Anda di halaman 1dari 45

!

Buku
Panduan
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!
!
! !
! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !!!!!! !
! !
!
!
!
!
KEPANITERAAN KLINIK
!
!
ILMU KESEHATAN MATA
!
!
!
!
!
! !
!
!
! FAKULTAS KEDOKTERAN
!
! UNIVERSITAS SYIAH KUALA
!
! 2015
!
!
! !
! !
!
! i
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLINIK

u
ILMU KESEHATAN MATA

k
u
Edisi Pertama

P
Copyright ®2015
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

a
Cetakan Pertama: Februari 2015

n
d
Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

u
Semua hak cipta terpelihara

a
n

Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan harus ada izin oleh
penerbit sebelum memperbanyak, disimpan, atau disebar dalam bentuk elektronik,
mekanik, foto kopi, dan rekaman atau bentuk lainnya.

iiii
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Editor

dr. Lia Meuthia Zaini, Sp.M


Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

iiiiii
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

KATA PENGANTAR

Pendidikan metode Problem Based Learning(PBL) dilaksanakan dengan pendekatan utama


berpusat pada aktivitas belajar secara mandiri oleh mahasiswa, terstruktur dengan baik,
berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis masyarakat dan pendekatan klinis yang
terintegrasi sejak awal.

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Indonesia menggunakan metode PBL


berpedoman pada SK Menteri Kesehatan No. 1457/MOH/SK/X/2003, dan SK Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI) tentang Standar Kompetensi Dokter yang diterbitkan pada April 2006.
Pelaksanaan metode PBL diharapkan dapat menghasilkan dokter layanan primer/keluarga yang
profesional, serta mampu mengembangkan, menerapkan serta mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran mutakhir.

Penerapan KBK menggunakan metode PBL untuk pendidikan kedokteran dasar di Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah dilaksanakan sejak tahun akademik 2006/2007.
Metode ini diharapkan akan menghasilkan kemampuan komunikasi dan keterampilan belajar
yang optimal, sejak pendidikan hingga dalam profesi memberi pelayanan sebagai dokter
dikemudian hari. Hal tersebut dapat dicapai dengan adanyan pembuatan pemetaan kurikulum
yang berkesinambungan. Akhir kata, besar harapan bahwa buku ini diharapkan dapat membantu
untuk pencapaian tujuan belajar yang maksimal.

Banda Aceh, 16 Maret 2015.


D e k a n,

Dr. dr. Mulyadi, Sp.P (K)


NIP. 19620819 199002 1 001

iivv
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….. v
1. PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1 Gambaran Umum ................................................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................................................2
Tujuan umum...........................................................................................................................2
Tujuan khusus .........................................................................................................................2
1.3 Sasaran Pembelajaran.........................................................................................................3
Sasaran Pembelajaran Terminal ..............................................................................................3
Sasaran Pembelajaran Penunjang ............................................................................................3

2. LINGKUP BAHASAN ..................................................................................................5


2.1 Daftar Lingkup Bahasan.....................................................................................................5
2.2 Daftar Keterampilan Klinis ..............................................................................................10

3. METODE PENGAJARAN.........................................................................................11
3.1 Tahapan Pengajaran .........................................................................................................11
3.2 Uraian Kegiatan Mahasiswa.............................................................................................11

4. MATRIKS KEGIATAN .............................................................................................15


4.1 Matriks Kegiatan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata ................................................15

5. EVALUASI HASIL PENDIDIKAN ..........................................................................22


5.1 Bentuk dan Pembobotan ...................................................................................................22
5.2 Kelulusan dan Predikat Kelulusan...................................................................................23
5.3 Remedial dan Ketidaklulusan...........................................................................................24
5.4 Evaluasi Program Pendidikan ..........................................................................................24

vv
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

LAMPIRAN .....................................................................................................................25
Area Kompetensi......................................................................................................................25
Tugas dan Wewenang Konsulen S1 .......................................................................................31
Tugas dan Wewenang DPJP RSUDZA..................................................................................32
Lembar Evaluasi Mahasiswa dalam Diskusi Kasus .............................................................33
Contoh penilaian keterampilan klinik mahasiswa dalam OSCE.........................................35
Kuesioner Evaluasi Modul ......................................................................................................36

vvii
1
1.1 Gambaran Umum
PENDAHULUAN

Kurikulum Program Pendidikan Dokter di FK Unsyiah sejak tahun 1982 sampai dengan Agustus
2006 menggunakan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) II yang berorientasi
pada teacher centered, dengan sistem kredit semester (SKS), yang membutuhkan waktu
pendidikan 6 tahun (12 semester). Sejak tahun akademik 2006/2007 program pendidikan dokter
FK Unsyiah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sesuai KIPDI III, lama studi 11
semester (5,5 tahun), terdiri dari tahap Sarjana Kedokteran 7 semester (3,5 tahun) dan tahap
Pendidikan Profesi Dokter 4 semester (2 tahun). Proses pembelajaran KBK menggunakan metode
Problem Based Learning. Mengikuti perkembangan sistim pendidikan kedokteran yang ada di
Indonesia, sejak tahun akademik 2013/2014 diberlakukan KBK revisi yang telah disahkan oleh
Senat FK Unsyiah dengan masa studi tetap sama dengan sebelumnya.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata yang selanjutnya merupakan bagian dari rangkaian
pendidikan profesi dokter yang meletakkan dasar-dasar berpikir, bertindak dan berperilaku
sebagai seorang dokter. Ruang lingkup Ilmu Kesehatan Mata pada pendidikan dokter secara
umum meliputi penyakit infeksi dan imunologi, glaukoma, kelainan pada vitreus dan retina,
kelainan pada kornea dan lensa, optik dan kelainan refraktif, tumor, penyakit mata pada bayi dan
anak, kelainan-kelainan neuro-oftalmologis, serta penyakit pada adnexa mata.

Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) FK Unsyiah, proses pembelajaran dilaksanakan


dalam serangkaian modul-modul yang terintegrasi dan berkesinambungan. Berbagai pengetahuan
dan keterampilan dasar yang terkait dengan penatalaksanaan kasus-kasus penyakit mata dan
tindakan prosedural, telah diperoleh mahasiswa pada modul-modul sebelumnya.

Pada modul ini mahasiswa akan mendapat pengalaman dalam pengelolaan berbagai masalah
penyakit mata yang paling sering ditemui dalam praktek sehari-hari, melakukan berbagai
tindakan prosedural seperti pemeriksaan refraksi subjektif, pemeriksaan tekanan intra-okuli,
pemeriksaan segment anterior dan posterior bola mata dan sebagainya. Modul ini akan
dilaksanakan diantara semester 8 dan 11 selama 5 minggu dengan beban 2 sks.

Berdasarkan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia III (KIPDI III) yang berbasis
kompetensi, pendidikan kedokteran diarahkan untuk menguasai 7 area kompetensi ditambah 3
kompetensi khusus untuk lulusan FKUI. Modul Praktik Klinik Ilmu Kesehatan Mata
diselenggarakan pada tahap pendidikan Ketrampilan Praktik Klinik (Clinical Practice), untuk
menguasai 10 area kompetensi berkaitan dengan pembelajaran Ilmu Kesehatan Mata dan
penanganan permasalahannya.

Selama Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata, departemen yang terlibat dalam pendidikan adalah: 11

1
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

- Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK Unsyiah/RSUDZA


- Departemen Penyakit Dalam FK Unsyiah/ RSUDZA
- Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unsyiah /RSUDZA
- Departemen Radiologi RSUDZA
- Departemen Patologi Klinik RSUDZA

Selama 5 minggu Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata, staf pengajar yang terlibat antara lain:
- dr. Jamhur, Sp.M
- dr. Ismilaila, Sp.M
- dr. Feriyani, Sp.M
- dr. Rahmi Adriman, M.Kes., Sp.M
- dr. Firdalena Meutia, M.Kes., Sp.M
- dr. Lia Meuthia Zaini, Sp.M
- dr. Saiful Basri, Sp. M
- dr. Yulia Puspitasari, Sp.M
- dr. Sri Marlinda, M.Ked (Oph), Sp.M
- dr. Eva Imelda, M.Ked (Oph), Sp.M
- dr. Siti Hajar, M.Kes., M.Ked (Oph), sp.M
- dr. Harmaini, Sp.M
- dr. Enny Nilawati, M.Ked (Oph), Sp.M
- dr. Idaman Putri, Sp.M

1.2 Tujuan
Tujuan umum
Tujuan umum Pendidikan Profesi Dokter adalah untuk menghasilkan dokter yang memiliki
kompetensi sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang diterbitkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI).

Tujuan khusus
Tujuan khusus Pendidikan Profesi Dokter adalah menghasilkan dokter yang mempunyai
kemampuan :
1. Berkomunikasi aktif dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien
pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain.
2. Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai kewenangannya.
3. Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara
ilmiah menurut ilmu kedokteran mutakhir untuk mendapatkan hasil yang optimum.
4. Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks
pelayanan kesehatan tingkat primer.
5. Mengakses, mengelola, menilai secara kritis, kesahihan dan mampu menerapkan
informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan
dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer.
6. Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan
keterbatasannya.
7. Membentuk dokter yang memiliki sikap profesional, memahami aspek medikolegal dan

22
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

mampu menerapkan aspek keselamatan pasien dalam praktik kedokteran.

1.3 Sasaran Pembelajaran


Sasaran Pembelajaran Terminal
Mahasiswa sesuai standar yang berlaku mampu mengelola pasien kelainan mata, mulai dari
identifikasi masalah melalui anamnesis, melakukan pemeriksaan klinis oftalmologis, melakukan
pengkajian, melakukan/ merencanakan pemeriksaan penunjang, menetapkan masalah/ diagnosis/
diagnosis banding, menyusun rencana tatalaksana pasien dengan memerhatikan aspek etika,
sosial, ekonomi, agama, dan budaya, hingga menyusun rekam medik dengan mengacu pada
catatan medik berdasarkan masalah, serta mampu menjelaskan dasar masalah dan/ atau diagnosis,
dasar penentuan penyebab penyakit, dasar rencana penatalaksanaan non-farmakologik dan
farmakologik dasar yang rasional berdasarkan etiologi dan patogenesis penyakit, serta dasar
rencana tindakan pencegahan.

Sasaran Pembelajaran Penunjang


Setelah selesai modul, jika mahasiswa dihadapkan pada seorang pasien dengan penyakit mata,
maka dari aspek:

A. Pengetahuan
1. Mampu menjelaskan definisi, epidemiologi, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding,
pencegahan komplikasi dan prognosis masing-masing penyakit yang terdapat dalam
batasan kasus
2. Mampu menjelaskan tata laksana pasien lebih lanjut, baik terapi nonmedikamentosa
maupun penggunaan dan pemberian pengobatan medikamentosa yang rasional
3. Mampu menjelaskan tentang hubungan penyakit sistemik dengan kelainan yang
ditimbulkan pada mata
4. Mampu menjelaskan indikasi dan efek samping operasi pada penyakit katarak dan
pterygium
5. Mampu menjelaskan diagnosis dan tatalaksana kegawatdaruratan pada penyakit mata

B. Sikap
1. Menghargai keanekaragaman dalam fungsi fisiologi, status kesehatan, keyakinan, sistem,
nilai, dan selera pribadi pada pasien
2. Bersedia mempertimbangkan pemikiran serta usulan pasien dalam pemeriksaan pasien
dan merundingkan perencanaan diagnosis dan terapi
3. Menyadari pentingnya empati dalam menggunakan keterampilan medik
4. Menyadari manfaat pelayanan medis bermutu tinggi dalam keadaan tertentu, tetapi tetap
memerhatikan batas intervensi medis serta kewajiban dokter untuk memberikan asuhan
berperikemanusiaan
5. Menyadari pentingnya pendekatan interdisiplin
6. Menyadari pentingnya melakukan rujukan untuk kasus-kasus tertentu kepada ahli terkait

C. Ketrampilan
1. Menunjukkan sikap santun dan cara komunikasi efektif
2. Melakukan langkah-langkah pengumpulan data mulai dari anamnesis termasuk penilaian
kejiwaan, pemeriksaan fisik oftalmologis, membuat catatan medis sesuai buku dan
petunjuk yang baku
3. Melakukan analisis data dan sintesis untuk menetapkan masalah serta menetapkan

33
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

rencana pemeriksaan dan pengobatan dasar


4. Mengembangkan pola belajar mandiri

44
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

2 LINGKUP BAHASAN

2.1 Daftar Lingkup Bahasan


Daftar penyakit yang menjadi lingkup bahasan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata merupakan
penyakit-penyakit yang dipilih menurut beban penyakit yang timbul berdasarkan perkiraan data
kesakitan dan data kebutaan di Indonesia pada tingkat pelayanan primer, tingkat keseriusan
problem yang ditimbulkan dan efeknya terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Lulusan
Dokter yang akan bekerja di tingkat pelayanan primer harus mempunyai tingkat kemampuan
yang memadai agar mampu membuat diagnosis yang tepat, menatalaksana hingga tuntas atau
memberikan tatalaksana awal untuk selanjutnya merujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
atau lebih lengkap. Oleh karena itu, pada setiap penyakit yang dipilih, ditetapkan tingkat
kemampuan yang diharapkan akan dicapai di akhir pendidikan dokter berdasarkan perkiraan
kewenangan yang akan diberikan ketika bekerja ditingkat pelayanan kesehatan primer, sesuai
dengan kondisi rata-rata di Indonesia.

Daftar penyakit dikelompokkan berdasarkan anatomi bola mata, sesuai SKDI Konsil Kedokteran
Indonesia 2012.

Berikut ini tingkat kemampuan yang diharapkan akan dicapai di akhir pendidikan untuk
penanganan berbagai penyakit sesuai daftar pada tabel berikut.

Lingkup bahasan yang akan dicapai dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Daftar Lingkup Bahasan yang akan dicapai Peserta Didik di Departemen Ilmu
Kesehatan Mata
Lingkup Bahasan Pokok Bahasan
- Anamnesis dan pemeriksaan klinis oftalmologis pada kasus
benda asing pada konjungtiva
- Tatalaksana awal pada kasus tersebut
1. Benda asing pada - Tatalaksana umum pada kasus tersebut
konjungtiva - Tatalaksana benda asing pada konjungtiva dengan disertai
trauma okuli lainnya (thermal/kimia/tumpul/tajam), serta
indikasi merujuk pada pasien dengan komplikasi lainnya

- Anamnesis, etiologi dan patogenesis terjadinya konjungtivitis


- Klasifikasi konjungtivitis
2. Konjungtivitis - Manifestasi klinis konjungtivitis
- Pemeriksaan klinis oftalmologis pada konjungitvitis
- Tatalaksana umum pasien dengan konjungtivitis

55
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Lingkup Bahasan Pokok Bahasan

- Etiologi dan faktor risiko terjadinya pterygium


- Manifestasi klinis dan klasifikasi pterygium
- Terapi medikamentosa pada kasus tersebut
- Upaya pencegahan progresivitas penyakit
3. Pterygium
- Indiksi merujuk untuk tatalaksana operatif
- Tatalaksana pasien paska operatif
- Upaya pencegahan rekurensi jaringan fibrovaskular paska
operatif

- Etiologi perdarahan sub konjungtiva


4. Perdarahan sub - Pemeriksaan klinis oftalmologis pada kasus tersebut
konjungtiva - Diagnosis dan tatalaksana pasien dengan perdarahan sub-
konjungtiva

- Anamnesis dan pemeriksaan klinis oftalmologis pada pasien


dengan gejala mata kering
- Macam-macam penyebab terjadinya mata kering
5. Mata kering - Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk memperkuat
diagnosis
- Diagnosis kasus
- Prinsip tatalaksana pasien dengan sindroma dry eyes

- Anamnesis dan etiologi penyakit blefaritis


- Pemeriksaan klinis oftalmologis
- Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
6. Blefaritis
- Diagnosis blefaritis
- Tatalaksana awal dan tuntas
- Edukasi tentang eyelid hygiene di rumah

- Anamnesis dan etiopatologi terjadinya hordeolum


- Manifestasi klinis dan pemeriksaaan klinis oftalmologis
7. Hordeolum
- Tatalaksana hordeolum pada kasus awal
- Prinsip tatalaksana awal dan tatalaksana medikamentosa

- Anamnesis dan etiopatologi terjadinya chalazion


- Manifestasi klinis dan pemeriksaaan klinis oftalmologis
8. Chalazion
- Prinsip tatalaksana chalazion
- Indikasi merujuk pada kasus – kasus operatif
- Tindak lanjut /tatalaksana pasien paska operasi insisi chalazion
- Anamnesis terjadinya trauma
- Pemeriksaan klinis oftalmologis.
- Tatalaksana awal pasien dengan laserasi kelopak mata
9. Laserasi kelopak - Indikasi rujukan yang paling tepat :
mata - Operatif prosedur pada pasien dengan laserasi kelopak mata
- Operatif prosedur pada pasien dengan laserasi kelopak mata
(dengan keterlibatan medial /lateral chantal)
- Operatif prosedur pada pasien dengan laserasi kelopak mata
(dengan keterlibatan punctum/canalikulil)

66
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Lingkup Bahasan Pokok Bahasan


- Operatif prosedur pada pasien dengan laserasi kelopak mata full
thickness
- Tatalaksana selanjutnya setelah terapi pembedahan

- Patofisiologi dan penegakkan diagnosis trikiasis


- Pemeriksaan klinnis oftalmologis pasien dengan trikiasis
10. Trikiasis
- Tata laksana umum pada kasus tersebut
- Tata laksana spesifik pada pasien trikiasis

- Anamnesis dan etiopatologi dakrioadenitis


- Manifestasi klinis dakrioadenitis
11. Dakrioadenitis - Tata laksana umum pasien dengan dakrioadenitis
- Indikasi pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut
- Indikasi merujuk pasien dengan kelaian tersebut

- Anamnesis dan etiopatologi dakriosistitis


- Manifestasi klinis dakriosistitis
12. Dakriosistitis - Tata laksana umum pasien dengan dakriosistitis
- Indikasi pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut
- Indikasi merujuk pasien dengan kelaian tersebut

- Anamnesis yang dilakukan pada pasien dengan skleritis


- Etiopatogenesis terjadinya skleritis
- Manifestasi klinis dan pemeriksaaan klinis oftalmologis skleritis
- Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada pasien
13. Skleritis dengan skleritis
- Tatalaksana awal untuk mengurangi keluhan nyeri hebat pada
pasien
- Merujuk pasien ke dokter ahli mata untuk tatalaksana lengkap
dan work up untuk mencari hubungan dengan penyakit sistemik

- Anamnesis lengkap pada pasien skleritis


- Etiopatogenesis dari episkleritis
- Manifestasi klinis dan pemeriksaan klinis oftalmologis
14. Episkleritis
episkleritis
- Tatalaksana pasien dengan episkleritis
- Indikasi merujuk ke ahli mata

- Anamnesis lengkap pada pasien keratitis


- Etiologi dan patogenesis keratitis
- Manifestasi klinis penyakit tersebut
- Pemeriksaan klinis oftalmologis untuk menentukan diagnosis
15. Keratitis
- Pemeriksaan penunjang untuk menentukan mikroorganisme
penyebab
- Tatalaksana awal untuk kasus keratitis
- Waktu merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lengkap

16. Xerophthalmia - Anamnesis dan etiopatogenesis dari xerophthalmia


- Manifestasi klinis penyakit tersebut

77
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Lingkup Bahasan Pokok Bahasan


- Pemeriksaan klinis oftalmologis untuk menentukan diagnosis
- Tatalaksana awal untuk kasus xerophthalmia
- Koordinasi dengan departement terkait untuk tatalaksana
lengkap seperti anak dan gizi
- Waktu merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lebih lanjut

- Anamnesis terjadinya hifema


- Pemeriksaan klinis oftalmologis pada hifema
17. Hifema
- Tatalaksana awal pasien dengan hifema
- Indikasi merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lebih lanjut

- Anamnesis lengkap
- Etiopatogenesis iritis dan iridosiklitis
18. Iritis, Iridosiklitis
- Manifestasi klinis dan pemeriksaan klinis oftalmologis
- Tatalaksana awal yang perlu diberikan
- Indikasi merujuk ke ahli mata
- Anamnesis keluhan pada kelainan refraktif
19. Kelainan refraktif - Patofisiologi kelainan tersebut
ringan (hipermetropia, - Manifestasi klinis dan cara mendiagnosis kelainan refraktif
miopia, astigmatisma, - Cara pemeriksaan refraktif subjektif (snellen chart)
presbiopia) - Penulisan resep kacamata
- Indikasi merujuk ke ahli mata

- Anamnesis keluhan pada anisometropia


- Patofisiologi kelainan tersebut
20. Anisometropia - Manifestasi klinis dan cara mendiagnosis
pada orang dewasa - Pemeriksaan refraksi subjektif (snellen chart)
- Penulisan resep kacamata
- Merujuk ke ahli mata

- Anamnesis dan etiopatogenesis


- Manifestasi klinis, pemeriksaan klinis oftalmologis, dan cara
21. Buta senja mendiagnosis
- Tatalaksana umum
- Indikasi merujuk ke ahli mata

- Anamnesis
- Patofisiologi penyakit
- Manifestasi klinis penyakit tersebut
22. Glaukoma akut
- Pemeriksaan klinis oftalmologis untuk menentukan diagnosis
- Tatalaksana awal (emergensi) untuk kasus glaukoma akut
- Waktu merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lengkap

- Anamnesis
- Patofisiologi penyakit
23. Glaukoma lainnya - Manifestasi klinis penyakit tersebut
- Pemeriksaan klinis oftalmologis untuk menentukan diagnosis
- Tatalaksana awal yang harus diberikan.
- Waktu merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lengkap

88
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Lingkup Bahasan Pokok Bahasan

Tingkat Kemampuan 1 : mengenali dan menjelaskan


Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit dan mengetahui
cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,
selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu
menindak lanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 2 : mendiagnosis dan merujuk


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal dan merujuk

3a. Bukan gawat darurat


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat
bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.

3b. Gawat Darurat


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan atau kecacatan
pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan


tuntas.
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit
tersebut secara mandiri dan tuntas.

4A. Kompetensi yang dicapai saat lulus dokter.

4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internship dan atau Pendidikan
Kedokteraan Berkelanjutan (PKB).

Sedangkan tingkat kemampuan dan ketrampilan klinis yang diharapkan akan dicapai di akhir
pendidikan sesuai daftar pada tabel diatas. Daftar keterampilan klinis tersebut dibicarakan pada
sub-bab setelah ini.

99
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

2.2 Daftar Keterampilan Klinis


Keterampilan adalah kegiatan mental dan atau fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-
bagian kegiatan yang saling bergantung dari awal hingga akhir. Dalam melaksanakan praktik
dokter, lulusan dokter perlu menguasai keterampilan klinis yang akan digunakan dalam
mendiagnosis maupun menyelesaikan suatu masalah kesehatan. Keterampilan klinis ini perlu
dilatihkan sejak awal pendidikan dokter secara berkesinambungan hingga akhir pendidikan
dokter.

Daftar keterampilan klinis dikelompokkan menurut bagian atau departemen terkait. Pada setiap
keterampilan klinik ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan Piramid Miller (knows, knows
how, shows, does) yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa di akhir pendidikan.

Berikut ini pembagian tingkat kemampuan menurut Piramid Miller:

Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis termasuk aspek


biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat
Tingkat kemampuan 1 menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman
(Knows) Mengetahui dan sejawa serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi dan
Menjelaskan komplikasi yang mungkin timbul. Ketrampilan ini dapat dicapai
mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan dan belajar
mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian
tulis.

Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari ketrampilan


ini dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem
Tingkat kemampuan 2
solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati
(Knows How) Pernah
ketrampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
Melihat atau pernah
pelaksanaan langsung pada pasien dan masyarakat. Pengujian
didemonstrasikan
ketrampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian
tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis
dan/atau lisan (oral test)

Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori ketrampilan ini


termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial
keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan
Tingkat kemampuan 3 mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi
(Shows) Pernah melakukan atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta
atau pernah menerapkan di berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau
bawah supervisi standardized patient. Pengujian ketrampilan tingkat kemampuan
3 dengan menggunakan Objective Structured Clinical
Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of
Technical Skills (OSATS)

Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut


dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-
Tingkat kemampuan 4
langkah cara melakukan, komplikasi dan pengendalian
(Does) Mampu melakukan
komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi,
secara mandiri
pengujian ketrampilan tingkat kemampuan 4 dengan
menggunakan Work based Assetment misalnya mini-CEX,
portfolio, logbook dsb

1100
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

3 METODE PENGAJARAN
3.1 Tahapan Pengajaran
Metode pengajaran yang digunakan dalam Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata meliputi :

1. Tahap Orientasi, bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai ruang lingkup masalah dan
penyegaran kembali keterampilan klinik di bidan IKM melalui:
- Kuliah pengantar
- Pelatihan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

2. Tahap Pelatihan, bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan praktik


klinik yang terdiri atas:
- Kerja Poliklinik Mata RSUDZA
- Diskusi kasus
- Kerja Ruangan di Ruang Rawat Inap RSUDZA
- Kerja di Kamar Bedah Mata RSUDZA
- Kerja Instalasi Gawat Darurat RSUDZA

3. Tahap Umpan Balik, bertujuan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran baik kepada
mahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah
dicapai mahasiswa, antara lain:
- Penilaian Konsulen Pendidikan
- Penilaian DPJP Poliklinik Mata RSUDZA
- Diskusi kasus
- Journal Reading
- Objective Structure Clinical Evaluation (OSCE)
- Ujian Tulis

3.2 Uraian Kegiatan Mahasiswa


Uraian singkat kegiatan mahasiswa selama mengikuti modul Ilmu Kesehatan Mata adalah (5
minggu):

1. Umum
- Jam Kerja :08.00-16.00
- Jaga Malam (on call) :
16.00-08.00 (Senin s/d Jumat)
08.00-20.00 dan 20.00-08.00 (Sabtu-Minggu dan hari libur nasional-on call)
- Pakaian sesuai dengan SK Dekan FK Unsyiah tentang tata cara berpakaian mahasiswa
dengan name tag

1111
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

- Setiap kelompok mahasiswa yang akan masuk ke ruangan tertentu, diharuskan untuk
memperkenalkan diri (Kepada kepala ruangan (perawat), kepala poli, kepala kamar bedah
mata, dan Supervisor / DPJP)
- Semua kegiatan mahasiswa dan absensi harus tercatat dalam buku log dan akan
dievaluasi supervisor pendidikan

2. Tutorial - bimbingan tentang keterampilan klinik oftalmologis


- Bimbingan ini diberikan pada minggu pertama pelaksanaan Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Mata, yaitu pada hari Selasa pukul 14.00 – 16.00
- Mengikuti bimbingan keterampilan klinik adalah salah satu syarat agar mahasiswa boleh
ikut serta dalam pemeriksaan pasien selama bekerja di poliklinik mata
- Materi yang diberikan adalah semua keterampilan klinik oftalmologis yang termasuk
dalam area kompetensi 3A, 3B, dan 4 berdasarkan SKDI 2012

3. Tutorial - bimbingan daftar penyakit, SKDI


- Kuliah pengantar tentang penyakit-penyakit mata, diberikan pada minggu pertama
hingga ke lima pelaksanaan Kepaniteraan Klinik, yaitu pada hari Rabu pukul 14.00 –
16.00
- Materi yang diberikan adalah semua penyakit mata yang termasuk dalam area kompetensi
3A, 3B, dan 4 berdasarkan SKDI 2012
Bimbingan meliputi pembahasan kasus mulai dari anamnesis, epidemiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan, hingga prognosis suatu peyakit

4. Diskusi kasus (laporan)


Sesi diskusi kasus merupakan forum bagi mahasiswa untuk membahas kasus secara mendalam
pada suatu topik gejala/symptom tertentu di bawah bimbingan narasumber. Tujuan kegiatan
ini untuk melatih mahasiswa mendapatkan data klinis, melakukan analisis komprehensif
terhadap data tersebut, mengidentifikasi masalah dan melakukan tindakan untuk memecahkan
masalah terutama pengelolaan pasien, dengan penekanan pada segi prioritas pemeriksaan-
pengobatan, cost effectiveness, dan etika.
Pada kegiatan ini, setiap mahasiswa yang ditunjuk sebagai penyaji harus mempresentasikan
salah satu kasus pasien yang dikelola oleh penyaji tersebut dengan persetujuan Konsulen.
Kasus yang dipilih harus termasuk dalam lingkup bahasan/topik sesuai dengan jadwal dan
berperan sebagai pemicu diskusi kasus tersebut. Mahasiswa yang tidak bertindak sebagai
penyaji akan bertindak sebagai penyanggah dan audience.

5. Journal reading
- Sekelompok mahasiswa diharuskan membahas satu jurnal dari satu kasus selama
mengikuti Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata.
- Journal reading dilakukan dengan bimbingan seorang pembimbing, yaitu staff
departemen Ilmu Kesehatan Mata, yang ditunjuk secara bergiliran.
- Journal reading harus dilaksanakan pada minggu ke-3 kepaniteraan klinik, selambat-
lambatnya pada minggu ke-4 dan menjadi salah satu syarat mengikuti ujian OSCE dan
tulis.

6. Kerja Poliklinik Mata RSUDZA


Kerja poliklinik Mata RSUDZA diikuti oleh mahasiswa mulai jam 10.00-13.00. Di poliklinik
mahasiswa akan diberikan kasus baru untuk diperiksa dan dibuat rekam medik secara lengkap
(sampai rencana pemeriksaan, pengobatan dan edukasi) dibawah bimbingan DPJP Poliklinik
yang kemudian akan didiskusikan. Pembimbing (DPJP) bersama mahasiswa akan

1122
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

mendiskusikan dan membahas tentang data dasar pasien, masalah pada kasus, serta rencana
diagnosis dan tatalaksana. Mahasiswa diwajibkan dapat memeriksa paling sedikit 25 pasien
dari berbagai kasus selama 5 minggu mengikuti kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Mata.
Pada stase ini juga mahasiswa juga dapat mengikuti prosedur-prosedur pemeriksaan mata pada
ruang lain, seperti ruang refraksi (pemeriksaan kacamata, autorefraksi, snellen chart, streak
retinoscopy), ruang tindakan (pemeriksaan tonometri, USG, biometri), ruang gelap (perimetri,
indirect ophthalmoscopy), dan ruang imaging (fundus photograph). Mahasiswa akan
dibimbing oleh DPJP dan refraksionis senior.

7. Kerja Ruang Rawat Inap Mata RSUDZA


- Mahasiswa bekerja di lantai 1 Ruangan Seurunee 2, Zainoel Abidin New Hospital sesuai
jadwalnya (minggu ke-3)
- Mahasiswa dibawah bimbingan DPJP melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
follow up setiap hari (termasuk hari sabtu dan minggu), dan hasilnya dituliskan di lembar
rekam medik khusus mahasiswa (nama pasien hanya ditulis inisial)
- Rekam medik yang sudah dibuat, harus mendapatkan paraf dari DPJP dan dikumpulkan
pada akhir minggu ke sekretariat, untuk kemudian diperiksa sebagai salah satu
persyaratan mengikuti ujian tulis dan OSCE
- Satu atau dua orang mahasiswa (sesuai jadwalnya masing-masing) diwajibkan ikut serta
konsulen untuk menjawab konsultasi dari departement lain. Pada kegiatan ini mahasiswa
dapat melihat langsung kelainan-kelainan mata yang berhubungan dengan penyakit
sistemik lain. Saat kegiatan berlangsung, mahasiswa juga dapat mendisusikan tentang
penyakit yang diperiksa dengan konsulen penanggung jawab
- Mahasiswa pada stase ini tidak diwajibkan untuk datang rutin ke ruangan untuk jaga
malam. Kegiatan jaga malam, atau jaga pagi dan siang (pada hari sabtu, minggu, dan hari
libur) hanya dilakukan sewaktu-waktu saat ada pasien gawat darurat yang datang melalui
Instalasi Gawat Darurat (IGD)

8. Kerja IGD RSUDZA


- Mahasiswa akan berlatih sense of emergency serta belajar melakukan tindakan yang
tepat pada pasien saat kondisi akut dan kritis. Pelaksanaan kegiatan ini dibawah
bimbingan langsung oleh DPJP
- Mahasiswa diwajibkan datang ke IGD bersama DPJP untuk melihat kasus gawat darurat
dan melakukan penatalaksanaan awal jika ada laporan pasien gawat darurat mata dari
dokter jaga IGD (on call). Prosedur ini juga berlaku saat ada pasien gawat darurat yang
datang pada hari sabtu, minggu, dan hari libur lainnya

9. Kerja Kamar Bedah Mata RSUDZA


- Mahasiswa akan mempelajari cara melakuan persiapan operasi, dan melihat tahapan dan
prosedur operatif di kamar bedah mata
- Mahasiswa juga dapat melihat tahap demi tahap proses operasi melalui teaching
monitor. Pada saat ini mahasiswa juga dapat melihat lebih detail tentang anatomi bola
mata, khususnya segment anterior bola mata
- Operator akan menjelaskan tentang setiap tahap yang dilakukan, sehingga mahasiswa
dapat memiliki pengetahuan yang cukup tentang operasi mata, khususnya untuk kasus
katarak dan pterygium yang kasusnya sangat banyak. Mahasiswa diharapkan saat
menjadi dokter umum nantinya dapat menjelaskan kepada pasien tentang bagaimana
operasi katarak, jika pasien membutuhkan informasi tersebut

1133
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Tabel 2. Ringkasan kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Bimbingan Bimbingan Bimbingan Bimbingan Bimbingan
08.00-
keterampilan keterampilan keterampilan keterampilan keterampilan
10.00
klinik (DST) klinik (DST) klinik (DST) klinik (DST) klinik (DST)
10.00- Kerja Poliklinik / Kerja Ruangan Mata / Kerja Kamar Bedah Mata
12.00
12.00- Istirahat
14.00
Bimbingan Bimbingan Bimbingan Bimbingan Bimbingan
14.00- penyakit- penyakit- penyakit- penyakit- penyakit-
15.00 penyakit mata penyakit mata penyakit penyakit penyakit mata
mata mata
Journal Journal Journal Journal Journal
15.00- reading reading reading reading reading
16.00 /Laporan /Laporan /Laporan /Laporan /Laporan kasus
kasus kasus kasus kasus

1144
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

4 MATRIKS KEGIATAN

4.1 Matriks Kegiatan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata


Matriks Kegiatan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini

Tabel 3. Jadwal kegiatan Kepaniteraan Klinik I.K. Mata FK Unsyiah/RSUDZA,


Minggu I
WAKTU JENIS KEGIATAN
SENIN

08.00 – 10.00 Administrasi (Sekretariat) lapor ke Kepala Bagian, Koordinator


Pendidikan, Kepala Perawat Poli dan Bangsal
10.00 – 13.00 Pre-test
13.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus
SELASA

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik Mata RSUDZA
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
RABU

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik Mata RSUDZA
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
KAMIS

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 13.00 Kerja poliklinik Mata RSUDZA
13.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)

1155
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

JUMAT Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


Kerja poliklinik Mata RSUDZA
08.00 – 10.00 ISHOMA
10.00 – 12.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
12.00 – 14.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
14.00 – 15.00
15.00 – 16.00

Tabel 4. Jadwal kegiatan Kepaniteraan Klinik I.K. Mata FK Unsyiah/RSUDZA,


Minggu II
WAKTU JENIS KEGIATAN
SENIN

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik Mata RSUDZA
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
SELASA

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik Mata RSUDZA
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
RABU

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik Mata RSUDZA
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
KAMIS

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik Mata RSUDZA
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
JUMAT

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik Mata RSUDZA
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)

1166
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Tabel 5. Jadwal kegiatan Kepaniteraan Klinik I.K. Mata FK Unsyiah/RSUDZA,


Minggu III

WAKTU JENIS KEGIATAN


SENIN

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja ruang rawat / kamar bedah mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai presentan)
SELASA

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja ruang rawat / kamar bedah mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai presentan)
RABU

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja ruang rawat / kamar bedah mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai presentan)
KAMIS

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja ruang rawat / kamar bedah mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai presentan)
JUMAT

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja ruang rawat / kamar bedah mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai presentan)

1177
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Tabel 6. Jadwal kegiatan Kepaniteraan Klinik I.K. Mata FK Unsyiah/RSUDZA,


Minggu IV

WAKTU JENIS KEGIATAN


SENIN

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai presentan)
SELASA

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai presentan)
RABU

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai presentan)
KAMIS

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai presentan)
JUMAT

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai presentan)

1188
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Tabel 7. Jadwal kegiatan Kepaniteraan Klinik I.K. Mata FK Unsyiah/ RSUDZA,


Minggu V

WAKTU JENIS KEGIATAN


SENIN

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
SELASA

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
RABU

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Kerja poliklinik mata
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
KAMIS

08.00 – 10.00 Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)


10.00 – 12.00 Ujian tulis
12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
15.00 – 16.00 Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
JUMAT

08.00 – 12.00 OSCE


12.00 – 14.00 ISHOMA
14.00 – 15.00 Administrasi keluar dari mata

1199
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Tabel 8. Rotasi dan Kegiatan Bimbingan Kelainan/Penyakit Mata

MINGGU KE-
LOKASI
I II III IV V
SMF Mata RSUDZA A E D C B
SMF Mata RSUDZA B A E D C
SMF Mata RSUDZA C B A E D
SMF Mata RSUDZA D C B A E
SMF Mata RSUDZA E D C B A

Tabel 9. Materi Bimbingan Teori Dokter Muda I.K.Mata FK Unsyiah/RSUDZA

Minggu I (14.00 – 15.00)


HARI JUDUL
SENIN Benda Asing pada Konjungtiva
SELASA Conjungtivitis
RABU Pterygium
KAMIS Perdarahan Sub-Konjungtiva
JUM’AT Mata kering

Minggu II (14.00 – 15.00)


HARI JUDUL
SENIN Blefaritis
SELASA Hordeolum
RABU Chalazion
KAMIS Laserasi kelopak mataf
JUM’AT Trikiasis

Minggu III (14.00 – 15.00)


HARI JUDUL
SENIN Dakrioadenitis
SELASA Dakriosistitis
RABU Skleritis
KAMIS Episkleritis
JUM’AT Keratitis

2200
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Minggu IV (14.00 – 15.00)


HARI JUDUL
SENIN Xerophthalmia
SELASA Hifema
RABU Hipopion
KAMIS Kelainan pada iris
JUM’AT Buta senja

Minggu V (14.00 – 15.00)


HARI JUDUL
SENIN Kelainan pada Refraksi
SELASA Anisometropia pada Dewasa
RABU Retinopati
KAMIS Glaucoma Lainnya
JUM’AT Glaucoma Akut

Tabel 10. Materi Bimbingan Keterampilan Klinik Dokter Muda I.K.Mata FK


Unsyiah/RSUDZA

Minggu I (08.00 – 10.00)


HARI JUDUL
SENIN Penilaian penglihatan bayi, anak, dewasa
SELASA Penilaian refraksi subjektif
RABU Pemeriksaan lapangan pandang
KAMIS Inspeksi kelopak mata
JUM’AT Inspeksi bola mata

Minggu II (08.00 – 10.00)


HARI JUDUL
SENIN Inspeksi konjungtiva
SELASA Inspeksi orifisium duktus lakrimalis
RABU Inspeksi skelra
KAMIS Penilaian posisi dengan corneal refleks images
JUM’AT Pemeriksaan gerakan bola mata

2211
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Minggu III (08.00 – 10.00)


HARI JUDUL
SENIN Pemeriksaan tes penglihatan warna
SELASA Inspeksi kornea
RABU Inspeksi bilik mata depan
KAMIS Inspeksi iris dan pupil
JUM’AT Inspeksi lensa

Minggu IV (08.00 – 10.00)


HARI JUDUL
SENIN Penilaian refleks pupil
SELASA Funduscopy untuk melihat fundus refleks
RABU Funduscopy untuk melihat pembuluh darah, papil
dan makula
KAMIS Pemeriksaan TIO (palpasi)
JUM’AT Pemeriksaan schiotz

Minggu V (08.00 – 10.00)


HARI JUDUL
SENIN Tes sensitivitas kornea
SELASA Pemeriksaan kornea + fluorescens
RABU Pemeriksaan lensa kontak + komplikasi
KAMIS Pemeriksaan slit lamp
JUM’AT Penilaian penglihatan binokuler

2222
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

5 EVALUASI HASIL PENDIDIKAN

5.1 Bentuk dan Pembobotan


Penilaian dalam Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata mencakup penilaian pre-test, laporan/diskusi
kasus, journal reading, Ujian Tulis, OSCE dan nilai harian dokter muda.

Pre-test dilakukan pada hari pertama mahasiswa mengikuti kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan
Mata. Ujian ini diberlakukan untuk seluruh mahasiswa, dan dijadikan persyaratan mutlak untuk
mengikuti kegiatan kepaniteraan lainnya.

Laporan Kasus/Diskusi Kasus dilakukan pada saat mahasiswa memasuki minggu III
kepaniteraan klinik. Selain dimasukkan dalam akumulasi penilaian akhir, laporan kasus juga
dijadikan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir (Ujian Tulis dan OSCE)

Journal Reading juga dilakukan pada minggu III kepaniteraan klinik. Satu journal dikerjakan
oleh satu kelompok mahasiswa yang terdiri dari 4-5 orang. Walaupun bobot kegiatan ini hanya
5%, namun seperti halnya laporan/diskusi kasus, kegiatan ini juga dijadikan sarat untuk
mengikuti Ujian tulis dan OSCE

Ujian Tulis dilaksanakan pada hari kamis minggu terakhir (ke-5) di kepaniteraan klinik. Syarat
untuk mengikuti ujian tersebut adalah telah ikut dalam penatalaksanaan pasien poliklinik
sekurang-kurangnya 25 pasien (tertera dalam log book, ditandatangani oleh konsulen yang
bersangkutan), telah menyelesaikan kewajiban lainnya seperti laporan/diskusi kasus, journal
reading, serta jumlah absensi yang cukup selama di kepaniteraan klinik mata. Ujian tulis terdiri
dari 100 soal multiple choice mengenai penyakit-penyakit mata dengan tipe soal disesuaikan
dengan kompetensi dokter umum berdasarkas SKDI 2012.

OSCE dilaksanakan pada hari Jum’at minggu ke-5 di kepaniteraan klinik. Ujian dilakukan di
ruang SMF Mata. Persyaratan mengikuti ujian OSCE sama dengan persyaratan mengikuti ujian
tulis. Pada ujian ini terdiri dari 11 station, dimana setiap station diselesaikan dalam waktu 5
menit. Station tersebut terdiri dari 8 station untuk teori dan kasus, 2 station untuk keterampilan
klinik, dan 1 station istirahat. Soal yang terdapat dalam ujian OSCE ini juga disesuaikan dengan
kompetensi dokter muda berdasarkan SKDI 2012, yaitu kompetensi 3A, 3B, dan 4.

Nilai Harian adalah penilaian terhadap kegiatan selama proses pembelajaran mahasiswa di
kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Mata. Nilai tersebut didapatkan dari penilaian konsulen
terhadap keaktifan mahasiswa saat diskusi, bimbingan, saat kegiatan kerja di poliklinik mata,
ruang rawat inap mata, dan kamar bedah mata.

2233
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Tabel 11. Persentase Penilaian Evaluasi Mahasiswa

Persentase
Penilaian Waktu
(%)
Pre-test 10 Awal Rotasi
Laporan / Diskusi Kasus 15 Selama Rotasi
Journal Reading 5 Selama Rotasi
Ujian Tulis 25 Akhir Rotasi
OSCE 25 Akhir Rotasi
Nilai Afektif 20 Selama Rotasi

Penilaian tersebut juga berlaku pada mahasiswa yag harus menjalani remedial 1 siklus (5
minggu). Mahasiswa yang harus menjalani remedial selama setengah siklus (3 minggu) terdapat
peraturan khusus. Mahasiswa tersebut hanya mengulang dan dinilai dari Ujian Tulis, OSCE dan
Nilai harian.

Tabel 12. Persentase Penilaian Evaluasi Mahasiswa Remedial Setengah Siklus

Persentase
Penilaian Waktu
(%)
Ujian Tulis 40 Akhir rotasi
OSCE 40 Akhir rotasi
Nilai Harian 20 Selama Rotasi

5.2 Kelulusan dan Predikat Kelulusan


Nilai batas lulus adalah 70. Sesudah mendapatkan nilai akhir kepaniteraan, nilai tersebut
dikonversikan menjadi nilai huruf. Konversi nilai angka menjadi huruf adalah sebagai berikut:

Tabel 13. Konversi nilai


No Nilai Angka Nilai Huruf
1 80 – 94 A
2 75 – 79 B+
3 70 – 74 B
4 65 – 69 C+
5 60 – 64 C
6 50 – 59 D
7 < 50 E

Mahasiswa dinyatakan lulus Modul Praktik Klinik Ilmu Kesehatan Mata, bila nilai perhitungan
akhir minimal B.

5.3 Remedial dan Ketidaklulusan


Setiap mahasiswa dinyatakan tidak lulus bila:

2244
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

a. Total penilaian kurang dari 70 (B)


b. Absen tanpa keterangan lebih dari 2 hari
c. Tidak memenuhi syarat untuk mengikuti ujian, seperti
- Tidak terpenuhi jumlah kasus di log book (25 kasus)
- Tidak mengikuti persyaratan ujian seperti pre test, laporan kasus, dan journal reading
d. Memiliki etika yang tidak baik selama menjalani kepaniteraan klinik di Ilmu Kesehatan Mata,
seperti melakukan tindakan yang merugikan pasien dan lingkungan rumah sakit, berkelakuan
tidak sopan terhadap pasien, sesama dokter muda, konsulen, dan staff rumah sakit lainnya,
serta tindakan lainnya yang bersifat destruktif.

Ketentuan Remedial

a. Nilai kelulusan D s/d C+ mengulang 3 minggu


b. Nilai kelulusan E mengulang 5 minggu
c. Absen lebih dari 2 hari mengulang 5 minggu
d. Tidak memenuhi syarat mengikuti ujian:
- Tidak terpenuhi jumlah kasus : orientasi selama 1 minggu
- Tidak mengikuti pre test, laporan kasus, journal reading mengulang 5 minggu
e. Berkelakuan tidak baik : mengulang 5 minggu.

Waktu remedial : mengulang dapat dilakukan pada masa space atau pada akhir masa kepaniteraan

5.4 Evaluasi Program Pendidikan


Evaluasi Modul
80% mahasiswa lulus dengan nilai minimal B
Evaluasi Proses Modul
- Semua kegiatan berlangsung sesuai rencana. Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih
dari 10%
- Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiwa, tutor dan narasumber

2255
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

LAMPIRAN
Area Kompetensi
Kurikulum Fakultas Kedokteran menekankan 7 kompetensi yang sesuai dengan Kurikulum
Nasional KIPDI III. Kompetensi yang diharapkan dicapai adalah:

Kompetensi Utama
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinis
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, medikolegal dan profesionalisme serta keselamatan pasien

Kompetensi Pendukung
1. Riset
2. Pengelolaan kegawat-daruratan kedokteran dan kesehatan
3. Manajemen pelayanan kesehatan

2266
SISTEM
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu INDRA
Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
MATA
Konjunctiva
1 Benda asing di konjungtiva 4A
2 Konjungtivitis 4A
3 Pterigium 3A
4 Perdarahan subkonjungtiva 4A
5 Mata kering 4A
Kelopak Mata
6 Blefaritis 4A
7 Hordeolum 4A
8 Chalazion 3A
9 Laserasi kelopak mata 3B
10 Entropion 2
11 Trikiasis 4A
12 Lagoftalmus 2
13 Epikantus 2
14 Ptosis 2
15 Retraksi kelopak mata 2
16 Xanthelasma 2
Aparatus Lakrimalis
17 Dakrioadenitis 3A
18 Dakriosistitis 3A
19 Dakriostenosis 2
20 Laserasi duktus lakrimal 2
Sklera
21 Skleritis 3A
22 Episkleritis 4A
Kornea
23 Erosi 2
24 Benda asing di kornea 2
25 Luka bakar kornea 2
26 Keratitis 3A
27 Kerato-konjungtivitis sicca 2
28 Edema kornea 2
29 Keratokonus 2
30 Xerophtalmia 3A

37 Standar Kompetensi Dokter Indonesia

2277
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA

Bola Mata
31 Endoftalmitis 2
32 Mikroftalmos 2
Anterior Chamber
33 Hifema 3A
34 Hipopion 3A
Cairan Vitreous
35 Perdarahan Vitreous 1
Iris dan Badan Silier
36 Iridosisklitis, iritis 3A
37 Tumor iris 2
Lensa
38 Katarak 2
39 Afakia kongenital 2
40 Dislokasi lensa 2
Akomodasi dan Refraksi
41 Hipermetropia ringan 4A
42 Miopia ringan 4A
43 Astigmatism ringan 4A
44 Presbiopia 4A
45 Anisometropia pada dewasa 3A
46 Anisometropia pada anak 2
47 Ambliopia 2
48 Diplopia binokuler 2
49 Buta senja 4A
50 Skotoma 2
51 Hemianopia, bitemporal, and homonymous 2
52 Gangguan lapang pandang 2
Retina
53 Ablasio retina 2
54 Perdarahan retina, oklusi pembuluh darah retina 2
55 Degenerasi makula karena usia 2
56 Retinopati (diabetik, hipertensi, prematur) 2
57 Korioretinitis 1
Diskus Optik dan Saraf Mata
58 Optic disc cupping 2
59 Edema papil 2
60 Atrofi optik 2
61 Neuropati optik 2
62 Neuritis optik 2
Glaukoma
63 Glaukoma akut 3B
64 Glaukoma lainnya 3A

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 38


2288
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
SISTEM INDRA

Tingkat
No Keterampilan
Keterampilan
PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
Indra Penglihatan
Penglihatan
1 Penilaian penglihatan bayi, anak, dan dewasa 4A
Refraksi
2 Penilaian refraksi, subjektif 4A
3 Penilaian refraksi, objektif (refractometry keratometer) 2
Lapang Pandang
4 Lapang pandang, Donders confrontation test 4A
5 Lapang pandang, Amsler panes 4A
Penilaian Eksternal
6 Inspeksi kelopak mata 4A
7 Inspeksi kelopak mata dengan eversi kelopak atas 4A
8 Inspeksi bulu mata 4A
9 Inspeksi konjungtiva, termasuk forniks 4A
10 Inspeksi sklera 4A
11 Inspeksi orifisium duktus lakrimalis 4A
12 Palpasi limfonodus pre-aurikular 4A
Posisi Mata
13 Penilaian posisi dengan corneal reflex images 4A
14 Penilaian posisi dengan cover uncover test 4A
15 Pemeriksaan gerakan bola mata 4A
16 Penilaian penglihatan binokular 4A
Pupil
17 Inspeksi pupil 4A
Penilaian pupil dengan reaksi langsung terhadap
18 4A
cahaya dan konvergensi
Media
Inspeksi media refraksi dengan transilluminasi (pen
19 4A
light)
20 Inspeksi kornea 4A
21 Inspeksi kornea dengan fluoresensi 3
22 Tes sensivitas kornea 4A
23 Inspeksi bilik mata depan 4A
24 Inspeksi iris 4A
25 Inspeksi lensa 4A
26 Pemeriksaan dengan slit-lamp 3
Fundus
27 Fundoscopy untuk melihat fundus reflex 4A
Fundoscopy untuk melihat pembuluh darah, papil,
28 4A
makula

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 66

2299
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA

Tekanan Intraokular
29 Tekanan intraokular, estimasi dengan palpasi 4A
Tekanan intraokular, pengukuran dengan indentasi
30 4A
tonometer (Schiötz)
Tekanan intraokular, pengukuran dengan aplanasi
31 1
tonometer atau non-contact-tonometer
Pemeriksaan Oftamologi Lainnya
32 Penentuan refraksi setelah sikloplegia (skiascopy) 1
33 Pemeriksaan lensa kontak fundus, misalnya gonioscopy 1
34 Pengukuran produksi air mata 2
35 Pengukuran eksoftalmos (Hertel) 2
36 Pembilasan melalui saluran lakrimalis (Anel) 2
37 Pemeriksaan orthoptic 2
38 Perimetri 2
39 Pemeriksaan lensa kontak dengan komplikasi 3
40 Tes penglihatan warna (dengan buku Ishihara 12 plate) 4A
41 Elektroretinografi 1
42 Electro-oculography 1
43 Visual evoked potentials (VEP/VER) 1
44 Fluorescein angiography (FAG) 1
45 Echographic examination: ultrasonography (USG) 1
Indra Pendengaran dan Keseimbangan
46 Inspeksi aurikula, posisi telinga, dan mastoid 4A
Pemeriksaan meatus auditorius externus dengan
47 4A
otoskop
48 Pemeriksaan membran timpani dengan otoskop 4A
49 Menggunakan cermin kepala 4A
50 Menggunakan lampu kepala 4A
Tes pendengaran, pemeriksaan garpu tala (Weber,
51 4A
Rinne, Schwabach)
52 Tes pendengaran, tes berbisik 4A
53 Intepretasi hasil Audiometri - tone & speech audiometry 3
54 Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak 4A
55 Otoscopy pneumatic (Siegle) 2
56 Melakukan dan menginterpretasikan timpanometri 2
57 Pemeriksaan vestibular 2
58 Tes Ewing 2
Indra Penciuman
59 Inspeksi bentuk hidung dan lubang hidung 4A
60 Penilaian obstruksi hidung 4A
61 Uji penciuman 4A
62 Rinoskopi anterior 4A
63 Transluminasi sinus frontalis & maksila 4A
64 Nasofaringoskopi 2
65 USG sinus 1
66 Radiologi sinus 2
67 Interpretasi radiologi sinus 3
Indra Pengecap
68 Penilaian pengecapan 4A

67 3300
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA

KETERAMPILAN TERAPEUTIK
Mata
Peresepan kacamata pada kelainan refraksi ringan
69 (sampai dengan 5D tanpa silindris) untuk mencapai 4A
visus 6/6
Peresepan kacamata baca pada penderita dengan
70 4A
visus jauh normal atau dapat dikoreksi menjadi 6/6
71 Pemberian obat tetes mata 4A
72 Aplikasi salep mata 4A
73 Flood ocular tissue 3
Eversi kelopak atas dengan kapas lidi (swab) untuk
74 3
membersihkan benda asing
75 To apply eyes dressing 4A
76 Melepaskan lensa kontak dengan komplikasi 3
77 Melepaskan protesa mata 4A
78 Mencabut bulu mata 4A
79 Membersihkan benda asing dan debris di konjungtiva 4A
Membersihkan benda asing dan debris di kornea
80 3
tanpa komplikasi
81 Terapi laser 1
82 Operasi katarak 2
83 Squint, surgery 1
84 Vitrectomi 1
85 Operasi glaukoma dengan trabekulotomi 1
86 Transplantasi kornea 1
87 Cryocoagulation misalnya cyclocryocoagulation 1
Bedah kelopak mata (chalazion, entropion, ektropion,
88 1
ptosis)
89 Operasi detached retina 1
THT
90 Manuver Politzer 2
91 Manuver Valsalva 4A
Pembersihan meatus auditorius eksternus dengan
92 4A
usapan
93 Pengambilan serumen menggunakan kait atau kuret 4A
94 Pengambilan benda asing di telinga 4A
95 Parasentesis 2
96 Insersi grommet tube 1
97 Menyesuaikan alat bantu dengar 2
98 Menghentikan perdarahan hidung 4A
99 Pengambilan benda asing dari hidung 4A
100 Bilas sinus/sinus lavage/pungsi sinus 2
101 Antroskopi 1
102 Trakeostomi 2
103 Krikotiroidektomi 2

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 68

3311
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Tugas dan Wewenang Konsulen Pendidikan S1


Tugas

1. Konsulen pendidikan adalah staff departemen Ilmu Kesehatan Mata, yang membimbing,
mengawasi, dan menilai mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik llmu Kesehatan
Mata. Jadwal pembimbing diatur berdasarkan giliran masing-masing, berlaku sama pada
setiap staff
2. Konsulen pendidikan akan membimbing dan menilai mahasiswa berdasarkan :
- Kehadiran mahasiswa selama menjalani Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata.
- Profesionalisme dan perilaku selama menjalani Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata.
- Status pasien yang dibuat selama kerja ruangan dan poliklinik
- Ujian pre-test, ujian tulis, OSCE
- Laporan kasus, Journal Reading

Prosedur Bimbingan

1. Konsulen pendidikan akan melaksanakan bimbingan sesuai dengan jadwal yang telah ada
2. Bentuk bimbingan yang dilakukan oleh konsulen pendidikan meliputi :
- Diskusi pasien ruangan dan poliklinik berdasarkan status yang telah dibuat oleh
mahasiswa
- Tutorial (bimbingan keterampilan klinik pada masa awal kepaniteraan dan bimbingan
penyakit-penyakit mata selama masa kepaniteraan)
- Bimbingan saat kegiatan ilmiah (manajemen kasus saat laporan kasus, serta saat
kegiatan journal reading)
- Bimbingan prosedur operasi mata pada kamar bedah mata
3. Hasil penilaian akan diberikan kepada koordinator pendidikan melalui sekretariat pada
akhir pelaksanaan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata. Selanjutnya seluruh nilai akan
diakumulasikan sesuai bobotnya masing-masing untuk mendapatkan nilai akhir.
4. Hal-hal lain yang belum diatur dalam juklak ini akan ditentukan/dibicarakan lebih lanjut.

