KASUS BRONKITIS
OLEH :
PENDAHULUAN
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara ke paru-
paru).Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi
pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-
Pernapasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam
tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 sebagai sisa dari oksidasi
keluar dari tubuh. Fungsi dari sistem pernapasan adalah untuk mengambil O2 yang kemudian
dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran, mengeluarkan CO2 hasil
dari metabolism. Anatomi pernafasan : Hidung, Faring, Laring, Trakea, Bronkus, Paru-paru.
2.1 Definisi
Secara harfiah bronkitis adalah suatu penyakit yang ditanda oleh inflamasi bronkus. Secara
klinis pada ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu penyakit atau gangguan respiratorik dengan
batuk merupakan gejala yang utama dan dominan.Ini berarti bahwa bronkitis bukan penyakit
yang berdiri sendiri melainkan bagian dari penyakit lain tetapi bronkitis ikut memegang peran.(
Ngastiyah, 1997 ).
Bronkitis berarti infeksi bronkus. Bronkitis dapat dikatakan penyakit tersendiri, tetapi
biasanya merupakan lanjutan dari infeksi saluran peranpasan atas atau bersamaan dengan
Bronchitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus. Bronchitis dapat bersifat akut
maupun kronis. Bronchitis akut adlah peradangan bronki dan kadang-kadang mengenai trakea
yang timbul secara mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh perluasan infeksi saluran napas atas
seperti common cold atau dapat juga disebabkan oleh agen fisik atau kimia seperti: asap, debu,
atau kabut yang menguap. Sedangkan bronchitis kronis adalah gangguan klinis yang ditandai
dengan pembentukan mucus yang berlebihan pada bronkus dan bermanifestasi sebagai batu
kronik dan pembentukan sputum selam sedikitnya tiga bulan dalam setahun, sekurang-kurangny
Saluran pernafasan atau tractus respiratorius(respiratory rate) adalah bagian tubuh manusia yan
g berfungsi sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses
pernafasan. Saluran ini berpangkal pada hidung, faring, laring, trakhea, bronkus utama,
Sistem pernafasan berfungsi sebagai pendistribusi udara dan penukaran gas sehingga oksigen
dapat disuplai ke dan karbon dioksida dikeluarkan dari sel-sel tubuh, karena sebagian besar dari
jutaan sel tubuh kita letaknya terlalu jauh dari tempat terjadinya pertukaran gas, maka udara
pertama-tama harus bertukaran dengan darah, darah harus bersirkulasi dan akhirnya darah
Saluran pernafasan terbagi menjadi saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan bawah:
a. Hidung
Merupakan pintu masuk pertama udara yang kita hirup yang terbentuk dari dua tulang hidung
dan beberapa kartilago. Terdapat dua pintu pada dasar hidung yaitu nostril (lubang hidung), atau
b. Faring
Faring atau tenggorokan adalah tuba muskular yang terletak di posterior rongga nasal dan oral
dan di anterior vertebra servikalis. Faring dapat dibagi menjadi tiga segmen :
1) Nasofaring : terletak di belakang rongga nasal. Adenoid atau tonsil faringeal terletak pada
dinding posterior nasofaring, yaitu nodus limfe yang mengandung makrofag. Nasofaring
adalah saluran yang hanya dilalui oleh udara, tetapi bagian faring lainnya dapat dilalui baik
2) Orofaring : terletak di belakang mulut. Tonsil adenoid dan lingual pada dasar lidah,
3) Laringofaring : merupakan bagian paling inferior dari faring. Laringofaring ke arah anterior
dinding muskular orofaring dan laringofaring merupakan bagian dari refleks menelan.
c. Laring
Fungsinya yaitu berbicara adalah saluran pendek yangmenghubungkan faringdengan trakhea. Lar
ing menjadi sarana pembentukan suara. Dinding laring terutama dibentuk oleh tulang
d. Trakea
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 – 20 cincin yang terdiri dari tulang rawan
yang berbentuk seperti tapal kuda yang berfungsi untuk mempertahankan jalan napas agar tetap
terbuka. Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia,
yang berfungsi untuk mengeluarkan benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara
pernapasan.
e. Bronkus
Merupakan lanjutan dari trakea, ada 2 buah yang terdapat pada ketinggian vertebra thorakalis IV
dan V. Mempunyai struktur serupa dengan trakhea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama.
