Anda di halaman 1dari 66

TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN

PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan salah satu aset manusia yang sangat berharga. Menjaga

kesehatan dapat dimulai dengan menjaga kesehatan lingkungan, baik lingkungan

kerja maupun lingkungan pemukimanya. Dalam hal ini, fasilitas dan gedung harus

di rencanakan dengan baik termasuk fasilitas sanitasi, mengingat aspek – aspke

lingkungan harus dipererhatikan.

Untuk meningkatkan kualitas sarana dan prsarana guna memberikan

kenyamanan dan kepuasan kepada pengguna gedung dimana dalam kondisis

normal penggunaanya tidak menimbulkan bahaya potensial pada kesehatan

manusia maka salah satu upayanya adalah dengan merancang sistem plumbing

yang baik pada bagian gudung dan lingkungan gedung pemukiman yang meliputi

sistem penyediaan air bersih, sistem penyaluran air buangan dan ven, dan sistem

elektrikal.(Soufyan M.Noerbambang dan Takeo Morimura ; 1991).

Gedung dan lingkungan lingkunganya dirancang dan harus dilihat sebagai

suatu kesatuan yang memberikan daya tarik, keakraban serta digunakan dan

dirawat dengan baik. Perlengkapan gedung semakin canggih serta harus dapat

memenuhi kebutuhan serta menjamin keamanan dan keselamatan para

Page 1
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

penggunanya. Demikianlah hal tersebut berlaku bagi sistem plumbing yang jika

tidak dirancang dengan baik, selain mahal, tidak efektif serta memberikan banyak

masalah operasi dan perawatan, beberapa hal yang prinsip perlu diketahui dan

dipertimbangkandalam setipa perancangan. ( Wiranto Arismunandar, 1993).

Plumbing atau plambing adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

pelaksanaan, pemeliharaan, dan perbaikan alat plambing dan pipa serta

peralatanya di dalam atau di luar gedung dengan sistem drainase saniter, drainase

air hujan, ven, air minum yang dihubungkan dengan sistem kota.

Dalam suatu bangunan gedung sistem plambing adalah sistem yang tak bisa

dipisahkan dan tak bisa dilupakan. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan

plambing harus dilakukan secara bersamaan dan sesuai dengan tahapan-

tahapannya dengan memperhatikan hubungannya dengan bagian-

bagiankonstruksi gedung dan peralatan peralatan lain yang ada di gedung

tersebut.

Bangunan rumah tinggal tipe 45 maupun 50. Demi mendukung fungsi dari

gedung ini maka harus disediakan air bersih, pembuangan air kotor dan sistem

untuk air hujan. Dan untuk keamanannya harus tersedia sistem untuk pencegahan

kebakaran. Semua itu bertujuan untuk memberi kenyamanan penghuni gedung

serta memberikan kehidupan yang sehat penghuninya selama menempati gedung

tersebut.

Page 2
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

1.2 TUJUAN PERENCANAAN

Tujuan dari perencanaan ini yaitu :

1. Mendefinisikan jenis dan fasilitas plumbing yang ada pada rumah tinggal

type 45 dan 50 disesuaikan dengan kebutuhan serta standar yang

ditentukan.

2. Membuat konsep rancangan dan perencanaan plumbng air bersih,air

kotor,sistem elektrikal pada rumah tinggal type 45 dan 50.

1.3 MANFAAT PERENCANAAN

1. Manfaat teoritis

Mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang teknik sipil sesuai teori yang

didapat dibangku perkuliahan.

2. Manfaat praktis

Memberikan kenyaman bagi pengguan bangunan

1.4 RUANG LINGKUP

Perancangan plambing dilakukan karena memiliki sasaran yaitu sanitasi hal

ini bila perancangan plambingnya baik akan tercipta masyarakat yang sehat

dikarenakan sanitasinya juga sehat, terciptanya kenyamanan pemakaian, serta

Page 3
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

menciptakan rasa aman sebab sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tercipta

rasa aman untuk pengguna bangunan tersebut.

Batasan atau ruang lingkup dalam tugas perencanaan sistem plambing ini

adalah perencanaan bangunan berlantai 5 (lima) dengan perpipaan dan

perlengkapan yang meliputi :

1) Air bersih

- Kebutuhan air bersih

- Roof tank

- Pompa dan rumah pompa

- Pipa air bersih ( dengan hitungan menggunakan metode kerugian gesek )

2) Air buangan

- Dimensi pipa air buangan

- Dimensi pipa ven

1.5 SISTEMATIKA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang signifikan mengapa perencanaan layak dan menarik

untuk dilakukan; bersikan abstrak perihal yang dibahas dalam tulisan ini;

tujuan dan manfaat perencanaan ; masalah peremcanaan serta sistematika

laporan.

Page 4
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB II TINJAUAN TEORI

Bab ini berisi tinjau teori dan tinjauan pustaka

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisa perhitungan yaitu berisi tentang paparan data-data yang

diperlukan dan diperoleh dari hasil insatalasi plumbig air bersih,air kotor dan

ven, pada rumah tinggal tipe 45 dan 50.

BAB IV KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dari laporan perencanaan instalasi plumbing air

bersih, air kotor, sistem elektrikal pada rumah tinggal type 45 dan 50.

Page 5
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 pengertian sistem plumbing

Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk

menyediakan air bersih ketempat yang dikehendaki baik dalam hal kualitas,

kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan membuang air bekas

(kotor ) dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainya untuk

mencapai kondisi higenis dan kenyaman yang diinginkan ( Anonim 2002).

Dalam SNI-03- 6481 – 2000, disebutkan bahwa plumbing adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa dengan

peralatanya didalam gedung atau gedung yang berdekatan yang bersangkutan

dengan air hujan, air buangan dan pipa minum yang dihubungkan dengan

sistem kota atau sistem lain yang dibenarkan.

2.2 cangkupan sistem plumbing

pengertian plumbing secara umum adalah sistem penyediaan air bersih dan

penyaluran air buangan di dalam bangunan. Secara khusus, pengertian

Page 6
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

plumbing merupakan sistem perpipaan dalam bangunan yang meliputi sistem

perpipaan untuk :

1. penyediaan air bersih

sistem penyediaan air bersih ini pada dasarnya menyediakan segala

kebutuhan air bersih ( air yang layak dikonsumsi ) pada suatu gedung. Sumber

penyediaan air bersih yang berasal dari sumur bor dengan bantuan daya mesin

untuk menalirkan air ke tangki atas ( rooof tank ) dengan melawan sistem

grafitasi. Kemudian di distribusikan dalam gedung.

