Anda di halaman 1dari 31

PENGAMBILAN LINEN KOTOR

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
3 Agustus 2015
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Adalah proses pengumpulan linen kotor dari ember linen kotor
kemudian dibawa ke bagian linen loundry intuk dicuci
TUJUAN Memastikan tindakan pengambilan linen kotor dilaksanakan dengan
benar
KEBIJAKAN Pengambilan linen kotor dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
PROSEDUR 1. Petugas linen memakai seragam kerja dan alat pelindung diri.
2. Menyiapkan troli khusus linen kotor.
3. Mengambil linen kotor di ember linen kotor yang telah
disediakan pada setiap unit perawatan.
4. Membawa linen kotor ke loundry
5. Menghitung dan memisahkan yang tebal dan tipis, bernoda
berat dan ringan.
6. Catat jumlah linen kotor yang diambil pada belangko oredr
cucian.
7. Memilah jenis linen kotor sesuai jenis noda berat/ noda ringan.
8. Menimbang linen kotor
9. Linen siap untuk dicuci dalam mesin cuci.
UNIT TERKAIT 1. Bangsal perawatan
2. Unit linen
DISTRIBUSI LINEN BERSIH

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
3 Agustus 2015
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Merupakan tata cara p enerimaan linen bersih siap pakai dari unit linen
ke unit pelayanan
TUJUAN Agar linen bersih siap digunakan di unit pelayanan.
KEBIJAKAN Linen siap pakai dari unit linen dikirim ke unit pelayanan sesuai waktu.
PROSEDUR 1. Petugas linen menyiapkan linen bersih.
2. Cek jenis dan jumlah linen sesuai unitnya.
3. Masukkan linen dalam troli bersih.
4. Kirim linen bersih sesuai unitnya:
a. Pagi : jam 07.00- 08.00 WIB
b. Sore : jam 17.00- 18.00 WIB
5. Serahkan linen bersih sesuai jenis dan sesuai dengan unitnya
dengan buku serah terima
6. Petugas linen kembali ke unit.
7. Troli dan buku serah terima dikembalikan pada tempatnya.
UNIT TERKAIT 1. Unit linen
2. Unit pelayanan

MENETUKAN BAHAN CUCI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
RS PKU
MUHAMMADIYAH
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
3 Agustus 2015
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Mengambil keputusan bahan cuci yang layak digunakan.
TUJUAN Agar hasil cuci bersih dan limbah buangan tanpa masalah.
KEBIJAKAN Melakukan uji coba dan evaluasi.
PROSEDUR 1. Bahan cuci yang akan digunakan dilakukan uji coba selama
tujuh hari secara terus menerus dengan proses cuci sehari penuh
2. Pemasok menyediakan bahan cuci dan tenaga untuk proses
selama uji coba
3. Evaluasi :
a. Evaluasi pada proses cuci (operator cuci), meliputi :
1) Reaksi bahan cuci dengan waktu standar cuci ( busa,
jernih).
2) Hasil cucian (warna, noda, wangi)
3) Cara penggunaan (mudah, sulit)
b. Evaluasi lingungan, meliputi :
1) Di buktikan secara laborat, ( biaya ditanggung
pemasok).
a) Bukti laborat limbah buangan.
b) Bukti laborat angka kuman linen bersih.
c. Evaluasi pelayanan oleh perawat, meliputi :
1) Kebersihan
2) Warna
3) Wangi
4) Lembut

UNIT TERKAIT 1. Unit linen


2. Unit Sanitasi
3. Unit Perawatan
4. Unit Pengadaan

PERENCANAAN KEBUTUHAN LINEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS PKU
MUHAMMADIYAH
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
3 Agustus 2015
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Merupakan tata cara untuk merencanakan pengadaan linen sesuai
kebutuhan
TUJUAN Agar kebutuhan linen dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
KEBIJAKAN 1. Kebutuhan perlengkapan linen di Rumah Sakit harus memenuhi
standar parstok sesuai dengan jumlah bed
2. Linen yang dipakai harus berkualitas
PROSEDUR 1. Supervisor Linen membuat perencanaan kebutuhan perlengkapan
linen sesuai dengan
a. Jumlah bed di ruangan
b. Jumlah dan macam perlengkapan linen yang dibutuhkan
c. Standar parstok kebutuhan linen
d. Kualitas jenis bahan yang dibutuhkan
2. Perencanaan yang telah dibuat diajukan ke masing- masing unit
pemakaian linen.
3. Supervisor linen mengajukan anggaran perencanaan kebutuhan
linen kepada direktur
UNIT TERKAIT 1. Unit pemakai
2. Unit Perawatan
3. Unit Pengadaan
4. Unit Invetaris
5. Unit Linen
PENYEDIAAN LINEN SIAP PAKAI

