OLEH:
DESAK MADE ARI WAHYUNI (P07120216011)
I PUTU WAWAN NARENDRA PUTRA (P07120216012)
KOMANG AGUS WIRANATA (P07120216013)
NI LUH ADE SERIASIH (P07120216015)
NI MADE RASITA PUSPITASWARI (P07120216016)
NI LUH PUTU ARY APRILIYANTI (P07120216017)
NI MADE TARIANI (P07120216018)
PUTU INDAH PERMATA SARI (P07120216019)
NI PUTU NOVIA HARDIYANTI (P07120216020)
TINGKAT III.A / D IV KEPERAWATAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan anugerah-Nya kami dapat meyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penanganan
Pasien Dengan Bekam” ini tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Pariwisata 1.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, demi
kesempurnaan makalah ini kedepannya. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan tugas makalah ini baik secara
materil maupun formil.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kebanyakan yang dipakai sekarang kop yang terbuat dari kaca, gelas, mika
yang transparan. Untuk tekniknya jar/ tabung kop dilekatkan dan menyedot
ke bagian permukaan kulit. Teknik ini dapat dikombinasi dengan sayatan
menggunakan pisau bedah dan penusukan dengan jarum bekam steril pada
daerah titik akupunktur di permukaan kulit.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi terapi bekam?
2. Apa saja teknik dalam terapi bekam?
3. Apa saja manfaat terapi bekam?
4. Bagaimana penanganan pasien bekam ?
5. Bagaimana efektifitas terapi bekam ?
6. Apa kontraindikasi terapi bekam ?
7. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam terapi bekam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mengetahui lebih lanjut mengenai salah satu jenis metode terapi yang
disebut dengan terapi bekam/ cupping.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tentang definisi terapi bekam.
b. Mengetahui teknik dalam terapi bekam.
c. Mengidentifikasi efektifitas terapi bekam.
d. Mengidentifikasi kontraindikasi terapi bekam.
e. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan terapi
bekam.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Menambah wawasan penulis tentang metode terapi bekam/cupping.
2. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi mengenai metode terapi bekam/ cupping dan
keefektifan dalam penggunaannya.
2
3. Bagi perkembangan IPTEK
Sebagai referensi dalam mengembangkan ilmu dan keterampilan praktik
dalam klinik akupunktur.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bekam
Bekam dapat dikenal dengan istilah canduk, cathuk, kop, atau mambakan.
Di Eropa disebut dengan istilah Cuping Therapeutic Method dan Fire Bottle.
Dalam bahasa Inggris bekam disebut Cupping, dalam bahasa Mandarin disebut
dengan Pa Hou Kuan, dan dalam bahasa Arab adalah Al- Hijamah yang berarti
untuk mengurangi ukuran, yakniuntuk mengembalikan tubuh pada kondisi
alamiah.Definisi bekam menurut bahasa adalah menghisap darah dan
mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung di dalam
gelas bekam, sehingga menyebabkan pemusatan dan penarikan darah, lalu
dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan pisau bedah, guna untuk
mengeluarkan darah (Kasmui, 2006).
Bekam adalah sebuah cara pengobatan dengan menggunakan sebuah botol
yang dihilangkan udaranya dengan api sehingga mengisap bagian tubuh tertentu
dan menimbulkan fenomena pengumpulan darah.Umumnya dilakukan pada
daerah punggung, perut, pinggang, paha, dan pundak.(Wong, 2010).
Cangkir dari kaca yang digunakan untuk kop ada beberapa ukuran, biasanya
dibagi menurut nomor, dari yang paling kecil nomor 1 hingga paling besar
nomor 5. Volumenya antara 30-75 cm3.Kaca di sekitar mulut cangkir lebih tebal
untuk meminimalkan keluarnya udara (Widjaja, 2005).
Terapi bekam mulai dikenal dan diterapkan sejak zaman Mesir kuno.