Alat-alat yang dipasang sebaiknya memenuhi persyaratan standar yang diacu

standar produk lain yang berkaiatan di luar acuan normatif dapat dilihat pada

lampiran e melaui pengujian laboratorium dan mendapat sertifikasi SNI untuk

alat plambing btersebut.

Pelaksana harus menaati segala petunjuk dari pabrik, antara lain

mengenai pengangkutan, pemasangan, pemeliharaan, dan cara penggunaan

barang yang dibuatnya. Serta dilarang membuang air limbah yang dapat

menyumbat pipa pembuangan dan membahayakan sistem pembuangan.

Untuk persyaratan pemasangan sistem penyediaan air minum dan non air

minum dalam gedung harus diberi tanda dengan jelas dan dapat diidentifikasi.

Setiap sistem harus diberi tulisan dan tanda arah aliran pada pipa dengan cat

berwarna sesuai dengan tabel 1.

Page 7
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

a. Pipa air minum harus diberi tulisan, air minum, berlatar hijau dengan

tulisan huruf besar.

b. Pipa air limbah harus diberi tulisan, air limbah, berlatar kuning dengan

tulisan huruf besar.

c. Pipa air hujan harus ditandai dengan kata-kata air hujan dalam huruf

besar.

d. Pipa air daur ulang harus diberi tulisan air daur ulang dengan huruf besar.

1. Syarat Penyediaan Air Minum

a. Sumber air minum

Ketentuan mengenai sumber air minum adalah sebagai berikut:

1.) Bangunan yang dilengkapi dengan sistem plambing harus mendapat

Page 8
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

air minum yang cukup dari saluran air minum kota.

2.) Bila penyambungan tersebut tidak dapat dilakukan, karena tidak

tersedia saluran air minum kota atau karena sebab lain, maka harus

desediakan sumber air lain yang memenuhi persyaratan air minum

3.) Setiap persil berhak mendapat sambungan dari saluran air minum.

b. Kualitas air

Ketentuan kualitas air adalah sebagai berikut:

1.) Hanya air yang memenuhi persyaratan airm minum sesuai peraturan

berlaku yang boleh dialirkan ke alat plambing dan perlengkapan

plambing yang dipergunakan untuk minum, masak, pengolahan

makanan, pengalengan atau pembungkusan, pencucian alat makan dan

minum, alat dapur atau untuk keperluan rumah tangga sejenis lainnya

termasuk jet washer dan kran untuk wudhu.

2.) Air bersih yang tidak memenuhi persyaratan air minum hanya dibatasi

untuk kloset, urinal, dan alat plambing serta perlengkapan lainnya.

Semua kran dan alat yang dialiri air yang tidak memenuhi persyaratan

air minum harus diberi tanda dengan jelas bahwa air tersebut

membahayakan kesehatan.

c. Kuantitas

Page 9
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Kuantitas yang harus disediakan untuk kebutuhan air minum sesuai

dengan standar pelayanan minimal.

2. System Penyediaan Air Bersih

System penyediaan air bersih yang banyak digunakan dapat dikelompokan

sebagai berikut:

a. System sambungan langsung

b. System tangki atap

c. Sitem tangki tekan

d. System tanpa tangki (booster system)

Untuk perencanaan gedung ini di gunakan system tangki atap. Dalam

system ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada

lantai terendah bangunan atau dibawah permukaan tanah), kemudian

dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di

atas lantai tertinggi bangunan.

System tangki atap ini diterapkan seringkali karena alas an-alasan tersebut:

a. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat

plambing hamper tidak berarti. Perubahan tekanan ini hanyalah akibat

perubahan muka air dalam tangki atap.

b. System pompa yang menaikkan air ke tangki atap bekerja secara otomatis

dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan

Page 10
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

timbulnya kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat

yang mendeteksi muka dalam tangki atap.

c. Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan tangki

tekan. Pada setiap tangki bawah dan tangki atap harus dipasang alarm

yang memberikan tanda suara untuk muka air rendah dan air penuh. Tanda

suara (alarm) ini biasanya dipasang di ruang control atau ruang pengawas

instalai bangunan.

3. Pemasangan Tangki Air Di Luar Gedung

Pemasangan tangki di luar gedung harus dilakukan dengan batas jarak

horizontal dari pipa pembuangan, kakus, tangki septik, peralatan lain yang

menyimpan atau mengolah buangan minimal 5 m agar tidak menimbulkan

pencemaran terhadap air dalam tangki tersebut. Oleh karena itu itu didak

dibenarkan penanaman tangki langsung kedalam tanah, melainkan harus

dilindungi dengan memasang tangki tersebut dalam ruang bawah tanah. Cara

lain ialah memasang tangki air tersebut di atas menara.

4. Penaksiran Laju Aliran Air

Ada beberapa metode yang digunakan untukmenaksir besarnya laju

aliran antara lain yaitu:

a. Berdasarkan jumlah pemakaian

Page 11
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Kalau jumlah penghuni tdak diketahui, dapat diperiksakan berdasarkan

luas lantai efektif, serta menetapkan kepadatan hunian, misalnya 5 – 10 m2

per orang. Dengan memilih standar pemakaian air bersih per orang per

hari berdasarkan jenis penggunaan gedung, jumlah pemakain air per hari

seluruh gedung dapat dihitung. Pemakaian air rata-rata dapat pula dihitung

dengan membaginya untuk 24 jam pada waktu-waktu tertentu pemakaian

air ini akan melebihi pemakaian air rata-rata dan yang tertinggi dinamakan

pemakaian air jam puncak; laju aliran air pada jampuncak inilah yang

digunakan untuk menentukan ukuran pipa dinas maupun pipa utama (dari

tangki atap), pompa penyedian air.