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
3 Agustus 2015
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Merupakan tata cara penyediaan dan penyimpanan linen yang dapat
diapakai sewaktu- waktu.
TUJUAN Memudahkan dan memperlancar kegiatan penyediaan linen agar dapat
dipakai setiap saat.
KEBIJAKAN 1. Setiap ruang perawatan harus mempunyai loker yang dapat untuk
menyimpanan linen siap dipakai
2. Jumlah linen dalam lemari loker di ruang perawatan harus tersedia
sesuai dengan kebutuhan
PROSEDUR 1. Petugas linen menyerahkan linen bersih ke ruang perawatan sesuai
dengan jumlah linen kotor yang dicucikan.
2. Petugas ruang perawatan menghitung jumlah linen bersih (
disaksikan petugas linen) dan memasukkannya ke dalam lemari/
loker.
3. Petugas ruang perawat mencatat jumlah perlengkapan linen dalam
lembar /buku expedisi linen.
4. Petugas ruang perawatan mengontrol jumlah stok linen siap pakai
di lemari loker.
5. Petugas ruang perawatan segera mengajukan bon permintaan linen
ke bagian pengadaan apabila parstoknya memang kurang dari
standar kebutuhan.
UNIT TERKAIT 1. Unit Perawatan
2. Unit Pengadaan
3. Unit Invetaris
4. Unit Linen
PENANGANAN LINEN RUSAK/ TAK LAYAK PAKAI

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Tata cara penanganan linen rusak atau tak layak pakai seperti : sobek,
tipis/ tembus pandang, noda tak hilang untuk di daur atau diganti baru.
TUJUAN 1. Linen rusak dapat di daur ulang atau dijadikan limbah
2. Linen rusak dapat segera diganti dengan linen baru
3. Mengurangi keluhan linen yang tak layak pakai di ruang perawatan.
KEBIJAKAN Linen yang rusak harus segera diperbaiki atau diganti.
PROSEDUR 1. Petugas linen menyortir linen bersih.
2. Jumlah linen rusak / tak layak pakai dicatat di dalam buku ekspedisi
kerusakan
3. Petugas linen mengirim linen rusak :
4. Bukti serah terima linen dari bagian inventaris oleh petugas linen.
5. Kepala ruang linen mengajukan permintaan linen pengganti ke
bagian pengadaan dengan melampirkan bukti serah terima linen
rusak
UNIT TERKAIT 1. Unit Perawatan
2. Unit Pengadaan
3. Unit Invetaris
4. Unit Linen

PERMINTAAN PERLENGKAPAN LINEN

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
RS PKU
MUHAMMADIYAH
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Merupakan tata cara permintaan kebutuhan perlengkapan linen dari unit
pemakai ke bagian pengadaan.
TUJUAN Kekurangan kebutuhan perlengkapan linen dapat segera terpenuhi.
KEBIJAKAN 1. Semua permintaan kebutuhan perlengkapan linen harus terpantau
2. Masing- masing unit mengajukan permintaan kebutuhan linen ke
bagian pengadaan
3. Permintaan kebutuhan linen harus sesuai dengan perencanaan.
PROSEDUR 1. Kepala ruang/ supervisor perawatan menulis kebutuhan linen dalam
lembar bon permintaan barang.
2. Apabila permintaan linen melebihi rencana anggaran lembar bon
permintaan barang harus dimintakan persetujuan dari
supervisornya.
3. Lembar bon permintaan barang dimintakan paraf ke bagian
inventaris.
4. Setelah diverifikasi oleh bagian inventaris, lembar bon permintaan
barang diajukan ke bagian pengadaan barang.
5. Bagian pengadaan memberikan permintaan kebutuhan linen yang
sudah dilabel nama unitnya.
UNIT TERKAIT 1. Unit Perawatan
2. Unit Pengadaan
3. Unit Invetaris
4. Unit Linen
PENYIMPANAN LINEN BERSIH

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Merupakan tata cara penyimpanan linen setelah dilakukan proses
pencucian.
TUJUAN Untuk menjaga linen tetap dalam keadaan bersih dan terhindar dari
komunikasi.
KEBIJAKAN Setiap linen yang sudah dicuci harus disimpan dalam lemari / loker yag
memenuhi syarat kelembaban dan selalu tertutup rapat.
PROSEDUR 1. Memasukkan linen ke dalam almari/ loker sesuai jenis linen, seperti
: sprey, alas, bantal, selimut, dan lain- lain.
2. Tutup rapat dan kunci setelah selesai memasukkan linen.
3. Kontrol jumlah dan kondisi linen agar tetap bersih dan kering.
4. Cucikan bila linen nampak kotor dan lembab.
5. Bersihkan loker almari agar tetap bersih dan kering.
UNIT TERKAIT 1. Unit Perawatan
2. Unit Linen
PEMAKAIAN BAHAN CUCI