Bangsa Mesir kuno pada saat itu dikenal sebagai bangsa yang banyak
mengadakan perjalanan danseringmerasa sakit dan tidak nyaman di tubuh,
mereka berupaya untuk mengeluarkan cairan darah kotor yang dianggap
mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuh (Wong, 2010).
Bekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan
dalampengobatan berbagai masalah kesehatan diantaranya penyakit darah
sepertihemofili dan hipertensi, penyakit reumatik mulai dari artritis,
sciatica/nyeri panggul, sakitpunggung, migrain, gelisah/anxietas, masalah fisik
4
umum maupun mental, dan penyakit lain (Hana, 2007).
5
b. Mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan
desinfektan, misalnya alkohol.
c. Dilanjutkan dengan penghisapan kulit meggunakan kop/gelas
bekam. Kekuatan penghisapan pada setiap pasien berbeda-beda.
Lama penghisapan 5 meint, tindakan ini sekaligus berfungsi
sebagai anastesi (pembiusan) lokal.
d. Dengan menggunakan pisau bedah standar atau jarum bekam
steril, kemudian dilakukan penyayatan atau penusukan (jumlah
sayatan 5-15 untuk satu titik tergantung diameter kop yang
dipakai, panjang sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan tidak boleh
terlalu dalam, serta dilakukan sejajar dengan garis tubuh).
Salah satu tanda bahwa sayatannya baik adalah sesaat setelah
disayat, kulit tidak mengeluarkan darah, tetapi setelah disedot
dengan alat darahnya baru keluar.
e. Kemudian penghisapan dilakukan kembali dan membiarkan
darah kotor mengalir didalam kop selama 5 menit.
f. Darah yang tertampung dalam kop dibersihkan menggunakan
tissue lalu dibuang, dan jika perlu bisa lakukan penghisapan
ulang. Tetapi tidak dianjurkanmelakukan pengulangan sayatan.
g. Membersihkan bekas luka sayatan atau tusukan dengan bola kapas.
6
sinusitis/gangguan pendengaran.
Dengan melakukan penghisapan, terbentuklah tekanan negatif
didalam kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih
(darah kotor)dan toksin, menghilangkan perlengketan jaringan
ikat, mengalirkan darah bersih ke permukaan kulit jaringan otot
yang mengalami kemacetan Qi, serta merangsag sistem syaraf
perifer (Wong, 2010).
2. Bekam Api/Fire Cupping
Teknik bekam dengan media api. Ada 2 teknik fire cupping, yaitu:
a. Fire Throwing Method
Dilakukan dengan cara memasukkan/meletakkan kapas yang
terbakar kedalam tabung kop, kemudian meletakkan dengan cepat
mulut kop ke lokasi yang diinginkan. Metode ini diaplikasikan pada
sisi lateral tubuh. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kapas
jatuh mengenai kulit.
b. Fire Twinkling Method
Dilakukan dengan cara menjepit bola kapas alkohol yang dibakar,
kemudian dimasukkan kedalam tabung kop, lalu kapas yang
terbakar diambil kembali dengan cepat, dan meletakkan kop pada
posisi yang diinginkan, kemudian didiamkan selama 10 menit.
Setelah itu kulit akan mengalami kongesti/ merah keunguan yang
membentuk stasis darah.
3. Bekam Meluncur
Bekam yang dilakukan sebagai pengganti kerokan. Caranya dengan
melakukan pembekaman pada bagian tubuh tertentu dan meluncurkan
ke arah bagian tubuh yang lain. Teknik ini biasa digunakan untuk
pemanasan pasien, berfungsi untuk melancarkan peredaran darah,
pelemasan otot, menyehatkan kulit, membuang angin pada tubuh,
melemaskan otot, dan melancarkan peredaran darah (Kasmui, 2006).
4. Bekam Tarik
Dilakukan seperti ditarik-tarik dalam beberapa detik kemudian ditarik
dan ditempelkan lagi hingga kulit yang dibekam menjadi merah
7
(Kasmui, 2006).
