Anda di halaman 1dari 4

Persiapan Menjemput Ajal

(Sebuah Nasehat)
Oleh Redaksi

24/04/2012

di Asy Syariah Edisi 064


1

31
DIBAGIKAN

1
DILIHAT
Share on FacebookShare on Twitter

(ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq al-Atsariyah)

Allah l berfirman dalam Al-Qur’an yang mulia:


“Setiap jiwa pasti akan merasakan mati.” (Ali Imran: 185)
Demikianlah, tidak ada yang hidup kekal di muka bumi ini. Semua akan kembali kepada-
Nya. Kehidupan di dunia ini fana, tidak abadi, sebagaimana sifat dunia sendiri yang akan
berakhir dengan kehancuran. Setelah itu kehidupan berpindah pada keabadian, yaitu
kehidupan akhirat, bisa jadi di surga dan bisa jadi di neraka. Na’udzubillah min nar! (Kita
berlindung kepada Allah l dari neraka!).
Kapan hal itu terjadi? Tak ada seorang pun yang tahu kecuali Dia yang di atas. Akan tetapi,
itu pasti terjadi. Sesuatu yang pasti terjadi berarti dia dekat….
Ada sebuah nasihat bak mutiara bertaburan dalam masalah ini, dari seorang alim yang mulia
yang telah mendahului kita kembali ke negeri keabadian di penantian alam barzakh,
Fadhilatusy Syaikh Muhammad ibnu Shalih al-Utsaimin, semoga Allah l merahmati beliau,
melapangkan beliau di dalam kuburnya, dan memberikan cahaya kepada beliau. Beliau t
mengingatkan, “Bertakwalah kalian kepada Allah l dan perbanyaklah mengingat mati serta
persiapkan diri kalian untuk menghadapi mati dengan melakukan amal saleh, sebelum
kematian menjemput kalian dengan tiba-tiba. Ketika itu tidak ada tempat untuk lari dan tidak
bisa melepaskan diri.
Ambillah pelajaran dari hari-hari dan malam-malam yang ada, karena waktu-waktu yang
berlalu merupakan perbendaharaan untuk beramal dan merupakan kadar ajal yang akan
berlalu seluruhnya dan akan hilang dengan cepat. Ketahuilah, setiap waktu, bahkan setiap
kedipan mata, akan mendekatkan kalian kepada negeri akhirat serta menjauhkan kalian dari
dunia yang kalian huni saat ini. Oleh karena itu, janganlah kalian tertipu dan menunda-nunda
kesempatan. Semarakkanlah waktu-waktu yang tersisa dengan ketaatan kepada Al-Maula
(Allah l). Giatlah melakukan amal-amal saleh. Hal itu lebih pantas dan lebih utama bagi
kalian.
Sungguh, amal-amal saleh adalah teman di dalam kubur, karena apabila seorang hamba
meninggal dunia maka yang mengantarnya ke kuburnya ada tiga. Yang dua kembali,
sedangkan yang satu tetap bersamanya. Keluar bersamanya menuju kuburnya: keluarga,
harta, dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan kembali, sedangkan yang tetap
menemaninya hanyalah amalnya1. Bila amalnya adalah amal saleh, sungguh dia sebaik-baik
teman. Apabila sebaliknya, sungguh kerugian yang nyata kan menyertai.
Beruntunglah orang yang tahu keberadaan akhirat lalu dia mengidamkannya dan menukar
dunianya guna meraih akhiratnya. Dia mengetahui hakikat dunia, hingga dia pun tidak
mempertautkan hatinya dengan dunia dan tidak condong kepadanya.
Sungguh merugi orang yang tertipu dengan dunia hingga dia cenderung kepada dunia dan
berpaling dari akhirat. Dia sama sekali tidak menoleh akhiratnya dan tidak melakukan usaha
untuk meraih keberuntungan di sana.
Bagaimana mungkin seorang yang berakal bisa senang tersibukkan dengan remukan dan
serpihan yang fana daripada kenikmatan yang kekal abadi?
Bagaimana dia bisa ridha berlomba-lomba meraih dunia dan meninggalkan berlomba-lomba
meraih surga-surga yang penuh kenikmatan? Bersamaan dengan itu, apabila dia berlomba
untuk dunia saja, niscaya akan luput darinya dunia dan akhirat. Justru apabila dia berupaya
untuk akhiratnya, dia akan beroleh dunia dan akhirat.
Umar ibnu Abdil Aziz2 t dalam khutbahnya yang terakhir mengatakan, “Wahai sekalian
manusia! Kalian tidaklah diciptakan dengan sia-sia dan ditinggalkan begitu saja3. Sungguh
kalian punya tempat kembali yang Allah l tetapkan guna memutuskan perkara di antara
hamba-hamba-Nya. Sungguh merugi orang yang keluar dari rahmat Allah l yang luasnya
meliputi segala sesuatu dan diharamkan dari surga yang seluas langit-langit dan bumi.
Tidakkah kalian tahu, tadinya kalian berada di tulang sulbi orang-orang yang telah tiada, dan
orang-orang yang masih tinggal/tersisa akan mewarisi sepeninggal kalian. Demikianlah,
hingga kalian dikembalikan kepada sebaik-baik Zat yang mewarisi. Setiap hari, pagi dan
petang, kalian mengantarkan seseorang kepada Allah l, karena sungguh telah datang
kematiannya dan telah ditetapkan ajalnya. Kalian mengantarkannya dan memasukkannya
dalam belahan bumi, tanpa beralaskan bantal maupun hamparan. Telah terlepas segala
hubungan. Dia telah berpisah dengan orang-orang yang dicintainya. Kini, dia berdiam dalam
tanah dan menghadap kepada hisab. Dia tidak lagi membutuhkan harta yang ditinggalkannya,
karena yang sekarang dibutuhkannya adalah amal-amalnya yang telah lalu. Oleh karena itu,
bertakwalah kalian kepada Allah l, wahai hamba-hamba Allah l, sebelum datang kematian
kepada kalian. Aku mengucapkan kalimat-kalimat ini kepada kalian dalam keadaan aku tidak
mengetahui ada seorang pun yang lebih banyak dosanya daripada diriku. Akan tetapi, aku
memohon ampun kepada Allah l dan bertaubat kepada-Nya.”
Selesai berucap demikian, Umar ibnu Abdil Aziz t mengangkat ujung rida’nya dan menangis
hingga tersedu-sedu. Kemudian beliau turun dari mimbar dan setelahnya tidak pernah
kembali ke mimbar tersebut hingga beliau meninggal dunia. Semoga rahmat Allah l atas
beliau.
Allah l berfirman:
“Dan berilah perumpamaan kehidupan dunia kepada mereka, yaitu seperti air hujan yang
kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi,
kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan
dunia, adapun amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi
Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (al-Kahfi: 45—46)
Wallahu ta’ala a’am bish-shawab. (Dinukil dari kitab adh-Dhiya’ul Lami’ minal Khuthabil
Jawami’, 6/173—175)

Catatan Kaki:

1 Sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Anas bin Malik z, dari Rasulullah n, beliau n
bersabda:
َ‫ َُ هْلُ ُ َِّ َثالَُ ُ َِّ َي َملُ ُع بَت‬:‫ هَُ َمتَو َ مَاَمَو‬،ُ َ‫ َُ هْلُ ُ َِّ َثالَُ ُ َََِّ هفاَن َي َملُ ََُيهف‬،ُ َُ ‫َالْ َََِّ هفاَن َُِّ َ هع ََ هأ‬
َ ‫ ُمهى‬،ُ َُ ‫هأ‬
“Ada tiga hal yang mengikuti mayat (ke kuburannya): keluarga, harta, dan amalnya. Yang
dua kembali dan yang tetap bersamanya hanya satu. Keluarga dan hartanya akan kembali
(pulang meninggalkannya), dan yang tetap bersamanya adalah amalnya.” (HR. al-Bukhari
dan Muslim)
2 Beliau adalah Abu Hafsh Umar bin Abdil Aziz bin Marwan ibnul Hakam bin Abil Ash al-
Qurasyi al-Umawi al-Madani kemudian al-Mishri (tadinya tinggal di Madinah kemudian
pindah ke Mesir, red.). Beliau adalah seorang imam, hafizh, allamah, mujtahid, ahli ibadah,
seorang khalifah yang zuhud dan pemimpin yang adil. Ibunya adalah Ummu Ashim bintu
Ashim bin Umar ibnul Khaththab z. (Siyar A’lamin Nubala’, 5/114—115)
3 Allah l berfirman:
“Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggungjawaban)?” (al-Qiyamah: 36)
“Apakah kalian menyangka Kami menciptakan kalian hanyalah dengan sia-sia dan kalian
tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (al-Mukminun: 115)

