar
3. Menyimpan atau menaruh alat ukur ditempat yang aman
4. Pastikan saat men-start mesin tidak ada rekan yang ada di depan engine stand
karena banyak terdapat gas buang yang berbahaya
5. Pastikan jangan sampai ada rekan yang menempatkan tangannya di dekat kipas
radiator sebelum mesin di hidupkan atau di start
6. Selalu lepas kunci ring yang telah selesai digunkan untuk memutar pulley
7. Lakukan penyetelan di tempat terbuka atau dalam ruangan dengan ventilasi yang
baik, karena gas buang mengandung karbon monoksida yang dapat membuat
pingsan
C. Langkah Kerja
Prosedur pemeriksaan sudut dwell
1. Setelah engine pada suhu kerja maka engine dapat diperiksa terlebih dahulu sudut
dwellnya
2. Pasang kabel merah pada negatih koil
3. Hidupkan mesin, tunggu sampai mesin mencapai temperature kerja
4. Pasang kabel hitam pada massa / ground
5. Jangan memasang kedua kabel pada saat mesin di start karena dwell tester rentan
rusak jika terkena putaran mesin yang tinggi
6. Pilih konektor dwell tester pada 4 silinder atau apabila tidak ada pilih 8 silinder
7. Lihat jarum penunjuk pada skala 4 silinder
8. Untuk selector 8 silinder lihat pada skala 8 silinder dan hasilnya dikalikan 2
9. Setelah mengukur sudut dwell lepas kembali dwell tester dan taruh di tempat yang
aman
D. Gambar Kerja
F. Data Teknis
1. Mesin : Toyota Kijang seri 5K
2. Ukuran fuller gauge : 0,4 – 0,5 mm
3. Sudut dwell : 52°± 4° p.e
G. Kesimpulan
Setelah dilakukan 2 kali penyetelan celah platina pada sudut dwell yang berbeda
yaitu 52° p.e dan 48° p.e maka dapat dibuktikan bahwa kerenggangan celah platina
semakin rapat akan menghasilkan sudut dwell yang semakin besar, apabila
kerenggangan celah platina semakin renggang maka sudut dwell akan semakin
kecil.
CATATAN :