Qh = Qd/T

Dimana :

Qh : Pemakaian air rata-rata (m3/jam)

Qd : Pemakaian air rata-rata sehari (m3)

T : Jangka waktu pemakaian (jam)

Pemakaian air jam – puncak dinyatakan sebagai berikut :

Qh – max = (C1) (Qh)

Dimana konstanta “C1” biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2,0

bergantung kepada lokasi, sifat penggunaan gedung, dsb. Sedangkan

Page 12
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

pemakaian air pada menit-menit puncak dapat dinyatakan sebagai berikut

Qm – max = (C2) (Qh/60)

Dimana konstanta “C2” berkisar antara 3,0 sampai 4,0.

b. Berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing

Sebagai contoh dapat ditinjau sebuah gedung aparteman untuk 50

keluarga, dimana untuk 30 keluarga disediakan satu kamar tidur dan untuk

20 keluarga disediakan dua kamar tidur.perlengkapan untuk setiap

keluarga disediakan satu kloset duduk dengan bak penggelontor, satu bak

mandi (bath tub), satu bak cuci tangan, dan satu bak cuci dapur. Untuk

penggunaan bersama seluruh penghuni gedung disediakan 8 bak cuci

pakaian (termasuk mesin cuci listrik).

c. Berdasarkan unit beban alat plambing

Untuk cara ini setiap alat plambing ditetapkan satu unit beban (lampiran

tabel). Untuk setiap bagian pipa dijumlahkan besarnya laju aliran air,

kemudian dengan kurva hubungan antara unit beban alat plambing dengan

laju aliran dapat diketahui debit air yang dibutuhkan.

Rumus yang digunakan :

Jumlah unit beban alat plambing = jumlah alat plambing x unit beban alat

plambing (FU)

Page 13
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Berdasarkan lampiran gambar 1 yakni kurva/grafik antara unit beban alat

plambing denga laju aliran, diperoleh Q menit puncak (lt/mnt) dan bisa

dikonversikan ke m3/menit.

d. Berdasarkan pemakaian air terhadap waktu

Tetapi dalam perencanaan kali ini metode yang digunakan adalah

berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing. Metode ini digunakan apabila

kondisi pemakaian alat plambing dapat diketahui, sebagai acuan memakai

5. Definisi Dan Kualitas Alat Plambing

Alat plambing digunakan untuk semua peralatan yang dipasang di

dalam maupun di luar gedung, untuk menyediakan (memasukkan) air panas

atau air dingin dan untuk menerima (mengeluarkan) air buangan. Bahan yang

banyak digunakan adalah porselen, besi atau baja yang dilapisi email,

berbagai jenis plastik dan baja tahan karat.

6. Perlengkapan Alat Plambing

Dalam merencanakan suatu sistem perpipaan dalam gedung, perlu

diketahui perlengkapan alat plambig. Beberapa perlengkapan tersebut antara

lain :

a) Gate Valve, berfungsi apabila terjadi kerusakan / perawatan pada pipa

cabang tidak perlu mematikan seluruh instalasi.

Page 14
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

b) Check Valve, sebagai katup aliran searah berfungsi untuk mencegah

pukulan air.

c) Globe Valve, berfungsi untukmengatur dan membatasi laju aliran pada

pipa cabang.

d) Flush Valve, disebut juga katup gelontor yang bisa digunakan pada kloset

atau peturasan.

7. Peralatan Saniter

Peralatan saniter seperti kloset, peturasan dan bak cuci tangan, umumnya

dibuat dari bahan porselen atau keramik. Bahan ini cukup populer karena

biaya pembuatannya cukup murah dan ditinjau dari segi sanitasi sangat baik.

Beberapa jenis peratan saniter yang digunakan antara lain :

1. Kloset

Dapat dibagi dalam bebeberapa golongan antara lain :

 Tipe wash out

Tipe ini adalah yang paling tua dari jenis kolset duduk. Pada saat

penggelontoran tidak bisa bersih betul. Akibatnya sering

menimbulkan bau yang yang tidak sedap.

 Tipe Wash-down

Page 15
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Tipe ini memiliki konstruksi sedemikian rupa kotoran jatuh langusng

atau tidak langsung ke dalam air sehat, sehingga bau yang timbul

tidak terlalu dibanding tipe wash-out.

 Tipe Siphon

Tipe ini mempunyai konstruksi jalannya air buangan yang lebih rumit

dibandingkan tipe wash-down.

 Tipe Siphon-Jet

Dirancang agar menimbulkan efek siphon yang lebih kuat dengan

memancarkan air dalam sehat melalui suatu lubang kecil searah aliran

air buangan.

 Tipe Blow-Out

Dirancang untuk menggelontor dengan cepat air kotor dalam

mangkok kloset, tetapi akibatnya membutuhkan air dengan tekanan

sampai 1 Hg / cm2 dan menimbulkan suara berisik.

2. Peturasan

Ditinjau dari segi konstruksinya, peturasan dapat dibagi seperti kloset.

Yang paling banyak diguanakn dari tipe wash-down. Untuk tempat-

tempat umum, sering dipasang peturasan berbentuk mirip “Talang” yang

terbuat dari porselen, plastik atau baja bahan karat.

3. Keran air

Page 16
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Sistem katup untuk mengalirkan air

4. Perangkap

Suatu peralatan yang berfungsi sebagai penyekat atau mencegah

masuknya gas-gas yang berbau atau beracun akibat pipa pembuangan

yang tidak selalu terisi air.

5. Pancuran minum

Diisyaratkan pancaran air agak miring dengan kepala pancuran terlindungi

sehingga tidak mudah terkontiminasi.

6. Pancuran mandi

Dapat menimbulkan aliran balik, karena itu sebenarnya dipasang pemecah

vakum.

7. Lavatory

Merupakan tempat yang digunakan untuk mencuci tangan.

9. Sistem Pipa

Pada dasarnya ada dua sistem pipa penyediaan air dalam gedung, yaitu

sistem pengaliran ke atas dan sistem pengaliran ke bawah.Dalam sistem

pengaliran ke atas, pipa utama dipasang dari tangki atas ke tangki bawah

sampai langit-langit terbawah dari gedung. Kemudian bercabang-cabang

tegak ke atas untuk melayani lantai-lantai di atasnya. Sedangkan sistem

Page 17
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

pengaliran ke bawah. Pipa utama dari tangki atas dipasang mendatar dalam

langit-langit lantai teratas dari gedung dan dari pipa mendatar ini dibuat

cabang-cabang tegak ke bawah untuk melayani lantai dibawahnya.

Gambar 2.2 Sistem Distribusi Ke Atas

Gambar 2.3 Sistem Distribusi Ke Bawah

Page 18
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Suatu sistem di mana digunakan pipa hantar dari pompa tangki air

bawah ke tangki atas terpisah dari pipa air untuk melayani lantai-lantai

gedung, dinamakan sistem dua pipa atau sistem pipa ganda. Kalau ke dua

fungsi tersebut di atas dilayani oleh satu pipa maka dinamakan sistem satu

pipa atau sistem pipa tunggal.

