UNTUK MAYYIT
OLEH NOVRIYANTI
PRODI PAI 6 MALAM
“Bahwa seorang
yang berdosa
tidak akan memikul
dosa orang lain.
Dan bahwasanya
manusia tidak akan
memperoleh (kebaikan)
kecuali apa yang
telah ia usahakan”
An-Najm : 38-39
Berkata Al-Hafidz Ibnu Katsir di dalam menafsirkannya
“Yaitu, sebagaimana seseorang tidak akan memikul dosa
orang lain demikian juga seorang tidak akan memperoleh
ganjaran (pahala) kecuali apa-apa yang telah ia usahakan
untuk dirinya sendiri.
Al-Imam Asy-Syafi’iy bersama para ulama yang mengikutinya
telah mengeluarkan hukum :
Bacaan Qur’an tidak akan sampai hadiah pahalanya kepada
orang yang telah mati. Karena bacaan tersebut bukan dari
amal dan usaha mereka.
Oleh karena itu Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
tidak pernah mensyariatkan
umatnya
untuk menghadiahkan
bacaan Qur’an kepada
orang yang telah mati
dan tidak juga pernah
menggemarkannya atau
memberikan petunjuk
kepada mereka
Tidak pernah dinukil dari seorang pun shahabat bahwa mereka
pernah mengirim bacaan Qur’an kepada orang yang telah mati.
Kalau sekiranya perbuatan itu baik tentu para shahabat telah
mendahului kita mengamalkannya
Bahwa Al-Qur’an bacaan untuk orang yang hidup bukan untuk orang
yang mati.
Al-Qur’an itu hidayah/petunjuk bagi manusia
Al-Qur’an juga memberikan penjelasan dari petunjuk tersebut yang
merupakan dalil dan hujjah.
Al-Qur’an juga sebagai Al-Furqan pembela antara yang hak dengan
yang batil
Di dalam Al-Qur’an penuh dengan larangan dan perintah. Dan lain-lain
masih banyak lagi yang semuanya itu menjelaskan kepada kita bahwa
Al-Qur’an adalah untuk orang yang hidup bukan untuk orang yang
mati.
SEMOGA BERMANFAAT