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Suatu tata cara menggunakan bahan cuci untuk proses pencucian
TUJUAN Agar penggunaan bahan cuci sesuai dengan kebutuhan.
KEBIJAKAN Bahan cuci yang digunakan adalah :
1. Brodklin, Bahan/ Detergen untuk mencuci.
2. Heviklir, Bahan penghilang noda/ anti noda
3. Softy, adalah pelembut dan pewangi.
PROSEDUR 1. Brodklin, detergen dengan berat cucian 45 kg membutuhkan bahan
sebanyak 300cc untuk kotor ringan dan 600cc untuk jenis kotro
berat.
2. Heviklir, untuk penghilang noda pada berat cucian 45 kg, untuk
kotor ringan sebanyak 300cc dan untuk kotor berat 600cc.
3. Softy, untuk pewang pakaian, pada pakaian seberat 50 kg
membutuhkan 300 cc
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen.
MEMBERSIHKAN RUANG KERJA LOUNDRY

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
3 Agustus 2015
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Kegiatan untuk mengupayakan agar ruang kerja loundry tetap bersih.
TUJUAN Agar ruang kerja loundry dalam kondisi layak digunakan.
KEBIJAKAN 1. Pembersihan ruangan dilakukan 2 kali dalam sehari.
2. Pembersihan ruangan laundry dilakukan oleh petugas cleaning
service.
PROSEDUR 1. Siapkan perelatan yang dibutuhkan ( sapu, sorok air, selang air,
kain lap). Petugas mengenakan APD (masker, topi, sepatu bot).
2. Bersihkan ruangan dengan peralatan sapu, lalu bersihkan peralatan
dengan lap yang lembab.
3. Sapu bagian yang perlu dibersihkan.
4. Lantai diguyur dengan seperlunya, disikat untuk mendorong
kotoran keluar, dilakukan setiap hari jam 11.00 WIB setelah proses
cuci
5. Gunakan sorok untuk membantu membersihkan.
6. Keringkan lantai yang sudah dibilas dengan air bersih dengan sorok
hingga kering
7. Perawatan alat- alat yang digunakan untuk pemebrsihan tadi, dan
dikembalikan sesuai ternyata masing- masing.
8. APD di lepas, petugas cuci tangan.
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen
2. Petugas kebersihan.
MEMBERSIHKAN RUANG KERJA FINISHING

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Kegiatan untuk mengupayakan agar ruang kerja finishing tetap bersih
TUJUAN Agar ruang kerja finishing dalam kondisi layak digunakan.
KEBIJAKAN Pembersihan ruangan dilakukan setiap hari untuk memeprtahankan
ruang kerja tetap bersih.
PROSEDUR 1. Siapkan perelatan yang dibutuhkan ( sapu, kain lap). Petugas
mengenakan APD (masker, topi).
2. Bersihkan ruangan dengan peralatan sapu, lalu bersihkan peralatan
dengan lap yang lembab, setiap hari jam 07.00 WIB
3. Bersihkan ruang kerja dari bagian yang lebih tinggi dengan
menggunakan kain lap
4. Sapu bagian yang perlu dibersihkan.
5. Lantai disapu untuk mendorong kotoran keluar, dibantu sedot
vacum setiap hari senin dan kamis.
6. Kotoran yang disapu diangkat dan dimasukkan ke tempat sampah
7. Lantai dipel dengan kain pel dengan bahan- bahan pembersih.
8. Tunggu ruangan hingga kering
9. Perawatan alat- alat yang digunakan untuk pembersihan tadi, dan
dikembalikan sesuai tempatnya masing- masing.
10. APD dilepas, petugas cuci tangan.
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen
2. Petugas kebersihan.
DESINFEKSI KERETA DORONG

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
3 Agustus 2015
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Adalah suatu kegiatan pembersihan yang mencangkup kebersihan serta
upaya pencegahan penularan bibit penyakit dari barang, area alat- alat
dengan bahan yang mengandung pembersihan dan desinfektan.
TUJUAN Menjaga agar kereta dorong tetap dalam kondisi bersih dan siap pakai.
KEBIJAKAN Kebersihan kereta dorong dilakukan setiap hari.
PROSEDUR 1. Petugas linen menyiapkan kereta dorong yang akan dibersihkan.
2. Petugas linen menyiapkan alat- alat pembersih (sapu, lap,
detergent), petugas mengenakan APD ( masker, topi).
3. Petugas linen membersihkan awal kereta dorong dengan menyiram
air di tempat yang kotor.
4. Petugas linen memebrsihkan dengan sapu atau sikat pada bagian
yang kotor.
5. Petugas linen membersihkankembali dengan lap yang bersih agar
kering
6. Petugas linen membersihkan alat- alat yang digunakan.
7. Petugas linen mengembalikan alat- alat yang digunakan.
8. Petugas linen mengembalikan kereta dorong ke tempatnya dan siap
digunakan.
9. APD dilepas, petugas cuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen
SORTIR LINEN RUSAK

