Disusun oleh :
Assalamualaikum Wr.Wb.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
A. DEFINISI.....................................................................................................4
B. ETIOLOGI..................................................................................................4
C. PATOFISIOLOGI......................................................................................5
D. KLASIFIKASI............................................................................................6
E. STADIUM KLINIS.....................................................................................6
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG...............................................................8
H. PENATALAKSANAAN MEDIS...............................................................9
A. Analisa data...............................................................................................11
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN..............................................................12
C. Rencana Keperawatan..............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB 1
KONSEP DASAR TEORI
BAB I KONSEP DASAR TEORI
A. DEFINISI
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak
teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya,
baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau
dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak
teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang
mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada
kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam
permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).
B. ETIOLOGI
Terdapat empat etiologi utama kanker kolon (Davey, 2006 : 334) yaitu :
C. PATOFISIOLOGI
a. Anatomi Fisiologi Kolon
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus
buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon
melintang (transverse), kolon menurun(descending),kolon sigmoid, dan
rektum.Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang
sering disebut dengan “kolon kanan”, sedangkan bagian sisanya sering
disebut dengan “kolon kiri”.
b. Patologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak
ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip
(sel yang tumbuh sangat cepat). Pada stadium awal, polip dapat diangkat
dengan mudah. Tetapi, seringkali pada stadium awal adenoma tidak
menampakkan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang
relatif lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat
terjadi pada semua bagian dari usus besar (Davey, 2006 : 335). Kanker
kolon dan rektum terutama (95 %) adenokarsinoma (muncul dari lapisan
epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan
menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam sturktur
sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke
bagian tubuh yang lain ( paling sering ke hati).Kanker kolon dapat
menyebar melalui beberapa cara yaitu :
1. Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam
kandung kemih.
2. Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon.
3. Melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan darah
ke system portal.
4. Penyebaran secara transperitoneal
5. Penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain.
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi penyumbatan
lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta
perdarahan. Penetrasi kanker dapat menyebabkan perforasi dan abses,
serta timbulnya metastase pada jaringan lain (Gale, 2000 :177).
D. KLASIFIKASI
Gejala sangat di tentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi
segmen usus tempat kanker berlokasi. Adanya perubahan dalam defekasi, darah
pada feses, konstipasi, perubahan dalam penampilan feses, tenesmus, anemia dan
perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum terjadi.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi perlu di lakukan baik sigmoidoskopi maupun
kolonoskopi.
Radiologis
Pemeriksaan radiologis yang dapat di lakukan antara lain adalah foto dada
dan foto kolon (barium enema). Pemeriksaan dengan enema barium mungkin
dapat memperjelas keadaan tumor dan mengidentifikasikan letaknya. Tes ini
menggambarkan adanya kebuntuan pada isi perut, dimana terjadi
pengurangan ukuran tumor pada lumen. Luka yang kecil kemungkinan tidak
teridentifikasi dengan tes ini. Enema barium secara umum di lakukan setelah
sigmoidoscopy dan colonoscopy.
Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa dan luas
penyakit. Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat menemukan tempat yang
jauh yang sudah metastasis.
Histopatologi
Biopsy di gunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar histopatologis
karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi
sel.
Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami
perdarahan. Nilai hemoglobin dan hematocrit biasanya turun dengan indikasi
anemia. Hasil tes Gualac positif untuk accult blood pada feces memperkuat
perdarahan pada GI Tract. Pasien harus menghindari daging, makanan yang
mengandung peroksidase (tanaman lobak dan gula bit) aspirin dan vitamin C
untuk 48 jam sebelum diberikan feces spesimen.
Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk
melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen
dan hati.
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinoma kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah sebagai
berikut ;
a. Pembedahan (operasi)
Operasi adalah penanganan yang paling efektif dan cepat untuk
tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastasis , tetapi tidak
menjamin semua sel kanker telah terbuang. Oleh sebab itu dokter bedah
biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker.
b. Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi
misalnya sinar X, atau sinar gamma, di fokuskan untuk merusak daerah
yang di tumbuhi tumor, merusak genetik sehingga membunuh kanker.
Terapi radiasi merusak se-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara lain
sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung dan usus, sel darah.Kerusakan
sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu
makan.
c. Kemotherapy
Chemotherapy memakai obat anikanker yang kuat, dapat masuk
ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah
menyebar. Obat chemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di
injeksi atau di makan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena
digabungkan akan memberikan efek yang lebih bagus.
d. Kolostomi
Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang
dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding
abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen.
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
BAB II KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus :
A. Analisa data
Data Fokus Problem Etiologi
Ds: pasien mengatakan Nyeri Ca colon
nyeri perut kiri
P: nyeri bertambah jika
Obstruksi
dipakai tidur saja, nyeri
berkurang jika dipakai
jalan – jalan Penumpukan di colon
Q: seperti di tusuk – tusuk
R: perut kiri
Distensi
S: skala 3
T: hilang timbul
Do: Perut bawah
- pasien mengeluh sakit
- pasien memegangi
Ssp
perut kiri
- wajah grimace Nyeri
- TD : 120 / 80 mmHg
S : 36,5 0 C
N : 90 x / menit Kerusakan integritas
RR : 20 x / menit kulit
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri b/d kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi
C. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri b/d Setelah 1) Pantau tempat 1) Mengetahui
kompresi dilakukan dan respons cara mengatasi
jaringan tindakan pasien terhadap nyeri yang tepat
sekunder keperawatan nyeri 2) Pasien merasa
akibat 2 x 24 jam2) Ajarkan lebih nyaman dan
obstruksi dengan tujuan: tindakan untuk pasien bisa
- Skala meningkatkan mengatasi nyerinya
nyeri kenyamanan
berkurang : 1 perubahan
- Pasien posisi, gosokan 3) Meningkatkan
membatasi
pengunjung
4) Kolaborasi
pemberian
analgetik
Kerusakan 1) Mengetahui
Setelah penanganan yang
integritas kulit 1) Pantau tanda –
dilakukan tepat
b/d tindakan tanda kerusakan
tindakan 2) Tetap bersih
keperawatan integritas kulit
keperawatan dan menghindari
2 x 24 jam2) Jelaskan dan
dari infeksi
dengan tujuan: ajarkan 3)
cara
Menghindari
- Tidak perawatan kulit dari infeksi
ada tanda atau pasca oprasi
gejala infeksi 3) Berikan barier
- Tidak kulit sesuai
terjadi resep
nekrosis
Gangguan 1) Mengerti
citra tubuh b/d Setelah perasaan dengan
operasi dilakukan 1) Dorong klien terpasangnya
keperawatan mengatakan
2) Memberikan
2 x 24 jam perasaan tentang
pengertian yang
dengan tujuan: pemasangan
tepat dengan
- Pasien kolostominya
menerima diri2) Kaji ulang terpasangnay
1) Mempertahankan posisi
senyaman mungkin untuk
mengurangi reaksi nyeri
2) Membimbing klien untuk
mengurangi nyeri dengan distraksi
dan relaksasi seperti napas dalam
dan jalan – jalan
DAFTAR PUSTAKA
:EGC