Aditya Dwi, Genetika Dasar - Fungsi Dan Struktur Sel
Aditya Dwi, Genetika Dasar - Fungsi Dan Struktur Sel
Disusun Oleh:
Aditya Dwi Saputra
I1B115203
NIM : I1B115203
Dosen Pengampu,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan makalah ini baik
itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segi kalimat,
isi maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari dosen
mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Genetika merupakan suatu hal yang sudah diperhatikan manusia berabad – abad
dulu lamanya. Bahkan sebelum Mendel mengungkapkan teorinya, para orang tua sudah
tidak memberi restu dengan adanya pernikahan saudara. Selain itu, dalam hal memilih
calon pasangan untuk anak – anaknya juga sudah menerapkan konsep genetika. Mereka
memilh benar – benar calon pasangan dari anak – anak meraka apakah benar – benar baik
atau tidak dari segi keturunan. Bahkan mereka sampai menggalih informasi tentan
keluarga calon pengantin. Apakah ada yang memiliki riwayat kecacatan atau tidak. Hal
ini dilakukan turun – temurun sejak dulu untuk menghindari keturunan yang memiliki
ketidak sempurnaan fisik ataupun mental.
Kita biasa melihat bahwa alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita
selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana
dari yang kita bayangkan yaitu sel.Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup dan
merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Makhluk hidup terdiri atas sekumpulan sistem
organ, sistem organ terdiri dari sekumpulan organ, organ terdiri dari sekumpulan jaringan
dan jaringan terdiri dari sekumpulan sel. Sel berasal dari kata cellulae yang berarti ruang
kecil maka sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan
kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Semua makhluk hidup baik
tumbuhan, hewan dan manusia terdiri dari sebuah sel atau sekumpulan sel yang teratur
bentuk dan susunannya.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sel.
2. Untuk mengetahui seperti apa struktur sel.
3. Untuk mengetahui fungsi dari struktur penyusun sel.
4. Apa fungsi dari Genetika?
5. Bagaimana hukum pewarisan Mendel dapat tejadi?
6. Apa saja bagian dari kromosom?
7. Bagaimana cara menanggulangi penyakit keturunan pada kelainan genetika?
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Sel
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup yang mampu menjalankan aktivitas
kehidupan. Sel berasal dari bahasa latin cellulae yang berarti ruang kecil. Orang yang
pertama kali menemukan sel adalah Robert Hooke (1665) yang melakukan pengamatan
terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Dia melihat adanya ruangan-
ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruangan-ruangan kecil itu diberi nama sel.
Istilah sel ini terus digunakan hingga sekarang. Beberapa teori tentang sel antara lain:
1. MJ. Schleiden & T. Schwann
“Sel merupakan unit struktural makhluk hidup.”
2. Max Schultze
“Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup.”
3. Rudolf Virchow
“Sel merupakan unit pertumbuhan makhluk hidup.”
4. 4. Edmund Wilson
“Sel merupakan unit hereditas makhluk hidup”
b. Nukleus
Nukleus merupakan organel sel terbesar yang mengandung informasi
genetik berupa DNA, dan berbentuk bulat hingga oval bergantung jenis selnya.
Nukleus berfungsi untuk mengendalikan seluruh aktivitas (kegiatan) sel.
Beberapa bagian penting dari nukleus, yaitu:
1. Membran Inti, membran inti terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai
pembungkus sekaligus sebagai pelindung inti. Membran luarnya mempunyai
hubungan langsung dengan Retikulum Endoplasma. Pada membran inti
terdapat pori-pori yang memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara
membran inti dengan sitoplasma. Pada organisme eukariotik, kecuali sel
darah merah mamalia dewasa dan sel floem, nukleusnya terlindung oleh
membran inti.
2. Nukleoplasma, nukleoplasma merupakan cairan inti berbentuk gel yang kaya
akan ion-ion, protein, enzim, nukleotida, dan benang-benang kromatin.
Benang-benang kromatin yang memendek, menebal, dan mudah menyerap
zat warna disebut kromosom. Di dalam kromosom tersimpan untaian DNA
yang terikat pada protein dasar yang dikenal dengan histon.