Dalam sistem pipa ganda tekanan air pada peralatan plambing tidak

banyak berubah, karena hanya terpengaruh oleh tinggi rendahnya muka air

dalam tangki atas. Sedangkan dalam sistem pipa tunggal, tekanan air pada

peralatan plambing akan bertambah pada waktu pompa bekerja mengisi

tangki.

Dalam sistem ini ukuran pipa ditentukan oleh pengairan air dari tangki

atas ke peralatan plambing.

Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam perancangan sistem pipa :

a) Pipa harus dirancang dan dipasang sedemikian rupa sehingga udara

maupun air dapat dibuang atau dikeluarkan dengan mudah.

b) Pipa mendatar pada sistem pengaliran ke atas sebaiknya dibuat agak

miring atas dan sebaiknya pada sistem pengaliran ke bawah dengan

kemiringan 1/300.

c) Perpipaan yang tidak merata, melengkung harus dihindarkan.

d) Harus dihindarkan membalikkan arah aliran

Page 19
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

10. Jenis Pipa Yang Digunakan

Pada sistem perpipaan penyediaan air bersih, jenis pipa yang digunakan :

a. Cost Iron Pipe

Pipa jenis ini dibuat dari grey cost iron dan merapatkan logam yang kuat

dan tahan terhadap erosi, tidak mudah bocor, tidak menyerap air.

Sedangkan kerugiannya adalah berat.

b. Galvanized Steel Pipe

Terbuat dari mild carbon. Keuntungannya adalah kuat, murah, tidak rusak

akibat pengangkutan kasar, serta tahan terhadap shock dan stress.

Kerugiannya adalah proses penyambungan agak lama sehingga ongkos

buruh tinggi

c. PVC

Keuntungan :

 Tidak mempunyai sifat horosif

 Lebih ringan dan mudah di ptong

 Mudah di dapat dan harganya murah.

 Kerugiannya adalah mudah pecah.

11. Penentuan Dimensi Pipa dan Meter air

Page 20
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Ukuran dari pipa pelayanan dan meteran air dalam bangunan gedung

dapat ditentukan sebagai berikut:

a) Tentukan tekanan yang tersedia pada meter air

b) Tambahkan atau kurangi tekanan dengan melihat perubahan elevasi.

Untuk perubahan tekanan sebesar ½ psi (0.35 m) adalah untuk setiap

perubahan perbedaan tinggi sebesar 0.305 m antara tinggi air di meteran

air dengan tinggi air yang keluar di gedung.

c) Pilih rentan tekanan yang diinginkan pada table

d) Pilih panjang pipa sesuai yang dibutuhkan

e) Tentukan nilai UBAP sama atau melebihi jumlah unit perlengkapan

plambing yang dibutuhkan.

f) Setelah mendapatkan butir e maka jumlah UBAP yang tepat dapat

digunakan untuk menentukan panjang pipa, diameter pipa, dan meter air.

Tidak ada pipa layanan bangunan gedung berdiameter kurang dari ¾inchi

(20 mm)

Table untuk menentukan nilai UBAP:

Page 21
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Page 22
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Table untuk menentukan ukuran pipa

12. Pompa Untuk Air Bersih

Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan zat

cair dari permukaan yang rendah ke permukaan yang tinggi. Sedangkan

pemompaan merupakan penambahan energi untuk memindahkan zat cair dari

tekanan terendah ke tekanan tertinggi.

Tekanan kerja yang diberikan oleh pompa akan digunakan untuk :

 Mengatasi kerugian tekanan pada pompa dan sistemnya.

 Mengatasi tekanan atmosfer.

 Mengatasi tekanan kerja pada tempat yang akan dituju oleh zat cair

tersebut.

a) Kapasitas Pompa

Yaitu volume zat cair yang akan dipompakan per unit waktu yang

biasanya diatur dalam liter/detik atau m3/detik, kapasitas ini biasanya

Page 23
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

disebut “Kapasitas Aktual Pompa”. Sedangkan kapasitas Internal adalah

banyaknya zat cair yang mengalir melalui pompa, yang berarti sama

dengan kapasitas aktual pompa ditambah dengan kemungkinan kebocoran

yang terjadi dalam pompa tersebut.

b) Head Pompa

Head menunjukkan energi atau kemampuan untuk melakukan usaha

persatuan mssa atau ukuran energi yang diberikan ke zat cair pada

kapasitas dan kecepatan operasi tertentu, sehungga zat cair bisa mengalir

dari tempat yang terendah menuju ketempat yang tertinggi.

c) Jenis Pompa

Jenis-jenis pompa penyediaan air yang banyak digunakan adalah :

1) Jenis putar.

Kelebihan jenis ini adalah :

 Ukuran kecil dan ringan.

 Dapat memompa terus-menerus tanpa gejolak

 Konstruksi sederhana dan mudah dioperasikan

Dari jenis ini dapat dibagi menjadi 2 tipe pompa yaitu :

a). Pompa Sentrifugal

Komponen utama dari pompa sentrifugal adalah impeller

(bagian yang berputar) dan rumah pompa (stasioner). Pompa

Page 24
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

dengan Impeller tunggal disebut pompa tingkat tunggal

(SingleStage). Apabila beberapa Impeller dipasang pada suatu

poros dan air dialirkan dari Impeller pertama ke Impeller

berikutnya disebut dengan pompa tingkat banyak ( Multi Stage).

Gambar 2.5 Impeler Pompa Sentrifugal

b). Pompa diffuser atau pompa turbin

Pompa yang mempunyai diffuser atau sudut-sudut pengarah

terpasang pada rumahnya yang berfungsi mengarahkan aliran air

keluar dari Impeller. Dalam pompa ini terjadi juga tingkat tunggal

atau tingkat banyak. Pompa “Submersibel” adalah suatu pompa

dengan konstruksi dimana bagian pompa dan motor listriknya

merupakan suatu satu kesatuan dan terbenam dalam air.

Kelebihan dan ciri-ciri pompa submersibel :

 Tidak diperlukan suatu bangunan pelindung popma

 Tidak berisik

Page 25
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

 Konstruksinya sederhana, karena tidak ada poros penyambung

dan bantalan perantara

 Pompa dapat bekerja pada kecepatan putaran tinggi

 Mudah dipasang

 Harga relatif murah

Gambar 2.6 Pompa Difuser

2) Pompa Jenis Langkah Positif (Positive Displacement)

Pompa jenis ini terdiri dari :

a. Pompa Torak

Yaitu jenis pompa yang mempunyai gerakan torak bolak-

balik didalam silinder yang akan menimbulkan tekanan positif atau

negatif pada satu sisinya, yang akan membuka katup keluar atau

Page 26
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

katup masuk, dan mengalirkan air keluar kedalam pipa atau masuk

kedalam silinder. Jumlah air yang dialirkan sama dengan volume

langkah dari torak tersebut.

b. Pompa Tangan.

