Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alfandy Costario

NIM : PO.62.20.1.17.315

Prodi : D-IV Keperawatan Reguler IV

PENYAKIT KANDUNG EMPEDU

1. Jenis diet
Pada pasien yang mengalami penyakit kandung empedu, diet yang diberikan adalah diet
rendah lemak (RL). Diet rendah lemak yang diberikan pada penderita penyakit ini terdiri
dari 3 jenis, yaitu:
a. Diet lemak rendah I
1) Diet lemak rendah I diberikan kepada pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan
kolik akut.
2) Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis
3) Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali vitamain A dan C
b. Diet lemak rendah II
1) Diet lemak rendah II diberikan secara berangsur bila keadaan akut dapat diatasi dan
perasaan mual sudah berkurang
2) Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak atau biasa
3) Makanan ini rendah energy, kalsium dan tiamin
c. Diet lemak rendah III
1) Diet lemak rendah III di berikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang
tidak gemuk dan mempunyai nafsu makan
2) Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa
3) Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi
4) Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet penyakit kandumg empedu
adalah semua makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan
makanan yamg menimbulakan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
ketimun, durian, dan nangka.
Kandung empedu adalah organ berukuran kecil. Fungsi utamanya adalah menyimpan
empedu yang dihasilkan oleh hati, namun juga membantu proses pencernaan. Penyakit
kandung empedu lebih banyak diderita oleh wanita, orang-orang yang kelebihan berat
badan, penderita gangguan pencernaan, dan orang-orang dengan tingkat kolesterol yang
tinggi.

Penyakit pada kandung empedu umumnya terdiri atas infeksi (kolesistitis) dan batu
empedu (kolelitiasis). Ada beberapa faktor gizi yang turut menyebabkan terjadinya penyakit
kandung empedu. Faktor-faktor tersebut adalah.

a. Obesitas
b. Konsumsi lemak yang tinggi
c. Dislipidemia, khususnya peningkatan kadar trigliserida yang berhubungan dengan
asupan lemak dan gula yang tinggi
d. Penurunan berat badan yang cepat

Gejala yang timbul pada penyakit kandung empedu meliputi sakit perut, mual serta
muntah, gejala kuning (ikterus), demam, intoleransi lemak dan kembung atau sering buang
angin (flatulensi).

Intervensi gizi yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit kandung empedu adalah
dengan:

a. Mengendalikan berat badan


b. Membatasi asupan lemak hingga <30% dari total kalori atau konsumsi lemak tidak lebih
dari 30 gram/hari
c. Membatasi konsumsi gula murni (gula pasir dan makanan manis lainnya)
d. Menghindari program penurunan berat yang terlalu drastis
Tabel contoh menu sehari diet Penyakit Kandung Empedu

Pagi Siang Malam


Bubur/nasi tim/ nasi, ikan Bubur/nasi tim/ nasi, ayam Bubur/nasi tim/ nasi, semur
bakar, sayur asem, pepaya bumbu kecap tanpa kulit daging, pepes tahu, tumis
dan lemak, tempe bacem sawi dan tomat, buah
tumis wortel + buncis, sari pisang ambon
jeruk

