Jurnal Seksualitas Remaja Perbedaan Seks
Jurnal Seksualitas Remaja Perbedaan Seks
EllysiaYulanda
Febrian Havis Syaputra
Fitry Wahyuni
Mia WidhaAnindita
Muhammad Busyairy
Muhammad Rizwan Lutfi
Munica Surtiono
Nur Fatimah
Riska Atminanta
Putri Yuspita Sari
Verren Audina Katherin
Pengertian
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan
pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk
menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan
langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi
sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak
teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di
gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale,
2000 : 177).
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon
(Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang
tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong,
2000 : 143).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas
di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman,
Manifestasi klinis
1. Kanker kolon kanan
Isi kolon berupa cairan, cenderung teteap tersamar
hingga stadium lanjut. Sedikit kecenderungan
menimbulkan obstruksi, karena lumen usus besar dan
feses masih encer. Anemia akibat perdarahan sering
terjadi, dan darah bersifat samar dan hanya dapat
dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang
dapat di lakukan di klinik). Mucus jarang terlihat,
karena tercampur dalam feses. Pada orang yang kurus,
tumor kolon kanan mungkin dapat teraba, tetapi jarang
pada stadium awal. Penderita mungkin mengalami
perasaan tidak enak pada abdomen, dan kadang-
kadang pada epigatrium.
2. Kanker kolon kiri dan rectum
Cenderung menyebabkan perubahan defekasi
sebagai akibat iritasi dan respon refleks. Diare, nyeri kejang,
dan kembung sering terjadi. Karena lesi kolon kiri cenderung
melingkar, sering timbul gangguan obstruksi. Feses bisa kecil
dan berbentuk pita. Baik mucus maupun darah segar sering
terihat pada feses. Dapat terjadi anemia karena kehilangan
darah kronik. Pertumbuhan pada sigmoid atau rectum dapat
mengenairadiks saraf, pembuluh limfe atau vena,
menimbulkan gejala-gejala pada tungkai atau perineum.
Hemoroid, nyeri pinggang bawah, keinginan defekasi atau
sering berkemih dapat timbul sebagai akibat tekanan pada
alat-alat tersebut. Gejala yang mungkin dapat timbul pada
lesi rectal adalah evakuasi feses yang tidak lengkapsetelah
defekasi, konstipasi dan diare bergantian, serta feses
berdarah.
PENYEBAB
o Penatalaksanaan medis
Pasien dengan gejala obstruksi usus diobati
dengan cairan IV dan pengisapan nasogastrik.
Apabila terjadi perdarahan yang cukup bermakna
terapi komponen darah dapat diberikan.
o Penatalaksanaan bedah
Pembedahan adalah tindakan primer untuk
kebanyakan kanker kolon dan rektal, pembedahan
dapat bersifat kuratif atau paliatif. Kanker yang
terbatas pada satu sisi dapat diangkat dengan
kolonoskop.