Bronkus kanan lebih besar dan lebih pendek daripada bronkus kiri, terdiri dari 6 – 8 cincin dan
mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri terdiri dari 9 – 12 cincin dan mempunyai 2 cabang. Cabang
bronkus yang lebih kecil dinamakan bronkiolus, disini terdapat cincin dan terdapat gelembung
f. Paru-paru
Merupakan alat tubuh yang sebagian besar dari terdiri dari gelembung-gelembung. Di sinilah
tempat terjadinya pertukaran gas, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah.
2.3 Klasifikasi
a. Bronkitis Akut
Bronkitis akut pada bayi dan anak biasanya juga bersama dengan trakeitis, merupakan penyakit
saluran napas akut (ISNA) yang sering dijumpai. (berakhir dalam masa 3 hari hingga 3 minggu)
Bronkitis Kronik dan atau berulang adalah kedaan klinis yang disebabkan oleh berbagai sebab
dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang-kurangnya selama 2 minggu berturut-turut dan
atau berulang paling sedikit 3 kali dalam 3 bulan dengan atau tanpa disertai gejala respiratorik
Dengan memakai batasan ini maka secara jelas terlihat bahwa Bronkitis Kronik termasuk dalam
kelompok BKB tersebut. Dalam keadaan kurangnya data penyelidikan mengenai Bronkitis
Kronik pada anak maka untuk menegakkan diagnosa Bronkitis Kronik baru dapat ditegakkan
setelah menyingkirkan semua penyebab lainnya dari BKB. (boleh berakhir sehingga 3 bulan dan
2.4 Etiologi
Bronkitis Akut
Virus yang menyebabkan flu atau pilek seringkali menyebabkan juga bronkitis akut.
Bronkitis akut dapat disebabkan karena non infeksi karena paparan asap tembakau karena
polutan pembersih rumah tangga dan asap. Pekerja yang terkena paparan debu dan uap dapat
juga menyebabkan bronkitis akut. Alergi, cuaca, polusi udara dan infeksi saluran napas atas
Bronkitis Kronik
Bronkitis akut dapat menyebabkan bronkitis kronik jika tidak mengalami penyembuhan.
Hal ini terjadi karena penebalan dan peradangan pada dinding bronkus paru – paru yang sifatnya
permanen. Disebut bronkitis kronis jika batuk terjadi selama minimal 3 bulan dalam setahun di
Spesifik :
1. Asma.
5. Sindrom aspirasi.
Terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronchitis yaitu rokok,infeksi, dan
polusi. Selain itu terdapat pula hubungannya dengan faktor keturunan dan status sosial :
1. Rokok
Menurut buku REPORT OF THE WHO EXPERT COMITE ON SMOKINGCONTROL, rokok
adalah penyebab utama timbulnya bronchitis terdapat hubungan yang antara merokok dan
penurunan VEP (volume ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis rokok berhubungan dengan
hyperplasia kelenjar mucus bronkus dan metaplasia skuamus epitel saluran pernapasan juga
2. Infeksi Eksasebasi
Bronchitis disangka paling sering diawali dengan infeksi vius yangkemudian menyebakan
infeksi sekundr bakteri. Bakteri yang isolasi paling banyak adalah hemophilus influenza dan
sterptococus pnemoniae.
3. Polusi
Polusi tidak begitu pengaruhnya sebagai factor penyebab tetapi bila di tambahmerokok resiko
akan lebih tinggi. Zat-zat kimia dapat juga adalah zat-zat pereduksi 02, zat-zat pengoksidasi
4. Keturunan
Belum diketahui secara jelas apakah factor keturunan berperan atau tidak, kecuali pada penderita
defisiensi alfa -1 antitripsin yang merupakan suatu problem, dimana kelainan ini
diturunkan secara autosom resesif. Kerja enzim ini menetralisir enzim proteolitik yang sering
Kematian pada bronchitis ternyata lebih banyak pada golongan sosial ekonomi rendah, mungkin
lendir sehingga lendir yang diproduksi semakin banyak peningkatan jumlah sel
goblet dan penurunan fungsi silia. Hal ini menyebabkan terjadinya penyempitan dan
penyumbatan pada bronkiolus. Alveoli yang terletak dengan bronkiolus dapat mengalami
Proses ini menyebabkan klien menjadi lebih rentan terhadap infeksi pernapasan.
