LAPORAN PENDAHULUAN
I. DEFINISI
Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
inflamasi pada pembuluh bronkus, trakea dan bronkioli.Inflamasi
menyebabkan bengkak pada permukaannya, mempersempit ruang
pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan inflamasi.
Bronkitis juga ditandai dengan adanya dilatasi (pelebaran) pada
bronkus lokal yang bersifat patologis.Dilatasi bronkus disebabkan oleh
perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen
elastis dan otot-otot polos bronkus.Pada umumnya bronkus berukuran
kecil yang diserang.Hal ini dapat menghalangi aliran udara ke paru-paru
dan dapat merusaknya.
Secara klinis para ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu
penyakit atau gangguan respiratorik dengan batuk merupakan gejala
utama dan dominan. Ini berarti bahwa bronkitis bukan merupakan
penyakit yang berdiri sendiri melainkan bagian dari penyakit lain juga.
Definisi Bronkitis menurut beberapa sumber, Bronkhitis adalah
hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal
selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut-turut
pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain (Perawatan
Medikal Bedah 2, 1998, hal. 490).
Bronkhitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
dilatasi/ektasis (pelebaran) bronkus lokal yang bersifat patologis dan
berjalan kronik.Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-
perubahan dalam dinding bronkus berupa desrtuksi elemen-elemen
elastis dan otot-otot polos bronkus.Bronkus yang terkena umumnya
bronkus kecil (medium size), sedangkan bronkus besar jarang terjadi.Hal
ini dapat memblok aliran udara ke paru-paru dan dapat
merusaknya.(Gunawan, Iriyan. 2006).
Secara harfiah bronkitis adalah suatu penyakit yang ditanda oleh
inflamasi bronkus.Secara klinis pada ahli mengartikan bronkitis sebagai
suatu penyakit atau gangguan respiratorik dengan batuk merupakan
gejala yang utama dan dominan. Ini berarti bahwa bronkitis bukan
penyakit yang berdiri sendiri melainkan bagian dari penyakit lain tetapi
bronkitis ikut memegang peran.( Ngastiyah, 1997 )
Bronkitis berarti infeksi bronkus. Bronkitis dapat dikatakan
penyakit tersendiri, tetapi biasanya merupakan lanjutan dari infeksi
saluran peranpasan atas atau bersamaan dengan penyakit saluran
pernapasan atas lain seperti Sinobronkitis, Laringotrakeobronkitis,
Bronkitis pada asma dan sebagainya (Gunadi Santoso, 1994)
Bronkitis dibedakan menjadi bronkitis akut dan kronik.Bronkitis
Akut adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang
melibatkan jalan nafas yang besar.Bronkitis akut pada umumnya
ringan.Berlangsung singkat (beberapa hari hingga beberapa minggu),
rata-rata 10-14 hari. Meski ringan, namun adakalanya sangat
mengganggu, terutama jika disertai sesak, dada terasa berat, dan batuk
berkepanjangan..
Bronchitis kronikmerupakan inflamasi berulang dan degenerasi
bronkus yang bisa berhiubungan dengan infeksi aktif. Bronchitis kronik
dapat merupakan proses dasar dari suatu penyakit, seperti asma, fibrosis
kistik, sindrom diskinesia silia, aspirasi benda asing, atau paparan
terhadap iritan jalan nafas. Pada orang dewasa, dikatakan bronchitis
kronik apabila terdapat batuk kronik dan pembentukan sputum selama
sedikitnya 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dalam dua tahun
berturut-turut.
