NILAI-NILAI ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
HALAMAN JUDUL
Oleh:
RANCANGAN AKTUALISASI
NDH : 11
ANGKATAN : I (SATU)
Dinyatakan layak untuk diajukan dalam Seminar Rancangan Aktualisasi pada hari
selasa tanggal 16 bulan Juli tahun 2019, bertempat di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
(LPMP) Provinsi Sulawesi Barat.
Menyetujui,
Mentor Coach
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral, dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa perlu dibentuk dalam rangka
pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor
5 Tahun 2014 Tentang ASN).
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola
prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada sehingga dapat mempercepat
peningkatan daya saing bangsa. Sejumlah keputusan-keputusan strategis mulai dari
memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai sektor pembangunan
ditetapkan oleh PNS. Untuk memainkan peran tersebut, diperlukan sosok PNS yang
profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk
sosok tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat).
Salah satu fungsi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelayan
publik. Fungsi-fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini harus dilakukan dengan penuh
tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Fungsi tersebut meliputi
banyak hal dalam berbagai ruang lingkup kehidupan, seperti pelayanan administrasi
negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang lingkup
pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit
terbesar dalam lingkup nasional.
1
guru yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003.
Pada diklat pelatihan dasar tahun 2019 ini, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar
bekerja sama dengan BPSDM Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan Diklat Pelatihan
Dasar dengan pola baru yang memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan nilai-
nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi
pada tempat tugas/tempat magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara
langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam
dirinya.
Adapun manfaat dari rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ini ASN yaitu dapat
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terangkum dalam ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam menjalankan tugas
sebagai ASN, bukan hanya pada saat menjalankan aktualisasi yang merupakan salah satu
syarat kelulusan dari CPNS menjadi PNS tapi menanamkan nilai-nilai ANEKA tersebut
dalam melaksanakan tugas selanjutnya baik dalam kegiatan aktualisasi maupun saat
menjalankan tugas sesungguhnya yang tak ada laporan pertanggungjawaban tertulisnya.
2
Selain itu rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi CPNS
selanjutnya dalam menyusun rancangan aktualisasi.
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sikap atau cara pandang cinta terhadap tanah air yang
diimplementasikan berdasarkan nilai-nilai pancasila. Nilai-nilai pancasila pada
pancasila tersebut saling berkesinambungan tergantung dari konteks yang diangkat.
Rasa nasionalisme ini perlu dibentuk pada Aparatur Sipil Negera mengingat fungsi
ASN yang sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayanan Publik, Perekat dan
Pemersatu Bangsa. Pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat,
memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa
mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia dan menjaga keutuhan
NKRI. Semangat Nasionalisme yang dimiliki ASN dengan nilai pancasila dapat
membangkitkan semangat kerja untuk mengabdikan diri untuk Negara.
3. Etika Publik
Etika adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar. Sedangkan moral adalah mengacu pada
kelakuan yang baik. Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan
bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadailan, kesetaraan, dan lain-lain
dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan
masyarakt. Nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 UU ASN
No. 5 Tahun 2014.
3
Perlu ada perubahan mindset dari pejabat publik karena masih mewarisi kultur
kolonial yang memandang birokrasi hanya sebagai sarana untuk melanggengkan
kekuasaan dengan cara memuaskan kepemimpinan. Perubahan mindset mencakup tiga
aspek penting yaitu berubah dari penguasa menjadi pelayan, berubah dari wewenang
menjadi peranan dan menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah.
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa yunani yaitu corruptio yang berarti perbuatan
yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, meyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agam, material, mental, dan umum.
4
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
1. Whole of Goverment
2. Manajemen ASN
3. Pelayanan Publik
5
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
VISI
MISI
B. Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
PERSONIL
Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas IV Guru Kelas V Guru Kelas VI
SISWA
WARGA SEKOLAH /
MASYARAKAT
6
C. Gambaran Unit Kerja
SDN 028 Inp. Lapeo ini berstatus sekolah negeri dengan NPSN (Nomor pokok
sekolah Nasional) 40600795. SDN 028 Inp. Lapeo terakreditasi B, dengan jumlah fasilitas
bangunan yang memadai. Bangunan sekolah milik sendiri dan kegiatan pembelajaran
berlangsung pada pagi hari.
SDN 028 Inp. Lapeo beralamat di Jalan Poros Majene, Desa Kenje, Kecamatan
Campalagian, Kode Pos 91353. SDN 028 Inp. Lapeo memiliki 6 ruang kelas untuk belajar.
Sekolah ini memiliki 12 orang tenaga pendidik atau guru dengan rincian 1 orang kepala
sekolah, 8 orang guru tetap, 3 orang guru tidak tetap (3 honorer). Siswa yang menuntut
ilmu di SDN 028 Inp. Lapeo ini berjumlah 183 orang siswa (100 siswa laki-laki, 83 siswa
perempuan).