Penyempitan bronchial lebih lanjut dapat terjadi perubaha fibrotik yang terjadi dalam jalan
2.5 Patofisiologi
Asap mengiritasi jalan napas, mengakibatkan hipersekresi lendir dan inflamasi. Adanya
iritasi yang terus menerus menyebabkan kelenjar-kelenjar mensekresi lendir sehingga lendir
yang diproduksi semakin banyak, peningkatan jumlah sel goblet dan penurunan fungsi silia. Hal
ini menyebabkan terjadinya penyempitan dan penyumbatan pada bronkiolus. Alveoli yang
terletak dekat dengan bronkiolus dapat mengalami kerusakan dan membentuk fibrosis sehingga
terjadi perubahan fungsi bakteri. Proses ini menyebabkan klien menjadi lebih rentan terhadap
infeksi pernapasan. Penyempitan bronkhial lebih lanjut dapat terjadi perubahan fibrotik yang
terjadi dalam jalan napas. Pada waktunya dapat terjadi perubahan paru yang irreversible. Hal
Gejala utama bronkhitis adalah timbulnya batuk produktif (berdahak) yang mengeluarkan
dahak berwarna putih kekuningan atau hijau. Dalam keadaan normal saluran pernapasan kita
memproduksi mukus kira-kira beberapa sendok teh setiap harinya. Apabila saluran pernapasan
utama paru (bronkus) meradang, bronkus akan menghasilkan mukus dalam jumlah yang banyak
yang akan memicu timbulnya batuk.Selain itu karena terjadi penyempitan jalan nafas dapat
Menurut Gunadi Santoso dan Makmuri (1994), tanda dan gejala yang ada yaitu :
- Bengek
- Lelah
- Sakit kepala
- Gangguan penglihatan
- Sedikit demam.
a. Bronkitis akut
Pemeriksaan sinar-X toraks mungkin memperlihatkan bronkitis akut.
b. Bronkitis kronik
Respirasi (Pernapasan / ventilasi) dalam praktek klinik bermakna sebagai suatu siklus inspirasi
dan ekspirasi. Frekuensi pernapasan orang dewasa normal berkisar 12 - 16 kali permenit yang
mengangkut kurang lebih 5 liter udara masuk dan keluar paru. Volume yang lebih rendah dari
kisaran normal seringkali menunjukkan malfungsi sistem paru. Volume dan kapasitas paru
Udara yang keluar dan masuk saluran pernapasan saat inspirasi dan ekspirasi sebanyak 500 ml
disebut dengan volume tidal, sedang volume tidal pada tiap orang sangat bervariasi tergantung
pada saat pengukurannya. Rata-rata orang dewasa 70% (350 ml) dari volume tidal secara nyata
dapat masuk sampai ke bronkiolus, duktus alveolus, kantong alveoli dan alveoli yang aktif dalam
Gas darah arteri memungkinkan utnuk pengukuran pH (dan juga keseimbangan asam basa),
oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau
kekurangan basa. Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai
pegangan dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun.
Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang yang
dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu diagnosa hanya dari penilaian analisa gas
darah dan keseimbangan asam basa saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit,
- PH normal 7,35-7,45
· Pemeriksaan radiologis
· Pemeriksaan laboratorium
(berdasarkan pada hasil hitung jenis darah). Sputum diperiksa secara makroskopis untuk
Apabila terjadi infeksi sekunder oleh kuman anaerob, akan menimbulkan sputum sangat berbau,
pada kasus yang sudah berat, misalnya pada saccular type bronchitis, sputum jumlahnya banyak
sekali, puruen, dan apabila ditampung beberapa lama, tampak terpisah menjadi 3 bagian:
- Lapisan terbawah keruh terdiri atas nanah dan jaringan nekrosis dari bronkus yang rusak
Tindakan Perawatan :
- Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan lendir.
- Banyak minum.