Anda mungkin juga menyukai

  • 05
    05
    Dokumen41 halaman
    05
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii. Pengumuman Tender Dengan Pascakualifikasi
    Bab Ii. Pengumuman Tender Dengan Pascakualifikasi
    Dokumen49 halaman
    Bab Ii. Pengumuman Tender Dengan Pascakualifikasi
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • 11
    11
    Dokumen10 halaman
    11
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • KesehatanRemaja
    KesehatanRemaja
    Dokumen4 halaman
    KesehatanRemaja
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • 222
    222
    Dokumen7 halaman
    222
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Lanjutan Defnisi
    Lanjutan Defnisi
    Dokumen7 halaman
    Lanjutan Defnisi
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • 444
    444
    Dokumen4 halaman
    444
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • 04
    04
    Dokumen43 halaman
    04
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • 05
    05
    Dokumen41 halaman
    05
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • L 2
    L 2
    Dokumen10 halaman
    L 2
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • KKR46
    KKR46
    Dokumen8 halaman
    KKR46
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Sdhgahdghjg
    Sdhgahdghjg
    Dokumen6 halaman
    Sdhgahdghjg
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • AAAA
    AAAA
    Dokumen11 halaman
    AAAA
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • KKR
    KKR
    Dokumen5 halaman
    KKR
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Lanjutan Defnisi
    Lanjutan Defnisi
    Dokumen13 halaman
    Lanjutan Defnisi
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Arti Remaja Sendiri Adalah
    Arti Remaja Sendiri Adalah
    Dokumen15 halaman
    Arti Remaja Sendiri Adalah
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Lanjutan Defnisi
    Lanjutan Defnisi
    Dokumen13 halaman
    Lanjutan Defnisi
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • AAAA
    AAAA
    Dokumen11 halaman
    AAAA
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Kader Kesehatan Remaja
    Kader Kesehatan Remaja
    Dokumen13 halaman
    Kader Kesehatan Remaja
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Kader Kesehatan Remajappt
    Kader Kesehatan Remajappt
    Dokumen17 halaman
    Kader Kesehatan Remajappt
    Andriyani
    Belum ada peringkat
  • Arti Remaja Sendiri Adalah
    Arti Remaja Sendiri Adalah
    Dokumen15 halaman
    Arti Remaja Sendiri Adalah
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Defnisi Kader Kesehatan Remaja
    Defnisi Kader Kesehatan Remaja
    Dokumen13 halaman
    Defnisi Kader Kesehatan Remaja
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Ijkl
    Ijkl
    Dokumen27 halaman
    Ijkl
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Kader Kesehatan Remajappt
    Kader Kesehatan Remajappt
    Dokumen17 halaman
    Kader Kesehatan Remajappt
    Andriyani
    Belum ada peringkat
  • DINAMIKA_KELOMPOK
    DINAMIKA_KELOMPOK
    Dokumen19 halaman
    DINAMIKA_KELOMPOK
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Ijkl
    Ijkl
    Dokumen27 halaman
    Ijkl
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Lanjutan Defnisi
    Lanjutan Defnisi
    Dokumen13 halaman
    Lanjutan Defnisi
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • DINAMIKA_KELOMPOK
    DINAMIKA_KELOMPOK
    Dokumen19 halaman
    DINAMIKA_KELOMPOK
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Ijkl
    Ijkl
    Dokumen27 halaman
    Ijkl
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat
  • Ijkl
    Ijkl
    Dokumen27 halaman
    Ijkl
    Fathoni Yunior
    Belum ada peringkat