7
BAB III
A. Identifikasi Isu
Pengangkatan isu yang diambil didapat dari konsultasi dengan atasan langsung
pada SDN 028 Inp. Lapeo mengenai beberapa hal yang masih perlu mendapat perhatian
lebih, diantaranya:
Kriteria pemilihan dalam penentuan Isu Prioritas tersaji dalam tabel di bawah ini:
Kriteria
No. Isu-Isu Jumlah
U S G
Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam
1 3 3 4 10
kegiatan belajar mengajar
Belum adanya laboratorium pendidikan agama
2 3 2 2 7
Islam
Belum adanya sarana prasarana penunjang
3 3 3 3 9
pembelajaran yang memadai
Keterangan:
Berdasarkan hasil dari kriteria pemilihan isu prioritas maka isu yang diangkat
adalah “Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar”.
Sehubungan dengan isu terkait media pembelajaran yang kurang pemanfaatannya maka
dapat memberikan dampak buruk seperti:
8
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Uraian Kegiatan
9
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
Pelajaran Organisasi
Misi Organisasi
1 Menyusun silabus Memberdayagunakan Silabus Akuntabilitas (bertanggung Melakukan tertib Kegiatan ini dapat
berdasarkan KD dan format Pembelajaran jawab); Etika Publik administrasi memperkuat
Kompetensi silabus (melaksanakn kebijakan); sekolah yang budaya organisasi
Dasar dan Komitmen Mutu (Efektif dan memadai sesuai SDN 028 Inp.
ketentuan Efisien); dengan kebutuhan Lapeo, yaitu
kurikulum Berdiskusi bersama Nasionalisme (Diskusi sekolah dan Profesional,
guru tentang Bermusyawarah); Etika Publik melaksanakan Integritas,
penyusunan silabus (menghargai dalam pembelajaran Kredibilitas,
komunikasi); Anti Korupsi menggunakan Kerjasama Tim,
(disiplin); Whole of media dan Inovatif
Goverment pembelajaran
2 Merencanakan Menyiapkan Rencana Etika Publik (mengutamakan dengan efektif dan
kegiatan yang Rencana Perangkat Perangkat pencapaian hasil); Komitmen efisien maka dapat
akan dilakukan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran Mutu (efisien); Akuntabilitas berkontribusi
pada kegiatan (tanggung jawab); Manajemen terhadap misi
belajar mengajar ASN sekolah
3 Membuat media Berdiskusi bersama Media Nasionalisme (diskusi “Membekali
guru tentang media Pembelajaran bermusyawarah); Etika Publik peserta didik
pembelajaran (hormat dan santun); dengan berbagai
Akuntabilitas (mengambil macam
pilihan tepat); Komitmen pengetahuan dan
Mutu (berfungsi maksimal); keterampilan untuk
Whole of Goverment bekal melanjutkan
Mengumpulkan Etika Publik (mengutamakan pendidikan ke
bahan untuk pencapaian hasil); Komitmen jenjang
membuat media Mutu (inovasi dan efektif); berikutnya”
10
Anti Korupsi (tidak meminta
dana)
Menyusun media dan Komitmen Mutu (berpikir
alat sumber kreatif); Nasionalisme (dampak
pembelajaran yang menyeluruh)
4 Menggunakan Menampilkan media Penggunaan Akuntabilitas (kejelasan);
media dalam kepada siswa Media Nasionalisme (semua siswa
proses Pembelajaran dapat melihat media)
pembelajaran Menyampaikan secara Efektif Etika Publik (menunjang
manfaat penggunaan dan Efisien pencapaian hasil); Komitmen
media Mutu (baik dan tepat)
Menjelaskan isi Akuntabilitas (tanggung
materi dengan jawab); Komitmen Mutu
menggunakan media (mampu meningkatkan);
Pelayan Publik
Menampilkan tugas Akuntabilitas (kejelasan); Anti
evaluasi sebagai Korupsi (jujur)
tugas siswa
Tabel 4.1. Rancangan Aktualisasi
11
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Juli Agustus
No. Kegiatan Minggu Ke- Minggu Ke-
3 4 5 1 2
Menyusun silabus berdasarkan
1 Kompetensi Dasar dan ketentuan √
kurikulum
Merencanakan kegiatan yang akan
2 dilakukan pada kegiatan belajar √ √
mengajar
3 Membuat media √
Menggunakan media dalam proses
4 √ √
pembelajaran
Tabel 4.2. Jadwal Rancangan Aktualisasi
12
BAB V
PENUTUP
Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi menjadi dasar bagi aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajiban
dalam instansi kerja. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan dasar pola baru yang lebih
menekankan pentingnya internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil
Negara (ASN) di lingkup kerja, diharapkan adanya aparatur negara yang profesional serta
menjadi pelayan masyarakat yang benar-benar mencerminkan seorang aparatur dalam
melaksanakan pelayanan publik. Sehingga citra negatif yang selama ini berkembang secara
perlahan hilang dan menjadikan citra publik yang kembali baik.
Sebagai pelayan publik harusnya bekerja dengan memberikan pelayanan yang terbaik
bagi masyarakat, dengan menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi kualitas pelayanan akan menjadi semakin baik,
karena menjadi modal dasar untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan berorientasi
pada perbaikan terhadap mutu pelayan yang berkesinambungan dan bebas dari korupsi dan
bersama-sama untuk membangun bangsa.
13