Prinsipnya sama dengan pompa torak, hanya konstruksinya

yang dibuat khusus agar mudah digerakkan dengan tangan dengan.

Kemampuannya untuk mengangkat air terbatas oleh kemampuan

daya manusia.

Pompa Khusus

a. Pompa Vortex

Pompa yang mempunyai Impeller dengan kekuatan

lekukan-lekukan yang dipotong pinggirannya yang berputar dalam

silinder (silindris). Ciri khas dari karakteristik pipa ini adalah

mampu memberikan tekanan yang tinggi pada laju aliran yang

tidak besar.

b. Pompa Gelembung Udara

Disebut juga air lift pomp karena air dalam suatu pipa

terangkat oleh gelembung-gelembung air sebagai akibat adanya

perbedaan berat jenis dan udara.

c. Pompa Jet

Page 27
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Disebut juga pompa “injeksi” yang merupakan suatu sistem

yang teridiri dari sebuah pompa sentrifugal dan suatu jet ejektor

digunakan untuk memompa sumur dengan muka airnya lebih dari

10 m dibawah muka tanah.

d. Pompa Bilah(Wing Pomp)

Pompa ini digerakkan tangan dan sering dipakai untuk

perumahan. Pompa ini mampu mengangkat air dengan kedalaman

60 m. Kelemahannya adalah Impeller yang makin lama makin aus,

sehingga efisiensinya menurun dan kemampuannya mengangkat

air berkurang.

Daya Efisiensi Pompa

Energi yang setara diterima oleh zat cair dari pompa per satuan

waktu disebut daya air (Whp = WAter Hourse Power), 1 hp = 746

watt.

Whp = 0,163.Q.γ.H atau

P = Q.H.g.ρ

Dimana : Q = Kapasitas pompa (m3/menit)

γ = Massa jenis zat cair (m)

g = Percepatan gravitasi = 9,81 m/det2

ρ = Berat jenis zat cair

Page 28
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

H = Total head pompa (m)

3) Karakteristik Pompa

Dapat digambarkan pada kurva karakteristik yang menyatakan

hubungan antara kapasitas dengan head daya poros dan effisiensi

pompa. Kurva karakteristik pompa pada umumnya digambarkan pada

putaran yang tetap.

4) Head Total

Persamaan untuk menghitung head total adalah :

H = Hs + Hf + Vd2/g + Δ Hp

Dimana :

H =Head total

Hs =Head statis (perbedaan tinggi muka air yang

dipompa)

Hf =Kerugian Head akibat gesekan pipa dan

aksesorisnya

Vd2/g =Head kecepatan

Δ Hp =Perbedaanheadtekanan yang bekerja padadua

permukaan air.

Page 29
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

2.3 Air Buangan

Debit air buangan berkaitan dengan debit air bersih yang dikonsumsi oleh

setiap orang. Disini dapat digunakan kriteria perencanaan dimana :

Q air buangan = 60 % - 80% Q air bersih

(Dari “Waste Water Engineering, collection, and Pumping of Waste Water”,

Metcalf – Eddy, Mc – Graw Hill Book Company,1991)

1. Jenis Air Buangan

Air buangan atau sering pula disebut air limbah adalah semua cairan yang

dibuang, baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh-

tumbuhan, maupun yang mengandung sisa-sisa proses dari industry.

Air buangan dapat dibagi menjadi 4 golongan:

a) Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset, peturas, bidet, dan air

buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat plambing

lainnya.

b) Air bekas : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya seperti

bak mandi, bak cuci tangan, bak dapur.

c) Air hujan : dari atap, halaman.

d) Air buangan khusus : yang mengandung gas, racun, atau bahan-bahan

berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari laboratorium,

tempat pengobatan, tempat pemeriksaan di rumah sakit, rumah pemotongan

Page 30
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

hewan, air buangan yang bersifat radioaktif atau mengandung bahan

radioaktif.

2. Klasifikasi Sistem Pembuangan Air

System pembuangan air umumnya dibagi dalam beberapa klasifikasi

menurut jenis air buangan, cara membuang air, dan sifat=sifat lain dari lokasi

dimana saluran itu akan dipasang.

a) Klasifikasi menurut jenis air buangan

1) System pembuangan air kotor

Adalah system pembuangan, melalui mana air kotor dari kloset,

peturas, dan lain-lain dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan keluar.

2) System pembuangan air bekas

Adalah system pembuangan dimana hanya air bekas dalam gedung

dikumpulkan dan dialirkan ke luar.

3) System pembuangan air hujan

Adalah istem pembuangan di mana hanya air hujan dari atap gedung

dan tempat lainnya dikumpulkan dan dialirkan ke luar.

4) System air buangan khusus

Hanya untuk air buangan khusus. Ditinjau dari segi pencemaran

lingkungan, adalah sangat berbahaya apabila air buangan khusus

langsung dimasukkan ke dalam roil umum tanpa proses pengamanan

Page 31
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

terlebih dahulu. Oleh karena itu perlu disediakan peralatan pengolahan

yang tepat pada sumbernya dan baru kemudian dimasukkan ke dalam

roil umum.

5) System pembuangan air dari dapur

Secara umum sebenarnya air buangan dapur dapat dimasukkan ke

dalam saluran buangan bersama, dengan air kotor atau air bekas. Ada

beberapa pendapat yang menyatakan bahayanya cara demikian,

walaupun sebenarnya dapat diatasi dengan perencanaan yang tepat dan

pemsangan yang baik. System pembuangan air dapur untuk yang

banyak mengandung lemak seharusnya dilengkapi dengan perangkap

lemak.

b) Klasifikasi menurut cara pembuangan air

1) System pembuangan air campuran

Yaitu system pembuangan dimana segala macam air buangan

dikumpulkan ke dala satu saluran dan dialirkan ke luar gedung, tanpa

memperhatikan jeni air buangannya.

2) System pembuangan terpisah

Page 32
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Yaitu system pembuangan dimana sejiap jenis air buangan

dikumpulkan dan dialirkan ke luar gedung secara terpiah.