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
3 Agustus 2015
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Upaya pemilihan linen yang rusak untuk disisihkan.
TUJUAN Agar linen yang digunakan dalam keadaan baik.
KEBIJAKAN Pelaksanakan sortir setiap haris sebelum linen didistribusikan.
PROSEDUR 1. Perhatikan linen yang ada di bagian finishing sebelum dilipat dan
dipacking
2. Penyortiran linen antara lain :
a. Rusak secara fisik
b. Terkena noda dan tidak bisa hilang
c. Menipis karena sudah lama
3. Catat linen sesuai jenis, ruang dan jumlahnya
4. Rekan kerusakan setiap 1 bulan sekali.
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen
2. Unit Inventaris
PENGIRIMAN LINEN BERSIH DARI RUANG PENCUCIAN KE
RUANG FINISHING

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Adanya upaya pengiriman linen bersih ke ruang finishing.
TUJUAN Agar linen bersih yang selesai di cuci bisa diselesaikan dan siap pakai
KEBIJAKAN Mengatur cara pengiriman dan penerimaan linen.
PROSEDUR 1. Siapkan linen yang selesai di cuci dan sudah kering
2. Memasukkan linen di bak katrol
3. Hidupkan tombol katrol dengan kontak on naik
4. Pastikan katrol naik
5. Katrol otomatis berhenti di posisi finishing
6. Linen di ambil oleh bagian finishing
7. Katrol kembali diturunkan dengan katrol on ke bawah
8. Katrol otomatis berhenti dan pastikan mesin mati
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen
PENCUCIAN LINEN KOTOR INFEKSIUS

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN 1. Linen adalah jenis aset Rumah sakit yang terbuat dari kain dan
meliputi kebutuhan :
a. Pakaian seperti baju pasien, baju tindakan, baju operasi, dan
baju kerja
b. Kebutuhan tempat tidur seperti selimut, sprey, alas sprey,
sarung bantal dan sarung guling.
c. Kebutuhan tindakan, operasi seperti duk lobang, duk besar, duk
sedang, duk instrumen.
d. Kebutuhan pendukung atau kelengkapan seperti gorden,
taplak meja, tali pasien, tutup alat manset tensi, handuk, rukuh
sajadah dan perlak.
e. Kebutuhan pakaian bayi seperti baju, gendong dan popok.
2. Linen Kotor Infeksius
Adalah linen yang sudah digunakan pasien maupun pelayanan dan
dinyatakan kotor infeksius dengan adanya kotoran yang beresiko
infeksi dengan noda yang jelas, seperti feses, urine, darah atau
bahan kimia yang beresiko maupun tak nampak jelas noda dengan
riwayat linen digunakan oleh pasien yang beresiko menularkan
penyakit
TUJUAN 1. Petugas dapat memahami teknik pencucian yang benar
2. Menghindar terjadinya kontaminasi linen kotor infeksius pada
petugas dan peralatan lingkungan sekitar.
KEBIJAKAN 1. Petugas harus memakai alat pelindung diri
2. Pencucian linen kotor dilakukan di unit linen.
PROSEDUR 1. Pisahkan linen kotor infeksius antara putih dan warna.
2. Linen kotor bernoda diguyur air
3. Untuk linen kotor infeksius direndam dengan chlorine 50cc/50 liter
air suhu 70⁰ c minimal selama 5 menit.
4. Masukan linen kotor infeksius berwarna ke dalam mesin cuci
sunlight.

