Anda di halaman 1dari 8

SISTEM RESPIRASI

Tugas IKD 1A

oleh
1. Pungki Wahyuningtyas (152310101195)
2. Ilya Farida (152310101270)
3. Lilis Susanti (152310101066)
4. Anggita Setya L. (152310101179)
5. Salman Farisi (152310101042)
6. Desty Martha A. (152310101068)
7. Ghifari Alta Choironi (152310101281)

Kelompok H

KELAS B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015
Pertanyaan

1. Gambarkan anatomi system pernafasan


2. Jelaskan fungsi dari masing-masing organ tersebut
3. Jelaskan proses terjadinya pernafasan
4. Apakah factor yang mempengaruhi pernafasan
5. Sebutkan contoh penyakit karena gangguan pernafasan

Jawaban

1.

2. a. Hidung/rongga hidung : berfungsi sebagai tempat masuknya


udara.
b. Bulu hidung/selaput lendir : berfungsi untuk menyaring debu atau
benda asing yang masuk bersama udara.
c. Faring
 Nasofaring : berfungsi untuk menghubungkan
hidung ke mulut yang memungkinkan seseorang utuk bernafas
melalui hidung.
 Orofaring : berfungsi sebagai pertemuan rongga
mulut dengan faring, yang terdapat pangkal lidah.
 Laringofaring : untuk menghubungkan system pernafasan
dan sistem pencernaan.
d. Epiglotis : berfungsi mengatur perjalanan udara dan
makanan pada persimpangan tersebut.
d. Laring : berfungsi sebagai jalan udara dari faraing
ke saluran nafas lainnya dan berfungsi untuk menghasilkan sebagian besar
udara yang dipakai berbicara dan bernyanyi.
e. Pita suara : sebagai pintu klep yang mengatur
pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung. Juga
sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru
dengan mulut atau hidung.
f. Trakhea (tekak) : mendorong keluar debu-debu dan bakteri
dengan gerakan silia-silia di trakea
g. Bronkus : tempat pertukaran O2 dan CO2, serta untuk
membawa udara melalui jaringan paru-paru.
h. Paru-paru : untuk menerima pompaan darah paru-paru
memompa darah ke seluruh tubuh.
i. Rongga Pleura : menukar oksigen dari udara dengan
karbondioksida(CO2) dari darah.
j. Membran pleura : selaput pelindung yang menutupi paru-paru
k. Diafragma : membantu dalam proses pernafasan
l. Arteri pulmonal : membawa darah terdeoksigenasi dari
ventrikel kanan jantung ke paru-paru.
m. Vena pulmonal : mengangkut darah yang kaya oksigen ke
jantung. :
n. Lobus paru-paru kiri :
o. Bronkiolus : sebagai media yang menghubungkan
oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-paru.
p. Jantung : memompa darah ke seluruh tubuh dan
menampungnya kembali setelah dibersihkan organ paru-paru.
q. Rongga pericardium : menstabilkan dan penahan jantung,
melindungi jantung dari kerusakan dan infeksi yang terjadi pada organ-
organ terdekat dan kerusakan yang disebabkn oleh pukulan eksternal ke
daerah dada.
3.

Mekanisme Pernapasan Dada


1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --
> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang -->
tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan
udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru

2. Fase ekspirasi pernapasan dada


Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru
menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan
dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

Mekanisme Pernapasan Perut


1. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung
menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam
paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk

2. Fase ekspirasi pernapasan perut


Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --
> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas
dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

4. Mekanisme pernapasan diatur oleh dua factor yaitu:


 Faktor kimiawi : factor utama dalam pengendalian dan
pengaturan frekuensi gerakan pernapasan. CO2 adalah produk asam
dari metabolism dan bahan kimia yang asam ini merangsang pusat
pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas otot
perrnapasan.
 Pengendalian oleh saraf : pusat pernapasan adalah pusat otomatis
didlam medulla oblongata yang mengeluarkan impuls eferen ke otot
pernapasan.
1. Melalui beberapa radik saraf servikalis impuls diantar oleh saraf
ferenikus menuju diafragma.
2. Di bagian lebih rendah pada sumsum belakang. Impuls dari daerah
torax melalui saraf interkostalis untuk merangsang otot inter
kostalis
Impuls ini menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan
interkostalis yang kecepatan kira-kira 15 per menit.
Kedua pengrndalian melalui saraf dan kimiawi adalah penting tanpa
salah satunya, orang tidak dapat bernafas terus-menerus. Factor tertentu
lainya yang menyebabkan penambahan kecepatan dan dalamnya
pernapasan yaitu :
1. Aktifitas tubuh yang banyak.
2. Emosi,rasa sakit dan takut.
3. Impuls aferen.
4. Pengendalian secara sadar.
5. Jenis kelamin.
6. Umur.
4. Gangguan pada system pernafasan :

Tuberkulosis (TBC atau TB)

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan
yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat
kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih
sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh
manusia.