- Inhalasi
- Nebulizer
- Untuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan tenang perlu diberikan
Tindakan Medis :
2.9 Komplikasi
- Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi kurang dapat
- Menurut Ngastiyah (1997), untuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar
- Langkah-langkah ini juga dapat membantu menurunkan risiko bronkitis dan melindungi
a. Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko bronkitis
b. Cobalah untuk menghindari orang-orang yang telah pilek atau flu. Semakin sedikit Anda
terkena virus yang menyebabkan bronkitis, semakin rendah risiko Anda mendapatkannya.
c. Hindari keluar malam karena saat malam kondisi udara dingin dan sangat lembab sehingga
d. Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Misalnya telur, susu,
e. Dapatkan vaksin flu tahunan. Banyak kasus bronkitis akut hasil dari influenza, virus.
Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu melindungi Anda dari flu, yang pada
2.11 Prognosis
Bila tidak ada komplikasi prognosis bronkitis akut pada anak umumnya baik. Pada bronkitis
akut yang berulang dan bila anak merokok (aktif atau pasif) maka dapat terjadi kecenderungan
berdasarkan kasus, pasien tidak tau apa yang terjadi pada dirinya. Sehingga sebagai seorang
perawat kita mempunyai kewajiban untuk menganalisa dan melakukan tindakan keperawatan
dengan baik, yaitu dengan melaksanakan tindakan keperawatan yang menguntungkan pasien dan
keluarganya.
2. Kejujuran (veracity)
sebagai perawat dalam memberi pelayanan kesehatan harus menyampaikan kebenaran untuk
meyakinkan klien atau keluarga sudah benar-benar mengerti dan memahami penyakit tonsillitis
itu sendiri.
Namun perawat juga harus bisa menjelaskan dampak-dampak yang akan terjadi bila tidak
Non Malefisience berarti tugas yang dilakukan perawat tidak menyebabkan bahaya bagi
kliennya. Prinsip ini adalah prinsip dasar sebagian besar kode etik keperawatan.
Prinsip keadilan menuntut perlakuan terhadap orang lain yang adil dan memberikan apa yang
D. ADVOKASI
Memberikan gambaran kepada klien mengenai penyakitnya serta meminta dokter menjelaskan
bagaimana prosedur pembedahan dan keparahan penyakit, karena pasien sendiri tidak tahu apa
NURSING ADVOKASI
Nursing Advocacy adalah proses dimana perawat secara objektif memberikan klien informasi
yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan mendukung klien apapun keputusan yang ia
buat.
Melindungi klien atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan praktik tidak
sah yang tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapapun.
Advokasi sebagai dukungan aktif tarhadap setiap hal yang memiliki penyebab atau dampak
penting.
Advokasi merupakan dasar falsafat dan ideal keperawatan yang melibatkan bantuan perawat
Perawat sebagai advokat merupakan penghubung antara klien tim kesehatan lain dalam rangka
pemenuhan kebutuhan klien,membela kepentingan klien dan membantu klien memahami semua
informasi dan upaya kesehatan yang diberikan tim kesehatan dengan pedekatan tradisional
3. Memberikan bantuan mengandung dua peran yaitu peran aksi dan peran nonaksi
Dalam menjalankan tugasnya perawat dilindungi oleh Undang-Undang no. 6 tahun 1960 UU ini
membedakan tenaga kesehatan sarjana dan bukan sarjana.Tenaga perawat termasuk dalam
tenaga bukan sarjana atau tenaga kesehatan dengan pendidikan rendah,termasuk bidan dan
asisten farmasi dimana dalam menjalankan tugas di bawah pengawasan dokter,dokter gigi,dan
apotek.
Pemerintahan membuat suatu pernyataan yang jelas perbedaan antara tenaga keperawatan dan
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Bronkitis berarti infeksi bronkus. Bronkitis dapat dikatakan penyakit tersendiri, tetapi
biasanya merupakan lanjutan dari infeksi saluran pernapasan atas atau bersamaan dengan
penyakit saluran pernapasan atas lain seperti Sinobronkitis, Laringotrakeobronkitis, Bronkitis
pada asma dan sebagainya (Gunadi Santoso, 1994). Yang terdiri dari bronchitis akut dan kronik.
keperawatan dan nursing advocacy pada klien dengan gangguan sistem pernapasan.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.
Somantri, Irman. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Sistem Pernapasan. Edisi 2.