3) System pembuangan tak langsung

Yaitu system pembuangan di mana air buangan dari beberapa lantai

gedung bertingkat digabungkan dalam satu kelompok. Pada setiap

akhir gabungan perlu dipasang pemecah aliran.

c) Klasifikasi cara pengaliran

1) System gravitasi

Dimana airbuangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi secara

gravitasi k saluran umum yang letaknya lebih rendah.

2) System bertekanan

Di mana saluran umum letaknya lebih tinggi dari letak alat-alat

plambing, sehingga air buangan dikumpulkan terlebih dahulu adal

suatu bak penampung kemudian dipompakan ke luar ke dalam riol

umum.

d) Klasifikasi menurut letaknya

1) System pembuangan gedung

Yaitu system pembuangan yang terletak dalam gedung, sampai jarak

satu meter dari dinding paling luar gedung tersebut.

2) System pembuangan di luar gedung atau riol gedung

Page 33
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Yaitu system pembuangan di luar gedung, dihalaman, mulai dari satu

meter dari dinding paling luar gedung tersebut sampai ke riol umum

3. Tujuan system ven

Bersama-sama dengan alat perangkap, pipa ven merupakan bagian penting

dari suatu system pembuangan. Tujuan pemasangan pipa ven adalah sebagai

berikut:

a) Menjaga sekat perangkap dari efek sifon atau tekanan.

b) Menjaga aliran yang lancer dalam pipa pembuangan.

c) Mensirkulasi udara dalam pipa pembuangan.

4. Jenis system ven

a) Ven tunggal

Pipa ven ini dipasang untuk melayani satu alat plambing dan

disambungkan kepada system ven lainnya atau langsung terbuka ke udara

luar.

b) Ven lup

Pipa ven ini melayani dua atau lebih perangkap alat plambing, dan

disambungkan kepada ven pipa tegak.

c) Ven pipa tegak

Pipa ini merupakan perpanjangan dari pipa tegak air buangan, di atas

cabang mendatar pipa air buangan tertinggi.

Page 34
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

d) Ven bersama

Pipa ven ini adalah satu pipa ven yang melayani perangkap dari dua alat

plambing yang dipasang bertolak belakang atau sejajar dan dipasang pada

tempat dimana kedua pipa pengering alat plambing tersebut

disambungkan bersama.

e) Ven basah

Pipa ven basah adalah pipa ven yang juga menerima air buangan berasal

dari alat plambing selain kloset.

f) Ven pelepas

Pipa ven ini adalah pipa ven untuk melepas tekanan udara dalam pipa

pembuangan.

g) Pipa ven balik

Pipa ven balik adalah bagian pipa ven tunggal yang membelok ke bawah,

setelah bagian tegak ke atas ampai lebih tinggi dari muka air banjir alat

plambing, dan yang kemudian disambungkan kepada pipa tegak ven

setelah dipasang mendatar kebwah lantai.

h) Pipa ven yoke

Pipa ven ini suatu ven pelepas, yang menghubungkan pipa tegak air

buangan kepada pipa tegak ven, untuk mencegah perubahan tekanan

dalam pipa tegak air buangan yang bersangkutan.

Page 35
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

5. Persyaratan untuk pipa ven

a) Kemiringan pipa ven

Pipa ven harus dibuat dengan kemiringan cukup agar titik air yang

berbentuk atau air yang terbawa masuk ke dalamnya dapat mengalir

secara gravitasi kembali ke pipa pembuangan.

b) Cabang pada pipa ven

Dalam membuat cabang pipa ven harus diusahakan agar udara tidak akan

terhalang oleh masuknya air kotor atau air bekas manapun. Pipa ven untuk

cabang mendatar pipa air buangan harus disambungkan kepada pipa

cabang mendatar tersebut pada bagian tertinggi dari penampang pipa

cabang tersebut secara vertical. Hanya dalam keadaan terpaksa boleh

disambungkan dengan sudut tidak lebih dari 450 . syarat ini untuk

mencegah masuknya air buangan kedalam pipa veb dalam keadaan pipa

air buang, dimana pipa ven tersebut disambungkan, kebetulan sedang

penuh dengan air buangan.

c) Letak bagian mendatar pipa ven

Dari tempat sambungan pipa ven dengan cabang mendatar pipa air

buangan, pipa ven tersebut harus dibuat tegak sampai sekurang-kurangnya

150mm di atas muka air banjir alat plambing tertinggi yang melayani ven

Page 36
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

tersebut sebelum dibelokkan mendatar atau disambungkan kepada cabang

pipa ven.

6. Persyaratan pipa vent

a) Kemiringan pipa

Dengan kemiringan pipa yang cukup agar air titik air yang terbentuk atau

air yang terbawa masuk kedalamnya dapat mengalir secara gravitasi

kembali ke pipa pembuangan.

b) Cabang pada pipa ven

Dalam membuat cabang pipa ven harus diusahakan agar udara tidak akan

terhalang oleh masuknya air kotor atau air bekas manapun. Pipa ven untuk

cabang mendatar pipa air buangan harus disambungkan kepada pipa

cabang mendatar tersebut pada bagiantertinggi dari penampang pipa

cabang tersebut secara vertikal ; hanya dalam keadaan terpaksa boleh

disambungkan dengan sudut tidak lebih dari 45˚ terhadap vertikal.

c) Letak bagian mendatar pipa ven

Dari tempat sambungan pipa ven dengan cabang mendatar pipa air

buangan, pipa ven tersebut harus dibuat tegak sampai sekurang-kurangnya

150 mm diatas muka air banjir alat plambing tertinggi.

d) Ujung pipa ven

Page 37
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Ujung pipa ven harus terbuka ke udara luar, tetapi harus dengan cara yang

tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Berikut ini adalah persyaratan

untuk pembukaan ujung pipa tersebut :

1) Ujung terbuka

 Pipa ven yang menembus atap, ujung yang terbuka ke udara luar

harus berada sekurang-kurangnya 15 cm diatas bidang atap

tersebut.

 Kalau atap digunakan sebagai taman, ujung yang terbuka ke udara

luar harus berada sekurang-kurangnya 2 m diatas bidang atap

tersebut.

 Ujung pipa ven tidak boleh digunakan sebagai tiang bendera.

2) Lokasi ujung pipa ven

Seringkali ujung pipa ven terpaksa ditempatkan dekat pintu masuk,

jendela, lubang masuk udara ventilasi ruangan, dsb. Dalam hal

demikian perlu diperhatikan persyaratan berikut :

 Ujung pipa ven tidak boleh berada langsung dibawah pintu

 Konstruksi bagian pipa ven menembus atap harus sedemikian

hingga tidak mengganggu fungsinya.