5. 3. Nukleolus, bagian ini tersusun atas kumpulan gen-gen yang memberikan
kode RNA ribosom. Sebagai penkode RNA ribosom, struktur ini berfungsi
untuk merangkai subunit-subunit penyusun ribosom.
c. Sitoplasm
Sitoplasma adalah cairan beserta zat-zat terlarut yang mengisi ruangan di
dalam sel dan dibatasi oleh membran sel. Sitoplasma merupakan sistem koloid
yang amat dinamis dan senantiasa bergerak. Fungsi sitoplasma adalah sebagai
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam sel. Cairan yang mengisi
organel dikenal dengan sitosol.
Di dalam sitoplasma maupun sitosol terlarut senyawa organik yang utama
untuk kehidupan, ion-ion, molekul-molekul kecil seperti garam, asam lemak,
asam amino, gula nukleotida, vitamin, serta protein dan RNA yang membetuk
larutan koloid. Larutan koloid tersebut mengakibatkan sitoplasma senantiasa
bergerak secara acak, yang dikenal dengan Gerak Brown. Gerak acak ini
dipengaruhi oleh muatan listrik ion-ion (elektroforesis).
Larutan koloid dapat mengalami perubahan dari fase sol ke fase gel dan
sebaliknya. Sitosol juga merupakan tempat berlangsungnya metabolisme tertentu,
seperti glikolisis atau pemecahan glukosa, sintesis protein, sintesis asam lemak,
dan lain-lain. Berbagi proses tersebut dilakukan oleh berbagai organel yang
membentuk suspensi di dalam sitoplasma.
d. Organel sel
Untuk melaksanakan berbagai fungsi hidup, sel dilengkapi berbagai
organel, seperti mitokondria, ribosom, lisosom, retikulum endoplasma, badan
golgi, peroksisom, mikrotubulus, mikrofilamen, dan sentrosom.
1. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan perluasan membran nukleus. Organel ini
bertindak sebagi saluran dalam sitoplasma yang menghubungkan nukleus.
Retikulum endoplasma dibedakan menjadi dua, yakni RE kasar dan RE halus.
RE kasar memiliki ribosom pada permukaannya sehingga berfungsi sebagai
tempat sintesis protein. Sementara, RE halus berfungsi sebagai tempat sintesis
lipid (lemak). Selain itu, keduanya juga berperan dalam transportasi zat.
2. Badan Golgi
Badan golgi terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong
berkelok-kelok. Badan Golgi berfungsi untuk:
a. Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
b. Membentuk Lisosom
c. Membentuk enzim-enzim pencernaan yang belum aktif.
3. Ribosom
Ribosom merupakan organel kecil di dalam sel dengan diameter lebih kurang
20nm. Ribosom terdapat bebas di dalam sitoplasma maupun melekat pada
retikulum endoplasma kasar. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis
protein.
4. Mitokondria
Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas membawa ATP ke
daerah-daerah yang memerlukan energi. Mitokondria tersusun atas dua sistem
membran yaitu membran dalam dan membran luar. Membran dalam
membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista) untuk
memperluas bidang penyerapan oksigen. Matrik Mitokondria mengandung
protein, lemak, enzim sitokrom, DNA & ribosom sehingga memungkinkan
sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom untuk melintasi membran
mitokondria memerlukan mekanisme transpor aktif. Fungsi Mitokondria
adalah sebagai tempat berlangsung respirasi untuk menghasilkan energi.
5. Mikrotubulus
Mikrotubulus berfungsi untuk membentuk silia, flagel dan benang-benang
spindel.
6. Mikrofilamen
Mikrofilamen berfungsi sebagai penanggung jawab seluruh gerakan di dalam
sel.
7. Peroksisom
Fungsi peroksisom yaitu penghasil enzim katalase yang menguraikan
hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
8. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berbentuk kantong agak bulat yang berisi enzim
hidrolitik. Fungsi lisosom antara lain:
a. Autofagus (penghancuran organel yang rusak)
b. Fagositosis (penghancuran partikel asing)
c. Autolisis (penghancuran selnya sendiri)
9. Sentriol
Sentriol terdiri atas triplet mikrotubulus berpasangan. Sentriol berperan dalam
proses pembelahan sel. Sentriol berfungsi mengarahkan kromosom menuju ke
kutub masing-masing.
