Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OLEH:
Kelompok II Di Ruang Irene 3

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
PADALARANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PokokBahasan : Health Educationpada PasienDHF
Sub PokokBahasan : Perawatan pada Pasien DHF
Sasaran : Orang tua yang anaknyasedangdirawat di
ruang Irene 3 & pengunjung.
TanggalPelaksanaan : 12 April 2019
Waktu Pelaksanaan : 09.00-09.30 (30 menit)
TempatPelaksanaan : Ruang Irene 3 di RS Santo Borromeus
Bandung

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah penyuluhan pasien dan keluarga dapat memahami tentang masalah DHF
2. Tujuan Khusus
Setelah penyuluhan pasien dan keluarga dapat :
a. Menyebutkan tentang pengertian DHF
b. Menyebutkan penyebab DHF
c. Menjelaskan cara penularan DHF
d. Menyebutkan tanda dan gejala DHF
e. Menyebutkan Fase DHF
f. Menyebutkan klasifikasi DHF
g. Menjelaskan cara penaganan DHF
h. Menjelaskan cara pencegahan DHF
B. MATERI
1. Pengertian DHF
2. Penyebab DHF
3. Cara penularan DHF
4. Tanda dan gejala DHF
5. Fase DHF
6. Klasifikasi DHF
7. Cara penaganan DHF
8. Cara pencegahan DHF

C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
D. MEDIA DAN ALAT BANTU
1. Leaflet
2. Materi PPT
E. URAIAN KEGIATAN
Jenis Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
Pembukaan 1. Salam 1. Menjawab salam
(5 Menit) 2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Tujuan 3. Memperhatikan dan
memahami.
Isi/Inti Menyampaikan isi :
(15 Menit) 1. Menjelaskan pengertian 1. Peserta mendengarkan
penyakit dan penyebab dengan antusias.
penyakit DHF
2. Menjelaskan cara 2. Peserta mendengarkan
penularan, tanda dan dan menyimak
gejala Fase demam, pedenjelasan dengan
klasifikasi penyakit baik.
DHF
3. Peserta mendengarkan
3. Menjelaskan dengan baik.
penanganan dan
pencegahan penyakit
DHF 4. Peserta mendengarkan
4. Memberikan dengan seksama.
kesempatan untuk
bertanya jika ada yang
kurang jelas