Penyakit TBC Menular Lewat Udara

Gejala Penyakit TBC

Penderita yang terserang basil tersebut biasanya akan mengalami demam tapi
tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai
keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat
hilang timbul. Gejala lain, penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk
selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak
(malaise), dan lemah.

Agar bisa mengantisipasi penyakit ini sejak dini, berikut gejala-gejala penyakit
tuberculosis yang perlu diketahui.

- Gejala utama

Batuk terus-menerus dan berdahak selama tiga pekan atau lebih.

- Gejala tambahan yang sering dijumpai

 Dahak bercampur darah/batuk darah


 Sesak nafas dan rasa nyeri pada dada
 Demam/meriang lebih dari sebulan
 Berkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelas
 Badan lemah dan lesu
 Nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan

Penyebab Infeksi TBC

Penyakit ini diakibatkan infeksi kuman mikobakterium tuberkulosis yang dapat


menyerang paru, ataupun organ-organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening,
usus, ginjal, kandungan, tulang, sampai otak. TBC dapat mengakibatkan kematian
dan merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian tertinggi
di negeri ini.

Pada orang-orang yang memiliki tubuh yang sehat karena daya tahan tubuh yang
tinggi dan gizi yang baik, penyakit ini tidak akan muncul dan kuman TBC akan
"tertidur". Namun,pada mereka yang mengalami kekurangan gizi, daya tahan
tubuh menurun/ buruk, atau terus-menerus menghirup udara yang mengandung
kuman TBC akibat lingkungan yang buruk, akan lebih mudah terinfeksi TBC
(menjadi 'TBC aktif') atau dapat juga mengakibatkan kuman TBC yang "tertidur"
di dalam tubuh dapat aktif kembali (reaktivasi).

Infeksi TBC yang paling sering, yaitu pada paru, sering kali muncul tanpa gejala
apa pun yang khas, misalnya hanya batuk-batuk ringan sehingga sering diabaikan
dan tidak diobati. Padahal, penderita TBC paru dapat dengan mudah menularkan
kuman TBC ke orang lain dan kuman TBC terus merusak jaringan paru sampai
menimbulkan gejala-gejala yang khas saat penyakitnya telah cukup parah.

Pengobatan Penyakit TBC

Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di


daerah paru/dada, lalu dapat meminta pemeriksaan tambahan berupa foto rontgen
dada, tes laboratorium untuk dahak dan darah, juga tes tuberkulin (mantoux/PPD).
Pengobatan TBC adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama 6-9 bulan
dengan paling sedikit 3 macam obat.

Kondisi ini diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk meminum
obat dan kontrol ke dokter agar dapat sembuh total. Apalagi biasanya setelah 2-3
pekan meminum obat, gejala-gejala TBC akan hilang sehingga pasien menjadi
malas meminum obat dan kontrol ke dokter.

Jika pengobatan TBC tidak tuntas, maka ini dapat menjadi berbahaya karena
sering kali obat-obatan yang biasa digunakan untuk TBC tidak mempan pada
kuman TBC (resisten). Akibatnya, harus diobati dengan obat-obat lain yang lebih
mahal dan "keras". Hal ini harus dihindari dengan pengobatan TBC sampai tuntas.

Pengobatan jangka panjang untuk TBC dengan banyak obat tentunya akan
menimbulkan dampak efek samping bagi pasien. Efek samping yang biasanya
terjadi pada pengobatan TBC adalah nyeri perut, penglihatan/pendengaran
terganggu, kencing seperti air kopi, demam tinggi, muntah, gatal-gatal dan
kemerahan kulit, rasa panas di kaki/tangan, lemas, sampai mata/kulit kuning.

Itu sebabnya penting untuk selalu menyampaikan efek samping yang timbul pada
dokter setiap kali kontrol sehingga dokter dapat menyesuaikan dosis, mengganti
obat dengan yang lain, atau melakukan pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.

Pengobatan untuk penyakit-penyakit lain selama pengobatan TBC pun sebaiknya


harus diatur dokter untuk mencegah efek samping yang lebih serius/berbahaya.
Penyakit TBC dapat dicegah dengan cara:

 Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.


 Menjaga standar hidup yang baik, dengan makanan bergizi, lingkungan
yang sehat, dan berolahraga.
 Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat).
Vaksin ini secara rutin diberikan pada semua balita.
 Perlu diingat bahwa mereka yang sudah pernah terkena TBC dan diobati,
dapat kembali terkena penyakit yang sama jika tidak mencegahnya dan
menjaga kesehatan tubuhnya.

Anda mungkin juga menyukai