UNIT TERKAIT 1. Unit perawatan


2. IRJ
3. IGD
4. IBS
5. RADIOLOGI
MENCUCI LINEN KOTOR BERAT

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN 1. Linen adalah jenis aset Rumah sakit yang terbuat dari kain dan
meliputi kebutuhan :
a. Pakaian seperti baju pasien, baju tindakan, baju operasi, dan
baju kerja
b. Kebutuhan tempat tidur seperti selimut, sprey, alas sprey,
sarung bantal dan sarung guling.
c. Kebutuhan tindakan, operasi seperti duk lobang, duk besar, duk
sedang, duk instrumen.
d. Kebutuhan pendukung atau kelengkapan seperti gorden,
taplak meja, tali pasien, tutup alat manset tensi, handuk, rukuh
sajadah dan perlak.
e. Kebutuhan pakaian bayi seperti baju, gendong dan popok.
2. Linen Kotor Infeksius
Adalah linen yang sudah digunakan pasien maupun pelayanan dan
dinyatakan kotor infeksius dengan adanya kotoran yang beresiko
infeksi dengan noda yang jelas, seperti feses, urine, darah atau
bahan kimia.
TUJUAN 1. Penanganan linen yang dalam kondisi kotor hingga layak
digunakan lagi.
2. Adanya acuan proses dari tahapan dan langkah pencucian hingga
terjadi penekanan penularan infeksi
3. Agar linen yang kotor bisa bersih kembali dan siap difungsikan
lagi.
KEBIJAKAN Proses pencucian dilakukan setiap hari setelah pencucian linen kotor
berat dan dapat dilanjutkan pada shift berikutnya sesuai kebutuhan
PROSEDUR 1. Linen kotor dimasukkan dalam mesin cuci dengan perkiraan berat
linen 45kg
2. Proses pembasahan dilakukan selama 5 menit pada mesin cuci.
3. Noda yang menempel disiram dengan air mengalir bila perlu
disikat, kemudian proses pembasahan linen selama 5 menit.
4. Air dingin tersebut dibuang dan diganti air panas ¾ volume bak
mesin.
5. Masukkan linen kotor infeksius putih ke dalam mesin cuci mincer
6. Tambahkan air dingin ¾ tinggi permukaan air ½ mesin cuci
7. Lakukan proses pembasahan di mesin cuci selama 5 menit.
8. Air dibuang dan diisi ulang air panas 70⁰C, tinggi permukaan air ½
mesin cuci.
9. Masukkan deterjen Brodklin 350 gram dan tambahkan penghilang
noda Heviklir 350 ml
10. Lakukan proses pencucian ini selama 20 menit
11. Air dibuang dan isi ulang air dingin ¾ permukaan mesin cuci
12. Tambahkan penetral 150 gram dan proses selama 7 menit.
13. Air dibuang dan isi air dingin ½ permukaan mesin, tambahkan
softener Softy 200ml
14. Lakukan proses pembilasan akhir selama 5 menit
15. Air dibuang dan cucian siap untuk diperas.
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen
2. Unit Pelayanan
3. Unit Pengadaan
MENCUCI LINEN KOTOR RINGAN

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN 1. Linen adalah jenis aset Rumah sakit yang terbuat dari kain dan
meliputi kebutuhan :
a. Pakaian seperti baju pasien, baju tindakan, baju operasi, dan
baju kerja
b. Kebutuhan tempat tidur seperti selimut, sprey, alas sprey,
sarung bantal dan sarung guling.
c. Kebutuhan tindakan, operasi seperti duk lobang, duk besar, duk
sedang, duk instrumen.
d. Kebutuhan pendukung atau kelengkapan seperti gorden,
taplak meja, tali pasien, tutup alat manset tensi, handuk, rukuh
sajadah dan perlak.
e. Kebutuhan pakaian bayi seperti baju, gendong dan popok.
2. Linen Kotor Infeksius
Adalah linen yang sudah digunakan pasien maupun pelayanan dan
dinyatakan kotor dengan tidak adanya noda kotoran dari bahan-
bahan yang beresiko infeksi.
TUJUAN 1. Penanganan linen yang dalam kondisi kotor hingga layak
digunakan lagi.
2. Adanya acuan proses dari tahapan dan langkah pencucian hingga
terjadi penekanan penularan infeksi
KEBIJAKAN Program pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah Sakit ditetapkan
dan berfokus kepada penurunan infeksi terkait dengan :
1. Proses penanganan untuk pelaksanaan pencucian linen yang
dikategorikan kotor ringan dengan melakukan tahapan yang
sudahditentukan, diharapkan proses tersebut dapat diselesaikan
dengan tidak menambah resiko infeksi sesuai aturan
2. Penanganan proses cuci disentralkan di linen laundry dengan tetap
memperhatikan aturan yang berlaku.
3. SK Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Bima No.
0453/SK,3.2/II 2015 tentang kebijakan pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi RS PKU Muhammadiyah Bima.
PROSEDUR 1. Petugas linen memasukkan linen kotor ke dalam mesin cuci
sebanyak 45 kg
2. Petugas linen mengisi air bersih di bak mesin cuci ¾ volume bak
mesi.
3. Petugas linen melakukan proses pembasahan linen selamat 5 menit
4. Petugas linen membuang air dingin tersebut dan mengganti air
panas ¾ volume bak mesin
5. Petugas linen melakukan proses pencucian selama 15 menit dengan
menambah bahan cuci Brodklin dan bahan penghilang noda
Heviklir.
6. Petugas linen membilas dengan air bersih selama 2x masing-
masing pembilasan selama 5 menit
7. Petugas linen melakukan pembilasan ke tiga ditambahkan pewangi
dan pelembut softy diproses selama 5 menit.
8. Petugas Linen mematikan mesin
9. Setelah 5 menit mesin dimatikan, petugas linen mengangkat linen
dan siap untuk diperas.
UNIT TERKAIT 1. Unit linen
2. Unit pelyanan
3. Unit pengadaan
4. Unit Pemeliharaan.
PENGOPERSIAN SETRIKA MANUAL