C. Genetika
Genetika berasal dari Bahasa Latin GENOS yang berarti suku bangsa atau asal
usul. Genetika berarti ilmu yang mempelajari bagaimana sifat keturunan ( hereditas )
yang di wariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul di dalamnya
(keturunan). Menurut sumber lainnya, Genetika berasal dari Bahasa Yunani GENNO
yang berarti melahirkan. Kesimpulannya berarti genetika adalah ilmu yang
mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada
organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion).
D. Fungsi genetika
Genetika manusia (Human Genetics) penting untuk dipelajari untuk berbagai
tujuan, antara lain :
1. Agar kita dapat mengetahui sifat – sifat keturunan kita sendiri, serta setiap
mahkluk yang hidup di lingkungan kita
2. Mengetahui kelainan atau penyakit keturunan serta berbagai usaha untuk
menanggulanginya
3. Menjajagi sifat keturunan seseorang, misalnya golongan darah, yang
kemungkinan diperlukan dalam kepentingan kehidupan. Prinsip genetika perlu
dikuasai untuk mempelajari sifat kejiwaan atau persarafan seseorang yang
ditentukan oleh sifat keturunan, misalnya kelebihan satu jenis kromosom yang ada
hubungannya dengan kelainan jiwa, bersifat asosial, dan kriminil.
E. Gen
Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun. Besarnya diperkirakan 4-50. Istilah
gen pertama kali diperkenalakan oleh W. Johansen (1909), sebagai pengganti istilah
factor keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel.
Gregor Mendel telah berasumsi tentang adanya suatu bahan yang terkait dengan
suatu sifat atau karakter yang dapat diwariskan. Ia menyebutnya 'faktor'. Pada 1910,
Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen terletak di kromosom. Gen
menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh baik fisik maupun
psikis. Pengaturan karakteristik ini melalui proses sintesa protein seperti; kulit
dibentuk oleh keratin, otot dari aktin dan miosin, darah dari (Hb, globulin, dan
fibrinogen), jaringan pengikat dari (kolagen dan elastin), tulang dari Ossein, tulang
rawan dari kondrin.
Gen sebagai factor keturunan tersimpan di dalam kromosom, yaitu di dalam
manik – manik yang disebut kromomer atau nukleusom dari kromonema. Morgan
seorang ahli genetika dari Amerika Serikat menyebut kromomer itu dengan lokus.
Lokus adalah lokasi yang diperuntukan bagi gen dalam kromosom. Jadi menurut
morgan gen tersebut tersimpan di dalam setiap lokus yang khas dalam kromosom.
Gen sebagai zarah kompak yang mengandung satuan informasi genetic dan mengatur
sifat– sifat menurun tertentu memenuhi lokus suatu kromosom. Setiap kromosom
mengandung banyak gen.
Oleh sebab itu, dalam setiap kromosom khususnya di dalam kromonema terdapat
deretan lokus. Batas antar lokus yang satu dengan lokus yang lain tidak jelas seperti
deretan kotak – kotak Pada saat itu DNA sudah ditemukan dan diketahui hanya
berada pada kromosom (1869), tetapi orang belum menyadari bahwa DNA terkait
dengan gen. Melalui penelitian Oswald Avery terhadap bakteri Pneumococcus
(1943), serta Alfred Hershey dan Martha Chase (publikasi 1953) dengan virus
bakteriofag T2, barulah orang mengetahui bahwa DNA adalah bahan genetik. Gen
terdiri dari ADN yang diselaputi dan diikat oleh protein. Jadi secara kimia dapat
disebut bahwa bahan genetis itu adalah AND. Sebagai substansi hereditas, gen
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu
2. Menyampaikan informasi genetis dari generasi ke generasi berikutnya
3. Saebagai zarah tersendiri dalam kromosom. Zarah adalah zat terkecil yang
tidak dapat dibagi –bagi lagi
4. Setiap gen mendapat tempat khusus dalam kromosom
Sifat – sifat gen antara lain :
1. Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom
2. Mengandung informasi genetika
3. Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel
4. Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda.
5. Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen.
6. Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom.
Simbol-Simbol Gen
1. Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang
dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) dan biasanya
dinyatakan dalam huruf besar, misalnya A.
2. Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan)
sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya.
3. Gen heterozigot , yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel sperma (A)
dan sel telur (a).
4. Gen homozigot dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan perpaduan dari
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya genotipe AA.
5. Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil perpaduan dua
sel kelamin. Misalnya aa.
6. Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk
serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan.
7. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat dilihat,
seperti tinggi, rendah, warna, dan bentuk.
8. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya AA, Aa,
dan aa.
H. Morfologi kromosom
Kromosom dapat dilihat dengan mudah, apabila menggunakan teknik pewarnaan
khusus selama nukleus membelah. Hal ini karena pada saat itu kromosom
mengadakan kontraksi sehingga menjadi lebih tebal, dan dapat mengisap zat warna
lebih baik. Ukuran kromosom bervariasi bagi setiap species. Panjangnya berkisar
antara 0,2 – 50 mikron, diameternya antara 0,2 – 20 mikron dan pada manusia
mempunyai panjang 6 mikron.
I. Bagian kromosom
Satu kromosom terdiri dari 2 (dua) bagian :
1. Sentromer, disebut juga kinetochore, merupakan bagian kepala kromosom.
Fungsinya adalah sebagai tempat berpegangan benang plasma dari gelendong inti
(spindle) pada stadium anafase. Sentromer tidak mengandung kromonema dan
gen.
2. Lengan, ialah badan kromosom sendiri. Mengandung kromonema dan gen.
Lengan memiliki 3 daerah :
a. Selaput, ialah lapisan tipis yang menyelimuti badan kromosom
b. Kandung / matrix, mengisi seluruh lengan, terdiri dari cairan bening
c. Kromonema, ialah benang halus berpilin – pilin yang terendam dalam
kandung, dan berasal dari kromonema kromatin sendiri. Di dalam
kromonema terdapat kromomer (pada manusia tidak jelas).
K. Tipe kromosom
Menjelang abad ke-20, banyak peneliti telah mencoba untuk mengetahui jumlah
kromosom yang terdapat di dalam nucleus sel tubuh manusia, tetapi selalu
menghasilkan data – data yang berbeda karena pada waktu itu teknik pemeriksaan
kromosom masih terlalu sederhana. Dalam tahun 1912, Winiwater menyatakan bahwa
di dalam sel tubuh manusia terdapat 47 kromosom. Tetapi kemudian pada tahun 1920
Painter menegaskan penemuannya, bahwa manusia memiliki 48 kromosom. Pendapat
ini bertahan sampai 30 tahun lamanya, sampai akhirnya Tjio dan Levan dalam tahun
1956 berhasil membuktikan melalui teknik pemeriksaan kromosom yang lebih
sempurna, bahwa nucleus sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom.
Kromosom manusia dibedakan atas 2 tipe :
1. Autosom, ialah kromosom biasa, yang tidak berperan menentukan dalam mengatur
jenis kelamin. Dari 46 krmosom di dalam nucleus sel tubuh manusia, maka yang 44
buah (22 pasang) merupakan autosom
2. Gonosom, ialah seks kromosom (kromosom kelamin), yang berperan dalam
menentukan jenis kelamin. Biasanya terdapat sepasang kromosom. Melihat
macamnya dapat dibedakan atas Kromosom X dan Kromosom Y
Fibrosis sistik
Fibrosis sistik disebabkan oleh tidak adanya protein yang membantu transpor ion
klorida melalui membran plasma. Oleh karenanya dihasilkan banyak lendir yang
mempengaruhi pankreas, saluran pernapasan, kelenjar keringat, dll. Fibrosis sistik
disebabkan oleh alel homozigot resesif (cc). Individu heterozigot (Cc) tidak menderita
gejala penyakit ini, namun merupakan karier.Sedangkan individu normal bergenotipe
(CC).
Galaktosemia
Galaktosemia disebabkan tidak dapat menggunakan galaktosa (laktosa dari ASI
ibu) karena tidak dihasilkan enzim pemecah laktosa. Pada keadaan normal seharusnya
laktosa dirombak menjadi glukosa dan galaktosa, kemudian menjadi glukosa-1-fosfat
yang kemudian dirombak melalui proses glikolisis atau diubah menjadi glikogen).