II. ETIOLOGI
Bronkitis berhubungan dengan infeksi virus, bakteri sekunder,
polusi udara, alergi, aspirasi kronis, refluks gastroesophageal, dan infeksi
jamur.Virus merupakan penyebab tersering bronkitis (90%), sedangkan
sisanya (10%) oleh bakteri.Virus penyebab yang sering yaitu yaitu virus
Influenza A dan B, Parainfluenza, Respiratory Syncitial Virus (RSV),
Rinovirus, adenovirus dan corona virus. Bronkitis akut karena bakteri
biasanya dikaitkan dengan Mycoplasma pneumoniae, Mycobacterium
tuberculosis, Bordatella pertusis, Corynebacterium diphteriae, Clamidia
pneumonia, Streptococcus pneumonia, Moraxella catarrhalis, H.
influenza, Penyebab lain agen kimia ataupun pengaruh fisik.
Bronchitis kronik dapat disebabkan oleh serangan bronchitis akut
yang berulang, yang dapat melemahkan dan mengiritasi bronkus, dan
pada akhirnya menyebabkan bronchitis kronik.Penyebab umum untuk
bronchitis akut dan kronik pada anak adalah sebagai berikut.
• Infeksi virus ; adenovirus, influenza, parainfluenza, respiratory
syncytial virus, rhinovirus, coxsackievirus, herpes simplex virus.
• Infeksi bakteri : S pneumonia, M catarrhalis, H influenza,
Chlamydia pneumoniae (Taiwan acute respiratory [TWAR] agent),
Mycoplasma species.
• Polusi udara, seperti merokok.
• Alergi
• Aspirasi kronik atau refluks gastrointestinal
• Infeksi fungi
b) Faring
Merupakan tempat persimpangan antara janaln nafas dan jalan
makanan. Terdapat di bawah dasar teng korak, di belakang ronga
hidung dan mulut sebelah depan rusa tulang leher.
Faring dibagi tiga bagian :
(1)Bagian atas yang sama tingginya dengan koana yang disebut
nesofaring
(2)Bagian tengah yang sama tingginya denan istmus fausium
disebut orofaring.
(3)Bagian bawah sekat, dinamakan langiofaring.
c) Laring. Merupakan saluran pendek yang menghubugnkan faring
dan trakea, dan bertindak sebagai pembentukan suara.
2. Organ saluran pernafasan bawah
a) Trakhea
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 s/d 20 cincin
yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku
kuda. Panjang trakhea 9-11 cm dan di belakang terdiri dari jaringan
ikat yang dilapisi oleh otot polos.
b) Bronkhial dan alveoli
Ujung distal trachea membagi menjadi bronki primer kanan dan
kiri yang terletak di dalam rongga dada. Fungsi percabangan
bronkial untuk memberikan saluran bagi udara antara trakea dan
alveoli.
Alveoli berjumlah 300-500 juta di dalam paru-paru, fungsinya
adalah sebagai satu-satunya tempat pertukaran gas antara
lingkungan eksternal dan aliran darah.
c) Paru-paru
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri
dari gelembung-gelembung (gelembung hawa-alveoli).
Gelembung-gelembung alveolir ini terdiri dari sel-sel epitel dan
endotel.
Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000
buah (paru kiri dan kanan).
Kapasitas paru-paru :
(1) Kapasitas total
Jumlah udara yang dapat mengisi paru-paru pada inspiasi
sedalam dalamnya.
(2) Kapasitas vital
Jumlah udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi
maksimal.
d) Toraks
Rongga toraks terdiri dari rongga pleura kanan dan kiri dan bagian
tengah yang disebut mediastinum. Toraks mempunyai peranan
penting dalam pernafasan, karena bentuk elips dari tulang rusuk
dan sudut perlekatannya tulang belakang. Perubahan dalam ukuran
toraks inilah yang memungkinkan terjadinya proses inspirasi dan
ekspirasi.
Bagian paru-paru :
1) Pleura adalah bagian terluar dari paru-paru dikelilingi oleh
membran halus, licin atau pleura.
2) Mediastinum adalah bagian dinding yang membagi rongga
toraks menjadi 2 bagian
3) Lobus adalah bagian paru-paru dibagi menjadi lobus kiri terdiri
atas lobus bawah dan atas tengah dan bawah
4) Bronkus dan bronkiolus terdapat beberapa divisi bronkus di
dalam setiap lobus paru. Brokiolus adalah percabangan dari
bronkus
5) Alveoli paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli yang
tersusun dalam kloster antara 15-20 alveoli
B. Fisiologi Pernafasan
Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang
banyak mengandung CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut
ekspirasi.