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Penggunaan setrika secara manual
TUJUAN Memastikan penggunaan dengan benar dan aman
KEBIJAKAN Menentukan cara penggunaan setrika manual dengan baik dan benar.
PROSEDUR 1. Pastikan mesin setrika dalam keadaan baik
2. Masukkan jek ke stop kontak
3. Putar tombol temperatur sesuai kebutuhan
4. Pastikan setrika bisa panas
5. Gunakan setrika sesuai kebutuhan
6. Setelah selesai, kembalikan pengantur suhu ke nol
7. Cabut jek mesin dari stop kontak
8. Simpan kembali setrika dengan baik ke tempat penyimpanan
semula
UNIT TERKAIT 1. Unit linen
2. Unit Pemeliharaan.
MENGHIDUPKAN SETRIKA ROL

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Setrika rol adalah setrika elektrik yang penggunaannya untuk kain yang
berbentuk lembaran seperti sprey, selimut, alas sprey dan lain- lain
TUJUAN Memastikan tindakan menghidupkan setrika rol dilaksanakan dengan
benar
KEBIJAKAN 1. Menentukan tata cara menghidupkan setrika rol
2. Menetapkan kegiatan, dan tanggung jawab dari petugas linen
dalam tindakan menghidupkan setrika rol.
PROSEDUR 1. Pastikan mesin setrika dalam keadaan baik
2. Masukkan jek ke stop kontak
3. Hidupkan mesin setrika dengan memencet tombol mesin warna
hijau.
4. Putar tombol temperatur sesuai kebutuhan.
5. Buka kran gas elpiji
6. Pastikan mesin hidup dan proses pembakaran berfungsi.
7. Tunggu 15 menit hingga panas sesuai kebutuhan.
8. Mesin bisa digunakan sesuai kebutuhan.
9. Setelah selesai, atur kembali tombol temperatur sampai 0 derajat.
10. Tutup kran gas elpiji.
11. Pencet tombol merah untuk mematikan
12. Cabut jek mesin dari stop kontak.
UNIT TERKAIT 1. Unit linen
2. Unit Pemilharaan.
PEMAKAIAN MESIN PENGERING

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Merupakan tata cara penggunaan mesin hingga linen menjadi kering.
TUJUAN Agar semua petugas linen mampu mengoperasikan mesin dengan benar
KEBIJAKAN Menentukan tata cara petugas linen dalam pengoperasian mesin
pengering.
PROSEDUR 1. Pastikan mesin dalam keadaan baik, hubungkan listrik ke mesin
dengan menghendel saklar yang menempel di dinding tembok ke
posisi on
2. Buka pintu mesin
3. Masukkan linen (kain kering = 15 kg), lalu tutup pintu mesin
penegring cuci
4. Atur temperatur / suhu sesuai dengan jenis linen yang dikehendaki :
5. Atur waktu sesuai kebutuhan
6. Tekan tombol on, lampu merah akan menyala bila mesin sedang
bekerja
7. Bila pengeringan telah cukup, lampu merah akan mati
8. Bila tabung mesin masih panas perlu didinginkan dengan memutar
tombol cool dengan waktu 2-3 menit
9. Apabila pekerjaan sudah usai matikan saklar penghubung listrik
yang menempel di tembok
10. Bersihkan mesin.
UNIT TERKAIT 1. Unit linen
2. Unit pemilharaan
PEMAKAIAN MESIN PERAS

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Merupakan tata cara mengoperasikan mesin pemeras linen setelah di
cuci.
TUJUAN Petugas dapat mengoperasikan mesin peras secara benar, sehingga
mesin dan linen tidak cepat rusak serta petugas tidak mengalami
kecelakaan kerja
KEBIJAKAN Menentukan pemakaian mesin peras oleh petugas linen
PROSEDUR 1. Pastikan mesin dalam kondisi baik
2. Masukan linen basah dalam tabung mesin peras sesuai jenis tebal
tipis
3. Susun dan ratakan linen dalam tabung mesin
4. Pastikan linen dalam tabung beratnya merata
5. Putar saklar ke arah on
6. Tunggu dan perhatikan apakah tabung bergoyang dengan cepat
7. Bila ada benturan antara tabung dengan dudukan mesin yang
ditandai dengan suara berisik segera matikan mesin
8. Susun ulang linen dalam tabung hingga tabung tidak bergoyang
keras
9. Tunggu sampai lubang buangan air pada mesin tidak mengeluarkan
air
10. Matikan mesin dengan menekan saklar off
11. Keluarkan cucian dari dalam mesin peras, siap untuk dikeringkan
12. Bila sudah selesai bersihkan mesin
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen
2. Unit pemeliharaan
PEMAKAIAN MESIN CUCI

