Anda di halaman 1dari 14

JENIS-JENIS KEWIRAUSAHAAN DIBIDANG

KEPERAWATAN DIBIDANG PENELITIAN

OLEH :

I KOMANG AGUS WIRANATA P07120216013


NI LUH ADE SERIASIH P07120216015
NI MADE RASITA PUSPITASWARI P07120216016
NI LUH PUTU ARY APRILIYANTI P07120216017
NI MADE TARIANI P07120216017

DIV KEPERAWATAN TINGKAT III SEMESTER

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatnyaNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “jenis-jenis

kewirausahaan dibidang keperawatan dibidang penelitian ” tepat pada waktunya.

Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas kewirausahaan selain itu untuk
mengetahui dan memahami materi. jenis-jenis kewirausahaan dibidang keperawatan
dibidang penelitian

Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu


menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap
pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Denpasar,

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menujusukses. Sesuatu
yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber
keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu
kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan
sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari
baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan
baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan- pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya.
Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Namun pada
kewirausahaan tidak bisa menutup kemungkinan bagi seorang kesehatan keperawatan
untuk memiliki wirausaha. Dangan kata lain seorang perawat bisa memiliki wirausaha.
Pada makalah ini akan di jelaskan pengertian apa itu kewirausahan , ciri-cici dan
karakteristik wirausaha dan jenis

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kewirausahaan keperawatan dibidang penelitian ?
2. Apa jenis- jenis kewirausahaan dalam bidang kesehatan keperawatan?
3. Apa Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh perawat untuk melakukan kegiatan
kewirausahaan?
4. Apa Contoh kewirausahan di bidang keperawatan di bidang penelitian
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang pengertian kewirausahaan dalam
keperawatan
2. Mahasiswa mampu mengetahui tentang jenis- jenis kewirausahaan dalam bidang
kesehatan keperawatan?
3. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh
perawat untuk melakukan kegiatan kewirausahaan?
4. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Contoh kewirausahan di bidang keperawatan
di bidang penelitia
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Pengertian Kewirausahaan Dalam Bidang Keperawatan


Dalam fundamental of Nursing, Taylor, Lilis dan leMone (1997:11), membahas
tentang expanded career Roles and function of Nurses, meliputi; clinical Nurse
specialist, Nurse practitioner, Nurse anesthetist, Nurse midwife, Nurse educator, Nurse
administrator, Nurse researcher, Nurse entrepreneur. Nurse entrepreneur is a nurse,
usually with an advance degree, who may manage a clinic or health related business,
conduct research, provide education or serve as an adviser or consultant to institutions,
political agencies or business (Winarto, 2005).
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran
dan fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau
sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing
Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam
pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini
perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau
owner yang akan menggaji karyawannya (Winarto, 2005).
Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur terdiri
dari dua kata yaitu nurse dan entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang individu yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam
menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Seorang entrepreneur adalah
seorang individu yang mengasumsikan tanggung jawab total dan risiko untuk
menemukan atau membuat peluang menggunakan bakat pribadi, ketrampilan dan energi,
dan seseorang yang mempekerjakan proses perencanaan strategis untuk mentransfer
peluang tersebut menjadi sebuah layanan yang bernilai atau produk (ICN, 2004).
Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan entrepreneurship
yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan. Seiring dengan gencarnya
program gerakan nasional kewirausahaan pada masyarakat luas, kalangan kampus adalah
salah satu sasarannya. Para calon intelektual yang tengah dalam studi pada berbagai
bidang ilmu berusaha dikenalkan pada dunia wirausaha. Hal ini merupakan langkah
usaha membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada mereka agar kelak setelah
meninggalkan kampus tidak selalu berorientasi pada keinginan untuk menjadi pegawai
atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Di beberapa kampus
yang concern dalam program ini bahkan sampai membentuk satu wadah resmi pusat
pelatihan dan riset bisnis yang tidak hanya ditujukan pada mahasiswa saja tapi untuk
masyarakat luas. Khusus untuk para mahasiswa ilmu keperawatan, maka istilah
nursepreneur dipakai untuk mengenalkan dan memberi pengetahuan dasar tentang
kewirausahaan. Hal ini diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola berpikir
menanggulangi pengangguran melalui dunia pendidikan. Lebih jauh lagi memang
ditujukan agar dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat berkontribusi bagi
kesejahteraan masyarakat, di samping memiliki soft skill dan keterampilan yang
kompeten dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin studi yang dijalani
(Winarto, 2005).
Nurse entrepreneur adalah seorang pemilik bisnis yang menawarkan pelayanan
keperawatan meliputi perawatan lagsung, pendidikan, penelitian, administratif atau
konsultasi. Perawat yang bekerja secara mandiri atau perawat wirausaha bertanggung
jawab langsung kepada klien, kepada siapa, atau atas nama siapa, pelayanan keperawatan
yang disediakan (ICN, 2004).
Sebagian kecil perawat mereklamasi hak tradisional mereka untuk praktek klinis
secara independen dan menjadi wirausaha perawat yang menyediakan perawatan jasa.
Mereka memperluas peran dan menawarkan berbagai layanan dengan fokus utama pada
promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan kecelakaan, rehabilitasi dan layanan
dukungan tetapi termasuk praktik klinis khusus dan konsultan manajemen. Wirausaha
perawat memberikan dan menyediakan penelitian mengenai kualitas dan efektivitas
perawatan dan membangun gambaran publik yang positif sebagai advokat pasien,
penjaga, konselor dan pendidik di samping dokter yang efisien (ICN, 2004).
B. Jenis Wirausaha Bagi Tenaga Keperawatan
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala
kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai
konsumen. Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola,
pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner .

1. Home Care

Definisi Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home


care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian danmeminimalkan akibat dari penyakit. Selain
itu, home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau sarana
ataupun institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan
mengkoordinir berbagai kategori tenaga professional dibantu tenaga non professional
dibidang kesehatan maupun non kesehatan.
2. Konsultan Keperawatan

Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa


nasihat ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan dengan
ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan karyawan diperusahaan, melainkan
seseorang yang menjalankan usaha hanya sendiri serta berurusan dengan berbagai
klien dalam satu waktu. Tidak hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa
memberikan layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada klien. Konseling
adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis
atau masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk
meningkatkan perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual (Mubarak dan Nur Chayatin, 2009).

3. Terapi Komplementer

Terapi komplementer adalah cara penanggulangan


penyakit yang dilakukan sebagai pendukung
pengobatan medis konvensional atau sebagai
pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis
yang konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis teknik
pengobatan komplementer yang telah ditetapkan
oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam
pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :
a. Akupunktur Medik.
b. Terapi Hiperbarik.
c. Terapi herbal medik.

4. Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang Penelitian

Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi


oleh lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan juga membuka peluang usaha
tersendiri bagi perawat. Dengan membentuk tim riset profesional seperti:
a. Teknik perawatan luka.
b. Terapi modalitas.

5. Dalam Bidang Pendidikan

Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan


dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan
ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan seperti:

a. Lembaga Pelatihan Baby Sister.


b. Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak

D. Syarat-Syarat Yang Harus Dimiliki Oleh Perawat Untuk Melakukan Kegiatan


Kewirausahaan
Entrepreneur memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang
disampaikan oleh John G. Entreprenuer memiliki sifat :
1) Berhasrat mencapai prestasi
2) Seorang Pekerja keras
3) Ingin bekerja untuk dirinya
4) Mencapai kualitas
5) Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
6) Optimis
7) Berorganisasi
8) Berorientasi kepada keuntungan
Seseorang yang berprofesi apapun, asal mampu menerapkan 8 aspek sifat
entrepreneur dalam kehidupan sehari-harinya, maka dapat dikategorikan sebagai
entrepreneur, termasuk seorang perawat. Dengan jiwa Entrepreneur masalah sehari-hari
yang dihadapi perawat di ruangan akan menjadi uang. Karena perawat yang berjiwa
entreperneur memilki ciri berorientasi pada keuntungan. Sebagai contoh masalah
menumpuknya botol infus bekas, abocate yang tak terpakai, penunggu pasien,
terpisahnya orang tua yang sakit dengan anak.
Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut :
1) Pengerahan Diri: Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja
untuk diri sendiri.
2) Pengasuhan Diri: Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun
memilikinya.
3) Orientasi pada Tindakan : Hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasikan
dan mengubah ide-ide Anda menjadi kenyataan.
4) Energi Tingkat Tinggi : Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental
dan fisik.
5) Toleransi atas Ketidakmenentuan : Secara psikologis mampu menghadapi resiko
Agar konsep Entrepeneur dapat dipahami lebih jauh dalam kaitannya dengan
konsep nursepreneur, akan dicakup lima ciri entrepeneur unggulan (Paulus Winarto,
2005):
1. Berani mengambil risiko.
Perawat berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko. Tentu tidak
semua risiko diambil melainkan risiko yang telah diperhitungkan dengan cermat
(calculated risk).
2. Menyukai tantangan.
Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi
dan jaman yang terus berubah menjadi motivasi kemajuan bukan menciutkan nyali
seorang perawat entrepreneur unggulan. Dengan demikian, ia akan terus memacu
dirinya untuk maju, mengatasi segala hambatan.
3. Punya daya tahan yang tinggi.
Seorang entreprenur harus banyak akal, kretaif dan tidak mudah putus asa. Ia harus
selalu mampu bangkit dari kegagalan serta tekun.
4. Punya visi jauh ke depan
Segala yang dilakukan perawat punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan
langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu tertentu. Bagaimana
tahun berikutnya, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, dan seterusnya.
5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik.
Perawat entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika itu
dirasa kurang, maka ia akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten agar dapat
memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.
Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian
untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Hal
inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang
segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif. Bahkan terkadang dicap gila
pada awal kemunculannya karena bertentangan dengan kebiasaan umum (Winarto,
2005)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil yaitu Kewirausahaan merupakan
kemampuan seseorang dalam mengoptimalkan segala sumber daya yang ada , baik
itumateril , intelektual , waktu dan kemampuan kretivitasnya untuk menghasilkan suatu
produk atau usaha dan membawa visi kedalam kehidupan . Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif, peluang , cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu . Hasil akhir dari
proses tersebut adalah pencitaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau
tidak kepastian. Dan kewirausahaan bisa dilakukan dalam bidang apapun seperti
kewirausahaan dibidang kesehatan keperawatan dan tidak hanya senuah usaha perushan
atau sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

ICN. 2004. Guidelines on the Nurse Entre/Intrapreneur Providing Nursing Service.


International Council of Nurses: Geneva.
Anonymous. 2011. Nursepreneur. http://webcache.googleusercontent.com/
search?q=cache:qi5xMN2ZBP8J:www.scribd.com/doc/79676692/NURSEPRENEURS
+nurse+entrepreneurship&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=id&lr=lang_id. (Diakses tanggal
17 Maret jam 17.00 WITA)
Triton PB., 2007, Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Tugu Publisher,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai