Anda di halaman 1dari 6

BLOK NEUROPSIKIATRI

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

NILANG PABISIANG 10542063515


ANDI ISDAHYANA BINTANG
10542063615
HAFIDAH AULIA 105421102317
ADITYA PRANANDA RS 105421102417
WIDYA WURYANTO 105421108917
MERRY BUNAI 105421102517
TALITHA SARI SUWEVI KALYANA 105421102617
AUDRIANTI 105421102717
ANDI RIDWAN JALAL 105421102817
CHAERUNNISA 105421102917
RIRINDAWATI ARIDI 105421103017
ANNY MUJAHIDA YUSUF 105421103117
RYAN OKTA WIJAYA A. YANI 105421103217

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
BLOK NEUROPSIKIATRI

2019
Hal – Hal Yang Di Perhatikan Di Dalam Video :
1. Obat Anestesi Yang Digunakan ?
Jawab :
1). Diethyl Ether LR
2). Halothane – Pharco
3). Isoflurance

2. Fase Atau Stadium Anestesi


Jawab :
Ada 4 yaitu
1. Stadium I (Stadium Induksi Atau Eksitasi Volunter)
2. Stadium II (Stadium Eksitasi Involunter)
3. Stadium III (Pembedahan/Operasi)
4. Stadium IV (Paralisis Medulla Oblongata Atau Overdosis)

3. Gerakan Atau Aktifitas Hewan Coba


Jawab :
1). Diethyl – Ether LR : Mencit menjadi hiperaktif dan gelisah
2). Halothane – Pharco : Mencit atau tikus putih tampak gelisah dan berusaha
mencari tempat terbuka dan beberapa saat kemudian tikus
tersebut menjadi tenang
3). Isoflurance : Mencit atau tikus putih tampak tenang dan diam
BLOK NEUROPSIKIATRI

DISKUSI

1. Apa perbedaan ketiga obat yang digunakan ?


Jawab:
1. Diethyl Ether LR : Ether merupakan senyawa organik yang
mempunyai titik didih rendah sehingga mudah menguap dan
mempunyai daya larut yang baik terhadap jaringan sel tubuh. Senyawa ini
digunakan dalam proses anestesi yang dimaksudkan untuk anastesi pasien
yang akan menjalani pembedahan, anestesi ini dapat dilakukan secara lokal
maupun keseluruhan, tergantung pada pembedahan yang akan dilakukan.
Senyawa tersebut mempunyai kontraindikasi seperti pusing dan
mual
2. Halothane – Pharco : Halotan digunakan secara ekstensif dalam anestesia
anak karena ketidakmampuannya menginduksi inhalasi secara cepat dan
status asmatikus yang refraktur. Obat ini dikontraindikasikan pada pasien
dengan penyakit intrakranial
3. Isoflurance : Obat anastesi inhalasi yang di gunakan untuk induksi
dan pemeliharaan anastesia. Kontraindikasinya bisa terjadi hipotensi, depresi
pernafasan, aritmia, peningkatan jumlah sel darah putih, mengfifil, mual dan
muntah

2. Apa yang terjadi di setiap stadium anestesi ?


Jawab:
STADIUM I (Analgesia)
-
Stadium Analgesia dimulai sejak saat pemberian anestetik sampai hilangnya kesadaran.
Pada stadium ini pasien tidak lagi merasakan nyeri (analgesia), tetapi masih sadar dan dapat
mengikuti perintah. Pada stadium ini dapat dilakukan tindakan pembedahan yang tidak
membutuhkan relaksasi otot seperti mencabut gigi dan biopsi kelenjar.
STADIUM II (Delirium/Eksitasi)
Stadium ini dimulai sejak hilangnya kesadaran sampai munculnya pernapasan teratur
yang merupakan tanda dimulainya stadium pembedahan (reflex kelopak mata menurun).
Pada stadium ini pasien Nampak mengalami delirium atau eksitasi dengan gerakan-
gerakan di luar kehendak. Dapat terjadi pernapasan irregular, takikardia, hipertensi,
inkontinensia urin dan alvi, muntah, midriasis, apnea. Stadium ini harus segera dilewati
karena dapat menyebabkan kematian.
STADIUM III (Pembedahan)
Stadium III dimulai sejak timbulnya kembali pernapasan teratur dan berlangsung sampai
pernapasan spontan hilang.
Tingkat 1
BLOK NEUROPSIKIATRI

Pernapasan teratur, spontan, dan seimbang antara pernapasan dada dan perut
 Miosis
 Gerakan bola mata diluar kehendak
 Tonus otot rangka masih ada
 Reflex kelopak mata berkurang

Tingkat 2
Pernapasan teratur tapi frekuensinya lebih kecil
 Bola mata tidak bergerak
 Pupil mata mulai melebar
 Otot rangka melemas
 Reflex kornea menurun

Tingkat 3
Pernapasan perut meningkat (paralisis otot intercostal)
 Relaksasi otot rangka sempurna
 Pupil lebih melebar (belum maksimal)

Tingkat 4
Pernapasan perut sempurna
 Tekanan darah menurun
 Pupil sangat lebar
 Reflex cahaya hilang
- STADIUM IV (Depresi medulla oblongata)
Stadium IV ini dimulai dengan melemahnya pernapasan perut dibanding stadium III
tingkat 4, tekanan darah tidak dapat diukur karena pembuluh darah kolaps, dan jantung
berhenti berdenyut. Keadaan ini dapat segera disusul dengan kematian, kelumpuhan napas
disini tidak dapat diatasi dengan pernapasan buatan, bila tidak didukung alat bantu napas
dan sirkulasi.

3. Pada stadium apakah operasi siap dilaksanakan? Mengapa?


Jawab:
Stadium III (Pembedahan Operasi), terbagi dalam 3 bagian yaitu ; Plane I yang
ditandai dengan pernapasan yang teratur dan terhentinya anggota gerak. Tipe
pernapasan thoraco-abdominal, reflex pedal masih ada, bola mata bergerak-gerak,
papilloma konjuctiva dan kornea terdepresi. Plane II, ditandai dengan respirasi
thoraco-abdominal dan bola mata ventro medial semua otot mengalami relaksasi
kecuali otot perut. Plane III, ditandai dengan respirasi regular, abdominal, bola mata
kembali ke tengah dan otot perut relaksasi. Stadium IV (paralisis medulla oblongata
atau overdosis), ditandai dengan paralisis otot dada, pulsus cepat dan pupil dilatasi.
Bola mata menunjukkan gamabaran seperti mata ikan karena terhentinya sekresi
lakrimal.
Tahap Nama Keterangan
1. Analgesia Dimulai dengan keadaan sadar dan diakhiri dengan hilangnya
kesadaran. Sulit untuk bicara; indra penciuman dan rasa nyeri
hilang. Mimpi serta halusinasi pendengaran dan penglihatan
mungkin terjadi. Tahap ini dikenal juga dengan tahap induksi.
2. Eksitasi dan Terjadi kehilangan kesadaran akibat penekanan korteks
delirium serebri. Kekacauan mental, eksitasi, atau delirium dapat
terjadi. Waktu induksi singkat
3. Surgical Prosedur pembedahan biasanya dilakukan pada tahap ini
BLOK NEUROPSIKIATRI

4. Paralisis medular Tahap toksik dari anestesi. Pernapasan hilang dan terjadi
kolaps sirkular. Perlu diberikan bantuan ventilasi.

4. Apa yang dilakukan jika masuk di stadium 4?


Jawab =
Kita harus memberikan bantuan ventilasi apabila sudah ada pada stadium 4
(depresi medulla oblongata) merupakan fase toksik dari anestesi dapat menyebabkan
terjadinya kolaps pada sirkulasi paru-paru sehingga dibutuhkan alat bantu napas dan
sirkulasi.

5. Dari kelima efek obat anestesi yang disebutkan di atas, sebutkan masing-masing 1
jenis obat terbaik untuk kelima efek tersebut !
Jawab =
1. Anastesi Umum :
- Inhalasi : Sevoflurance
- Intravena : Propofol
2. Anastesi Lokal : Golongan ester adalah Prokain, sedangkan golongan amide
adalah Lidokain dan Bupivakain
3. Anastesi Regional : Epidural
BLOK NEUROPSIKIATRI

REFERENSI

1. E, B, C, et al. Anestesiologi. Esisi 10. Jakarta : EGC. 2004


2. Gunawan, gan sulistia. Farmakologi dan terapi edisi 6. Departemen
Farmakologi dan Terapeutik FKUI.2017.

3. R. Samodro, D. Sutiyono, and H. Satoto, "Mekanisme Kerja Obat

Anestesi Lokal," JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia), vol. 3, no. 1,

Mar. 2011.

https://doi.org/10.14710/jai.v3i1.6454

Anda mungkin juga menyukai