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN Pengoperasian mesin cuci untuk pencucian linen kotor secara benar
TUJUAN Semua petugas linen loundry dapat mengoperasikan mesin cuci dengan
baik dan benar sesuai prosedur dan turut memelihara alat.
KEBIJAKAN Menentukan tata cara operasional mesin cuci.
PROSEDUR 1. Pastikan mesin dalam kondisi baik
2. Hidupkan saklar pada stop kontak yang menempel pada dinding
tembok
3. Guna menyambungkan listrik mesin
4. Putar tombol power ke arah on
5. Buka tutup mesin tangki luar
6. Putar pintu agar tangki bisa dibuka
7. Buka pintu tangki dalam
8. Masukkan linen jangan melebihi 50kg linen kering
9. Proses pencucian
10. Setelah usai pencucian matikan tombol power ke off
11. Pintu mesin di buka untuk mengeluarkan linen yang sudah di cuci
12. Linen di peras dan siap untuk dikeringkan
13. Mesin cuci dibersihkan dan pintu mesin cuci di tutup kembali
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen
2. Unit Pemeliharaan
CUCI TANGAN PETUGAS LINEN

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN 1. Cuci tangan
Adalah suatu kegiatan mencuci tangan untuk kebersihan.
2. Cuci tangan petugas
Selama melakukan rangkaian kegiatan
TUJUAN Cuci tangan petugas linen dilakukan dengan tujuan :
1. Menjaga kondisi petugas agar tetap dalam keadaan bersih
2. Menjaga petugas agar tetap aman tidak terkena dampak kotor dari
resiko pekerjaan
3. Mencegah dan mengendalikan resiko infeksi agar tidak menyebar
KEBIJAKAN Terkait dengan program pencegahan dan pengendalian infeksi, Rumah
Sakit menetapkan dengan berfokus pada penurunan angka infeksi yang
berhubungan dengan proses penanganan linen maka:
1. Proses
a. Sebelum dan sesudah menyentuh linen kotor
b. Sebelum menyentuh linen bersih
c. Sesudah pengepakan dan distribusi linen bersih.
2. Mengacu pada SK Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Bima
No. 0453/SK.3.2/II/2015 tentang kebijakan pelayanan pencegahan
dan pengendalian infeksi RS PKU Muhammadiyah Bima.
PROSEDUR 6 Langkah cuci tangan :
1. Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak kiri
2. Gosokkan telapak tangan kanan atas punggung tangan kiri da
telapak kiri di atas punggung tangan kanan
3. Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dan jari
saling berkaitan
4. Letakkan punggung jari saling mengunci, kemudian gosok-
gosokkan punggung tangan
5. Jempol kanan di gosok memutar ke kanan dan ke kiri dan
sebaliknya
6. Jari kiri menguncup, goso memutar ke kanan dan ke kiri pada
telapak kanan dan sebaliknya
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen
2. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
PAKAIAN KERJA PETUGAS LINEN

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN 1. Pakaian kerja adalah pakaian yang dipakai oleh petugas setiap
melakukan kerja
2. Pakaian kerja meliputi :
a. Baju
b. Celana
TUJUAN 1. Menyiapkan petugas agar mengerti kebutuhan ketika akan bekerja
2. Melindungi petugas dalam upaya mencegah penularan infeksi
3. Mengendalikan penyebaran infeksi yang dikarenakan petugas
KEBIJAKAN Dalam rangka pengentrapan program pencegahan dan pengendalian
infeksi dipersiapkan upaya pendukung.
1. Proses pembekalan pada setiap petugas agar mengerti akan
pentingnya upaya pengendalian infeksi dan resiko penyebarannya.
2. Upaya pembekalan bagi petugas agar mengerti pentingnya akan
perlindungan terhadap resiko penularan
3. Proses kebutuhan kelengkapan yang mendukung.
SK Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Bima No.
0453/SK.3.2/II/2015 tentang kebijakan pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi RS PKU Muhammadiyah Bima
PROSEDUR 1. Petugas datang ke tempat kerja, dengan pakaian seragam
2. Siapkan pakaian kerja
3. Gunakan pakaian kerja selama melakukan aktifitas kerja
4. Setelah selesai aktifitas, segera lepaskan pakaian kerja langsung
ditaruh di tempat pakaian kotor untuk di cuci dan menggunakan
pakaian seragam.
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen Loundry
2. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3. Unit Pengadaan.
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG (APD) PETUGAS LINEN