8
Tujuan melakukan anamnesis (wawancara) adalah untuk mengetahui
maksud pasien berobat, serta mendalami penyakit dan keluhan yang
dialami.
2. Melakukan pemeriksaan dan menentukan diagnosa penyakit
Pemeriksaan ini berguna untuk membuktikan apa yang dikeluhkan pasien
tersebut sesuai dengan kelainan fisik yang ada. Adakalanya pasien
mengeluhkan sesuatu tetapi tidak ditemukan kelainan fisik apapun dan
begitu juga sebaliknya. Pemeriksaan fisik tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan umum, meliputi: tekanan darah, nadi, temperatur tubuh,
pernafasan, lidah iris (iridology), telapak tangan dan lain-lain. Yang
terpenting adalah bisa mengetahui penyakit yang di derita pasien.
b. Dari organ yang dikeluhkan pasien. Perhatikan perubahan warna kulit,
bentuk, tekstur atau perubahan lainnya yang kasat mata. Amati pula
ekspresi wajah, bentuk dan sikap serta cara berjalan pasien.
c. Palpasi (Perabaan, penekanan) atau perkusi (pengetukan) disekitar
tubuh yang mengalami keluhan. Auskultasi, yakni pemeriksaan dengan
menggunakan stetoskop untuk mengetahui adanya kelainan pada
rongga dada (jantung dan paru-paru) serta rongga perut (lambung,
usus, dan lain-lain).
d. Jika diperlukan lakukanlah pemeriksaan penunjang, seperti
laboratorium darah, urin dan tinja, rontgen (radiologi) dan sebagainya.
Setelah diketahui keluhannya melalui anamnesis dan telah dilakukan
pemeriksaan maka dapat diambil kesimpulan mengenai penyakit yang
dialami oleh pasien (diagnosa). Diagnosa penyakit ini sebagai modal
dasar untuk menentukan langkah selanjutnya mengenai jenis terapi apa
yang cocok dilakukan, titik bekam mana yang akan dipilih serta herbal
penunjang apa yang memang diperlukan.
3. Menentukan Titik Bekam
Dalam menentukan titik bekam terdapat beberapa versi ada yang
berdasarkan lokasi keluhan, berdasarkan titik akupuntur dan ada yang
mendasarkan pada anatomi dan patofisiologi organ yang bermasalah.
9
a. Dalam memilih titik bekam ini, maka tidak perlu memakai banyak
titik. Sebab titik bekam yang banyak belum tentu lebih baik dan efektif
dibandingkan dengan satu titik.
b. Ada sekitar 12 titik utama yang disebutkan dalam hadits (disebut titik
bekam nabi), selebihnya merupakan pengembangan dari itu.
Diantaranya adalah titik di kepala, leher dan punggung, kaki dan lain
sebagainya.
c. Beberapa titik yang terlarang untuk dilakukan bekam adalah: (a). Pusat
kelenjar limfa atau getah bening di leher samping bawah telinga kanan
dan kiri (di ketiak kanan dan kiri, dan dilipatan selangkangan kanan
dan kiri (b). Otak kecil bagian bawah (akhir tengkorak belakang bagian
bawah), (c). leher depan di bagian tenggorokan. (d). ulu hati (e).
lubang alami seperti pusar, dubur, puting payudara, telinga, dll (f).
lutut belakang, depan dan samping (g).terlalu dekat dengan mata (h).
perut dan pinggang wanita hamil (i).tepat pada varises, tumor/kanker,
dan bagian yang bengkak pada kasus gout/asam urat.