Pernafasan paru-paru Merupakan pertukaran oksigen dan
karbondioksida yang terjadi pada paru-paru. Pernafasan melalui paru-
paru atau pernafasan eksterna oksigen diambil melalui mulut dan hidung
pada waktu bernafas dimana oksigen masuk melalui trakea sampai ke
alveoli berhubungan dengan darah dalam kapiler pulmonar, alveoli
memisahkan oksigen dari darah , O2 menembus membran, diambil oleh
sel darah merah dibawa ke jantung dan dari jantung dipompakan ke
seluruh tubuh.
Guna pernafasan :
1) Mengambil O2 yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh
(sel-selnya) untuk mengadakan pembakaran.
2) Mengeluarkan CO2 yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran,
kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang (karena
tidak berguna lagi oleh tubuh).
3) Menghangatkan dan melembabkan udara.
Pernafasan dalam keadaan normal
Orang dewasa : 16 – 18 x/mnt
Anak-Anak kira-kira : 24 x/ mnt
Bayi kira-kira : 30 x/ mnt
Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar toraks,
yang merupakan suatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat
menahan tekanan. Efek dari gerakan ini adalah secara bergantian
meningkatkan dan menurunkan kapasitas dada. Inspirasi adalah ketika
kapasitas dalam dada meningkat, udara masuk melalui trakea. Ekspirasi
adalah ketika dinding dada dan diafragma kembali ke ukurannya semula.
IV. PATOFISIOLOGI
Penemuan patologis dari bronchitis adalah hipertropi dari kelenjar
mukosa bronchus dan peningkatan sejumlah sel goblet disertai dengan
infiltrasi sel radang dan ini mengakibatkan gejala khas yaitu batuk
produktif. Batuk kronik yang disertai peningkatan sekresi bronkus
tampaknya mempengaruhi bronchiolus yang kecil – kecil sedemikian
rupa sampai bronchiolus tersebut rusak dan dindingnya melebar. Faktor
etiologi utama adalah merokok dan polusi udara lain yang biasa terdapat
pada daerah industri. Polusi tersebut dapat memperlambat aktifitas silia
dan pagositosis, sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan
mekanisme pertahanannya sendiri melemah.
Peningkatan pelepasan
Iritasi Mukosa Bronkus
Histamin
Demam
Batuk produktif Penyempitan jalan
napas Malaise
Ndx. Gangguan
Nyeri Napas pendek keseimbangan
cairan Ndx. Intoleransi
Aktifitas
VIII. TERAPI
Tujuan pengobatan bronkitis adalah untuk mengurangi gejala
batuk, melegakan pernapasan serta menyembuhkan bronkitis. Terapi
bronkitis meliputi :
1. Istirahat yang cukup.
2. Minum cairan yang banyak.
3. Bernapas dalam udara hangat serta menghindari udara dingin dan AC.
4. Penekan batuk, pengencer dahak dan antibiotik.
Rehabilitasi paru: rehabilitasi paru adalah program latihan
pernapasan di mana Anda bekerja dengan seorang terapis pernafasan
untuk membantu Anda belajar untuk bernapas dengan lebih mudah dan
meningkatkan kemampuan Anda untuk berolahraga.
Jenis obat yang dipakai untuk bronkitis:
a. Beberapa jenis obat bronkitis yang sering digunakan oleh dokter adalah :
1. Antibiotik. Bronkitis biasanya terjadi akibat infeksi virus , sehingga
antibiotik tidak efektif. Namun dokter mungkin meresepkan
antibiotik jika bronkitis disebabkan oleh infeksi bakteri.