Tingkat galaktosa yang tinggi pada darah dapat menyebabkan kerusakan mata, hati dan
otak. Gejala galaktosemia adalah malnutrisi, diare dan muntah – muntah. Gejala ini
dapat dideteksi dengan pemeriksaan sampel urin. Gejala galaktosemia dapat dihindari
dengan diet bebas laktosa. Alel homozigot resesif yang menyebabkan galaktosemia (gg).
Individu yang normal mempunyai alel (GG), sedangkan individu karier dengan alel
(Gg).
Albino
Kata albino berasal dari albus yang berarti putih.Kelainan terjadi karena tubuh
tidak mampu membentuk enzim yang diperlukan untuk merubah asam amino tirosin
menjadi beta-3,4- dihidroksipheylalanin untuk selanjutnya diubah menjadi pigmen
melanin. Pembentukan enzim yang mengubah tirosin menjadi melanin, ditentukan oleh
gen dominan A, sehingga orang normal mempunyai genotipe AA atau Aa, dan albino aa.
Phenylketonuria
Phenylketonuria merupakan suatu penyakit keturunan yang disebabkan oleh
ketidakberesan metabolisme,dimana penderita tidak mampu melakukan metabolisme
fenilalanin dengan normal. Asam amino ini merupakan bahan untuk mensintesis protein,
tirosin dan melanin.Sebagian fenilalanin diubah menjadi fenil piruvat.
Gejala penyakit ditandai dengan bertimbunnya asam amino dalam darah yang
banyak terbuang melalui urin, mental terbelakang (IQ 30), rambut putih, mata kebiruan
(produksi melanin kurang baik), bentuk tubuh khas seperti orang psychotic, gerakan
menyentak – nyentak dan bau tubuh apak.
Bayi yang menderita phenylketonuria mengandung kadar fenilalanin yang tinggi
di dalam darah dan jaringan, karena tidak memiliki enzim phenylalanin hidroxylase,
yang mengubah fenilalanin menjadi tirosin. Asam phenylpiruvatpun meningkat,
diekskresi melalui urin dan keringat, sehingga tubuh berbau apak. Kadar fenilalanin
yang tinggi dapat merusak otak bayi, dan mundurnya kejiwaan setelah berumur 6 tahun.
Penderita mempunyai genotip phph (homozigot resesif). Orang normal mempunyai
genotip PhPh (homozigot dominan) dan Phph (heterozigot).
Thalassemia
Istilahnya berasal dari kata thalasa = laut dan anemia. Thalassemia merupakan
kelainan genetik yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak sama sekali sintesa
rantai hemoglobin, sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat
oksigen. Pada thalassemia dimana eritrosit mempunyai gambaran : microcytic (kecil),
leptocytic (lonjong) dan polycythemic (banyak), bercampur baur membentuk apa yang
disebut “target cell”.
Thalassemia dibedakan atas :
1. Thalassemia mayor, sangat parah, sering menyebabkan kematian waktu bayi.
2. Thalassemia minor, tidak parah, mempunyai gejala pembengkakan limpa sedikit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup yang mampu menjalankan
aktivitas kehidupan. Sel berasal dari bahasa latin cellulae yang berarti ruang kecil.
Struktur sel meliputi membran sel, nukleus (inti sel), sitoplasma, organel sel
(retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, lisosom, ribosom, sentriol,
mikrofilamen, mikrotubulus, peroksisom). Genetika merupakan ilmu yang
mempelajari tentang penurunan sifat. Sifat – sifat yang terbentuk pada individu
baru tersebut. Orang yang dianggap sebagai Bapa genetika adalah Gregor Johan
Mendel.
B. Saran
Tubuh kita ini terdiri dari banyak sel yang jumlahnya jutaan, dimana setiap sel
memiliki fungsinya masing – masing dalam tubuh kita, jadi jagalah selalu
kesehatan tubuh agar sel dapat bekerja dengan baik dalam tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin, Drs. H. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Syaifuddin, Drs. H. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.