 Ujung pipa ven tidak boleh ditempatkan dibawah bagian atap yang

menjorok keluar karena gas-gas dari pipa pembuangan.

Page 38
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

 Dilingkungan tertentu perlu dipasang kawat saringan untuk

mencegah masuknya daun-daun kecil atau burung bersarang.

7. Penentuan ukuran pipa vent

a) Ukuran pipa vent kep dan vent sirkit

Minimum 32 mm dan kurang atau sama dengan 1/2 diameter cabang

mendatar pipa buangan atau pipa tegak vent yang disambung.

b) Ukuran pipa vent tegak

Minimum sama dengan ukuran pipa tegak air buangan yang dilayani dan

tidak boleh diperkecil ukurannya sampai ujung terbuka.

c) Ukuran pipa vent tunggal

Minimum 32 mm dan tidak boleh kurang dari 1/2 diameter pipa pengering

alat plambing yang dilayani.

d) Ukuran pipa vent untuk bak penampung

Minimum 50 mm dalam keadaan apapun

e) Ukuran pipa vent pelepas

Ukuran lebih besar atau sama dengan diameter pipa tegak vent atau pipa

tegak air buangan.

8. Penentuan ukuran pipa ven

a.) Nilai unit beban alat plambing

Page 39
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Nilai unit beban alat plambin (UBAP) yang tercantum dalam tebel harus

digunakan untuk menghitung jumlah beban pada pipa air limbah,

pengering, dan ven, kecuali jika ditentukan lain.

b.) Beban maksimal unit alat plambing

Beban maksimum alat plambing yang diijinkan untuk alat plambing yang

dapat dihubungkan pada tiap pipa cabang datar atau pipa tegak air limbah,

saluran pembuangan (pipa horizontal) bangunan gedung dan cabang

saluran pembuangan gedung, pipa tegak dan ven ditentukan dari table.

c.) Menentukan ukuran pipa air limbah

 Ukuran minimum pipa tegak, hoisontal, atau keduanya harus

ditentukan dari total UBAP. Dalam hal penyambungan dan

penambahan pipa tegak air limbah, disesuaikan dengan panjangnya.

 Jumlah dan panjang maksimum unit alat plambing yang diijinkan pada

Page 40
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

pipa air limbah vertical dan horizontal, sewer gedung, atau interval

cabang, ditunjukkan dalam table 11.

Page 41
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Page 42
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Page 43
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Page 44
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB III

ANALISA PERHITUNGAN

A. PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH

1. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih

 Jenis Gedung : Perkantoran

 Jumlah Penghuni/kamar : 1 Org/kamar

 Jumlah Kamar/lantai : 127 Kamar/lantai

 Jumlah Lantai : 3 Lantai

 Total Jumlah Kamar : 381 Kamar

 Total Jumlah Penghuni : 381 Org

 Pemakaian Air : 100 Ltr/org/hari

a. Jangka waktu pemakaian air (t) = pagi : 08.00-09.00 = 2 jam

siang : 11.00-14.00 = 3 jam

sore : 15.00-17.00 = 3 jam

= 8 jam

b. Pekamaian air dalam satu hari (Q1) = Jumlah penghuni x kebutuhan air

= 381 x 100

= 38100 ltr/hari

Page 45
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

= 38,1 m3 / hari

c. Pemakaian air rata-rata/hari (Qd) = (100% +Tambahan pemakaian air%)

x Q1

= (100 % + 20%) x 38,1

= 45,72 m3 / hari

d. Pemakaian air rata-rata/jam (Qh) = Pemakaian air rata-rata (Qd)

Jangka waktu pemakaian (t)

= 45,72

= 5.72m3/jam

e. pemakaian air pada jam puncak (Qh-Max) = Qh x C1

=5.72 x 2

= 11,43 m3/jam

f. pemakaian air pada hari puncak (Qm-Max) = Qh x 3

Page 46
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

60

= 11,43 x 3

60

= 0,572 m3/menit

= 571,5 liter/menit

2. Perhitungan Kapasitas Ground Water Tank ( GWT )

a. Qs = Kebutuhan air rata-rata

24 jam

= 5.72

24

= 0,24 m3/jam

b. Vr = Qd-(Qs x T)

= 45,72 - (0,24 x 10)

= 43,34 m3

Page 47
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

c. Vf = Vr x Vf (Nilai Vf = 25%)

= 43,34 x 25%

= 10,83m3

d. V = Vr + Vf

= 43,34 + 10,83

= 54,17m3~ 60m3

Maka :

Kapasitas Gruod Water tank = Kebutuhan Air Total

= 60

=40m3

Sehingga Ground Reservoar mempunyai ukuran

Panjang =6 m

Lebar =5 m

Kedalaman =1,5 m

Volume =45 m3

Page 48
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan 1 unit pompa.

Perhitungan Kebutuhan debit pemompaan sebagai berikut :

 Jumlah pompa yang digunakan = 1 unit pompa

 Kapasitas pompa = 300 Liter/menit

 Total debit pemompaan = 300 Liter/menit

 Waktu pemompaan = 150 menit

 Volume = Tpu x Qpu

= 150 menit x 300 liter/menit

= 45 m3

3. Perhitungan Kapasitas Roof Tank

a. Kapasitas Roof Tank

Kapasitas Roof Tank = Kebutuhan Air Total

= 60

Page 49
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

=20 m3

Kapasitas tiap tank = 2000 Liter

Jumlah tangki yg digunakan =20000Liter

2000 Liter

= 10 Tank ~ 12 Tank

Jumlah tank setiap tempat =12

= 3Tank

b. Kebutuhan air puncak (30 menit)

Qh-max = 11,4 x 2 m3/jam

= 22,9 m3/jam

Jangka waktu kebutuhan = 30 menit

Page 50
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Kebutuhan jam puncak= 11,43 m3/30 menit

= Kebutuhan Air Puncak <Kapasitas Roof Tank

= 11,4 m3<20 m3

SESUAI KEBUTUHAN

Kapasitas roof tank eksisting memiliki kapasitas 20m3, sedangkan

perhitungan Kebutuhan air saat puncak adalah 11,4 m3. Sehingga

kapasitas dari roof tank tersebut “sesuai kebutuhan”.

Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan4 unit pompa.

Perhitungan Kebutuhan debit pemompaan sebagai berikut :

 Jumlah pompa yang digunakan =5 unit pompa

 Kapasitas pompa =200 Liter/menit

 Total debit pemompaan =800 Liter/menit

 Waktu pemompaan = 30 menit

 Volume = Tpu x Qpu

= 30 menit x 800 liter/menit

Page 51
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

= 24 m3

= Kebutuhan Air Puncak < Volume Pompa

= 11,4 m3<24m3

SESUAI KEBUTUHAN

Dengan penambahan unit kapasitas debit pompa dapatmengatasi

kekurangan dari penggunaan air puncak.

4. Jumlah Unit Beban Alat Plumbing (UBAP)

Page 52
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Besar debit:

Tank 1 = 122 = 195 liter/menit = 0,00325 m3/detik

Tank 2 = 122 = 195 liter/menit = 0,00325m3/detik

Tank 3 = 122 = 195 liter/menit = 0,00325 m3/detik

Tank 3 = 122 = 195 liter/menit = 0,00325 m3/detik

Page 53
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

5. Dimensi Pipa

Page 54
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

a. Dimensi Pipa Horisontal/Sambungan Alat Plumbing

Dengan asumsi V = 2 m3/detik

4𝑄
Tank 1,2,3 dan 4 = √
𝑣𝜋

= 4 x 0,0033

2 x 3,14

= 0,01

6,28

= 0.0021

= 0,05 m

= 45,5 mm

= 1,79inchi

= 𝟐 inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran

Page 55
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

b. Dimensi Pipa Vertikal/Tegak

Total besar debit untuk 3 lantai:

Tank = 195 x 3 = 585 liter/menit = 0,0098 m3/detik

Dengan asumsi = 2 m3/detik

4𝑄
Tank :D =√
𝑣𝜋

= 4 x 0,0098

2 x 3,14

= 0,04

6,3

= 0,0062

Page 56
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

= 0,08 m

= 78,80 mm

= 3,10inchi

= 4inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran

c. Dimensi Pipa Vertikal Dari Ground Water Tank Ke Roof Tank

Qs = Qd x (T/Tp)

= 0,00053 x (24 jam/hari / 10 jam)

= 0,0013 m3/detik

Page 57
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

4𝑄
D =√
𝑣𝜋

= 4 x 0,0013

2 x 3,14

= 0,01

6,3

= 0,0008

= 0,03 m

= 29,9 mm

= 1,18 inchi

= 1 1/4inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran

d. Dimensi Pipa Pdam Ke Ground Tank

Page 58
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

4𝑄
D =√
𝑣𝜋

= 4 x 0,00052

2 x 3,14

= 0,002

6,3

= 0,0004

= 0,02 m

= 19,3 mm

Page 59
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

= 0,76 inchi

= 𝟏 inchi diameter pipa yang tersedia di

pasaran

B. PERENCANAAN JARINGAN AIR BUANGAN

1. Tabel Penentuan Ukuran Pipa Air Buangan

Ukuran Pipa Cabang Pipa Tegak


Type Alat Plumbing
(Inchi) (Inchi) (Inchi)

Kloset 4"

Floor Drain 2"

𝟏
Y Westafel 𝟏 𝟒" 3" 6"

Urinoir 2"

𝟏
Kitchen Sink 𝟏 𝟐"

Kloset 4"

Floor Drain 2"

𝟏
X Westafel 𝟏 𝟒" 3" 6"

Urinoir 2"

𝟏
Kitchen Sink 𝟏 𝟐"

Page 60
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

2. Tabel Penentuan Ukuran Pipa Vent Tegak

Pipa Tegak Panjang Max Diameter Pipa Diameter Pipa


Type UBAP
Buangan Pipa Vent Vent (mm) Vent (inci)

𝟏
Y 4" 366 1550 65 𝟐 𝟐"

𝟏
X 4" 366 1550 65 𝟐 𝟐"

3. Tabel Penentuan Ukuran Pipa Vent Cabang

Pipa Cabang Panjang Max Diameter Pipa Diameter Pipa


Type UBAP
Buangan Pipa Vent Vent (mm) Vent (mm)

𝟏
X 3" 44 650 65 𝟐 𝟐"

𝟏
Y 3" 44 650 65 𝟐 "
𝟐

Page 61
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 62
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

A. KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan yang didapat, maka tugas besar ini dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1 Pendistribusian air bersih akan menjangkau ke seluruh lokasi dengan sistem

grafitasi.

2 Sistem penyaluran menggunakan sistem saluran terpisah, yaitu sistem

penyaluran air buangan non WC dan system penyaluran WC

3 Air buangan non WC langsung ditampung pada sumur resapan sedangkan air

buangan WC langsung dimasukan pada septick tank.

4 Untuk pipa air buangan dari lantai lima sampai ke lantai satu menggunakan

pipa tegak yang terletak dalam ruang shaft. Jumlah keseluruhan ruang shaft

adalah tiga.

5 Nilai kemiringan pipa cabang mendatar air buangan 2% untuk ∅ kurang dari

75 mm dan 1% untuk ∅ lebih dari 100 mm.

6 Pipa yang digunakan adalah pipa plastik PVC AW

B. SARAN

Saran-saran yang dapat diberikan dari hasil Tugas Besar Plumbing Dan

Utulitas Bangunan yang disusun tercantum seperti di bawah ini,

Page 63
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

1. Perlu banyak pengalaman dalam merancang suatu sistem plambing yang baik

karena setiap jenis bangunan serta lokasi yang berbeda akan memerlukan

rancangan yang berbeda pula.

2. Dalam merancang sistem plambing harus tetap berpedoman pada standar-

standar yang ada agar tidak terjadi penyimpangan yang berarti setelah sistem

dioperasikan.

Page 64
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

DAFTAR PUSTAKA

Noerbambang Soufyan M, Takeo Morimura. 2000. Perencanaan dan Pemeliharaan

Sistem Plambing. Cetakan Kedelapan. Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Standar Nasional Indonesia No. 03-7065-2005, Tata Cara Perencanaan Sistem

Plambing

Standar Nasional Indonesia No. 03-6481-2000, Sistem Plambing

Page 65
TUGAS BESAR PLAMBING& UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Standar Nasional Indonesia No. 03-1745-2000, Tata Cara Perencanaan dan

Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya

Kebakaran Gedung

Standar Nasional Indonesia No. 03-2397-2002, Tata Cara Perencanaan Tangki Septik

dengan Sistem Resapan

Standar Nasional Indonesia No. 03-1745-1989, Tata Cara Pemasangan Sistem

Hydrant Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Bangunan Gedung

Page 66

Anda mungkin juga menyukai