4. Mempersiapkan peralatan dan pasien
a. Mempersiapkan peralatan bekam dan ruangan
Yang paling utama adalah menyiapkan agar alat-alat yang digunakan
bisa steril mengingat banyak penyakit yang dimungkinkan bisa
menular melalui perantara alat bekam seperti pasien hepatitis dan HIV-
AIDS. Menggunakan ruangan yang bersih, cukup penerangan, cukup
ventilasi dan aliran udara.
b. Mempersiapkan pasien
Pasien perlu dipersiapkan terlebih dahulu baik secara fisik maupun
mental. Pasien perlu mendapatkan penjelasan mengenai dasar terapi
bekam
c. Pasien diberikan support agar tidak gelisah dan takut terutama bagi
yang baru pertama kali dibekam.
d. Disiapkan minuman air putih, madu atau sari kurma untuk pasien,
karena terkadang ketika sedang dibekam pasien merasa haus dan untuk
mengantisipasi jika pasien merasa lemas.
10
e. Pasien wanita harus ditangani oleh ahli bekam wanita dan pasien laki-
laki oleh laki-laki. Untuk menjaga aurat maka hindari membuka bagian
tubuh yang tidak perlu.
f. Posisi pasien dan ahli bekam harus nyaman agar pasien lebih rileks dan
bagi yang membekam bisa lebih mudah dan optimal dalam mencapai
titik-titik yang akan dibekam.
5. Bekam
Bekam dapat dipelajari oleh semua orang, akan tetapi harus mengikuti tata
cara yang benar yang dianjurkan untuk berbekam. Cara-cara untuk
melakukan bekam yaitu:
a. Mempersiapkan alat – alat untuk berbekam.
b. Sebelum berbekam dianjurkan untuk berdoa sesuai agama dan
kepercayaan.
c. Memukul-mukul bagian tubuh yang akan dibekam dengan sebat
rotan agar peredaran darah lancar.
d. Mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan.
e. Menghisap kulit dengan menggunakan gelas bekam.
f. Menusuk-nusuk bagian tubuh yang akan dibekam dengan
jarum.
g. Menghisap kembali bagian tubuh yang telah ditusuk.
h. Diamkan selama kurang lebih 5-9 menit sampai darah kotor keluar
i. Membersihkan dan membuang darah yang tertampung dalam gelas
bekam.
j. Membersihkan bekas luka bekam.
Setelah melakukan terapi bekam, dianjurkan untuk beristirahat, lebih baik
lagi tidur. Meminum air putih, madu, sari kurma atau teh manis untuk
mempercepat pemulihan.
11
menyumbat peredaran darah sehingga sistem peredaran darah tidak dapat
berjalan lancar. Kondisi ini akan mengakibatkankelesuan, murung, resah,
linu, pusing, dan senantiasa merasa kurang sehat. Dan bekam merupakan
metode paling unggul dan sangat berkhasiat untuk mengatasi berbagai
macam penyakit. Bekam juga merupakan preventive medicine (metode
pencegahan) dan sangat efektif untuk curative medicine (metode
penyembuhan) (Kasmui, 2006).
Sekitar 12 titik akupunktur yang dapat dilakukan terapi bekam, antara lain:
1. Di bagian atas kepala. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi
penakit migrain, vertigo, sakit kepalamenahun, darah tinggi, stroke,
suka mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredarandarah,
perbaikan sistem kekebalan tubuh.
2. Di sekitar urat leher. Titik ini untuk mengobati sakit kepala, kedua
telinga, polip hidung dan tenggorokan, kanker darah,melancarkan
peredaran darah.
3. Di bawah kepala. Bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada
anak- anak), tumor pada telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah,
jerawat.
4. Daerah antara dua pundak.Merupakan titik paling sentral untuk
mengatasi berbagaimacam penyakit.
5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan. Bekam pada titik ini dapat
bermanfaaat untuk menetralisir keracunan danpenyakit liver.
6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat). Bekam di daerah ini
banyak memiliki keistimewaandan kahsiatnya.
7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor, untuk penyakit
pegal/nyeri di pinggang danwasir.