Selingan jam 10.00 Selingan jam 16.00


Pudding agar-agar Kue jentik manis

2. Prinsip diet
a. Makanan untuk sarapan pagi jangan mengandung banyak lemak; sarapan pagi
sebaiknya berupa sereal dan buah-buahan.
b. Gunakan susu rendah lemak (kadar lemak 1%) atau susu skim untuk mengurangi
konsumsi lemak. Susu nabati seperti susu kedelai juga merupakan pilihan yang baik.
c. Gunakan pengganti gula seperti aspartame (Equal, Diasweet) sebagai pemanis kopi, the
atay bubur sereal (havermout).
d. Beli makanan camilan nyang rendah lemak seperti buah-buahan, kue basah, roti bekatul
atau cracker rendah lemak dan bran cookies lainnya. jangan menyimpan tarcis, kue
kering, keripik, coklat, dan makanan gorengan dalam jumlah besar di rumah karena
akan menggoda Anda untuk ngemil makanan berminyak.
e. Makan sayuran yang tidak banyak menimbulkan gas seperti wortel, bayam, terong, dll.
(kubis mentah, kembang kol, nangka dan durian merupakan jenis sayuran/ buah yang
bisa menimbulkan gas dalam usus.)
f. Lakukan olahraga santai seperti berjalan atau bersepeda ketika Anda pergi berbelanja
atau bekerja. Ajak anak-anak untuk rekreasi lintas alam, berenang, hash pada waktu-
waktu liburan.
3. Preskripsi diet
a. Dalam keadaan akut, biasanya pasien di puasakan dan mendapatkan cairan serta
elektrolit lewat infuse. Setelah lewat 12-24 jam, diet cair jernih dapat ditawarkan dan
kemudian dilanjutkan dengan diet rendah lemak.
b. Diet rendah lemak. Konsumsi lemak sekitar 20-40 gram/hari dianjurkan bagi penderita
kandung empedu. Jumlah ini dianggap sudah memadai untuk mengurangi stimulasi
kandung empedu dan meredakan keluhan sakit perut.diet tanpa lemak tidak dianjurkan
karena akan mengurangi kontraksi batu empedui sehingga jumlah timbunan getah
empedu akan meningkat yang selanjutnya meningkatkan resiko peningkatan batu
empedu. Minyak nabati dengan rantai-karbon sedang (MCT) akan mengurangi
kontraksi kandung empedu untuk mengeluarkan getah empedu secara mendadak karena
penyerapan jenis minyak ini dapat terjadi langsung ke dalam darah (MCT tidak
diemulsikan dan penyerapannya tidak memerlukan getah empedu seperti halnya rantai
minyak-panjang).
c. Diet harus baik dan seimbang untuk menghindari defisiensi kalori, protein dan
mikronutrien sebelum pembedahan.
d. Diet tidak boleh mengandung makanan yang merangsang (makanan pedas) dan
makanan yang menimbulkan gas seperti buncis, kembang kol, brokoli, bawang, dll.
Kopi dan teh kental yang mengandung kafein harus dihindari karena dapat
meningkatkan kadar kolesitokinin yang akan menstimulasi kontraksi kandung empedu.
e. Suplemen multivitamin/mineral khususnya suplemen A, D, E, dan K jenis yang larut
dalam air dapat diberikan hingga memenuhi 100% AKG.
f. Diet rendah lemak dapat dianjurkan selama 4-6 minggu sesudah fase akut atau sesudah
pembedahan (pengangkatan kandung empedu dan batu empedu ) kendati sebagian
dokter mungkin percaya bahwa modifikasi diet tidak diperlukan untuk penyakit ini.
4. Makanan yang dianjurkan dan yang dibatasi

Jenis bahan makanan Dianjurkan Dibatasi


Sumber karbohidrat Nasi, bubur, bihun, roti, Makanan bergas: ubi dan
gandum, makaroni, pasta, singkong
jagung, kentang, talas,
havermout
Sumber protein hewani Telur, susu skim/susu rendah Hati, ginjal, jantung,
lemak, ayam tanpa kulit, limpa,Otak, ham, sosis,
daging tanpa lemak, ikan babat,Usus, paru, lemak
sapi, babi, kambing, susu
penuh (full cream), cream,
keju, mentega
Sumber protein nabati Kacang-kacangan dan Kacang-kacangan dan
olahannya seperti tahu, tempe olahannya yang digoreng
dan susu kedelai
Sayuran Semua sayuran selain yang Sayuran bergas: kol,
bergas kembang kol, ketimun dan
daun pepaya, lobak
Buah-buahan Semua buah-buahan selain Buah-buahan yang
yang menimbulkan gas menimbulkan gas : nangka,
nanas, durian
Minuman Semua macam minuman yang Teh kental atau kopi.
tidak beralkohol Minuman yang mengandung
soda dan alkohol: soft drink,
arak, ciu, bir
Lainnya Semua macam bumbu Makanan yang berlemak
secukupnya dan penggunaan santan
kental, makanan yang
digoreng
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikihow.com/Mengenali-Penyakit-Kandung-Empedu

2. https://tips.123sehat.com/diet-2/diet-penyakit-kandung-empedu/4/

3. https://tips.123sehat.com/diet-2/diet-penyakit-kandung-empedu/3/

4. Hartono, Andry. 2004. Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit. Jakarta: Kedokteran ECG

Anda mungkin juga menyukai