Penutup 1. Evaluasi 1. Menjawab


(10 Menit) pertanyaan yang
2. Mengucapkan diberikan penyuluh
terimakasih dan 2. Mengucapkan salam
mengucapkan salam
penutup.
F. EVALUASI
Dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan kepada peserta :
1. Sebutkan pengertian DHF !
2. Sebutkan penyebab DHF !
3. Jelaskan cara penularan DHF !
4. Sebutkan tanda & gejala DHF !
5. Sebutkan Fase demam berdarah!
6. Jelaskan cara penanganan DHF !
7. Jelaskan cara pencegahan DHF !
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
1. Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever)
ialahsuatupenyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus)
yang masukkedalamtubuhmelaluigigitannyamukaedes aegypti.
(Fathi, 2005 )
2. Demam berdarah dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh
arbovirus (Arthropadborn Virus) dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aides (Aides albopictus dan Aedes Aegepty) (Hadinegoro,
2001).
3. Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
:Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk
kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty
yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama
demam, nyeri otot dan nyeri sendi dapat disertai gejala perdarahan
dan bila timbul renjatan dapat menyebabkan kematian.
B. Penyebab
Dengue haemoragic Fever (DHF) disebabkan oleh arbovirus
(Arthopodborn Virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegepthy. Virus Nyamuk aedes aegypti berbentuk batang, stabil pada
suhu 370 C. Adapun ciri-ciri nyamuk penyebar demam berdarah
menurut (Soegiyanto,2006) adalah :
1. Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
2. Hidup didalam dan sekitar rumah
3. Menggigit dan menghisap darah pada waktu siang hari
4. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung didalam kamar
5. Bersarang dan bertelur digenangan air jernih didalam dan sekitar
rumah seperti bak mandi, tempayan vas bunga.
C. Tanda dan gejala
Gejala awal
Demam dengue harus dicurigai bila demam tinggi (40° C/104 ° F)
disertai oleh dua gejala berikut: sakit kepala parah, nyeri di belakang
mata, otot dan nyeri sendi, mual/muntah, kelenjar bengkak atau adanya
ruam. Biasanya berlangsung selama 2-7 hari, setelah masa inkubasi 4-
10 hari akibat gigitan dari nyamuk yang terinfeksi.
Dikatakan demam berdarah karena mungkin akan muncul bintik-
bintik darah berukuran kecil di kulit yang dinamakan petechiae dan
berukuran lebih lebar bawah kulit dinamakan ekimosis. Jika terjadi
syok dapat menyebabkan kematian. Jika pasien dapat bertahan,
pemulihan dimulai setelah masa krisis satu hari.
Gejala lanjutan :
Demam kemungkinan akan menghilang dalam waktu 24 jam ke
depan ketika terdapat tanda-tanda berikut:
 New-onset leukopenia = rendahnya jumlah sel darah putih
(leukosit) hanya memiliki WBC <5.000 sel/mm³ dibandingkan
leukosit normal WBC 5.000-10.000 sel/mm³.
 Limfositosis = peningkatan limfosit (salah satu jenis sel darah putih
yang membantu sistem daya tahan tubuh)
 Peningkatan limfosit atipik = peningkatan limfosit plasma biru
(reaktif limfosit sebagai respon imun yang dapat menandakan
adanya virus dan dapat diamati pada hapusan darah tepi)

Menghilangnya demam menandakan bahwa pasien sedang memasuki


fase kritis. Indikator yang menyatakan pasien telah memasuki fase kritis
mencakup perubahan mendadak dari tinggi suhu 38°C ke suhu normal
atau di bawah normal, trombositopenia/penurunan trombosit (≤100.000
sel/mm³) dengan kenaikan hematokrit (perbandingan sel darah merah
dengan volume darah) yang meningkat (kenaikan ≥20% dari garis
dasar), hipoalbuminemia (kekurangan albumin/protein) atau
hipokolesterolemia (kolesterol yang melebihi kadar normal), efusi
pleura (penumpukan cairan di dada) atau ascites (penumpukan cairan di
perut) dan tanda-tanda syok. Fase kritis setelah/saat menurunnya
demam dapat ketahui dengan tanda-tanda berikut:
 Nyeri pada perut
 Muntah terus-menerus
 Akumulasi cairan klinis (efusi pleura atau ascites)
 Pendarahan pada membran mukosa
 Lesu dan gelisah
 Pembengkakan hati (±2cm)
 Peningkatan hematokrit bersamaan dengan menurunnya
trombosit
D. Fase Tapal Kuda / Fase Demam Berdarah
 Fase Demam: Hari 1-3 Gejala awal DBD bisa dimulai dengan
demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa
berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda
dengan obat penurun panas biasa.
 Fase Kritis: Hari 3-5 Fase ini ditandai dengan demam yang
mereda. Banyak penderita yang salah kaprah dengan suhu tubuh
yang kembali normal atau bahkan di bawah normal,
mengaitkannya dengan kesembuhan. Padahal, penderita sedang
memasuki masa di mana risiko tertinggi dari DBD dapat terjadi.
Pada fase ini trombosit turun drastis mengakibatkan kebocoran
pada pembuluh darah sehingga passien mengalami dehidrasi
sampai dengan syok. Pada fase ini penanganan harus cepat dan
selalu di observasi.
 Fase penyembuhan: Hari 6-7 Berakhirnya Fase Kritis ditandai
dengan suhu tubuh yang kembali naik. Dalam fase ini, denyut
nadi menguat, pendarahan berhenti, dan terjadinya perbaikan
fungsi tubuh lainnya. Beberapa penderita mengaku nafsu makan
mereka mulai kembali, berkurangnya bintik atau ruam merah
pada kulit. Pada fase ini Trombosit mulai naik secara perlahan.