8. Pangkal telapak kaki, untuk penyakit nyeri di kaki, asam urat,kaku,
dan pegal-pegal.
9. Di tempat-tempat yang dirasakan sakit (Kasmui, 2006).
Kelainan akan didiangnosa menurut reaksi pigmen (warna) dari tanda/
bekas kop sehingga perubahan tidak normal pada organ bagian dalam
tubuh akan lebih cepat ditemukan sehingga pengobatan akan sesuai
12
dengan hasil diagnosa-diagnosa (Beijing Kangzhu Cupping, tanpa tahun).
Reaksi warna pigmen tanda bekas kop dikategorikan sebagai berikut :
1. Ungu tua dan hitam, diindikasikan kekurangan darah dan peredaran darah
kurang lancar dosertai darah statis.
2. Ungu disertai tanda, diindikasikan darah membeku.
3. Ungu berpencar-pencar, diindikasikan kekurangan Qi dan darah beku.
4. Merah cerah, diindikasikan kekurangan Yin, Qi, dan darah.
5. Merah tua, diindikasikan lemak darah meninggi disertai panas.
6. Putih, tidak hangat ketika disentuh, diindikasikan dingin dan lembab
pathogen.
7. Garis pecah pada permukaan atau gatal ringan, diindikasikan masuk angin
dan lembab pathogen.
8. Bintik air di gelas kop menunjukkan lembab pathogen.
9. Melepuh, keluar titik darah, reaksi panas toxim (Beijing Kangzhu
Cupping, tanpa tahun).
13
membuat tabung kop melekat dengan kuat.
4. Memastikan tabung kop melekat dengan kuat tanpa ada ruang terbuka
pada pinggiran tabung untuk masuknya udara.
5. Setelah terapi bekam, bila ada stasis darah yang terlihat/luka
memar/hematom, atau bahkan muncul gelembung kecil lepuhan pada
kulit, maka akan terabsorpsi/hilang dalam beberapa hari kemudian.
6. Pada terapi bekam yang dikombinasi dengan bloodletting/pengeluaran
darah, darah dapat dibersihkan dengan menggunakan bola kapas kering
(Kasmui, 2006)
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bekam adalah menghisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan
kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas bekam, yang menyebabkan
pemusatan dan penarikan darah di sana, lalu dilakukan penyayatan permukaan
kulit dengan pisau bedah, guna untuk mengeluarkan darah.
Teknik bekam yang umum dilakukan adalah Dry Cupping/Bekam
Kering/Hijamah Jaaffah (Bekam yang tidak diikuti dengan pengeluaran
darah), Bekam Basah/Wet Cupping/Hijamah Rothbah (Dilakukan bekam
kering dulu, kemudian dikombinasi dengan teknik bloodletting (mengeluarkan
darah), Bekam Api/Fire Cupping (Teknik bekam dengan media api. Ada 2
teknik fire cupping, yaitu: Fire Throwing Method: Metode melempar bola
kapas yang dibakar dan Fire Twinkling Method: Metode bekam dengan
memercikkan api), Bekam Meluncur (bekam yang dilakukan sebagai
penggantikerokan), Bekam Tarik (teknik bekam dilakukan seperti ditarik-tarik
hanya beberapa detik kemudian ditarik dan ditempelkan lagi hingga kulit yang
dibekam menjadi merah)
Bekam merupakan metode paling unggul dan sangat berkhasiat untuk
mengatasi berbagai macam penyakit. Bekam juga merupakan preventive
medicine/ metode pencegahan dan sangat efektif untuk curative medicine/
metode penyembuhan (Kasmui, 2006).
Bekam tidak disarankan dilakukan pada kulit yang meradang/ luka, area
pembuluh darah besar, daerah abdomen, pasien demam tinggi dan kejang,
area sacrum pada wanita hamil, wanita sedang menstruasi, pasien kanker,
pasien dengan patahtulang, perdarahan karena trauma.
B. SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16