3322
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Tugas dan Wewenang DPJP RSUDZA


Tugas

1. Bertanggung jawab mengenai hasil didik mahasiswa (mengkoreksi status yang dibuat
mahasiswa dan memberikan revisi).
2. Membimbing dan menilai (kognitif, psikomotor, dan afektif) mahasiswa dalam
pengelolaan medis darurat dan tidak darurat kasus–kasus yang sering dijumpai di
Indonesia, sesuai dengan diagnosis dan diagnosis banding yang ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.
3. Pengelolaan diberikan secara ideal dan sesuai dengan keadaan so-sek-bud (holistik)
meliputi:
- Pengobatan (medikamentosa, pendidikan kesehatan)
- Merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan penunjang
- Merencanakan dan melaksanakan konsultasi atau rujukan
- Menetapkan prognosis
- Merencanakan dan melaksanakan rehabilitasi / pencegahan
- Merencanakan dan menjelaskan pengobatan jalan setelah dirawat, kepada orang
sakit dan keluarganya

Prosedur Bimbingan

1. DPJP melaksanakan bimbingan dengan memeriksa catatan medis yang ditulis mahasiswa.
2. Penilaian dilakukan terhadap catatan medis dan performa mahasiswa.
3. Catatan medis yang telah dibuat oleh mahasiswa di koreksi dan ditanda tangani oleh
DPJP
4. DPJP menentukan/menyetujui kasus yang sesuai dengan topik yang ditugaskan untuk
diangkat menjadi bahan di diskusi kasus
5. Hal-hal lain yang belum diatur dalam juklak ini akan ditentukan/dibicarakan lebih lanjut

3333
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Lembar Evaluasi Mahasiswa dalam Diskusi Kasus

Topik
Hari/tanggal/jam

DAFTAR NAMA MAHASISWA PENYAJI DAN PENYANGGAH


Nama Nilai
No Nama Penyaji NIM No NIM
Penyanggah Penyanggah
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5

DAFTAR PENILAIAN
I. Penyaji
Nilai 1-10
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Isi dan sistimatika penyajian
2 Uraian permasalahan
3 Persiapan penyajian
4 Kemampuan komunikasi
5 Kemampuan diskusi
6 Jumlah nilai rata-rata

II. Penyanggah
Nilai 1-10
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Memberikan opini atau
komentar sesuai dengan
kasus yang didiskusikan
2 Mengajukan pertanyaan yang
sesuai dengan masalah yang
diajukan
3 Memberikan dan
menguraikan informasi yang
diketahui dengan jelas
4 Memperlihatkan
kemampuannya untuk
menerima opini atau
komentar orang lain
5 Mengajukan dan
menguraikan perbedaan opini

3344
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

atau informasi dengan baik


6
Jumlah nilai rata-rata

Banda Aceh, Maret 2015


Berikan tanda (√) Staf pengajar
 kasus sulit (jumlah nilai x 1,1)
 kasus sedang (jumlah nilai x 1,0)
 kasus mudah (jumlah nilai x 0,9)
Catatan staf pengajar (___________________________)
NIP.

3355
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Contoh Penilaian Keterampilan Klinik Mahasiswa dalam OSCE

Nama Mahasiswa :
NIM :

KOMPETENSI 0 1 2 3
Melakukan pemeriksaan segmen anterior bola mata Peserta sama - Pasien tidak - Pasien meng oral - Pasien meng
1. Melakukan pemeriksaan palpebra dengan benar sekali tidak meng oral kan kan hasil yang oral kan hasil
( Inspeksi ) dapat melakuan hasil yang dilihat dilihat dan yang dilihat dan
2. Melakukan pemeriksaan conjungtiva bulbi dengan prosedur dan tidak melakukan sesuai melakukan
menggunakan loup dan senter dengan benar melakukan dengan dengan urutan sesuai dengan
3. Melakukan pemeriksaan conjungtiva tarsal dengan urutan yang benar yang benar urutan yang
melakukan eversi kelopak mata benar
4. Melakukan pemeriksaan kornea dengan benar dan - Peserta hanya - Peserta hanya
menggunakan loup dan senter mampu melakukan mampu melakukan - Peserta mampu
5. Melakukan pemeriksaan kamera okuli anterior 1-4 prosedur 5-6 prosedur melakukan
dengan benar dengan benar dengan benar dan seluruh
- Mengarahkan senter ke arah kornea dari arah melaporkan hasil prosedur
temporal dengan sudut sekitar 60° dengan benar
- Melihat jangkauan cahaya pada iris dan lengkap
- Menentukan kedalaman kamera okuli anterior
6. Melakukan pemeriksaan refleks cahaya langsung
dan tak langsung dengan benar
- Mengarahkan cahaya ke arah pupil
- Melihat gerak pupil (miosis atau tidak)
- Melaporkan hasil
- Melakukan refleks cahaya tidak langsung
dengan mengarahkan cahaya ke mata yang
tidak diperiksa, dan memberi batas antara
mata kanan dan kiri (boleh dengan
menggunakan tangan pasien)
7. Melakukan pemeriksaan lensa mata dengan senter
dan loup

Prilaku profesional Peserta ujian Meminta izin secara Meminta izin secara Meminta izin
1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan tidak meminta izin lisan dan lisan dan secara lisan dan
teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri secara lisan dan melakukan 1-2 poin melakukan 3 poin melakukan
sendiri sama sekali tidak tersebut tersebut tindakan secara
2. Memperhatikan kenyamanan pasien melakukan point lengkap
3. Melakukan tindakan sesuai prioritas berikut :
4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien

Penguji

(......................................)

Komentar
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

3366
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Lembar Evaluasi Modul

Silakan mengisi jawaban semua pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (√) pada kolom
yang menurut Anda paling tepat berikut komentarnya. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan
jujur, serius, obyektif dan penuh tanggung jawab karena hasil evaluasi ini akan dipakai untuk
memperbaiki program pembelajaran di Modul Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata.

KUESIONER EVALUASI MODUL ILMU KESEHATAN MATA


FK UNSYIAH/ RSUDZA
2014-2015

1. Menurut Saudara apakah stase di modul Ilmu Kesehatan Mata yang paling mengesankan?
(pilih salah satu)
a. Poliklinik
b. Ruang rawat inap
c. Kamar bedah mata

Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

2. Menurut Saudara apakah stase di modul Ilmu Kesehatan Mata yang paling kurang
mengesankan? (pilih salah satu)
a. Poliklinik
b. Ruang rawat inap
c. Kamar bedah mata

3377
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

4. Siapakah dosen favorit Saudara di Modul Ilmu Kesehatan Mata? Dan apa alasannya?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

5. Apakah pengelola modul memfasilitasi kebutuhan Saudara selama mengikuti Modul Ilmu
Kesehatan Mata?
a. Baik b. Cukup c. Kurang

6. Secara keseluruhan bagaimana Saudara menjalani kepaniteraan di Modul Ilmu Kesehatan


Mata?
a. Puas b. Tidak puas c. Biasa saja

7. Setelah menjalani Modul Ilmu Kesehatan Mata, berapa persen Modul ini dapat memenuhi
harapan Saudara? ...............%

8. Bagaimana pendapat Saudara tentang DPJP?


a. Puas b. Tidak Puas
Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

9. Apakah Saudara berminat untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di


Departemen Ilmu Kesehatan Mata?
a. Ya b. Tidak c.Belum tahu
Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

3388
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH

10. Apa masukkan Saudara untuk Modul Ilmu Kesehatan Mata agar dalam pelaksanaan
berikutnya bisa menjadi lebih baik?
.............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................

11. Bagaiamana menurut saudara tentang pelaksanaan bimbingan di kepaniteraan klinik Ilmu
Kesehatan Mata?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
....................

12. Apakah pelaksanaan bimbingan selama ini sudah sesuai prosedur dan jadwal?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...............

13. Pelaksanaan bimbingan apakah yang menurut saudara masih kurang?


a. Keterampilan klinik
b. Bimbingan Penyakit
c. ................................

Terimakasih telah mengisi 

3399

Anda mungkin juga menyukai