RS PKU
MUHAMMADIYAH No. Dokumen No. Revisi Halaman
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 6 Kota
Bima, Telp : 0374-42100
Fax : 0374-42621
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhamad Ali, Sp.PD
NBM : 1080453
PENGERTIAN 1. Adalah alat yang digunakan petugas selama melakukan pekerjaan
(APD)
2. APD meliputi topi, masker, sarung tangan, sepatu bot, skort
3. Topi adalah penutup kepala agar terlindungi dari noda
4. Masker adalah tutup mulut untuk melindungi resiko pencemaran
udara
5. Sarung tangan adalah pelindung tangan dari bahan- bahan yang
beresiko yang menempel di linen ketika akan proses cuci. Sarung
tangan terbuat dari bahan yang lentur dan tidak tembus air.
6. Sepatu bot adalah sepatu yang terbuat dari karet yang tidak tembus
air/ tidak bocor yang digunakan selama proses pencucian
7. Skort sebagai bahan untuk melindungi supaya tidak basah.
TUJUAN 1. Untuk mengkondisikan agar petugas bekerja sesuai aturan
2. Untuk meindungi petugas dari resiko penularan penyakit maupun
kontaminasi bahan- bahan berbahaya dari efek pekerjaan
KEBIJAKAN Pihak Rumah Sakit berserta jajaran manajemen melalui program
pengendalian dan pencegahan infeksi RS berupa manajemen melalui
program pengendalian infeksi RS berupa untuk melindungi petugas
setiap melaksanakan tugas dan mengendalikan penyebaran dampak
infeksi dari proses kerja dengan upaya.
1. Menetapkan dan menentukan peralatan kelengkapan APD
2. Menetapkan aturan untuk pengendalian agar petugas menggunakan
APD
3. Acuan SK Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Bima NO.
0453/SK.3.2/II 2015 tentang kebijakan pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi RS PKU Muhammadiyah Bima.
PROSEDUR 1. Peralatan dipersiapkan.
2. Menggunakan alat pelindung diri sesuai kebutuhan selam proses
pencucian :
a. Bagian finishing : menggunakan topi dn masker
b. Bagian cuci : Menggunakan topi, masker, skort, sepatu bot,
sarung tangan
3. Setelah aktivitas selesai
Topi, masker, skort, di cuci bersama pencucian linen kotor. Skort,
sepatu dan sarung tangan diletakkan pada tempatnya dan
dikeringkan.
UNIT TERKAIT 1. Unit Linen Loundry
2. Unit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3. Unit Pengadaan.
DAFTAR SOSIALISASI

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

“Saya telah membaca, mengerti, memahami dan akan menjalankan pekerjaan saya sesuai
dengan prosedur yang telah ada”

NO NAMA TANDA TANGAN

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

19 19
DAFTA ISI

KUMPULAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

UNIT LINEN LOUNDRY

1. Pemakaian alat pelindung diri petugas linen ........................................................................ .1


2. Pakaian kerja petugas linen ................................................................................................... .2
3. Cuci Tangan petugas linen ..................................................................................................... .3
4. Pemakaian mesin cuci ............................................................................................................. .4
5. Opersional mesin cuci kecil .................................................................................................... .5
6. Pemakaian mesin pemeras...................................................................................................... .6
7. Pemakaian mesin pengering ................................................................................................... .7
8. Menghidupkan strika roll ....................................................................................................... .8
9. Menghidupkan strika manual ................................................................................................ .9
10. Mencuci line kotor ringan....................................................................................................... .10
11. Mencuci linen kotor berat....................................................................................................... .11
12. Mencuci linen kotor infeksius................................................................................................. .12
13. Pengirman linen bersih dari ruang pencucian ke ruang finishing ..................................... .13
14. Sortir linen rusak..................................................................................................................... .14
15. Desinfektan............................................................................................................................... .15
16. Membersihkan ruang kerja finishing .................................................................................... .16
17. Membersihkan ruang kerja loundry ..................................................................................... .17
18. Pemakaian bahan cuci ............................................................................................................ .18
19. Penyimpanan linen bersih ...................................................................................................... .19
20. Permintaan perlengkapan linen ............................................................................................. .20
21. Penanganan linen rusak/ tak layak pakai ............................................................................. .21
22. Penyediaan linen siap pakai ................................................................................................... .22
23. Perencanaan kebutuhan linen ................................................................................................ .23
24. Menentukan bahan cuci .......................................................................................................... .24
25. Distribusi linen bersih ............................................................................................................. .25
26. Pengambilan linen kotor ......................................................................................................... .26
27. Daftar Sosialisasi ..................................................................................................................... .27

Anda mungkin juga menyukai