2. Obat batuk. Jika batuknya kering maka diberikan obat penekan batuk
seperti DMP atau kodein, jika batuknya berdahak maka diberikan
obat pengencer dahak seperti Gliseril Guikolat (GG) dan epexol.
3. Obat lain. Jika Anda memiliki asma atau penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK), dokter mungkin merekomendasikan inhaler dan
obat-obatan lain untuk mengurangi peradangan dan membuka bagian
dalam paru-paru yang menyempit .
X. PROGNOSIS
a. Bronkitis akut biasanya sembuh total, dengan prognosis yang bagus.
b. Pasien dengan bronkitis kronik dan didiagnosis asma, penyakit struktur
saluran napas, atau imunodefisiensi perlu pengawasan secara teratur
untuk meminimalkan kerusakan paru dan perkembangan menjadi
penyakit paru kronik yang ireversibel.
XI. PENCEGAHAN
Menurut Ngastiyah (1997), untuk mengurangi gangguan tersebut
perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah parah.
Membatasi aktivitas anak.
Tidak tidur di kamar yang ber AC atau gunakan baju dingin, bila ada
yang tertutup lehernya.
Hindari makanan yang merangsang.
Jangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan mandikan
anak denganair hangat.
Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan.
Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi
BAB II
ASKEP TEORI
7. Timbang berat badan sesuai indikasi. - Berguna untuk menentukan kebutuhan kalori, menyusun tujuan
berat badan, dan evaluasi keadekuatan rencan nutrisi.
8. Konsul ahli gizi/nutrisi pendukung tim untuk memberikan - Kebutuhan kalori yang didasarkan pada kebutuhan individu
makanan yang mudah cerna secara nutrisi seimbang (mis: memberikan nutrisi maksimal.
tambahan nutrisi tambahan oral/selang).
6. Dorong keseimbangan antara aktivitas dan istirahat. - Menurunkan konsumsi/kebutuhan keseimbangan oksigen dan
memperbaiki pertahanan pasien terhadap infeksi, meningkatkan
penyembuhan.
7. Diskusikan kebutuhan masukan nutrisi adekuat. - Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan
menurunkan tekanan darah terhadap infeksi.
8. Dapatkan spesimen sputum dengan batuk atau penghisapan untuk - Dilakukan untuk mengidentifikasikan organisme penyebab dan
pewarnaan kuman Gram, kultur/sensivitas. kerentanan terhadap berbagai antimikrobial.
9. Berikan antimikrobial sesuai indikasi. - Dapat diberikan untuk organisme khusus yang teridentifikasi
dengan kultur.
5. Diagnosa keperawatan : Intoleran Aktifitas Berhubungan
Dapat berhubungan dengan : Insufisiensi ventilasi dan oksigenasi.
Tujuan : - Pasien akan mengidentifikasi aktivitas yang menimbulkan kelemahan
- Berpartisipasi dalam aktivitas yang dibutuhkan dengan TTV dalam rentang normal
- Mengungkapkan secara verbal pemahaman tentang kebutuhan oksigen, pengobatan dan
atauperalatan yang dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
Kriteria Evaluasi : - Pasien dapat menidentifikasi aktivitas yang menimbulkan kelemahan.
- Pasien mengungkapkan kebutuhan akan oksigen.
Intervensi Rasional
1. Kaji keadaan umum pasien - Menentukan intervensi yang tepat
2. Kaji tingkat kemampuan aktivitas. - Mengetahui sejauh mana kemampuan aktivitas pasien &
3. Observasi tanda-tanda vital. menentukan tindakan selanjutnya.
4. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat di tempat tidur. - Mengetahui perubahan curah jantung sehingga tidak terjadi
5. Bantu pasien untuk beraktivitas hipotensi
6. Libatkan keluarga dalam mendampingi pasien. - Mengurangi kerja jantung.
7. Kolaborasi medik dalam pemberian O2 - Dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari dan kebutuhan O2.
- Membantu memenuhi kebutuhan sehari – hari.