E. Cara penularan
Nyamuk aedes aegypti mendapatkan virus dengue sewaktu
menggigit orang yang sakit DHF, tidak sakit DHF tetapi dalam darahnya
terdapat virus dengue, virus dengue yang terhisap akan menyebar ke
seluruh tubuh nyamuk., bila nyamuk tersebut menghisap darah orang
lain virus akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Bila orang yang
ditularkan tidak memiliki kekebalan tubuh maka virus akan menyerang
sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah. Akhirnya
orang tersebut menderita DHF.
F. Klasifikasi DHF
Berdasarkan standar WHO (2014), DHF dibagi menjadi empat derajat sebagai
berikut:
1. Derajat I :Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji
turniket positi, trombositopeni dan hemokonsentrasi.
2. Derajat II :Seperti derajat I namun di sertai perdarahan spontan di kulitdan
atau perdarahan lain.
3. Derajat III :Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi
cepat dan lemah, tekanan darah menurun disertai kulit dingin, lembab dan
gelisah.
4. Derajat IV :Renjatan berat dengan nadi tidak teratur dan tekanan darah
yang tidak dapat diukur.
G. Cara Penanganan DHF
1. Penanganan Gejala Awal :
a. Istirahat yang banyak
b. Makan makanan yang lunak
c. Minum banyak (2-2,5 liter)/24 jam dapat berupa susu, teh manis
dan beri pasien larutan gula garam., minuman yagmengandung
elektrolit.
2. Penanganan Gejala Lanjutan :
a. Pemberian cairan IV (RL dan NaCl).
b. Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam
c. Pemberian obat anti penyakit, sebaiknya dari golongan
asetaminofen, eukinin atau dipron.
d. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut.
e. Pemberian antibiotik bila ada kekuatiran infeksi sekunder
f. Monitor tanda-tanda dini, renjatan meliputi keadaan umum,
perubahan TTV
g. Bila timbul kejang dapat diberikan diazepam
H. Cara Pencegahan
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari
2. Melakukan gerakan 3 M (Megubur, Menguras dan Menutup)
3. Larvasiding (menaburkan bubuk abate kedalam tempat
penampungan air), takaran : 100 liter ; 100 gr bubur abate (1 sendok
makan penuh)
DAFTAR PUSTAKA
1. Fathi, K. S & Wahyuni,C.U.(2005). Peran Faktor Lingkungan dan Perilaku
terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Mataram. Jurnal
Kesehatan Lingkungan. Vol. 2. No.1. Juli 2005: 1-10
2. Hadinegoro et al.(2001).Tatalaksana Demam Berdarah Dengue Di Indonesia.
Jakarta: Depkes RI.
3. Soegijanto, S.(2006). Demam Berdarah Dengue (edisi 2). Surabaya : Airlangga
University Press.
4. Widiastuti, Palupi. (2004). Panduan lengkap pencegahan dan pengendalian
Demam Berdarah Dengue. Jakarta : EGC
5. World Health Organization. Demam Berdarah Dengue, Diagnosis, Pengobatan,
Pencegahan dan Pengendalian. Edisi 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai

  • Kole
    Kole
    Dokumen20 halaman
    Kole
    Akhlaq Sae Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen26 halaman
    Bab 2
    Akhlaq Sae Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Kasus Observasi Febris
    Kasus Observasi Febris
    Dokumen26 halaman
    Kasus Observasi Febris
    Akhlaq Sae Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Leaflet
    Akhlaq Sae Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Vita Fatimah BAB II
    Vita Fatimah BAB II
    Dokumen42 halaman
    Vita Fatimah BAB II
    Akhlaq Sae Prasetya
    Belum ada peringkat